Alhamdulillahi rabbil alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT , karena atas berkat
ramat dan kasihnya ,Sehinggga kelompok akhirnya dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “KONSEP DAN ASUHAN KEPERAWATAN INFEKSI MENULAR
SEKSUAL(IMS)”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “KEPERAWATAN
MATERNITAS” dari “Ibu Gusti Ayu Putri Ariani, S.Kep,Ns,M.Kep” Sebagai dosen
pembimbing. Kelompok menyadari masih banyak kekurangan dan hal-hal yang perlu di
tambahkan pada tugas makalah ini , Kesempurnaan hanya milik Allah SWT, olehnya itu kritik
dan saran sangat kelompok harapkan dari para pembaca.
Akhirnya kelompok mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah
membantu penyusunan makalah ini dan besar harapan kelompok, semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat dan menambah pengetahuan tentang masalah kesehatan .
Kelompok 3
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................................................
A. LATAR BELAKANG ...........................................................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH .....................................................................................................................
C. TUJUAN PENULISAN .......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................................................................
1. Pengertian Infeksi Menular Seksual (IMS) .....................................................................................
2. Tanda dan Gejala IMS.....................................................................................................................
3. Jenis IMS berdasarkan kuman penyebab .......................................................................................
a. Gonorrhoe .........................................................................................................................
b. Sifillis..................................................................................................................................
c. Ulkus Molle........................................................................................................................
d. Granulloma Inguinale ........................................................................................................
e. Herpes Genetalis ...............................................................................................................
f. Kandiloma Akuiminata ......................................................................................................
g. Kandidiasis .........................................................................................................................
h. Trikomonas Vaginalis.........................................................................................................
4. Dampak IMS bagi remaja ...............................................................................................................
5. Bahaya IMS .....................................................................................................................................
6. Pencegahan IMS .............................................................................................................................
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL .................................................................
A. PENGKAJIAN ...............................................................................................................................
B. PEMERIKSAAN FISIK ...................................................................................................................
C. DIAGNOSA ..................................................................................................................................
D. INTERVENSI ................................................................................................................................
E. IMPLEMENTASI...........................................................................................................................
F. EVALUASI ....................................................................................................................................
BAB IV PENUTUP .......................................................................................................................................
A. SARAN ..........................................................................................................................................
B. KESIMPULAN ................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia, peenyakit ini mulai menjalar dengan perkembangan penularan yang
sangat cepat. Tidak dapat disangkal bahwa mata rantai penularan infeksi menular seksual
adalah wanita tunasusila (WTS) yang dapat menyusup kedalam kehidupan rumah tangga.
Perubahan perilaku seksual telah menyababkan timbulnya berbagai masalah yang berkaitan
dengan infeksi menular seksual dan kehamilan yang tidak dikehendaki. Bila penyakit infeksi
menular seksual sebagian besar dapat diselesaikan dengan pengobatan yang tepat sehingga
tidak menimbulkan penyulit selanjutnya , berbeda dengan kehamilan yang tidak dikehendaki.
Masalah terakhir ini mempunyai dampak yang lebih luas baik biologis, psikologis, sosial,
spiritual, dan etika.
Penyakit infeksi menular seksual dapat menimbulkan infeksi akut (mendadak) yang
memerlukan penanganan yang tepat karena akan dapat menjalar ke alat genetalia bagian dalam
(atas) dan menimbulkan penyaakit radang panggul. Pengobatan yang kurang memuaskan akan
menimbulkan penyakit menjadi menahun (kronis) dengan akibat akhir rusaknya fungsi alat
genetalia bagian dalam sehingga menimbulkan kurang subur atau mandul.
Infeksi menular seksual atau IMS adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan
seksual dengan pasangan yang sudah tertular yang menyebabkan infeksi pada alat reproduksi
laki-laki maupun wanita, baik hubungan seks melalui senggama (vaginal), lewat mulut
(oral/karaoke) ataupun lewat dubur (anal). Dalam Bahasa Inggris sering disebut Sexual
Transmitted Desease (STD).IMS sudah sangat umum, yang paling banyak dikenali adalah GO
(Gonorrhea), Sifilis dan AIDS. Menurut WHO diperkirakan di seluruh dunia terdapat 333 juta
kasus IMS baru setiap tahunnya dan sekitar 1 juta kasus terjadi setiap harinya. Infeksi
Menular seksual akan lebih berisiko apabila melakukan hubungan seksual dengan berganti-
ganti pasangan baik melalui vagina, anal maupun oral.
Bila tidak diobati dengan tepat, infeksi dapat menjalar dan menyebabkan penderitaan,
sakit berkepanjangan, kemandulan dan kematian. Untuk remaja perempuanperlu disadari
mereka lebih rentan terkena IMS, sebab alat reproduksinya lebih rentan. Dan sering berakibat
lebih parah karena gejala awal tidak segera dikenali. Infeksi Menular Seksual dapat
mempermudah penularan HIV begitu juga sebaliknya
Menurut tahun 1999 WHO memperkirakan, 340 juta kasus baru PMS dapat
disembuhkan (sifilis, gonore, klamidia dan trikomoniasis) terjadi setiap tahun di seluruh dunia
pada orang dewasa berusia 15-49 tahun. (Ini adalah data yang tersedia yang terbaru. Baru
perkiraan sampai dengan tahun 2005 sedang dalam pengembangan untuk publikasi menjelang
akhir 2007.)
Di negara-negara berkembang, IMS dan komplikasi mereka di peringkat lima teratas
kategori penyakit yang dewasa mencari perawatan kesehatan. Infeksi dengan IMS dapat
menyebabkan gejala akut, infeksi kronis dan konsekuensi tertunda serius seperti infertilitas,
kehamilan ektopik, kanker leher rahim dan kematian mendadak bayi dan orang dewasa.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian IMS
penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Infeksi Menular Seksual akan
menjadi:
a. Perempuan
Luka dengan atau tanpa sakit disekitar alat kelamin, anus, mulut atau bagian
tubuh yang lain, tonjolan kecil-kecil, diikuti luka yang sangat sakit disekitar
alat kelamin.
1) Cairan tidak normal yaitu cairan dari vagina bisa gatal, kekuningan,
2) Sakit pada saat buang air kecil yaitu IMS pada wanita biasanya tidak
4) Tonjolan seperti jengger ayam yaitu tumbuh tonjolan seperti jengger ayam
5) Sakit pada bagian bawah perut yaitu rasa sakit yang muncul dan hilang yang
b. Laki-laki
1) Luka dengan atau tanpa rasa sakit disekitar alat kelamin, anus mulut atau
bagian tubuh yang lain, tonjolan kecil-kecil, diikuti luka sangat sakit
2) Cairan tidak normal yaitu cairan bening atau berwarna berasal dari
3) Sakit pada saat buang air kecil yaitu rasa terbakar atau rasa sakit selama
zakar.
3. Jenis IMS berdasarkan kuman penyebab
a. Gonorhoe
Pada laki-laki berupa rasa gatal dan panas pada saat BAK, keluar cairan atau
nanah kental berwarna kuning kehijauan serta spontan dari uretra ujung
4) Komplikasi
Yang sering terjadi pada laki-laki adalah pada testis atau buah zakar, saluran
2) Macam sifilis :
Sifilis ini timbul antara 2-4 minggu setelah kuman masuk, ditandai
menjadi lika atau koreng yang tidak disertai rasa nyeri. Lokasi pada
pada alat kelamin luar bisa juga pada vagina maupun leher rahim.
Tempat lain yang bisa terkena adalah pada bibir, lidah, sekitar dubur.
Stadium ini terjadi setelah 6-8 minggu dan bisa berlangsung sampai 9
menurun, demam, sakit kepala, nyeri sendi. Stadium ini disebut the
grea imitator of the skin deseases karena mempunyai tanda dan gejala
sebagainya.
pada kulit,selaput lendir, tulang sendi dan adanya radang yang terjadi
secara perlahan-lahan pada jantung, sistem pembuluh darah dan
syaraf.
3) Komplikasi
yaitu:
a. Dapat menimbulkan kerusakan berat pada otak dan jantung jika tidak
diobati.
c. Ulkus molle
hubungan seksual.
1) Gejala
2) Komplikasi:
b. Tertular HIV
d. Granuloma inguinale
1. Penyebab
organ-organ kemaluan.
2. Gejala
adanya plenting kecil yang akan pecah dalam waktu singkat kemudian
menjadi luka, tidak nyeri dan sembuh sendiri pada waktu singkat. Dalam
waktu antara 1-4 minggu setelah luka tersebut sembuh akan timbul
3. Komplikasi
labiae/esthiomene).
a. Herpes Genetalis
disebabkan virus herpes simplex tipe 1 dan 2 dengan masa inkubasi antara
4-7 hari setelah virus berada dalam tubuh, dimulai dengan rasa terbakar atau
kesemutan pada tepat masuknya virus. Bagian tubuh yang paling banyak
terinfeksi adalah kepala penis dan preputium (bagian yang disunat) serta
2) Dapat muncul lagi seperti gejala awal biasanya hilang timbul, kambuh
seumur hidup.
2. Komplikasi:
2) Tertular pada bayi dan menyebabkan lahir muda, cacat, bayi, lahir
mati.
5) Tertular HIV
b. Kondiloma akuiminata
1) Penyebab
kedalam tubuh.
2) Gejala
Gejala yaitu terlihat adanya satu atau beberapa kutil (lesi) didaerah
membesar sampai dubur dan mirip jengger ayam atau bunga kol. Pada
laki-laki mengenai alat kelamin dan sluran BAK bagian dalam. Kadang-
kadang kutil tidak terlihat sehingga tidak disadari tidak biasanya laki-laki
3) Komplikasi :
yaitu kanker leher rahim atau kanker kulit disekitar kulit kelamin.
a. Kandidiasis
1) Penyebab
2) Gejala
rasa gatal dan iritasi didaerah bibir kemaluan dan berbau khas. Menurut
dan sekitarnya.
a. Trikomonas vaginalis
1) Penyebab
2) Gejala
Wanita gatal-gatal dan rasa panas, vagina sekret vagina yang banyak,
berbau dan berbusa (sekret yang berbusa merupakan bentuk klasik dari
1. Rendah diri
2. Malu dan takut sehingga tidak mau berobat yang akan memperberat penyakit
atau bahkan akan mengobati jenis dan dosis tidak tepat yang justru akan
3. Gangguan hubungan seksual setelah menikah karena takut tertular lagi atau
1. Bekas bisul atau nanah didaerah alat kelamin dapat mengganggu kualitas
hubungan seksual dikemudian hari karena menimbulkan rasa nyeri dan tidak
produksi sperma.
5. Bahaya IMS
Dengan berbagai penyakit yang timbul pada IMS, adapun bahaya yang di timbulkan
diantaranya yaitu :
Ø Membuat sakit sakitan
Ø Membuat mandul
Ø Merusak penglihatan, otak dan hati
Ø Menyebabkan mudah tertular HIV
Ø Menyebabkan kematian
Berikut adalah beberapa langkah dasar yang dapat Anda ambil untuk melindungi diri dari
penyakit menular seksual:
Pertimbangkan bahwa tidak berhubungan seks adalah satu-satunya cara pasti untuk
mencegah IMS.
Gunakan kondom lateks setiap kali Anda berhubungan seks. (Jika Anda menggunakan
pelumas, pastikan pelumas itu adalah berbasis air).
Batasi jumlah pasangan seksual. Semakin banyak mitra yang Anda miliki, semakin besar
kemungkinan Anda untuk mendapatkan IMS.
Praktek monogami. Ini berarti berhubungan seks dengan hanya satu orang. Orang itu juga
harus berhubungan seks hanya dengan Anda untuk mengurangi risiko.
Memilih pasangan seks Anda dengan hati-hati. Jangan berhubungan seks dengan
seseorang yang Anda duga mungkin memiliki IMS. Dan perlu diingat bahwa Anda tidak
dapat selalu mengetahui pasangan Anda mengalami IMS.
Periksa ke dokter untuk mengetahui apakah ada IMS. Jangan mengambil risiko
menularkan infeksi ke orang lain.
Jangan menggunakan alkohol atau obat-obatan sebelum Anda berhubungan seks. Anda
mungkin cenderung untuk lupa menggunakan kondom jika Anda sedang mabuk.
Mengetahui tanda-tanda dan gejala IMS. Mencari mereka pada diri sendiri dan pasangan
seks Anda.
Pelajari tentang IMS. Semakin banyak Anda tahu, semakin baik Anda dapat melindungi
diri sendiri.
BAB III
A. Pengkajian