Ontogenesis dari
Pengembangan Ginjal
1,2Carmen Micu, 2Bogdan Micu, 1Ana-Nadia Schmidt, 3Nicolae Miu1
Department of Anatomy and Embryology, “Iuliu Haţieganu” University of Medicine and
Pharmacy, Cluj-Napoca, România; 2 Vth Surgical Clinic, “Iuliu Haţieganu” University of
Medicine and Pharmacy, Cluj-Napoca, România; 3 Department of Pediatrics, IInd Pediatric
Clinic, “Iuliu Haţieganu” University of Medicine and Pharmacy, Cluj-Napoca, România.
Nama Anggota Kelompok
Journal Reading 1
1. I Made Erik Suryawan 19.06.0040
2. Baiq Inggit Cita Sari 18.06.0086
3. Annisa 19.06.0007
4. Fitri Dwiyanti 19.06.0029
5. Bunga Sevia Mitha 19.06.0019
6. Komang Agus Satria Widiasa 19.06.0048
Abstrak
Memahami peristiwa signifikan dalam perkembangan
sistem urinaria sangat penting dalam diagnosis awal
sebelum awal komplikasi ireversibel dan dalam
hubungan korelasi antara berbagai penyakit yang
ditemukan dalam satu pasien.
Pengembangan Sistem
Urinaria
Sistem urinaria berkembang dari mesoderm intermediet dan berhubungan
erat dengan sistem reproduksi pada tahap awal. Selama kehiduppan
intrauterine, pada manusia terbentuk 3 sistem ginjal yang sedikit
tumpang tindih dalam urutan dari kranial ke kaudal.
Sistem ginjal terdiri dari 3 yaitu :
– Pronefros (rudimeter dan non fungsional)
– Mesonefros (jangka pendek selama awal kehidupan)
– Metanefros (membentuk ginjal permanen)
Pronefros
Fungsi ginjal tidak hanya sebagai organ ekskreasi, tetapi juga sebagai organ
endokrin yang mengeluarkan hormon yang berhubungan dengan renal
haemodinamik.
Hormon renal mencakup sistem renin-angiotensin, renal prostaglandins,
sistem kallikrein kinin, dan renal dopamin.
Hormon renal lainnya mencakup lipid anti hipertensi yang diproduksi dalam
sel-sel interstiitial di renal medulla.
Kenaikan Ginjal