Anda di halaman 1dari 9

KESEHATAN REPRODUKSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Matakuliah Reporoduksi ll


Dosen pengampu: Feny Oktaviyani, Sst.Ft.,Ftr

Disusun oleh kelompok 1:

1. Deri Andriyana Gunaawan (NIM: 20.007)


2. Didan Hidayat Ramdhani (NIM: 20.008)
3. Erwin Firmansyah (NIM: 20.012)
4. Sifa Khoirunisa (NIM: 20.0)
5. Silva Ayulia Andini (NIM: 20.048)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RS DUSTIRA


PROGRAM STUDI D3 FISIOTERAPI
T.A 2022/2023
JL. Rumah Sakit No. 1 Cimahi 40521
e-mail : stikesdustira@yahoo.com
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Penyakit Gonore” ini tepat
pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Dosen
Pembimbing pada mata kuliah Reproduksi II. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah
wawasan tentang “Penyakit Gonore” bagi pembaca dan pendengar.

Kami menyadari, makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.

Cimahi, 05 Oktober 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gonore merupakan penyakit infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri
Neisseria gonorrhoeae (WHO, 2014). Neisseria gonorrhoeae merupakan bakteri Gram negatif
berbentuk gonokokus, yang bersifat nonmotil dan aerob (Leboffe dan Pierce, 2011). Neisseria
gonorrhoeae dapat menginfeksi permukaan mukosa pada organ urogenital (leher rahin, uretra,
rektum) (Casey et al., 2010).

Infeksi gonore sangat bervariasi di masyarakat khususnya pada wanita yang aktif
secara seksual dan pada wanita hamil khususnya Pekerja Seks Komersil (PSK) (Calonge, 2005).
PSK merupakan suatu profesi yang menawarkan jasanya untuk memuaskan kebutuhan seksual
pelangannya, sehingga pada kelompok ini sangat rentan terhadap infeksi gonore karena kegiatan
seksual yang dilakukan oleh PSK sering kali berganti-ganti pasangan seksual dan melakukan
hubungan seksual yang tidak aman dan banyak pada kasus infeksi yang terjadi sangat sulit untuk
ditangani (Casey et al., 2010), maka pada kelompok ini sangat disarankan untuk melakukan
skrining terhadap infeksi gonore.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini, yaitu:
1. Apa Pengertian Gonore?
2. Apa Saja Penyebab Terjadinya Gonore?
3. Bagaimana Tanda dan Gejala?
4. Bagaimana Cara Penularan Penyakit Gonore?
5. Bagaimana Kaitannya Dengan Kesehatan Maternal Perinatal?
6. Bagaimana Peran Fisioterapi Terhadap Penyakit Gonore?
1.3 Tujuan
Untuk menambah pengetahuan lebih dalam tentang “Penyakit Gonore”, sesuai dengan
rumusan masalahnya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penyakit Gonore

Gonore merupakan suatu infeksi pada mukosa yang disebabkan oleh bakteri kokus gram
negatif Neisseria gonorrhoeae yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual atau
perinatal. Gonore merupakan infeksi menular seksual tersering kedua di seluruh dunia yang
berpengaruh besar terhadap morbiditas dan pengeluaran biaya ekonomi.

Insidensi Gonore semakin meningkat, menurut World Health Organization (WHO)


diperkirakan 78 juta kasus baru ditemukan setiap tahunnya. Diperkirakan 27 juta kasus
umum dari gonore pada tahun 2012, berarti prevalensi global gonore 0,8% di antara wanita
dan 0,6% di antara laki-laki berusia 15- 49 tahun, dengan prevalensi tertinggi di Pasifik
Barat dan Daerah Afrika.

2.2 Penyebab Terjadinya Gonore

Faktor-faktor penunjang yang dapat memberikan kemudahan dalam penyebaran penyakit


gonore antara lain hubungan seksual diluar nikah, pemakaian obat telarang, dan kurangnya
pengetahuan mengenai IMS (Infeksi Menular Seksual). Selain itu beberapa sifat gonokokus,
seperti mudah menular, tidak memberikan kekebalan, dan masa inkubasi yang pendek, serta
banyaknya galur Neisseria gonorrhoeae penghasil Penisillinase (NGPP) yang resisten
terhadap penisilin dan galur yang resisten terhadap antibiotik lain juga merupakan faktor
penunjang.

Penyakit Gonore juga bisa diakibatkan oleh Berganti-ganti pasangan seksual,


Homoseksual dan PSK (Pekerja Seks Komersial), Bayi dengan ibu menderita gonore,
Hubungan seksual dengan penderita gonore tanpa menggunakan proteksi atau kondom
(Triastuti 2016)
2.3 Tanda dan Gejala

Gejala gonore pada pria sebagian besar pasien kencing nanah adalah berjenis kelamin
laki-laki. Adapun gejala yang ditimbulkan meliputi: Keluar cairan jernih, keruh atau nanah
dari lubang kencing, Nyeri dan rasa panas saat buang air kecil, Merah dan bengkak pada
ujung kemaluan.

Pada wanita umumnya pasien tidak mengeluh adanya gejala, hal ini yang mendasar
persentase masing-masing keluhan pada wanita dapat dikatakan kecil dibandingkan laki-
laki. Infeksi pada wanita, mulanya hanya mengenai serviks uteri, kadang-kadang
menimbulkan rasa nyeri pada panggul bawah. Gejala yang paling sering tampak adalah
meningkatnya sekret vagina, disuria, perdarahan diantara fase menstruasi dan menorrhagia.

2.4 Cara Penularan Penyakit Gonore

Cara penularan penyakit GO hampir selalu meIalui hubungan seksual atau melalui ibu
hamil kepada bayinya (hubungan darah). Jarang sekali, tetapi bisa terjadi, penularan melalui
pemakaian bersama handuk dan pakaian atau tempat duduk kloset yang basah dan baru saja
tercemar oleh bakteri ini. Penyakit GO ini bisa berakhir dengan kemandulan pada wanita
dan juga pria hingga kebutaan pada bayi.

2.5 Kaitannya Dengan Kesehatan Maternal Perinatal

Bahaya Gonore pada Kehamilan

Pada kebanyakan kasus, gonore tidak menimbulkan gejala sehingga ibu hamil sering kali
tidak menyadari dirinya telah terinfeksi penyakit ini. Kalaupun ada, gejalanya bisa
menyerupai keluhan yang biasa muncul dalam kehamilan, seperti keputihan, perdarahan,
atau muncul bercak darah.

Jika tidak segera ditangani, gonore pada ibu hamil bisa menyebabkan berbagai
komplikasi kehamilan, seperti:

 Keguguran
 Radang panggul
 Persalinan prematur
 Infeksi ketuban atau korionamnionitis
 Ketuban pecah dini
 Kehamilan ektopik atau kehamilan di luar rahim

Selain itu, infeksi gonore yang tidak ditangani dengan baik bisa membuat ibu hamil lebih
rentan terkena infeksi menular seksual dan meningkatkan risiko terjadinya infeksi rahim
setelah melahirkan.

Bahaya Gonore pada Bayi Baru Lahir

Wanita yang sedang hamil dan menderita gonore dapat menularkan infeksi pada bayinya
selama persalinan. Hal ini dapat terjadi ketika bayi bersentuhan dengan cairan dari vagina
ibu. Gejala penyakit gonore pada bayi yang terinfeksi biasanya muncul 2–5 hari setelah
persalinan.

Bayi yang terinfeksi gonore dapat mengalami kondisi berupa berat badan lahir rendah dan
infeksi mata. Jika tidak diobati, gonore pada bayi dapat menyebabkan kebutaan. Selain itu,
infeksi juga dapat menyebar ke organ tubuh lain sehingga mengakibatkan infeksi pada
darah, sendi, serta cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang
atau meningitis.

2.6 Peran Fisioterapi Terhadap Penyakit Gonore


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Gonore merupakan suatu infeksi pada mukosa yang disebabkan oleh bakteri kokus gram
negatif Neisseria gonorrhoeae yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual atau
perinatal.

Penyakit Gonore juga bisa diakibatkan oleh Berganti-ganti pasangan seksual,


Homoseksual dan PSK (Pekerja Seks Komersial), Bayi dengan ibu menderita gonore,
Hubungan seksual dengan penderita gonore tanpa menggunakan proteksi atau kondom
(Triastuti 2016)

Gejala gonore pada pria sebagian besar pasien kencing nanah adalah berjenis kelamin
laki-laki. Pada wanita mulanya hanya mengenai serviks uteri, kadang-kadang menimbulkan
rasa nyeri pada panggul bawah. Gejala yang paling sering tampak adalah meningkatnya
sekret vagina, disuria, perdarahan diantara fase menstruasi dan menorrhagia

3.2 Kritikan
Dalam pembahasan makalah kelompok kami ini, masih banyak kekurangan baik dari
penyusunan rangkaian kata serta pembahasannya. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kritikan dari bapak dan rekan-rekan demi menyempuranakan makalah kami
ini supaya lebih baik.

3.3 Saran
Saran kami dari kelompok 4, agar semua yang telah kami jelaskan bisa berguna bagi
semua dan bisa menjadi pedoman serta suluh dan obor dimasa depan, dan kami juga
berharap kepada dosen pembimbing mata kuliah Reproduksi, bila ada kesalahan dalam
pengerjaan makalah ini, kami mohon maaf. Akhir kata kami dari kelompok 4 mengucapkan
terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Prijatni, I. & Rahayu, S. (2016). Kesehatan reproduksi dan keluarga berencana.

Handayani, R., Hutomo, C. S., Kartikasari, M. N. D., Sinaga, L. R. V., Suyati, S., Saragih, H. S.,
& Humaira, W. (2022). Dasar Kesehatan Reproduksi. Yayasan Kita Menulis.

Ayu Sintia Dewi, N. K. (2019). HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK, TINGKAT KONSUMSI


ZAT GIZI MAKRO DAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA
SISWI DI SMA N 1 RENDANG, KARANGASEM (Doctoral dissertation, POLTEKKES
DENPASAR).

Dr. Suparyanto, M. Kes (2012). PRIMARY HELATH CARE (PHC)

Anda mungkin juga menyukai