Anda di halaman 1dari 32

PENGATURAN ALIRAN DARAH SETEMPAT

OLEH JARINGAN, SARAF DAN HUMORAL

dr. Kadek Dwi Pramana, MBiomed SpPD


SMF Penyakit Dalam RSUD KLU
PENGATURAN ALIRAN DARAH
SETEMPAT OLEH JARINGAN SENDIRI
• Mekanisme pengaturan lokal (Autoregulasi)
– Merupakan kapasitas jaringan untuk mengatur
aliran darahnya sendiri
– Pembuluh darah memiliki kapasitas intrinsik
sebagai tindakan kompensasi
• Misal : pada perubahan moderat tekanan perfusi 
mengubah tahanan pembuluh  aliran darah relatif
konstan
PENGATURAN ALIRAN DARAH
SETEMPAT OLEH JARINGAN SENDIRI
• Mekanisme pengaturan lokal (Autoregulasi)
– Kapasitas intrinsik berkembang baik di ginjal,
terdapat pula di mesenterium, otot rangka, otak,
hati dan miokardium
– Disebabkan oleh respon kontraktil intrinsik otot
polos terhadap regangan
PENGATURAN ALIRAN DARAH
SETEMPAT OLEH JARINGAN SENDIRI
• Mekanisme pengaturan lokal (Autoregulasi)
– Zat vasodilator cenderung terakumulasi di jaringan
aktif dan membantu autoregulasi
– Bila aliran darah ↓  zat-zat akan terakumulasi
dan pembuluh darah berdilatasi
PENGATURAN ALIRAN DARAH
SETEMPAT OLEH JARINGAN SENDIRI
• Metabolit vasodilator
– Perubahan metabolik yang dapat menyebabkan
vasodilatasi yaitu :
• ↓ tegangan O2 dan pH
• ↑ tegangan CO2, osmolalitas
• Terjadinya relaksasi arteriol dan sfingter prakapiler
• ↑ suhu
• Pelepasan histamin dari sel yang rusak
• Adenosin  vasodilator pada otot jantung
PENGATURAN ALIRAN DARAH
SETEMPAT OLEH JARINGAN SENDIRI
• Vasokonstriksi setempat
– Arteri, arteriol dan vena yang cedera berkonstriksi
secara kuat
– Konstriksi disebabkan oleh pembebasan serotonin
setempat dari trombosit yang melekat pada
dinding pembuluh darah di tempat cedera
– ↓ suhu menyebabkan vasokonstriksi
PENGATURAN ALIRAN DARAH
SETEMPAT OLEH JARINGAN SENDIRI
• Zat yang disekresi oleh endotel
– Sel endotel membentuk suatu organ yang besar
dan penting
– Endotel mengeluarkan banyak faktor
pertumbuhan dan zat vasoaktif, antara lain :
• Prostaglandin
• Tromboksan
• Nitrat oksida
• Endotelin
PENGATURAN ALIRAN DARAH
SETEMPAT OLEH JARINGAN SENDIRI
• Prostasiklin dan Tromboksan A2
– Prostasiklin dihasilkan oleh sel endotel 
berfungsi menghambat agregasi trombosit dan ↑
vasodilatasi
– Tromboksan A2 dihasilkan oleh trombosit dari
asam arakidonat melalui jalur siklooksigenase 
berfungsi ↑ agregasi trombosit dan vasokonstriksi
PENGATURAN ALIRAN DARAH
SETEMPAT OLEH JARINGAN SENDIRI
• Prostasiklin dan Tromboksan A2
– Keseimbangan antara tromboksan A2 dan
prostasiklin trombosit  ↑ agregasi trombosit
lokal dan menimbulkan pembentukan bekuan
– Keseimbangan tromboksan A2-prostasiklin dapat
bergeser ke arah prostasiklin oleh pemberian
aspirin dosis kecil
PENGATURAN ALIRAN DARAH
SETEMPAT OLEH JARINGAN SENDIRI
• Prostasiklin dan Tromboksan A2
– Aspirin menghambat siklooksigenase secara
ireversibel
– Penggunaan sejumlah kecil aspirin untuk jangka
waktu lama  ↓ pembentukan bekuan
– Bermanfaat dalam pencegahan infark miokard dan
stroke
PENGATURAN ALIRAN DARAH
SETEMPAT OLEH JARINGAN SENDIRI
• Nitrat Oksida
– Disintesis dari arginin
– Dalam suatu reaksi dikatalisis oleh nitrat oksida
sintase (NO sintase, NOS)
– NOS 3 ditemukan di sel endotel  diaktifkan oleh
zat yang ↑ konsentrasi Ca2+ intrasel, termasuk
vasodilator asetilkolin dan bradikinin
PENGATURAN ALIRAN DARAH
SETEMPAT OLEH JARINGAN SENDIRI
• Karbon Monoksida
– Pembentukan karbonmonoksida (CO) dari heme
terdapat di jaringan kardiovaskuler
– Terdapat bukti bahwa CO beserta NO
menimbulkan dilatasi lokal pembuluh darah
PENGATURAN ALIRAN DARAH
SETEMPAT OLEH JARINGAN SENDIRI
• Endotelin
– Sel endotel juga menghasilkan endotelin-1 
vasokonstriktor terkuat yang telah diisolasi
– Endotelin-1 (ET-1), endotelin-2 (ET-2), dan endotelin-3
(ET-3) adalah anggota dari famili 3 polipeptida serupa
yang mengandung 21-asam amino
– Endotelin-1 ditemukan di otak, ginjal dan sel endotel
– Endotelin-2 ditemukan di ginjal dan usus
– Endotelin-3 ditemukan di darah dan otak
PENGATURAN ALIRAN DARAH
SETEMPAT OLEH JARINGAN SENDIRI
• Endotelin
– Endotelin-1 merupakan pengatur tonus vaskular
lokal yang bekerja secara parakrin
– Endotelin juga berperan pada pengaturan
transportasi melalui sawar darah otak
– Kemungkinan menyebabkan ↓ laju filtrasi
glomerulus
– Konsentrasi endotelin-1 dalam darah ↑ pada
gagal jantung kongestif dan pasca infark miokard
Pengaturan Sistemik oleh Hormon

• Banyak hormon dalam darah yang


mempengaruhi sistem vaskular
• Hormon vasodilator berupa : Kinin, vasoactive
intestinal polipeptide (VIP) dan atrial
natriuretic peptide (ANP)
• Hormon vasokonstriktor : vasopresin,
norepinefrin, epinefrin dan angiotensin II
Pengaturan Sistemik oleh Hormon

Kinin
• Terdapat 2 peptida vasodilator : nonapeptida
bradikinin dan dekapeptida lisilbradikinin
(kalidin)
• Merupakan hormon jaringan dan sejumlah
kecil ditemukan dalam sirkulasi
Pengaturan Sistemik oleh Hormon

Kinin
• Kerja kinin menyerupai kerja histamin
• Berperan pada :
– Kontraksi otot polos viseral dan relaksasi otot
polos vaskular melalui NO (↓ tekanan darah)
– ↑ permeabilitas kapiler
– Menarik leukosit
Pengaturan Sistemik oleh Hormon

Kinin
• Dibentuk pada proses sekresi aktif kelenjar
keringat, kelenjar liur dan bagian eksokrin
pankreas
• Berperan meningkatkan aliran darah ketika
proses sekresi aktif terjadi
• Fungsi kinin di ginjal belum dapat dipastikan
Pengaturan Sistemik oleh Hormon

Adrenomedulin (AM)
• Suatu polipetida depresor
• Prohormonnya merupakan sumber dari
polipeptida depresor lainnya yaitu
proadrenomedullin amino terminal 20 peptida
(PAMP)
• AM menghambat sekresi aldosteron pada
hewan yang kekurangan garam
Pengaturan Sistemik oleh Hormon

Adrenomedulin (AM)
• PAMP bekerja dengan menghambat aktivitas
saraf simpatis perifer
• Baik AM dan PAMP ditemukan di plasma,
ginjal dan otak
• Peran kedua zat ini pada kontrol
kardiovaskular masih belum diketahui
Pengaturan Sistemik oleh Hormon

Hormon Natriuretik
• Peptida natriuretik atrium (ANP) disekresikan
oleh jantung
• Berperan mengantagonisasi kerja berbagai
agen vasokonstriktor dan ↓ tekanan darah
• Inhibitor Na+K+ATPase natriuretik yang
diproduksi secara endogen  ↑ tekanan
darah
Pengaturan Sistemik oleh Sistem Saraf

Mekanisme Pengaturan oleh Saraf


• Semua pembuluh darah kecuali kapiler dan
venula mengandung otot polos dan menerima
serabut saraf motorik simpatis susunan saraf
otonom
• Persarafan pada kebanyakan vena jarang,
kecuali vena splanknikus yang memiliki banyak
persarafan
Pengaturan Sistemik oleh Sistem Saraf

Mekanisme Pengaturan oleh Saraf


• Konstriksi vena dihasilkan oleh rangsang yang
juga mengaktifkan saraf konstriktor yang
menuju arteriol
• Akibatnya penurunan kapasitas vena  ↑
arus balik vena dan menggeser darah ke sisi
arteri di sirkulasi
Pengaturan Sistemik oleh Sistem Saraf

Persarafan pembuluh darah


• Serabut noradrenergik berakhir pada pembuluh
darah di semua bagian tubuh  sebagai
vasokonstriktor
• Persarafan kolinergik memberikan persarafan di
pembuluh darah jantung, paru, ginjal dan uterus
• Berkas serabut noradrenergik dan kolinergik
membentuk suatu pleksus pada lapisan
adventisia arteriol
Pengaturan Sistemik oleh Sistem Saraf

Persarafan jantung
• Impuls di saraf simpatis noradrenergik yang
menuju jantung  ↑ frekuensi denyut
jantung (efek kronotropik) dan kekuatan
kontraksi jantung (efek inotropik)
• Impuls ini juga menghambat efek stimulasi
vagus melalui pelepasan kotransmiter di ujung
simpatis (neuropeptida Y)
Pengaturan Sistemik oleh Sistem Saraf

Persarafan jantung
• Impuls dalam serabut kolinergik vagus jantung
 ↓ frekuensi denyut jantung
• Pada keadaan istirahat, terdapat pelepasan
impuls tonik di saraf simpatis jantung dalam
jumlah sedang
• Pada manusia dengan hambatan di sistem
noradrenergik dan kolinergik, frekuensi denyut
jantungnya menjadi sekitar 100
Pengaturan Sistemik oleh Sistem Saraf

Pengaturan vasomotor
• Daerah vasomotor atau pusat vasomotor
dilakukan oleh kelompok neuron di medula
oblongata sebagai pengendali utama tekanan
darah
• Impuls yang sampai ke medulla juga
mempengaruhi denyut jantung melalui pelepasan
impuls vagus ke jantung
• Bila pelepasan impuls vasokonstriktor ↑
 kontraksi arteriol dan tekanan darah juga ↑
Kontrol umpan balik tekanan darah
Pengaturan Sistemik oleh Sistem Saraf

Refleks somatosimpatis
• Merupakan respon terhadap rangsangan pada
saraf aferen somatik
• Aktivitas di serabut aferen dari otot yang
bekerja aktif menimbulkan efek ↑ tekanan
darah melalui neuron C1 di medula
ventrolateral rostral
• Nyeri  ↑ tekanan darah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai