Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PATOFISIOLOGI “COVID
19”

DOSEN PEMBIMBING :

Dr. Joko Suwito, S.Kep, M.Kes

DISUSUN OLEH:

1. Adelia Suci Almaarij (P27820119051)


2. Bella Sungkono Putri (P27820119058)
3. Eka Viola Vernanda (P27820119067)
4. Hamida Agum Nur Islami (P27820119071)
5. Ilham Itsnan Khadafi (P27820119073)
6. Khoirun Nisaa' (P27820119075)
7. Putri Dewi Nurbayti (P27820119087)
8. Umam Farisal Lailatul M. (P27820119095)

Tingkat 1 Reguler B

POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

PRODI D-III KEPERAWATAN SOETOMO SURABAYA

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan
rahmat-Nyalah kami akhirnya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “ COVID 19 ” ini
dengan baik dan tepat pada waktunya. Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih
kepada dosen pembimbing yang telah memberikan banyak bimbingan serta masukan yang
bermanfaat dalam proses penyusunan makalah ini. Rasa terima kasih juga kami ucapkan
kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan kontribusinya baik secara langsung
maupun tidak langsung sehingga makalah ini bisa selesai pada waktu yang telah ditentukan.
Meskipun kami sudah mengumpulkan banyak referensi untuk menunjang penyusunan
makalah ini, namun kami menyadari bahwa di dalam makalah yang telah kami susun ini
masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan. Sehingga kami mengharapkan saran serta
masukan dari para pembaca demi tersusunnya makalah lain yang lebih baik lagi. Akhir kata,
kami berharap agar makalah ini bisa memberikan banyak manfaat bagi para pembaca.

Surabaya, 03 April 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................................1
1.2 Tujuan.....................................................................................................................1
1.3 Manfaat...................................................................................................................2

BAB II TINJAUAN KASUS


2.1 Pathway COVID-19...............................................................................................3
2.2 Etiologi COVID-19................................................................................................5
2.3 Patogenesis COVID-19..........................................................................................5
2.4 Patofisiologi COVID-19.........................................................................................9
2.5 Tanda Dan Gejala COVID-19................................................................................10
2.6 Masalah Keperawatan COVID-19.........................................................................10

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan.............................................................................................................11
3.2 Saran.......................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Virus Corona adalah sebuah keluarga virus yang ditemukan pada manusia dan
hewan. Sebagian virusnya dapat mengingeksi manusia serta menyebabkan berbagai
penyakit, mulai dari penyakit umum seperti flu, hingga penyakit-penyakit yang lebih
fatal, seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS). Seringkali virus ini menyebar antara manusia ke manusia melalui
tetesan cairan dari mulut dan hidung saat orang yang terinfeksi sedang batuk atau bersin,
mirip dengan cara penularan penyakit flu. Tetes cairan dari mulut dan hidung pasien
tersebut bisa jatuh dan tertinggal pada mulut dan hidung orang lain yang berada di
dekatnya, bahkan dihisap dan terserap ke dalam paru-paru orang tersebut melalui
hidungnya. Gejala penyakit ini yaitu demam, batuk, dan napas yang pendek.

The Center for Disease Control and Prevention (CDC) percaya bahwa pasien
Virus Corona dapat mengalami gejala-gejala ini 2 dari 2 hari sampai 14 hari setelah
terpapar virusnya. World Health Organization (WHO) menyarankan masyarakat
menggunakan masker hanya jika mereka mengalami gejala sakit pernapasan (batuk dan
pilek) atau jika mereka telah dinyatakan terjangkit Virus Corona, baik ringan maupun
berat. Salah satu cara penyebaran Virus Corona adalah dengan melakukan perjalanan ke
Tiongkok, atau berdekatan dengan seseorang yang baru saja dari Tiongkok dan
mengalami gejala sakit pernapasan.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana kerangka jalur/kerja penyakit Covid-19 mulai dari etiologi, patogenesis,
patofisiologi, gejala dan tanda, dan problem keperawatannya ?

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui kerangka jalur/kerja penyakit Covid-19 mulai dari etiologi,
patogenesis, patofisiologi, gejala dan tanda, dan problem keperawatannya.

1
1.4 Manfaat
Mahasiswa dapat mengetahui kerangka jalur/kerja penyakit Covid-19 mulai dari etiologi,
patogenesis, patofisiologi, gejala dan tanda, dan problem keperawatannya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pathway COVID-19

Mengaktifkan respon sel T-helper-1 (Th1) SARS

ndak sbg pembawa patogen Ketidakefektifan bersihan jalan nafas


MERS
Penyebab SARS dan MERS
Pada penderita covid-19 ditemukan nilai tinggi dari IL1β, IFNγ, IP10, dan MCP1 Pneumonia

Menghirup percikan ludah penderita Co


Kelelawar
COVID-19
Tikus bambu

Kontak dengan hewan


Unta CORONA VIRUS Manusia
Memegang mulut atau hidung
Musang
Kontak jarak dekat dengan penderita Co
Anamnesis Alur Corona virus

Hipertermia Transmisi kontak


Ketidakefektifan
bersihan jalan nafas
Demam Transmisi droplet

Flu dan batuk kering


Faringitis/ infeksi faring Rute feses dan oral

gejala gejala Gangguan pernafasan


Gangguan Menginfeksi dewasa atau anak usia lebih tua
menelan

Gangguan
Risiko defisit Menimbulkan sistem kekebalan tubuh yang lemah pertukaran gas
nutrisi terhadap virus ini sehingga dapat terjadi re-infeksi
Translasi
Menemukanreplikasi gen sesuai
sel host dari RNA genom
tropismenya Penentu utama dalam
virus menginfeksi spesies host-
Proses setelah menemukan sel nya dan penentu tropisnya
host
diperantarai
Penempelan dan masuk virus ke sel host

Sintesis virus RNA dimana


melalui translasi dan
perakitan dari kompleks
replikasi virus
Protein S

Berikatan dengan reseptor


di sel host yaitu enzim
ACE-2

Replikasi dan transkripsi

Perakitan dan rilis virus

Terjadi transmisi

Pada infeksi akut terjadi


peluruhan virus dari
saluran napas

Virus masuk ke saluran napas


atas Meluruh beberapa waktu
di sel gastrointestinal
setelah penyembuhan
Menyebar ke saluran napas bawah

Terjadi diare
Masa inkubasi virus sampai muncul
penyakit sekitar 3-7 hari Gangguan keseimbangan
cairan
2.2 Etiologi COVID-19

Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh corona virus, yaitu
kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, corona
virus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu.
Kemungkinan, penyakit ini ditularkan melalui kontak dekat dengan hewan yang
terinfeksi. Namun, hingga kini, sumber pastinya belum diketahui. Sementara, penularan
dari manusia ke manusia lain terjadi melalui kontak dekat. Akan tetapi, virus ini juga
bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory
Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Seseorang dapat
tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu :
1. Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita COVID-
19.
2. Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh
benda yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19.
3. Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau berjabat
tangan.

Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih
berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang
sedang sakit, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah.

2.3 Patogenesis COVID-19


Kebanyakan Corona virus menginfeksi hewan dan bersirkulasi di hewan.
Corona virus menyebabkan sejumlah besar penyakit pada hewan dan kemampuannya
menyebabkan penyakit berat pada hewan seperti babi, sapi, kuda, kucing, dan ayam.
Corona virus disebut dengan virus zoonotik yaitu virus yang ditransmisikan dari hewan
ke manusia. Banyak hewan liar yang dapat membawa patogen dan bertindak sebagai
vektor untuk penyakit menular tertentu. Kelelawar, tikus bambu, unta, dan musang
merupakan host yang biasa ditemukan untuk Corona virus.
Corona virus pada kelelawar merupakan sumber utama untuk kejadian Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Secara umum, alur Corona virus dari hewan ke manusia dan dari manusia ke manusia
melalui transmisi kontak, transmisi droplet, rute feses dan oral. Berdasarkan penemuan,
terdapat tujuh tipe Corona virus yang dapat menginfeksi manusia saat ini yaitu dua
alphacoronavirus (229E dan NL63) dan empat betacoronavirus, yakni OC43, HKU1,
Middle East Respiratory Syndrome-Associated Corona Virus (MERS-CoV), dan Severe
Acute Respiratory Syndrome-Associated Corona Virus (SARS-CoV). Yang ketujuh
adalah Coronavirus tipe baru yang menjadi penyebab kejadian luar biasa di Wuhan,
yakni Novel Corona virus 2019 (2019-nCoV). Isolat 229E dan OC43 ditemukan sekitar
50 tahun yang lalu. NL63 dan HKU1 diidentifikasi mengikuti kejadian luar biasa SARS.
NL63 dikaitkan dengan penyakit akut laringotrakeitis (croup).

Gambar 1. Ilustrasi transmisi Corona Virus

Corona virus terutama menginfeksi dewasa atau anak usia lebih tua dengan
gejala klinis ringan seperti common cold dan batuk kering, demam, gangguan pernafasan,
faringitis sampai berat seperti SARS atau MERS serta beberapa strain menyebabkan
diare pada dewasa. Infeksi Corona virus biasanya sering terjadi pada musim dingin dan
semi. Hal tersebut terkait dengan faktor iklim dan pergerakan atau perpindahan populasi
yang cenderung banyak perjalanan atau perpindahan. Selain itu, terkait dengan
karakteristik Corona virus yang lebih menyukai suhu dingin dan kelembaban tidak
terlalu tinggi.

Semua orang secara umum rentan terinfeksi. Jika kita terpapar virus dalam
jumlah besar dalam satu waktu, dapat menimbulkan penyakit walaupun sistem imun
tubuh berfungsi normal. Orang-orang dengan sistem imun lemah seperti orang tua,
wanita hamil, dan kondisi lainnya, penyakit dapat secara progresif lebih cepat dan lebih
parah. Infeksi Corona virus menimbulkan sistem kekebalan tubuh yang lemah terhadap
virus ini lagi sehingga dapat terjadi re-infeksi. Pada tahun 2002-2003, terjadi kejadian
luar biasa di Provinsi Guangdong, Tiongkok yaitu kejadian SARS. Total kasus SARS
sekitar 8098 tersebar di 32 negara, total kematian 774 kasus. Agen virus Coronavirus
pada kasus SARS disebut SARS-CoV, grup 2b betacoronavirus.

Corona virus hanya bisa memperbanyak diri melalui sel host-nya. Virus tidak
bisa hidup tanpa sel host. Berikut siklus dari Coronavirus setelah menemukan sel host
sesuai tropismenya. Pertama, penempelan dan masuk virus ke sel host diperantarai oleh
Protein S yang ada di permukaan virus. Protein S penentu utama dalam menginfeksi
spesies host-nya serta penentu tropisnya. Pada studi SARS-CoV protein S berikatan
dengan reseptor di sel host yaitu enzim ACE-2 (angiotensinconverting enzyme 2). ACE-
2 dapat ditemukan pada mukosa oral dan nasal, nasofaring, paru, lambung, usus halus,
usus besar, kulit, timus, sumsum tulang, limpa, hati, ginjal, otak, sel epitel alveolar paru,
sel enterosit usus halus, sel endotel arteri vena, dan sel otot polos.

Setelah berhasil masuk, selanjutnya translasi replikasi gen dari RNA genom
virus. Selanjutnya, replikasi dan transkripsi dimana sintesis virus RNA melalui translasi
dan perakitan dari kompleks replikasi virus. Tahap selanjutnya adalah perakitan dan rilis
virus. Setelah terjadi transmisi, virus masuk ke saluran napas atas kemudian bereplikasi
di sel epitel saluran napas atas (melakukan siklus hidupnya). Setelah itu, menyebar ke
saluran napas bawah. Pada infeksi akut, terjadi peluruhan virus dari saluran napas dan
virus dapat berlanjut meluruh beberapa waktu di sel gastrointestinal setelah
penyembuhan. Masa inkubasi virus sampai muncul penyakit sekitar 3-7 hari.
Gambar 2. Siklus hidup Coronavirus (SARS)

Analisis isolat dari saluran respirasi bawah pasien tersebut menunjukkan


penemuan Corona virus tipe baru, yang diberi nama oleh WHO COVID-19. Pada tanggal
11 Februari 2020, WHO memberi nama penyakitnya menjadi Corona Virus Disease
2019 (COVID-19). Corona virus tipe baru ini merupakan tipe ketujuh yang diketahui di
manusia. Kejadian luar biasa di Wuhan mirip dengan kejadian luar biasa SARS di
Guangdong pada tahun 2002. Keduanya terjadi di musim dingin. Sebagai perbandingan,
R0 dari SARS-CoV adalah Corona virus jenis baru ini bersifat letal namun tingkat
kematian masih belum pasti, serta saat ini masih dapat dicegah dan dikontrol.

Evolusi group dari SARS-CoV-2 ditemukan di kelelawar sehingga diduga


host alami atau utama dari SARS-CoV-2 mungkin juga kelelawar. Corona virus tipe baru
ini dapat bertransmisi dari kelelawar kemudian host perantara kemudian manusia melalui
mutasi evolusi. Ada kemungkinan banyak host perantara dari kelelawar ke manusia yang
belum dapat diidentifikasi.
2.4 Patofisiologi COVID-19

Gambar 3. Gambaran mikroskopik SARS-CoV-2 menggunakan transmission


electron microscopy

Secara patofisiologi, pemahaman mengenai COVID-19 masih perlu studi


lebih lanjut. Pada SARS-CoV-2 ditemukan target sel kemungkinan berlokasi di saluran
napas bawah. Virus SARS-CoV-2 menggunakan ACE-2 sebagai reseptor, sama dengan
pada SARS-CoV. Sekuens dari RBD (Reseptor-binding domain) termasuk RBM
(receptorbinding motif) pada SARS-CoV-2 kontak langsung dengan enzim ACE 2
(angiotensin-converting enzyme 2). Hasil residu pada SARS-CoV-2 RBM (Gln493)
berinteraksi dengan ACE 2 pada manusia, konsisten dengan kapasitas SARS-CoV-2
untuk infeksi sel manusia. Beberapa residu kritis lain dari SARS-CoV-2 RBM (Asn501)
kompatibel mengikat ACE2 pada manusia, menunjukkan SARS-CoV-2 mempunyai
kapasitas untuk transmisi manusia ke manusia.

Analisis secara analisis filogenetik kelelawar menunjukkan SARS-CoV-2


juga berpotensi mengenali ACE 2 dari beragam spesies hewan yang menggunakan
spesies hewan ini sebagai inang perantara.22 Pada penelitian 41 pasien pertama
pneumonia COVID-19 di Wuhan ditemukan nilai tinggi dari IL1β, IFNγ, IP10, dan
MCP1, dan kemungkinan mengaktifkan respon sel T-helper-1 (Th1). Selain itu,
berdasarkan studi terbaru ini, pada pasien-pasien yang memerlukan perawatan di ICU
ditemukan konsentrasi lebih tinggi dari GCSF, IP10, MCP1, MIP1A, dan TNFα
dibandingkan pasien yang tidak memerlukan perawatan di ICU. Hal tersebut mendasari
kemungkinan adanya cytokine storm yang berkaitan dengan tingkat keparahan penyakit.
Selain itu, pada infeksi SARS-CoV2 juga menginisiasi peningkatan sekresi sitokin T-
helper-2 (seperti IL4 dan IL10) yang berperan dalam menekan inflamasi, yang berbeda
dengan infeksi SARS-CoV.

2.5 Tanda Dan Gejala COVID-19

Infeksi COVID-19 dapat menimbulkan tanda dan gejala ringan, sedang atau
berat. Gejala klinis utama yang muncul yaitu demam (suhu >38 0C), batuk, faringitis, dan
kesulitan bernapas. Selain itu, dapat disertai dengan sesak memberat, fatigue, mialgia,
gejala gastrointestinal seperti diare dan gejala saluran napas lain. Setengah dari pasien
timbul sesak dalam satu minggu. Pada kasus berat perburukan secara cepat dan progresif,
seperti ARDS, syok septik, asidosis metabolik yang sulit dikoreksi dan perdarahan atau
disfungsi sistem koagulasi dalam beberapa hari. Pada beberapa pasien, gejala yang
muncul ringan, bahkan tidak disertai dengan demam. Kebanyakan pasien memiliki
prognosis baik, dengan sebagian kecil dalam kondisi kritis bahkan meninggal.

2.6 Masalah Keperawatan COVID-19

Masalah (problem) keperawatan yang dapat terjadi akibat adanya penyakit COVID-19
adalah :

1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas


2. Gangguan pertukaran gas
3. Anamnesis
4. Hipertermia
5. Gangguan menelan
6. Risiko defisit nutrisi
7. Gangguan keseimbangan cairan
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Virus Corona adalah sebuah keluarga virus yang ditemukan pada manusia dan
hewan. Sebagian virusnya dapat mengingeksi manusia serta menyebabkan berbagai
penyakit, mulai dari penyakit umum seperti flu, hingga penyakit-penyakit yang lebih
fatal, seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS). Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh corona virus,
yaitu kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Kemungkinan, penyakit ini
ditularkan melalui kontak dekat dengan hewan yang terinfeksi. Namun, hingga kini,
sumber pastinya belum diketahui. Sementara, penularan dari manusia ke manusia lain
terjadi melalui kontak dekat.

Corona virus hanya bisa memperbanyak diri melalui sel host-nya. Virus tidak
bisa hidup tanpa sel host. Secara patofisiologi, pemahaman mengenai COVID-19 masih
perlu studi lebih lanjut. Pada SARS-CoV-2 ditemukan target sel kemungkinan berlokasi
di saluran napas bawah. Virus SARS-CoV-2 menggunakan ACE-2 sebagai reseptor,
sama dengan pada SARS-CoV. . Gejala klinis utama yang muncul yaitu demam (suhu
>380C), batuk, faringitis, dan kesulitan bernapas. Selain itu, dapat disertai dengan diare
dan gejala saluran napas lain. Masalah (problem) keperawatan yang dapat terjadi akibat
adanya penyakit COVID-19 adalah : Ketidakefektifan bersihan jalan nafas, gangguan
pertukaran gas, anamnesis, hipertermia, gangguan menelan, risiko defisit nutrisi, dan
gangguan keseimbangan cairan.

3.2 Saran

Sebagai tenaga kesehatan, terutama perawat kita harus menggali informasi


lebih lanjut tentang penanganan COVID-19 yang sekarang menyerang ratusan ribu orang
di seluruh dunia. Kita harus membiasakan hidup bersih setiap saat dengan mencuci
tangan dengan sabun, tidak menyentuh wajah saat tangan kotor, dan menjaga asupan
nutrisi yang seimbang agar kita terhindar dari penyakit COVID-19 ini.
DAFTAR PUSTAKA

Burhan, Erlina, dkk. 2020. Pneumonia COVID-19 : Diagnosis & Penatalaksanaan di


Indonesia. Jakarta : Perhimpunan Dokter Paru Indonesia

Dame, Merry. 2020. Virus Corona (online) https://www.alodokter.com/virus-corona. Diakses


pada tanggal 03 April 2020

Yuda, Alfi. 2020. Kenali 5 Gejala Umum Terinfeksi Corona Covid-19 (online)
https://www.liputan6.com/bola/read/4218449/kenali-5-gejala-umum-terinfeksi-
corona-covid-19. Diakses pada tanggal 04 April 2020

Apriliana, Dini. 2020. Virus Corona (online) https://katadata.co.id/tags/virus-corona. Diakses


pada tanggal 04 April 202

Anda mungkin juga menyukai