Disusun
Oleh :
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur Tim Penulis panjatkan kepada. Allah SWT. yang telah melimpahkan
segala Rahmat dan Karunia-Nya. Berkat Rahmat dan Karunia-Nya lah penulis dapat
menyeles aikan penulisan makalah yang berjudul TUBERCULOSIS" ini tepat pada
waktunya. Shalawat bermahkotakan Salam kita hadiahkan keharibaan Baginda
Rasullullah Muhammad SAW. yang telah membawa ummatnya dari alam kebodohan
ke alam yang penuh dengan penerangan Islam dan Pengetahuan. Ucapan terima kasih
tak lupa saya haturkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
2.1 Definisi .....................................................................................................3
2.2 Klasifikasi..................................................................................................3
2.3 Etiologi......................................................................................................4
2.4 Patofisiologi...............................................................................................5
2.5 Manifestasi klinis......................................................................................7
2.6 Pemeriksaan Penunjang.............................................................................7
2.7 Penatalaksanaan.........................................................................................8
2.8 Komplikasi................................................................................................9
BAB III..................................................................................................................10
RESUME......................................................................................................10
3.1 Perjalanan pasien menuju ke rumah sakit................................................10
3.2 Asuhan Keperawatan................................................................................11
BAB IV
PENUTUP..............................................................................................................16
4.1 Kesimpulan................................................................................................16
4.2 Saran..........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh
bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat
kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering
menginfeksi organ paru-paru dibandingkan bagian lain tubuh manusia. Insidensi TBC
dilaporkan meningkat secara drastis pada dekade terakhir ini di seluruh dunia.
Demikian pula di Indonesia, Tuberkulosis / TBC merupakan masalah kesehatan, baik
dari sisi angka kematian (mortalitas). angka kejadian penyakit (norbiditas), maupun
diagnosis dan terapinya. Dengan penduduk lebih dari 200 juta orang, Indonesia
menempati ur ketiga setelah India dan China dalan hal jumlah penderita di antara 22
negara dengan masalah TBC terbesar di dunia. Hasil survei Kesehatan Rumah
Tangga Depkes RI tahun 1992, menunjukkan bahwa Tuberkulos is (TBC) merupakan
penyakit kedua penyebab kematian, sedangkan pada tahun 1986 merupakan penyebab
kematian keempat. Pada tahun 1999 1999 WHO Global Surveillance memperkirakan
di Indonesia terdapat 583000 penderita Tuberkulosis /TBC baru pertahun dengan
262.000 BTA positifatau insidens rate kira-kira 130 per Saat ini setiap menit muncul
satu penderita baru TBC paru, dan setiap dua menit muncul satu penderita baru TBC
paru yang menular. Bahkan setiap empat mnenit sekali satu orang meninggal akibat
TBC di Indonesia. Sehingga kita harus waspada sejak dini & mendapatkan intormasi
lengkap tentang penyakit TBC. 100.000 penduduk. Kematian akibat Tuberkulosis
TBC diperkimkan menimpa l40.000 penduduk tiap tahun. Jumlah penderita TBC
paru dari tahun ke tahun di Indonesia terus meningkat.
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASA
2.1 Definisi
Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh
bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang
sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini
lebih sering menginfeksi organ paru-paru dibandingkan bagian lain tubuh
manusia. Insidensi TBC dilaporkan meningkat secara drastis pada dekade terakhir
ini di seluruh dunia. Demikian pula di Indonesia, Tuberkulosis / TBC merupakan
masalah kesehatan, baik dari sisi angka kematian (mortalitas). angka kejadian
penyakit (norbiditas), maupun diagnosis dan terapinya. Dengan penduduk lebih
dari 200 juta orang, Indonesia menempati ur ketiga setelah India dan China dalan
hal jumlah penderita di antara 22 negara dengan masalah TBC terbesar di dunia.
Hasil survei Kesehatan Rumah Tangga Depkes RI tahun 1992, menunjukkan
bahwa Tuberkulos is (TBC) merupakan penyakit kedua penyebab kematian,
sedangkan pada tahun 1986 merupakan penyebab kematian keempat. Pada tahun
1999 1999 WHO Global Surveillance memperkirakan di Indonesia terdapat
583000 penderita Tuberkulosis /TBC baru pertahun dengan 262.000 BTA
positifatau insidens rate kira-kira 130 per Saat ini setiap menit muncul satu
penderita baru TBC paru, dan setiap dua menit muncul satu penderita baru TBC
paru yang menular. Bahkan setiap empat mnenit sekali satu orang meninggal
akibat TBC di Indonesia. Sehingga kita harus waspada sejak dini & mendapatkan
intormasi lengkap tentang penyakit TBC. 100.000 penduduk. Kematian akibat
Tuberkulosis TBC diperkimkan menimpa l40.000 penduduk tiap tahun. Jumlah
penderita TBC paru dari tahun ke tahun di Indonesia terus meningkat.
2.2 Klasifikasi
1) Tuberkulosis Paru
Tuberkulosis paru adalah tuberkulosis yang menyerang jaringan paru
(parenkim paru) tidak termasuk pleura (selaput paru). Berdasarkan hasil
3
pemeriksaan dahak, menurut Depkes RI (2008), TBC paru dibagi dalam :
2.3 Etiologi
Setelah hari-hari pertama masa leukosit diganti oleh makrofag. Alveoli yang
terserang akan mengalami konsolidasi dan timbul gejala pneumonia akut.
Pneumonia seluler ini dapat sembuh dengan sendirinya, sehingga tidak ada sisa
yang tertinggal atau proses dapat juga berjalan terus dan bakteri terus difagosit atau
berkembang biak, dalam sel basil juga menyebar melalui gestasi bening reginal.
Makrofag yang mengadakan infiltrasi menjadi lebih panjang dan sebagian bersatu
sehingga membentuk sel tuberkel epiteloid yang dikelilingi oleh limfosit, nekrosis
bagian sentral lesi yang memberikan gambaran yang relatif padat dan seperti keju-
lesi nekrosis kaseora dan jaringan granulasi di sekitamya terdiri dari sel epiteloid
dan fibrosis menimbulkan respon berbeda, jaringan granulasi menjadi lebih fibrasi
Lesi primer pan-paru dinamakan fokus gholi dengan gabungan terserangnya
kelenjar getah bening regional dari lesi primer dinamakan komplet ghon dengan
mengalami pengapuran. Respon lain yang dapat terjadi pada daerah nekrosis adalah
pencairan dimana bahan cairan lepas ke dalam membentuk jaringan parut akhirnya
akan membentuk suatu kapsul yang mengelilingi tuberkel.
5
percabangan keobronkial. Proses ini dapat terulang kembali di bagian lain dari paru-
paru atau basil dapat terbawa sampai ke laring, telinga tengah atau usus.
1) Demam
umumnya subfebris, kadang-kadang 40410C. keadaan ini sangat dipengaruhi
oleh daya tahan tubuh pasien dan berat ringannya infeksi kuman tuberculosis
yang masuk.
2) Batuk
Terjadi karena adanya iritasi pada bronkus. Batuk ini diperlukan untuk
6
membuang produk radang. Sifat batuk dimulai dari batuk kering (nor produktif).
Keadaan setelah timbul peradangan menjadi produktif (menghasilkan sputum
atau dahak). Keadaan yang lanjut berupa batuk darah haematoemesis karena
terdapat pembuhuh daah yang cepat. Kebanyakan batuk darah pada TBC terjadi
pada dinding bronkus.
3) Sesak
nafas Pada gejala awal atau penyakit ringan belum dirasakan sesak nafas. Sesak
na fas akan ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut dimana infiltrasinya
sudah setengah bagian paru-paru.
4) Nyeri dada
Gejala ini dapat ditemukan bila infliltrasi radang sudah sampai pada pleura,
sehingga menimbulkan pleuritis, akan tetapi, gejala ini jarang ditemukan
5) Malaise
Penyakit TBC paru bersifat radang yang menahun. Gejala malaise sering di
temukan anoreksia, berat badan makin menurun, sakit kepala, meriang, nyeri
otot dan keringat malam. Gejala semakin lama semakin berat dan hilang
timbul secafa tidak teratur.
a) Sputum Culture
b) Ziehl neelsen: Positif untuk BTA
c) Skin test (PPD, mantoux, tine, and vollmner. patch
d) Chest X-ray
e) Histologi atau kultur jaringan: positif untuk Mycobacterium tuberculosis
f) Needle biopsi of lung tissue: positif unuk granuloma TB, adanya sel sel
besar yang mengindikasikan nekrosis
g) Elektrolit
h) Bronkografi
i) Test fungsi paru-paru dan pemeriksaan darah
7
2.7 Penatalaksanaan
1. Pencegahan
2. Pengobatan
2.8 Komplikasi
Menurut Suriadi (2006) komplikasi dari TB Paru Lain :
1. Meningitas
2. Spondilitas
3. Pleuritis
4. Bronkopneumoni
5. Atelektasi
8
BAB III
RESUME
9
3.2 Asuhan Keperawatan
10
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
jtptunimus-gdl-lisakurnia-6389-2-babi.pdf
BAB%202%20NEW.pdf
12