Anda di halaman 1dari 5

Roleplay KUSTA

Narator :

Pasien (Taufik) :

Istri (Siska) :

Anak (Istik) :

Perawat 1 (Eni) :

Perawat 2 (Silvia) :

Perawat 3 (Retno) :

Perawat 4 (Dewi) :

Perawat 5 (Mira) :

Perawat 6 (Riska) :

Perlengkapan alat :

Pembuat naskah :

Pada suatu pagi, keluarga bp.taufik kedatangan tamu dari petugas kesehatan..

Perawat 1 (Eni) : assalamualaikum

Istri (siska) : wa alaikum salam.. siapa ya ?

Perawat 1 (Eni) : perkenalkan saya eni dan ini rekan saya silvia, retno dan dewi. Kami dari
petugas kesehatan DinKes.

Istri (siska) : Ada perlu apa ya mbak-mbak ini kesini..

Perawat 2 (Silvia) : kami sedang bertugas untuk memberikan terapi psikoedukasi untuk keluarga
yang anggotanya menderita kusta.

Istri (Siska) : kok bisa rumah saya yang didatangi oleh mbak ? (dengan nada sinis )

Perawat 2 (Silvia) : iya semua warga yang anggota keluarganya menderita kusta. Kami
melakukan terapi ini.

Istri (Siska) : ooh. Begitu.

Perawat 3 (Retno) : maaf namanya ibu ini siapa ?

Istri (Siska) : nama saya siska.

Perawat 1 (Eni) : bapak taufik ada dimana bu ?

Istri (Siska) : ada di kamar.

Perawat 1 (Eni) : sudah cukup lama kah ? bapak taufik menderita penyakit kusta ?

1
Istri (Siska) : sudah 6bln lah

Suami saya semenjak menderita penyakit ini dia sudah tidak bekerja lagi karena malu teman2
kerjanya sering mengucilkan bapak.

Perawat 4 (Dewi) : kalau boleh tau bp.taufik kerja apa ya ?

Istri (Siska) : kerja di pabrik sepatu dekat rumah tapi sebagai buruh.

Perawat 4 (Dewi) : selama bp.taufik tidak bekerja sumber pendapatan yang ibu dapatkan tiap
hari darimana ?

Istri (Siska) : ya. Semenjak bapak sakit saya kerja sebagai buruh cuci. Upah saya hanya
cukup buat makan saja.

Perawat 4 (Dewi) : eeeem begitu ibu punya anak berapa ?

Istri (siska) : anak saya 2 masih sekolah semua. Yang pertama SMP yang bungsu masih SD

Perawat 4 (Dewi) : masih kecil ya, apakah bapak sudah dibawa ke rumah sakit atau puskesmas?

Istri (Siska) : sudah saya bawa ke puskesmas dekat rumah.

Perawat 3 (Retno) : maf ya bu, sebelumnya. Bapak kan sudah menderita kusta cukup lama dan
penyakit kusta itu menular penyebabnya itu karena bakteri dan bakteri itu mnyerang saraf2 tepi
seperti jari2 tangan,jari2 kaki

Bakteri itu muncul karena lingkungan sekitar yang tidak bersih. Penderita kusta itu biasanya
dikucilkan sama masyarakat karena stigma negative yang berasal dari masyarakat. Stigma itu
muncul karena masyarakat kurang tau tentang apa itu penyakit kusta dan pencegahannya agar
tidak menular.

Istri (Siska) : iya.. masyarakat sini sudah tidak mau lagi bergaul dengan saya dan bapak.
Bapak jadi mengurung diri saja di rumah karena minder. Saya sedih bapak jadi seperti itu dan
tidak bisa mencari nafkah lagi padahal saya rajin membelikan obat buat bapak kalau obatnya
sudah habis.

Perawat 1 (Eni) : makanya kami datang ke rumahnya bapak taufik untuk memberikan dukungan
buat keluarga. Karena saya sering menemukan keluarga penderita kusta sering dikucilkan di
masyarakat.

Ibu sebagai seorang istri sebaiknya selalu memberikan motivasi buat bapak. Motivasi yang
diberikan seperti, bapak pasti sembuh karena ibu selalu memberikan obat yang diresepkan oleh
dokter puskesmas.

Istri (Siska) : saya tiap hari sudah memberikan motivasi.. tapi bapak selalu bilang percuma saya
sembuh tapi orang kampung sini selalu mengucilkan saya.

Perawat 2 (Silvia) : ibu berikan motivasi lagi lalu ibu bisa ajak bapak untuk melakukan hobi
yang bapak senangi.. Kira2 apa hobi bapak bu ?

Istri (Siska) : bapak itu kalau waktu luang suka membuat mainan tradisional dan layang2

Perawat 2 (Silvia) : nah itu bapak punya hobi yang bisa menghasilkan uang. Kan lumayan
bisa buat menambah uang belanja.

Istri (Siska) : iya saya nanti coba bilang sama bapak.

Perawat 4 (Dewi) : maaf boleh kami ketemu dengan bapak ?

2
Istri (Siska) : boleh. Sebentar saya panggilkan bapak dulu ya.

SETELAH BEBERAPA MENIT KEMUDIAN..

Istri (Siska) : ayo. Pak gpp duduk disini. Mbak2 ini beda dengan orang kampung sini. Mbak
ini tidak akan mengucilkan bapak.

Pasien (Taufik) : ( hanya berdiri saya sambil menatap istrinya )

Perawat 4 (Dewi) : silakan duduk pak.. bapak jangan takut. Saya tidak akan mengucilkan
bapak seperti orang kampung sini.

Pasien (Taufik) : ( akhirnya taufik pun duduk di ruang tamu )

Perawat 4 (Dewi) : perkenalkan saya Dewi dan ini rekan saya silvia, retno dan Eni dari petugas
kesehatan DinKes.

Saya tadi sudah mengobrol banyak dengan istri bapak. Dan saya sudah tau tentang bapak.

Saya sarankan. Bapak tidak usah minder atau rendah diri.saya lihat kondisi bapak tidak begitu
parah. Saya dulu pernah menemui orang yang menderita kusta jari2 tangannya itu sampai putus
sendiri karena penyakit kusta. Tapi saya dan rekan saya selalu memberikan motivasi buat berobat
ke puskesmas atau rumah sakit dan biayanya itu gratis. Saya juga memberikan motivasi kpd
orang itu untuk bekerja kembali dengan bantuan istri dan anaknya sekarang orang itu sembuh
total dan bekerja seperti biasa.

Istri (Siska) : tuh pak bapak itu belum begitu parah disbanding orang yang diceritakan mbak
Dewi..

Pasien (Taufik) : tapi.. kan saya malu sama tetangga.

Perawat 1 (Eni) : awalnya memang malu pak.. tapi kan bapak ada istri dan anak yang bisa
membuat bapak termotivasi untuk kembali bekerja dan bergaul dengan tetangga sekitar sini.

Pasien (Taufik) : caranya dengan apa ? saya itu bingung.

Istri (Siska) : mbak eni tadi sudah menerangkan kepada saya, pak..

Pasien (Taufik) : oh. Begitu.

Apakah saya bisa kembali bekerja lagi.

Perawat 2 (Silvia) : pasti bapak bisa. Saya juga akan membantu selama dalam masa pemulihan.
Kalau ibu nanti ada kesulitan bisa memanggil saya atau bisa jga bapak cerita ke saya kalau ingin
curhat.

Perawat 2 (silvia) : oh.. ya pak dan bu. Penyakit kusta ini bisa menular tapi selama ibu dan
bapak bisa mencegahnya kemungkinan kecil untuk menular.

Istri (Siska) : caranya bagaimana ?

Perawat 2 (Silvia) : bapak harus rajin minum obat dan alat makan bapak dibedakan dengan
anak2 dan ibu tidak boleh campur. Lalu rumah sering2 dibersihkan karena bisa meminimalkan
bakteri itu menjadi berkembang biak semakin banyak

3
Istri (Siska) : gitu ya.

Saya akan coba masukan yang ibu2 berikan sama keluarga saya.

Saya sangat2 berterima kasih sama ibu2 yang sudah bersedia datang kesini. Awalnya saya tidak
mau ibu2 datang kesini karena saya takut nantinya kehadiran ibu2 ini hanya mengucilkan
keluarga saya.

Perawat 3 (retno) : tidak bu.. kami sudah lama melakukan kegiatan ini karena merupakan
bagian dari tugas kami dan tujuan kami disini kan untuk memberikan motivasi kepada keluarga
bapak taufik agar bapak taufik bisa mencari nafkah lagi.

Kalau begitu kami pamit dulu 1 minggu lagi kami akan dating kembali untuk melihat
perkembangan bapak taufik.

Istri (Siska) : iya terima kasih atas kunjungannya.

SETELAH 1 MINGGU KEMUDIAN..

Perawat 5 (mira) : permisi assalamualaikum

Anak (Istik) : waalaikum salam

Perawat 5 (mira) : ibunya ada dek ?

Anak (Istik) : ada silakan masuk

Perawat 5 (mira) : ya

AKHIRNYA IBU SISKA PUN DATANG

Perawat 6 (riska) : bagaimana bu perkembangan bapaka taufik ? apakah ada kemajuan


sedikit.

Istri (Siska) : alhamdulilah. Bapak sekarang sudah mau keluar kamar meskipun hanya duduk2 di
ruang tamu. Dan bapak sudah sedikit mau curhat apa yang dia rasakan.

Perawat 6 (Riska) : syukurlah, Bisa saya bertemu dengan bapak?

Siska : iya..

(SISKA PUN MEMANGGIL ISTIK UNTUK MEMANGGILKAN BAPAKNYA )

Nak.

Anak (Istik) : iya bu.. ada apa ?

Istri (Siska) : tolong panggilkan bapakmu ya.

Anak (Istik) : iya..

BAPAK TAUFIK PUN DATANG.

Perawat 5 (mira) : sedang ngapain pak.. tadi ?

Pasien (Taufik) : itu.. buat mainan tradisional sama layangan.

Perawat 5 (Mira) : wah. Hebat itu pak. Yang menjual hasil yang bapak buat siapa ?

Pasien (Taufik) : anak saya istik. Kalau saya jual sendiri masih malu.

4
Perawat 5 (Mira) : iya gpp.. kan buat bapak kembali ke masyarakat kan butuh waktu. Tapi
sekarang bapak kan sudah melakukan apa yang saya sarankan.

Pasien (Taufik) : ibu dan anak2 saya yang selalu memberikan motivasi sehingga saya mau
seperti itu.

Perawat 6 (Riska) : kami akan bantu bapak dan keluarga supaya bapak bisa keluar rumah dan
mencari nafkah lagi.

Pasien (Taufik) : saya sangat terbantu mbak2 datang ke rumah saya.

Istri (Siska) : iya. Sekarang keluarga saya sudah agak membaik keadaannya. Apalagi bapak
sudah mau melakukan aktivitas lagi meskipun hanya membuat mainan. Tapi saya dan anak2
sangat senang.

Perawat 6 (Riska) : saya juga senang kalau keluarga bapak taufik jadi semangat lagi menjalani
hidup. Kalau begitu saya permisi dulu.. dan ingat selalu berikan motivasi kepada bapak baik
motivasi dating dari ibu dan anak2.

Istri (Siska) : iya saya selalu laksanakan tiap hari bu

Perawat 6 (Riska) : assalamualaikum

Istri (Siska) : waalaikum salam

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai