Pada Anak
Tugas Terstruktur di Kelas
• Mahasiswa terbagi dalam 3 kelompok
• Masing-masing mendapatkan 1 kasus
• Setiap kelompok mendiskusikan Askep pada
kasus (Identitas, Riwayat Kesehatan (RKS, RKL,
RKK), Analisa Data, Diagnosa Keperawatan,
Intervensi (NIC, NOC).
• Diketik di PPT dan di presentasikan
Kasus 1
An Y perempuan 4 tahun di bawa ayah pendidikan
S1, pekerjaan ASN, suku serawai ke IGD RSMY
dengan keluhan lemas, pusing, mudah lelah ketika
aktifitas dan jantung berdebar, keluhan dirasakan
anak sejak 3 hari SMRS, anak juga tampak sesak,
wajah tampak pucat. Ibu mengatakan sejak
seminggu ini anak tidak nafsu makan, makan sedikit
dimuntahkan. Pemeriksaan fisik, anak tampak
lemah, akral teraba dingin, kunjunctiva anemis.
Hasil pemeriksaan TTV Nadi 112x/mnt, pernapasan
28x/mnt, suhu 360 C, lab. Darah Hb 6,5gr/dl. Dosen
mendiagnosa An. Y dengan Anemia Aplastik
Kasus 2
• An. Perempuan 8 tahun, di bawa ke ruang perawatan
Thalasemia oleh ibu usia 32 tahun, pendidikan SMA,
suku rejang. Anak terlihat sangat lemah, lemas, pucat,
konjuctiva tampak anemis, mukosa kering. ibu juga
mengatakan anak tidak nafsu makan sejak 1 minggu
yang lalu, aktivitas sedikit mudah lelah. anak hanya
berbaring di tempat tidur. Ibu mengatakan sebelumnya
anak rutin transfusi darah setiap bulan sejak 1 tahun
yang lalu. Bulan ini agak terlambat beberapa minggu
dari jadwal karena darah pengganti yang belum
didapatkan. BB 20 kg TB 134 cm, pemeriksaan TTV
Nadi 89x/mnt, pernapasan, 23x/mnt, suhu 36 C, akral
pucat, CRT > 3 detik.
Kasus 3
• An. S 5 tahun perempuan, dibawa ibu sbg
penanggung jawab pendidikan D3, pekerjaan
wiraswasta, suku jawa ke RSMY dengan
keluhan sebulan terakhir ini anak sering
mengalami memar tiba2 di area siku dan
lutut, seperti terbentur, anak juga mengeluh
sering pusing, kelelahan yang berakhir dengan
sesak ketika beraktivitas ringan, akibatnya
anak hanya terbaring di tempat tidur, semua
aktifitas dibantu ibu.
Jenis Kelainan Hematologi yang banyak
dialami oleh anak
• Anemia Aplastik
• Leukemia
• Thalasemia
• Hemofilia
PENGERTIAN
Anemia merupakan kelainan hematologik yang paling sering dijumpai
pada massa bayi dan kanak-kanak (Hockenberry, 2010)
Anemia
payah jantung
MANIFESTASI KLINIS
c. Mudah lelah
Kurangnya kadar oksigen dalam tubuh
d. Pusing kepala
Pasokan atau aliran darah keotak berkurang
MANAJEMENT KEPERAWATAN
e. Napas pendek
Rendahnya kadar Hb
f. Nadi cepat
Kompensasi dari refleks cardiovascular
j. Pika
Suatu keadaan yang berkurang karena anak makan zat yang
tidak bergizi, Anak yang memakan sesuatu apa saja yang
merupakan bukan makanan seharusnya (PIKA)
m. Pola makan
n. Pemeriksaan penunjang
• Hb
• Eritrosit
• Hematokrit
Stem cell
Myeloid
stem cell
Lymphoid blast
Myeloid blast
Granulosit Agranulosit
(sel mononuklear)
Eosinofil
Limfosit (T & B)
Lanjutan……………
• Jumlah leukosit normal :
orang dewasa : 5.000-10.000 sel/mm3
bayi : 6.000-17.500 sel/mm3
prasekolah : 5.500-15.500 sel/mm3
anak sekolah : 4.500-13.500 sel/mm3
remaja : 4.500-11.000 sel/mm3
DEFENISI
• Leukemia, asal kata dari bahasa Yunani:
leukos : putih
haima : darah
• Menurut Reeves (2001):
Leukemia adalah neoplasma akut atau kronis dari
sel-sel pembentuk darah dalam sumsum tulang dan
limfa
• ETIOLOGI
1. Faktor genetik : perubahan struktur gen oleh
virus
2. Radiasi ionisasi : lingkungan kerja, pra natal,
pengobatan kanker sebelumnya
3. Zat kimia : Benzen, arsen, kloramfeikol,
fenilbutazon
4. Obat Imunosupressif, obat karsinogenik :
diethylstillbesterol
5. Herediter
6. Kelainan kromosom
Askep hematologi
32
KLASIFIKASI
A. Berdasarkan asal sel kanker :
1. Leukemia Mielogenus
berasal dari sel darah merah,
granulosit, makrofag dan keping darah
2. Leukemia Limfositik
berasal dari sel limfosit
B. Berdasarkan Lanjutan……….
cepatnya perkembangan kanker :
1. Leukemia akut
bila waktu hidup penderita tanpa
pengobatan dalam hitungan minggu
2. Leukemia kronis
bila waktu hidup penderita tanpa
pengobatan dalam hitungan tahun
KLASIFIKASI
LEUKIMIA AKUT
1. Leukimia Mielositik Akut (LMA)
80% pada orang dewasa
Awitan mendadak dan progresif dalam 1-6 bulan
Keganasan pada sel stem hematopoetik
Manifestasi klinis :
- netropenia infeksi
- trombositopenia perdarahan (petekie, ekimosis,
epistaksis, hematom, perdarahan sal cerna/kemih)
- anemia pusing, kelelahan, dispnea, pucat
2. Leukimia Limfositik Akut (LLA)
Paling banyak terjadi pada anak t.u usia 3-4 tahun
Terjadi proliferasi limfoblast abnormal dalam
sumsum tulang & tempat ekstramedular (limpe,
kelenjar limfe)
Askep hematologi
35
KLASIFIKASI
Askep hematologi
38
Patofisiologi
Proliferasi sel kanker
Meningitis
leukemia Eritrosit Sel kekurangan makanan
menurun
Pembesaran limfe, liver,
noduss limfe, tulang Anemi Leukosit Peningkatan tekanan jaringan
menurun
Perdarahan
Fraktur
patologis Trombositopenia
MANIFESTASI KLINIS
Secara umum, tanda dan gejala leukemia :
1. Anemia
2. Penurunan jumlah leukosit, ertirosit dan trombosit
3. Suhu tubuh tinggi dan mudah infeksi
4. Perdarahan
5. Penurunan kesadaran
6. Penurunan nafsu makan
7. Kelemahan dan kelelahan fisik
8. Gejala-gejala lainnya yang tidak khas, spt nyeri pada
sendi dan tulang
9. Pembesaran organ abdomen dan nodus limfa
KOMPLIKASI
Askep hematologi
42
ASUHAN KEPERAWATAN
MASALAH KEPERAWATAN
• Resiko tinggi infeksi
• Resiko perdarahan
• Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
• Gangguan konsep diri
• Resiko timbul efek samping dari program kemoterapi
INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Hindari trauma dan risiko perdarahan
2. Meningkatkan daya tahan tubuh
3. Diet TKTP
4. Istirahat cukup
5. Jauhkan dari sumber infeksi
6. Bila terjadi infeksi segera ditangani
7. Observasi TTV dan efek samping sitostatika
Askep hematologi
43
PROGRAM TERAPI
Pengobatan terutama ditujukan untuk dua hal (Netty Tejawinata, 1996) :
1. Memperbaiki keadaan umum, dengan tindakan:
– Transfusi sel darah merah padat (Pocket Red Cell-PRC) untuk mengatasi
anemia. Apabila terjadi perdarahan hebat dan jumlah trombosit kurang
dari 10.000/mm³, maka diperlukan transfusi trombosit.
– Pemberian antibiotik profilaksis untuk pencegahan infeksi
2. Pengobatan spesifik
– Induksi untuk mencapi remisi, dengan pemberian sitostastika
(kemoterapi).
– Intensifikasi, yaitu pengobatan secara intensif agar sel-sel yang tersisa
tidak memperbanyak diri lagi.
– Mencegah penyebaran ke sistem syaraf, untuk itu obat diberikan secara
intratekal.
– Terapi rumatan (pemeliharaan), dimaksudkan untuk mempertahankan
masa remisi.
Askep hematologi
44
ASUHAN KEPERAWATAN
MASALAH KEPERAWATAN
• Resiko tinggi infeksi
• Resiko perdarahan
• Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
• Gangguan konsep diri
• Resiko timbul efek samping dari program kemoterapi
INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Hindari trauma dan risiko perdarahan
2. Meningkatkan daya tahan tubuh
3. Diet TKTP
4. Istirahat cukup
5. Jauhkan dari sumber infeksi
6. Bila terjadi infeksi segera ditangani
7. Observasi TTV dan efek samping sitostatika
Askep hematologi
45
Pendahuluan
• Hemofilia » kelainan
mekanisme pembekuan darah
• Haema (blood) + philia (friendship, affection)
• Ada 3 tipe » A, B, dan C (tergantung faktor
pembekuan yang terganggu)
• Gejala sama untuk ketiga tipe
Property of HnZ11
KLASIFIKASI
Hemofilia
Defisiensi faktor VIII
Hemofilia
Defisiensi faktor IX
Hemofilia
Defisiensi faktor XI
Property of HnZ11
Etiologi
Herediter
Hemofilia A: kurangnya faktor pembekuan
VIII (AHG)
Hemofilia B: kurangnya faktor pembekuan
IX (PTA)
PATOFISIOLOGI HEMOFILIA
Hemofilia A (faktor VII) Hemofilia B (faktor IX) Hemofilia Vaskular
Hemofilia klasik Penyakit Cristmas Hemofilia C (Faktor XI) (penyakit von Willebrand
a. Ketika mengalami perdarahan
berarti terjadi luka pada pembuluh darah
(yaitu saluran tempat darah mengalir
keseluruh tubuh),
lalu darah keluar dari pembuluh.
b. Pembuluh darah mengerut/ mengecil.
c. Keping darah (trombosit)
akan menutup luka pada pembuluh.
d. Kekurangan jumlah factor pembeku darah tertentu,
mengakibatkan anyaman penutup luka
tidak terbentuk sempurna,sehingga darah
tidak berhenti mengalir keluar pembuluh.
Hematoma intramuskular timbul ketika terjadi trauma kecil.
Trauma luka robek yang relative kecil, seperti pada lidah atau bibir,
yang berdarah terus menerus selama berjam-jam atau berhari-hari,
merupakan kejadian yang sering menuntun diagnosis.
Ciri klinis hemofilia adalah hemartrosis.