Anda di halaman 1dari 18

PROMOSI KESEHATAN PADA

WUS & PUS

Nama : Aprilia Maahury


NIM : B1911061
Pengertian WUS dan PUS

WUS (wanita usia subur) adalah wanita


yang keadaan organ reproduksinya
berfungsi dengan baik antara umur 20-45
tahun. Pada wanita usia subur ini
berlangsung lebih cepat dari pada pria.
Puncak kesuburan ada pada rentang usia
20-29 tahun. Pada usia ini memiliki
kesempatan untuk hamil.
Untuk mengetahui tanda-tanda wanita usia subur yaitu :
 Siklus haid
 Alat pencatat kesuburan
 Tes darah
 Pemeriksaan fisik
 Track record
PUS (pria usia subur) berkisar antara usia 20-45 tahun
dimana pasangan (laki-laki dan perempuan) sudah cukup
matang dalam segala hal terlebih organ reproduksinya sudah
berfungsi dengan baik.
Pada masa ini pasangan usia subur harus dapat menjaga dan
memanfaatkan kesehatan reproduksinya yaitu menekan
angka kelahiran dengan metode keluarga berencana,
sehingga jumlah dan interval kehamilan dapat
diperhitungkan untuk meningkatkan kualitas reproduksi dan
kualitas generasi yang akan datang.
Promosi Kesehatan yang diberikan pada pasangan usia
subur (PUS)

Pemerintah melakukan suatu program dalam penekanan


angka kelahiran karena kebanyakan penduduk Indonesia
melakukan pernikahan dalam usia dini dimana masih banyak
kesempatan/masa dimana keduanya meliki keturunan yang
banyak. Untuk itu, perlunya penyuluhan dalam mengatasi
masalah tersebut dengan memperkenalkan alat kontrasepsi
pada pasangan tersebut. Selain itu juga memberi penyuluhan
KB dan menyerahkan pilihan pada kedua pasangan untuk
memilih apa yanng sesuia dengan keinginan.
Jenis- jenis alat kontrasepsi

1. Kondom pria dan wanita


Kondom merupakan alat kontrasepsi yang paling
dikenal masyarakat, terutama yang dikhususkan bagi
pria. Namun, kini telah beredar kondom bagi wanita;
yang hampir mirip dengan kondom pria, namun harus
dipasang di mulut vagina 8 jam sebelum melakukan
hubungan seksual. Kekurangan: Jenis alat kontrasepsi
ini hanya dapat digunakan sekali, kurang efektif dalam
mencegah kehamilan, dapat menimbulkan rasa tidak
nyaman pada alat kelamin
2. Pil KB
Ternyata, pil KB dibagi ke dalam 2 golongan,
yaitu jenis yang mengandung hormon
progesteron dan kombinasi progesteron-
estrogen.
Kekurangan: Harus rutin dikonsumsi setiap
hari, dalam beberapa kasus dapat memicu
terganggunya pola menstruasi, kenaikan berat
badan, hingga darah tinggi; serta tidak
melindungi penggunanya dari penularan infeksi
menular seksual (IMS).
3. Suntik KB
Suntik KB merupakan langkah pencegahan
kehamilan dengan menyuntikkan hormon
progestin pada lengan bagian atas setiap 3 bulan
sekali. Kekurangan: Dapat menimbulkan efek
serupa penggunaan pil KB, seperti mual dan
kenaikan berat badan; tidak melindungi
penggunanya dari IMS, serta dapat menurunkan
gairah seksual.
4. Implan
Implan; alat kontrasepsi berbentuk batang kecil (40mm)
yang dipasang di lengan bagian atas dan berfungsi untuk
mencegah kehamilan dengan perlahan melepaskan
hormon progestin.
Kekurangan: Dapat memicu iritasi serta rasa tidak
nyaman di area lengan yang dipasangi implan,
meningkatkan risiko mentruasi yang tidak teratur dengan
jumlah darah yang berlebih di masa awal
penggunaannya, serta tidak dapat digunakan oleh mereka
yang menderita diabetes, penyakit liver, serta 
osteoporosis.
5. IUD/Spiral
IUD atau yang masyarakat kenal dengan spiral, merupakan
alat kontraspesi berbentuk huruf T yang dipasang di dalam
rahim. IUD ada yang terbuat dari tembaga
(seperti Paragard yang bertahan selama 10 tahun) dan
bahan lain yang mengandung hormon. Kekurangan:
Dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, seperti kram; ada
risiko tubuh menolak pemasangan IUD, serta memicu
ketidakteraturan pola serta volume darah yang dikeluarkan
saat menstruasi.
Penyakit Menular Seksual (PMS)

Penyakit menular seksual atau biasa dikenal dengan


infeksi menular seksual merupakan infeksi yang
umumnya ditularkan melalui hubungan seks yang tidak
aman. Penyebarannya pun bisa melalui darah, sperma,
atau cairan tubuh lainnya. Selain itu, penyebarannya bisa
melalui pemakaian jarum suntik secara berulang atau
bergantian di antara beberapa orang. Terdapat beberapa
penyakit menular seksual yang disebabkan oleh
hubungan seks tidak aman, berikut ini adalah penyakit
yang sering terjadi:
1. Sifilis
Sifilis adalah penyakit seksual yang disebabkan oleh
infeksi bakteri treponema pallidum. Penyakit ini mempunyai
gejala seperti munculnya luka pada alat kelamin atau mulut.
Luka ini pada umumnya akan bertahan antara 1-2,5 bulan
dengan tidak ada rasa sakit, tetapi mudah ditularkan. Segera
tangani sifilis, karena jika tidak infeksinya akan berlanjut ke
tahap berikutnya yang mirip dengan gejala flu, kerontokan
rambut, hingga pitak. Jika dibiarkan, maka sifilis bisa
menyebabkan kelumpuhan, kebutaan, impotensi dan bahkan
terkena masalah pendengaran serta hilangnya nyawa
seseorang.
2. Gonore
Gonore merupakan penyakit seksual yang disebabkan oleh
bakteri neisseria gonorrhoeae. Gonore biasa dikenal dengan
kencing nanah karena menyebabkan keluarnya cairan saat
buang air kecil yang menyebabkan rasa nyeri pada penis atau
vagina.
3. Klamidia
Klamidia adalah penyakit seksual menular yang paling
umum terjadi. Gejalanya memang tidak akan terasa dan
biasanya disebabkan oleh clamidia trachomatis. Namun,
klamidia tetap harus diwaspadai karena penularannya bisa
terjadi tanpa disadari oleh orang yang terinfeksi.
4. Kutil Kelamin
Kutil kelamin merupakan salah satu penyakit menular
seksual yang disebabkan oleh virus human papilomavirus di
sekitar alat kelamin. Penyakit ini tidak menimbulkan rasa
sakit tetapi biasanya akan muncul rasa gatal dan memerah.

5. HIV
HIV adalah virus human immunodeficiency yang tersebar
melalui cairan tubuh dan menyerang sistem kekebalan tubuh.
HIV di awal penyebarannya tidak akan menujukkan gejala,
karena virus akan “tidur” sementara waktu menunggu sistem
imun melemah dan dapat berkembang menjadi AIDS yang
sangat mematikan.
* Risiko Penyakit Menular Seksual (PMS)
Berhubungan intim secara oral, vaginal, ataupun anal yang tidak aman
merupakan faktor utama penyakit kelamin. Selain itu, berhubungan intim
dengan lebih dari satu pasangan dapat meningkatkan resiko terkena
penyakit menular seksual. Penyebaran penyakit pun bisa melalui benda,
tanpa hubungan intim, seperti berbagi alat suntik, jarum, maupun melalui
transfusi darah.

* Penyebab Penyakit Menular Seksual (PMS)


Penyakit menular seksual disebabkan oleh beberapa virus dan bakteri
yang menyebar melalui cairan tubuh seperti treponema
pallidum (sifilis), neisseria gonorrhoeae (gonore), clamidia
trachomatis (klamidia), human papilomavirus (kutil
kelamin), human immunodeficiency virus (HIV).
Pelayanan kesehatan reproduksi wanita:

a. Pesonal Hygiene:
• Mandi 2X sehari
• Ganti pakaian dalam setiap hari
• Hindari kedaan lembab di vagina
• Memakai pembalut yang tidak mengandung zat berbahaya (ditandai
dengan rusaknya pe,mbalut jika terkena air)
• Ganti pembalut maksimal tiap 6 jam atau bila sudah penuh darah haid
• Cebok dari arah depan kebelakang
• Hindari penggunaan sabun atau cairan pembersih vagina
b. Gizi
• Hindari 5P (pewarna, pengawet, penyedap, pengenyal)
• Konsumsi buah dan sayuran
c. Perilaku seks
• Hindari perilaku seks bebas diluar nikah
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai