Anda di halaman 1dari 5

HASIL KEGIATAN

Kegiatan pengawasan penyakit melalui sistem Surveilans disajikan melalui


Surveilans Terpadu Penyakit (STP) bulanan, sebagai berikut:
A. Hasil Analisa Laporan Bulanan STP
Laporan rutin mingguan dan bulanan Puskesmas Watubelah tepat waktu dan
lengkap, selanjutnya dilakukan pengolahan dan analisis di Seksi Pengawasan
Penyakit Dinas Kesehatan, hasil pengelolaan data bulan Januari 2016, sebagai
berikut:
10 PENYAKIT TERBESAR (KASUS BARU)
PUSKESMAS WATUBELAH
BULAN JANUARI 2016
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0

Berdasarkan laporan STP bulanan, di Puskesmas Watubelah jenis penyakit


terbanyak yang berobat ke Puskesmas adalah penyakit menular yaitu influenza (171
kasus) dan diare (55 kasus). Kondisi 10 besar penyakit menular di Puskesmas
Watubelah (kasus baru) di akhir tahun 2016 yaitu bulan desember adalah 253 kasus

GRAFIK PENYAKIT INFLUENZA (KASUS BARU)


BERDASARKAN UMUR
PUSKESMAS WATUBELAH BULAN JANUARI 2016

Berdasarkan

kelompok

umur,

jumlah

penderita

Influensa

Puskesmas

Watubelah terbanyak ada pada kelompok umur 20-44 tahun ( usia produktif ) dengan
jumlah sebanyak 332 kunjungan ke Puskesmas. Jumlah penderita Influenza terbanyak
ke dua pada kelompok umur 45-54 tahun sebanyak 24 kasus.

Influenza adalah penyakit infeksi yang mudah menular dan disebabkan oleh
virus influenza, yang menyerang saluran pernapasan. Penularan virus terjadi melalui
udara pada saat berbicara, batuk dan bersin. Influenza sangat menular selama 1 2
hari sebelum gejalanya muncul, itulah sebabnya penyebaran virus ini sulit dihentikan.
Setiap orang dapat terserang influenza tanpa membedakan usia dan tingkat sosial.
Akan tetapi influenza lebih banyak terjadi pada anak-anak karena daya tahan tubuhnya
yang belum optimal.
Berdasarkan minggu, jumlah penderita influenza terbanyak terjadi pada minggu
ke1 sebanyak 41 kasus. kasus ini kemungkinan terjadi dikarenakan perubahan iklim
atau cuaca.
GRAFIK PENYAKIT DIARE (KASUS BARU)
BERDASARKAN UMUR
PUSKESMAS WATUBELAH BULAN JANUARI 2016
30
25
20
15
10
5
0

Urutan kedua penyakit menular terbanyak adalah diare. Seperti halnya penyakit
influenza yang selalu timbul sepanjang tahun, kasus diare juga selalu ada sepanjang
tahun dengan trens yang berfluktuasi. Dengan jumlah penderita setiap minggunya tidak
kurang dari 10 -15 kasus, kasus tertinggi berada pada bulan minggu ke 2, sementara
kasus terendah berada pada minggu ke 1 dan 4.
1. Penyakit DBD
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yaitu penyakit yang ditandai dengan
demam tinggi mendadak 2-7 hari tanpa penyebab yang jelas. Terdapat tanda-tanda
perdarahan (nbintik-bintik merah/ptekie) misalnya perdarahan pada gusi, muntah atau
berak darah, ada pembesaran hati dan dapat timbal syhok ( pasien gelisah, nadi cepat
dan lemah, extremitas dingin, kulit lembab, kesadaran menurun). Pada pemeriksaan
Laboratorium ditemukan peningkatan hematokrit 205 dan trombosittopenia ( trombosis
100.000/mm3).( Depkes RI,2003).
Sumber penularan adalah manusia dan nyamuk Aedes Aegypti. Manusia tertular
melalui digitan nyamuk yang telah terinfeksi virus dengue. Sebaliknya nyanuk terinfeksi

ketika menggigit manusia dalam stadium virema. Virema terjadi sebelum awalnya
muncul gejala dan selama kurang lebih 5 hari pertama Sejas timbulnya gejala.
Obat untuk membasmi virus dan vaksin untuk mencegah DBD sampai saat ini belum
ada, pengobatan penderita hanya bersifat simtomatis dan suportif.
Angka Insiden Rate di wilayah kerja UPT Puskesmas WATUBELAH pada bulan
Januari 2016 sebesar

12,12 % / 100.000

penduduk

dengan

jumlah

penderita

sebanyak 5 kasus. Di wilayah kerja UPT Puskesmas WATUBELAH kasus DBD tertinggi
terdapat pada usia 5-14 th dengan jumlah penderita sebanyak 2 kasus atau sebesar 4
% dari kasus yang ada. Jumlah kasus DBD tertinggi terdapat Di Kelurahan Tukmudal
dengan jumlah penderita 3 kasus dan Kelurahan Watubelah dengan jumlah penderita 1
kasus. Angka bebas jentik diwilayah kerja UPT Puskesmas WATUBELAH masih rendah
yaitu sebesar 82,4 % hal ini belum sesuai dengan target program DBD yaitu lebih dari
95 %.
2. Pelaporan W2KPU
W2KPU adalah laporan mingguan wabah yang dikirim rutin puskesmas ke
kabupaten satu minggu sekali. Laporan mingguan ini disepakati untuk dikirim ke
kabupaten setiap hari Selasa minggu selanjutnya. Tahun 2016 ini terbagi menjadi 52
minggu, setiap minggunya Puskesmas wajib mengirim laporan W2KPU walaupun
hasilnya nihil. Puskesmas Watubelah sudah melaporkan laporan W2KPU dengan
lengkap dan tepat ada awal tahun 2016 yaitu bulan januari
3. Pelaporan STP (Surveilans Terpadu Penyakit)
Laporan STP (Surveilans Terpadu Penyakit) adalah laporan bulanan penyakit
yang dikirim rutin Puskesmas ke Kabupaten satu bulan sekali. Laporan bulanan ini
disepakati untuk dikirim ke kabupaten setiap tanggal 5 setiap bulannya.
Setiap bulannya Puskesmas wajib mengirim laporan STP walaupun hasilnya
nihil. Dilihat dari kelengkapan laporan setiap bulan. Puskesmas Watubelah sudah
melaporkan laporan STP dengan lengkap dan tepat ada awal tahun 2016 yaitu bulan
januari.
4. PENUTUP
Demikian laporan hasil kegiatan Program Surveilans Puskesmas Watubelah bulan
Januari tahun 2016, laporan ini kami buat sebagai bahan dan acuan untuk bulan
berikutnya.

Cirebon, Januari 2016


Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Watubelah

Pemegang Program Surveilans

Dr. Joice Untari, MH.Kes

Hary Tony Rachman, Skep,Ners

NIP.19590325 198903 2 001

NIP. 19801027 200801 1 004

FOTO KEGIATAN SURVEILANS PELACAKAN KASUS DBD

Anda mungkin juga menyukai