Anda di halaman 1dari 21

PENCEGAHAN

PRIMER,
SEKUNDER &
TERSIER SISTEM
PERSEPSI SENSORI

Harsismanto J, M.Kep
PENCEGAHAN PENYAKIT
 Pencegahan : pengambilan tindakan terlebih
dahulu sebelum kejadian
 Pencegahan penyakit : tindakan yang
ditujukan untuk mencegah, menunda,
mengurangi, mencegah, membasmi,
mengeleminasi, penyakit dan kecacatan
dengan menerapkan sebuah atau sejumlah
intervensi yang telah dibuktikan efektif
PENCEGAHAN PRIMER
 Adalah upaya pencegahan saat proses
penyakit belum mulai, dengan tujuan agar
tidak terjadi proses penyakit melalui health
promotion dan specific protection
 Pencegahan awal dengan menghindari atau
mengatasi faktor-faktor resiko
 Lebih kepada health promotion dan spesific
protection
 Contoh : pendidikan kesehatan, olahraga,
ketersedian makanan yang cukup dan bergizi,
imunisasi, berhenti merokok, pemeriksaan dini
terhadap virus & pemeriksaan kesehatan
berkala
PENCEGAHAN SEKUNDER
 Tindakan melakukan pencegahan dini
penyakit saat penyakit belum menunjukkan
gejala yang khas, sehingga pengobatan dini
mampu menghentikan perjalanan penyakit
 Penemuan kasus, “skrining”
 Bertujuan untuk mencegah komplikasi dan
dampak yang lebih parah
 Contoh : pemeriksaan “pap smear”, skrining
mammografi (kanker payudara)
PENCEGAHAN TERSIER
 Tingkatan pencegahan dengan melakukan tindakan
klinis yang bertujuan mencegah kerusakan lebih
lanjut atau mengurangi komplikasi setelah penyakit
itu diketahui.
 Tujuan pencegahan tersier untuk mengurangi
kelemahan dan mencegah kecacatan, dan membantu
penderita melakukan penyesuaian terhadap kondisi
yang tidak bisa diobati lagi
 Contoh :

 penggunaan obat-obatan beta blocker pada


penderita jantung
 Disability limitation

 Rehabilitasi
INDERA PENGLIHATAN
Pencegahan Primer (Specifik Protection)
 Menghindari sinar matahari langsung / paparan sinar UV

 Tidak merokok dan menghindari asap rokok

 Membaca dalam kondisi cukup cahaya

 Membatasi dalam menatap layar monitor, HP dan


gadget lain >> gunakan mode baca
 Mengurangi minuman alkohol

 Mengkonsumsi buah dan sayur lebih dari 3,5 porsi


sehari
 Rutin mengkonsumsi buah dan sayur tinggi vitamin A

Pencegahan Primer (health Promotion)


Pendidikan kesehatan
NEXT...
Pencegahan sekunder
 Mengidentifikasi kelompok beresiko tinggi untuk
dilakukan pemeriksaan rutin sehingga diketahui
kelainan mata seperti penurunan ketajaman
penglihatan dan kelainan pada warna pupil
 Pengobatan segera jika terjadi infeksi pada mata,
operasi lasik untuk penurunan ketajaman mata dan
operasi katarak

Pencegahan Tersier
 Merupakan pencegahan untuk mengurangi komplikasi
yang ditimbulkan oleh penyakit seperti penggunaan
kaca mata baca untuk mengganti fungsi lensa yang
terganggu akibat pembedahan pada katarak
INDERA PENDENGARAN
Pencegahan primer
 Gunakan pelindung pendengaran jika bekerja/berada
dilingkungan yang bising (bandara, pabrik)
 Tidak terllu keras dalam menghidupkan gadget, TV,
speaker
 Berikan waktu telinga untuk beristrhat dr penggunaan
headset, earpone

Pencegahan sekunder
 Lakukan pemeriksaan telinga seperti tes pendengaran
secara rutin , terutama jika mengalami masalah THT
seperti infeksi, kemasukan benda di telinga,
kebersihan telinga atau pada bayi dengan riwayat
keluarga mengalami gangguan pendengaran
NEXT...
Pencegahan tersier
 Konseling genetik pada beberapa keluarga
dengan riwayat tuli sejak lahir
 Meningkatkan kesadaran serta pengetahuan
masyarakat mengenai penggunaan obat-
obatan yang bersifat ototoksik
 Meningkatkan kesadaran pasien untuk
memilih terapi yang sesuai dan tepat untuk
gangguan pendengarannya, terutama
pemilihan alat bantu dengar.
INDERA PENCIUMAN
Pencegahan primer.
 Kenakan masker dan sarung tangan saat bekerja menggunakan
pembersih berbahan kimia di rumah atau di luar rumah
 Jika memungkinkan, gunakan mesin penyedot debu(vacuum cleaner)
setidaknya seminggu sekali untuk membersihkan debu dan mengurangi
risiko munculnya gejala alergi pada indra penciuman.
 Jamur dapat menyebabkan gangguan pada indra penciuman. Jamur
dapat tumbuh di tempat lembap, seperti kamar mandi dan dapur. Oleh
karenanya tempat-tempat tersebut perlu dibersihkan secara teratur
dengan air, sabun.
 Rawat dan mandikan hewan piaraan secara teratur setidaknya seminggu
sekali
 Mainan dapat menjadi sarang debu. Bersihkan mainan di rumah secara
teratur dengan menyekanya menggunakan kain basah.
 Hindari kontak dengan orang yang sedang mengalami infeksi saluran
pernapasan atas. Cuci tangan secara teratur dengan sabun untuk
mencegah penularan.
 Hindari merokok, pajanan asap rokok, ataupun asap lain yang dapat
mengganggu saluran pernapasan dan indra penciuman.
NEXT...
Pencegahan sekunder
 Jika menderita alergi, selalu siapkan obat-obatan untuk
mengatasi gejala alergi yang bisa muncul pada hidung
dan saluran pernapasan, seperti antihistamin dan
dekongestan.
 Penderita alergi dapat memilih bahan antialergi untuk
kasur dan bantal mereka
 Penderita gangguan sinus disarankan memeriksakan
diri ke dokter sebelum bepergian dengan pesawat dan
menyelam. Perubahan tekanan udara secara tiba-tiba
dapat menyebabkan udara terjebak di dalam sinus
sehingga mendatangkan penyumbatan dan rasa nyeri.
Pada saat menyelam atau berenang, air yang
terkontaminasi dapat masuk ke dalam sinus dan
menyebabkan gangguan pada sinus dan hidung.
NEXT...
 Pencegahan Tersier
 Segera melakukan pengobatan yang tepat
jika mengalami gangguan/ penyakit saluran
pernapasan / gangguan dihidung.
 Mandi air hangat, menghirup uap yang
mengandung obat dan penghangat
INDERA PENGECAPAN
Pencegahan primer
 Tidak merokok, menjaga kesehatan dengan
rutin berolahraga, tidak berlebihan dalam
mengkonsumsi makanan yang terlalu manis,
asin, atau asam
 Mengolah bahan makanan bervariasi, baik
tekstur, rasa dan aroma
 Menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan
mulut
 Perbanyak minum air putih dan menghindari
minuman yang banyak mengandung kafein
NEXT...
Pencegahan sekunder
 Jika mengalami penyakit ISPA (batuk dan flu)
segera di obati dan ditangani dengan cepat
 Jika kondisi pengecapan berkurang gunakan
bahan bumbu yang kuat, tetapi jangan
terlalu banyak menambahkan garam dan
pemanis
 Konsumsi zink dan multivitamin ketika lidah
mulai mengalami penurunan kemampuan
pengecapan
INDERA PERABA
 Banyak gangguan yang terjadi pada indera
peraba seperti infeksi, peradangan oleh virus
bakteri dan kuman
 Pencegahan primer

 Selalu menjaga kebersihan tubuh dengan


mandi, cuci tangan pakai sabun, penggunaan
alat pelindung diri (Sarung tangan) ketika
berhubungan dengan zat kimia berbahaya
Konsep Farmakologi,
Farmakodinamik &
Farmakokinetik
Harsismanto J, M.Kep

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


OBAT
 Obat merupakan semua zat, baik kimiawi,
hewani maupun nabati yang dalam dosis
layak dapat menyembuhkan, meringankan
atau mencegah penyakit berikut gejalanya
 Suatu obat yang diminum peroral akan
melalui tiga fase, yaitu farmasetik,
farmakokinetik dan farmakodinamik, agar
kerja obat dapat terjadi.
Insert Your Image

Obat oral akan melalui


FASE OBAT beberapa fase didalam tubuh

farmaseti
k
Dalam fase Farmakokineti farmakodinamik
farmasetik, k terjadi
obat berubah respons
menjadi Fase kedua yaitu biologis
larutan farmakokinetik atau
sehingga yang meliputi 4 fisiologis.
fase, yaitu
dapat
absorbsi,
menembus distribusi,
membran metabolisme
biologi atau
biotransformasi
dan ekskresi
FARMASETIK
Farmasetik
Dalam saluran
gastrointestinal, obat-obat
perlu dilarutkan agar
Disintegrasi dapat diabsorbsi. Obat dalam
bentuk padat (tablet atau pil)
harus didisintegrasi menjadi
Disintegrasi adalah pemecahan partikel-partikel kecil supaya
tablet atau pil menjadi partikel- dapatlarut kedalam cairan
partikel yang lebih kecil.

Ratelimiting
adalah waktu yang dibutuhkan Disolusi
oleh sebuah obat untuk
berdisintegrasi dan sampai
menjadi siap untuk diabsorpsi melarutnya partikel-partikel yang
oleh tubuh.Obat-obat dalam lebih kecil itu dalam
bentuk cair lebih cepat siap cairangastrointestinal untuk
diserap oleh saluran diabsorpsi.
gastrointestinal dari pada obat
dalam bentuk
padat.
FARMAKOKINETIK

Metabolisme &
absorpsi Distribus Biotransformasi

i
Eskresi &
Hati merupakan
Eleminasi
tempat utama untuk
metabolisme.
Kebanyakan obat
Distribusi adalah
diinaktifkan oleh
proses di mana obat Rute utama dari
enzim-enzim hati
Absorpsi adalah menjadi berada eliminasi obat
dan kemudian
pergerakan dalam cairan tubuh adalah melalui
diubah atau
partikel-partikel dan jaringan tubuh. ginjal, rute-rute lain
ditransformasikan
Distribusi obat meliputi empedu,
obat dari oleh enzim-enzim
dipengaruhi oleh feses, paru-paru,
saluran hati
aliran darah, afinitas saliva, keringat, dan
gastrointestinal menjadi metabolit
(kekuatan air susu ibu
inaktif atau zat yang
ke dalam cairan penggabungan)
larut dalam air
tubuh (obat terhadap jaringan,
untuk diekskresikan
diserap di usus dan efek pengikatan
halus) dengan protein
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai