HIPOGONADOTROPI
Dosen Pengajar : Ns. Desy Ayu Wardani S. Kep,. M. Kep, Sp.Kep Mat
Di susun oleh:
Kelompok 1
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Remaja putri pada saat mulai pubertas dan seterusnya mendapati sebuah proses alamiah yang
menunjukkan bahwa dirinya telah menjadi perempuan sempurna (normal) yang mana semua organ
reproduksinyan seterusnya mendapati sebuah proses alamiah yang menunjukkan bahwa dirinya telah
menjadi perempuan sempurna (normal) yang mana semua organ reproduksinya sudah dapat
difungsikan (Winaris, 2010 dalam Imelda, 2015).
Menstruasi terjadi pada remaja putri manakala masa pubertas telah tiba. Menstruasi adalah hal
yang mesti terjadi pada wanita, bahkan adalah “tidak normal” jika hingga batas usia tertentu belum
mengalaminya. Menstruasi adalah penumpahan lapisan uterus yang terjadi pada setiap bulan yang
berupa darah dan jaringan, juga perdarahan vagina secara berkala akibat terlepasnya lapisan
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
yang meliputi aspek bio-psiko-sosio dan spiritual dengan pendekatan proses keperawatan
2. Tujuan khusus
endometriosis
c. Mampu mendeskripsikan rencana tindakan keperawatan pada klien dengan amenorea,
dismenorea, endometriosis
d. Mendeskripsikan tindakan keperawatan pada klien dengan amenorea, dismenorea,
endometriosis
e. Mampu mendeskripsikan evaluasi pada klien dengan amenorea, dismenorea, endometriosis
C. Manfaat penulisan
1. Teoritis :
reproduksi remaja
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Amenorea adalah tidak adanya menstruasi untuk sedikitnya 3 bulan berturut-turut.
Alat reproduksi bagian dalam adalah alat reproduksi yang berada didalam yang tidak bisa
tergantung di belakang ligamen Latum. Bentuknya seperti buah almond, sebesar ibu jari
tangan (jempol) ukuran 2,5–5 cm 0,6–1 cm. Indung telur ini posisinya ditunjang oleh
3. Uterus (Rahim)
Organ otot berdinding tebal dan berongga (cavum).Bentuk, besar, letak, dan susunan
uterus berbeda–beda tergantung pada umur.Uterus ini sendiri berfungsi sebagai tempat
implantasi ovum yang telah dibuahi, sebagai tempat perkembangan dan memberi makan
a. Fundus Uteri
b. Corpus Uteri
c. Isthmus Uteri
d. Serviks Uteri
Alat reproduksi bagian luar ialah alat reproduksi yang adapat dilihat dari luar secara kasat
mata atau langsung dapat dilihat.
1. Vulva
Bagian alat kandungan luar yang berbentuk lonjong , berukuran panjang mulai dari
klitoris, kanan kiri dibatasi bibir kecil, sampai ke belakang di batasi perineum, bagian-
bagian dari vulva sendiri adalah :
Lubang Kemih adalah tempat keluarnya air kemih yang terletak di bawah
klitoris.Disekitar lubang kemih bagian kiri dan kanan didapati lubang kelenjar skene.
3. Klitoris
Identik dengan penis pada pria, kira–kira sebesar kacang hijau sampai cabe rawit dan
bagi perkembangan tingkah laku selanjutnya. Istilah tanda-tanda kelamin primer menunjuk
pada organ badan yang langsung berhubungan dengan proses reproduksi. Pada anak
perempuan tanda kelamin primer ditandai dengan adanya perkembangan rahim dan saluran
telur, vagina, bibir kemaluan, dan klitoris (Monks andKnoers, 2002).
pengeluaran darah, lendir, dan jaringan sel yang hancur dari uterus secara berkala yang akan
terjadi kira-kira setiap 28 hari sampai menopause.Periode haid umumnya terjadi pada jangka
waktu yang sangat tidak teratur dan lamanya berbeda-beda pada tahuntahun
pertama.Periode ini dikenal sebagai tahap kemandulan remaja (Hurlock, 2007).
2003).
2. Masa remaja pertengahan umur 14-16 tahun
Minat pada karir, berpacaran, dan eksplorasi identitas seringkali lebih nyata
dalam masa remaja akhir (Santrock, 2003).Terdapat pergerakan pasti menjauh
akhir mencapai body image yang stabil.Remaja akhir menjdi seseorang yang
mandiri penuh sebagai warga negara yang produktif (Bobak, 2004).
Menstruasi
Definisi menstruasi
Menurut Josep dan Nugroho (2010), menstruasi atau haid adalah perubahan fisiologis
dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Hal
Panjang siklus haid adalah jarak atau waktu antara tanggal mulainya haid yang sudah
lalu dengan mulainya haid berikutnya. Hari mulainya terjadi perdarahan dinamakanhari
pertama siklus haid. Panjang siklus haid yang normal adalah 28 hari, tetapi variasinya cukup
banyak, siklus yang biasa pada wanita ialah 25-32 hari, dan kirakira 97 % wanitayang
berovulasi siklus haidnya berkisar antara 18-42 hari. Lama haidbiasanya antara 3-5 hari, ada
yang 1-2 hari kemudian diikuti darah sedikitsedikit,dan ada yang sampai 7-8 hari
1. Fase Menstruasi
Fase menstruasi yaitu peristiwa luruhnya sel ovum matang yang tidakdibuahi
dan merangang folikel dalam ovarium, serta dapat membuat hormon esterogen
diproduksi kembali. Sel folikel berkembang menjadi folikel de Graaf yang masak
matangnya sel ovum pada hari ke-14 sesudah menstruasi. Sel ovum yag matang
akan meninggalkan folikel dan folikel akan mengkerutdan berubah menjadi
corpus luteum. Corpus luteum berfungsi untuk menghasilkan hormon
dan berubah menjadi corpus albicans yang berfungsi untuk menghambat sekresi
hormon esterogen dan progesteron sehingga hipofisis aktif mensekresikan FSH
1. Amenore
2. Menoragia
3. Dismenorhea
B.Etiologi
Amenorea dapat terjadi akibat berbagai alasan. Ada yang mengalaminya sebagai kondisi
normal. Namun ada juga amenorea yang muncul karena efek samping dari obat-obatan atau
Amenorea primer
Amenorea primer adalah siklus menstruasi yang tidak kunjung datang meski seorang
perempuan sudah berusia 15 atau 16 tahun. Kondisi ini juga disebut sebagai delayed
menarche alias menstruasi terlambat.Penyebab amenorea primer seringkali berupa pubertas
yang terlambat. Namun apabila remaja perempuan tidak datang bulan dan tidak
menunjukkan tanda-tanda pubertas di usia 13 tahun, ia sebaiknya menjalani pemeriksaan
Amenorea sekunder
Amenorea sekunder adalah kondisi di mana siklus menstruasi berhenti datang meski
penderita sudah haid pertama. Seorang wanita dikatakan mengalami kondisi ini bila tidak
kunjung datang bulan dalam jangka waktu setidaknya 90 hari atau tiga siklus haid. Penyebab
amenorea sekunder bisa terjadi secara alami maupun akibat gangguan kesehatan lain. Jenis
penyebab alaminya meliputi kehamilan, menyusui, serta menopause. Sementara penyebab
1. Kontrasepsi
2. Obat-obatan
3. Prosedur medis Operasi histerektomi (pengangkatan rahim) juga bisa menjadi penyebab
amenorea.
4. Gaya hidup juga bisa berperan dalam mempertinggi risiko terjadinya amenorea. Berikut
contohnya:
Ketidakseimbangan hormon
Gangguan anatomi
5. Riwayat keluarga
C.patofisiologi
Disfungsi hipofise terjadi gangguan pada hipofise anterior gangguan dapat berupa tumor
yang bersifat mendesak ataupun menghasilkan hormone yang membuat menjadi terganggu.
Kelainan kompartemen IV (lingkungan) gangguan pada pasien ini disebabkan oleh gangguan
mental yang secara tidak langsung menyebabkan terjadinya pelepasan neurotransmitter seperti
kelainan genetic dengan peningkatan kematian folikel, dapat juga merupakan proses autoimun
dimana folikel dihancurkan. Melakukan kegiatan yang berlebih dapat menimbulkan amenorrhea
dimana dibutuhkan kalori yang banyak sehingga cadangan kolesterol tubuh habis dan bahan
untuk pembentukan hormone steroid seksual (estrogen dan progesterone) tidak tercukupi. Pada
keadaaan tersebut juga terjadi pemecahan estrogen berlebih untuk mencukupi kebutuhan bahan
bakar dan terjadilah defisiensi estrogen dan progesterone yang memicu terjadinya amenorrhea.
Pada keadaan latihan berlebih banyak dihasilkan endorphin yang merupakan derifat morfin.
Endorphin menyebabkan penurunan GnRH sehingga estrogen dan progesterone menurun. Pada
keadaan tress berlebih cortikotropin realizinghormone dilepaskan. Pada peningkatan CRH terjadi
opoid yang dapat menekan pembentukan GnRH.
D. Manifestasi Klinis
Tanda amenorea/ tidak haid adalah tidak terjadinya menstruasi pada usia 16 tahun. Kondisi
tersebut bisa saja terjadi baik dengan atau tanpa perkembangan seksual sekunder
(perkembangan payudara, perkembangan rambut pubis). Selain itu, kondisi lain yang juga bisa
dicurigai adalah jika Anda tidak mendapatkan menstruasi padahal sebelumnya sudah pernah
mendapatkan menstruasi. Gejala lainnya tergantung dari apa yang menyebabkan terjadinya
amenorea.
No Manifestasi Gambar
1. Keluar cairan pada puting
payudara
2. Rambut rontok
3. Sakit kepala
4. Gangguan penglihatan
6. Nyeri panggul
7. Jerawat
A. Tes kehamilan
Tes ini berfungsi mengkonfirmasi adanya kehamilan atau tidak.
Tes ini digunakan untuk mengukur jumlah thyroid stimulating hormone (TSH) dalam
darah. TSH dapat menentukan apakah kelenjar tiroid bekerja dengan normal atau tidak.
Tes prolaktin
Level hormon prolaktin yang rendah bisa menjadi tanda tumor pada kelenjar pituitari.
Jika pasien mengalami pertumbuhan rambut-rambut yang abnormal di wajah dan suara
lebih rendah, dokter akan memeriksa level hormon testosteron dalam darah pasien.
Tes ini berfungsi mengecek apakah terdapat gangguan genetik atau tidak.
Pencitraan
Tergantung dari gejala yang dialami serta hasil pemeriksaan laboratorium, dokter
dapat menyarankan untuk satu atau lebih pemeriksaan pencitraan. Misalnya, USG , CT scan,
dan MRI.
Histeroskopi
Pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukkan selang tipis ke dalam vagina dan leher
rahim guna melihat kondisi bagian dalam rahim.
Histerosalpingografi
Foto rontgen akan diambil setelah zat kontras dimasukkan melalui leher rahim ke
F. faktor risiko
Ada banyak faktor risiko yang bisa menyebabkan Anda tidak haid atau mengalami menore,
yaitu :
Riwayat keluarga: Jika ada wanita dalam keluarga Anda yang mengalami amenore,
kemungkinan Anda dapat memiliki masalah yang sama
Gangguan makan: Jika Anda memiliki masalah seperti anoreksia atau bulimia, Anda memiliki
risiko yang lebih tinggi terkena amenore
Pelatihan atletis: pelatihan dengan intensitas tinggi dapat meningkatkan risiko amenore lebih
tinggi
G. penatalaksanaan
Pemeriksaan harus segera dilakukan untuk mengetahui apakah gangguan siklus haid terjadi
karena amenorrhea atau bukan. Pemeriksaan biasanya dilakukan melalui pemeriksaan fisik,
terutama di sekitar panggul. Rangkaian tes yang bisa dilakukan adalah tes kehamilan, tes darah,
penyebabnya.
1. Terapi Hormon
Salah satu penyebab amenorrhea adalah sindrom ovarium polikistik (PCOS). Jika ini
penyebabnya, gangguan haid biasanya akan dilakukan dengan penanganan yang berfokus untuk
Metode ini dilakukan untuk menstabilkan hormon, sehingga memicu siklus haid dan sering
dilakukan pada kondisi insufisiensi ovarium primer. Penanganan amenorrhea yang satu ini
dilakukan dengan memberi “pengganti” hormon estrogen yang tidak dihasilkan oleh ovarium.
Padahal, hormon ini dibutuhkan untuk mengatur siklus menstruasi secara normal.
3. Konsumsi Obat
penyakit ini akan dianjurkan untuk mengonsumsi pil kontrasepsi atau obat-obatan hormon yang
memicu terjadinya siklus haid.
Cara ini dilakukan untuk mengatasi amenorrhea yang terjadi karena faktor gaya hidup. Kondisi
ini biasanya ditangani dengan menjaga berat badan tetap ideal, mengontrol stres, serta
berolahraga secara teratur.
H. pencegahan
Pada banyak kasus, remaja wanita dapat melakukan beberapa langkah untuk mencegah
terjadinya amenorea. Mereka sebaiknya mengikuti program olahraga dan menjaga berat badan
agar tetap normal.Sedangkan amenorea primer akibat keabnormalan pada organ reproduksi,
kondisi ini tidak dapat dicegah.Untuk pencegahan amenorea sekunder, sederet langkah di bawah
Menerapkan pola makan yang seimbang agar memenuhi nutrisi yang diperlukan oleh tubuh.
Berolahraga secukupnya dan tidak berlebihan. Langkah ini berguna untuk menjaga berat
badan ideal maupun tonus otot.
1. PENGKAJIAN
Identitas Pasien Meliputi: nama, no RM, umur, jenis kelamin, pekerjaan, agama, status, tanggal
haid 3 bulan.
2) Riwayat Penyakit Dahulu: Pada pengkajian riwayat penyakit dahulu mencakup
penyakit yang pernah diderita oleh pasien sebelumnya dan riwayat pengobatan yang
menyebabkan amenorea.
3) Riwayat Penyakit Keluarga: Pengkajian ini mencakup penyakit keluarga atau penyakit
keturunan yang diderita oleh keluarga pasien.
Pemeriksaan Fisik
Jika
1) Aktivitas/ istirahat.
Gejala:
Tanda:
2) Sirkulasi
Gejala:
Tanda:
3) Integritas ego.
Gejala:
Tanda:
4) Eliminasi.
Gejala:
Tanda:
5) Makanan/cairan.
Gejala:
Tanda:
6) Neurosensori.
Gejala:
Tanda:
7) Nyeri/kenyamanan.
Gejala:
Tanda:
8) Pernafasan
Gejala:
Tanda:
DS:
1) Pasien mengatakan keluar cairan pada puting
DO: tanda-tanda
1) Terlihat jerawat pada wajah.
SDKI Perencanaan
SLKI SIKI
1. ansietas 1. Tingkat ansietas 1. terapi relaksasi
Definisi: menggunakan
Definisi : kondisi emosi
Definisi : kondisi emosi dan teknik peregangan untuk
pengalaman subyektif
pengalaman subyektif mengurangi tanda dan
individu terhadap objek
terhadap objek yang tidak gejala ketidaknyamanan
yang tidak jelas dan
jelas dan spesifik akibat seperti nyeri, ketegangan
spesifik akibat antisipasi
antisipasi bahaya yang otot, atau kecemasan.
bahaya yang
memungkinkan individu
memungkinkan individu
melakukan tindakan untuk Aktifitas-aktifitas:
melakukan tindakan
menghadapi ancaman. -identifikasi penurunan
untuk menghadapi
tingkat energi,
ancaman
Setelah dilakukan intervensi ketidakmampuan
D.0080
keperawatan,diharapkan berkonsentrasi, atau gejala
Katagori: fisiologis
pasien: yang lain menggunakan
Subkatagori: integritas
- Verbalisasi khawatir kemampuan kognitif
ego
akibat kondisi yang -identifikasi teknik relaksasi
dihadapi (4) yang pernah efektif
Faktor terkait :
- Keluhan pusing (4) digunakan
ancaman terhadap
-monitor respons terhadap
konsep diri
Keterangan Skala Indikator : terapi relaksasi
mengeluh pusing
1 : Meningkat -gunakan relaksasi sebagai
2 : Cukup meningkat strategi penunjang dengan
keperawatan, diharapkan
pasien:
-konsentrasi (5)
Keterangan Skala Indikator :
1 : Menurun
2 : Cukup menurun
3 : Sedang
4 : Cukup Meningkat
5 : Meningkat
2. defisit nutrisi 1. status nutrisi 1.manajemen nutrisi
cairan
Aktivitas-aktivitas :
Setelah dilakukan intervensi
- identifikasi status nutrisi
Kondisi terkait : keperawatan, diharapkan
-kolaborasi pemberian
-faktor psikologis ( mis. pasien:
medikasi sebelum makan
Stres, keengganan -pengetahuan tentang
(mis. Pereda nyeri,
untuk makan) pilihan makanan yang sehat
antiemetik), jika perlu
-rambut rontok (4)
berlebihan -pengetahuan tentang
2. pemantauan nutrisi
pilihan minuman yang sehat
Definisi: mengumpulkan dan
(4)
menganalisis data yang
-pengetahuan tentang
berkaitan dengan asupan
standar asupan nutrisi yang
dan status gizi.
tepat (5)
pasien:
- Keluhan nyeri (1)
- Meringis (1)
- Kesulitan tidur (1)
1 : Menurun
2 : Cukup menurun
3 : Sedang
4 : Cukup Meningkat
5 : Meningkat
3 : Sedang
4 : Cukup Meningkat
5 : Meningkat