PROGRAM PENYAKIT
MENULAR
PENDAHULUAN
Program penyakit menular terdiri atas beberapa sub seksi yang masing-masing mempunyai
tugas antara lain :
A. Pengamatan penyakit
Pengumpulan dan pengolahan dan kesakitan/surveilans terpadu (STP)
Pengumpulan dan pengolahan data kematian
Peningkatan laporan bulanan ISPA dan DIARE
Surveilans AFP, DBD, campak, Tetanus neonatarum
Peningkatan laporan wabah W2
Pemantauan dan follow up kasus KIPPI
B. Pemberantasan penyakit menular langsung (P2ML)
Pemberantasan penyakit TB paru
Pemberantasan penyakit kusta
Pemberantasan penyakit Diare
Pemberantasan penyakit ISPA/penumonia
Pemberantasan penyakit HIV/AIDS
C. Pemberantasan penyakit bersumber binatang
Pemberantasan penyakit DBD
Pemberantasan penyakit chikungunya
Pemberantasan penyakit leptospirosis
Pemberantasan penyakit Rabies
Pemberantasan penyakit Filariasis
Pemberantasan penyakit Malaria
Pemberantasan new emerging disease
Pemberantasan re-emerging disease
D. Pencegahan penyakit dan imunisasi
Peningkatan cakupan imunisasi dalam upaya pencapaian UCI
Imunisasi TT-WUS dalam rangkai implementasi T.5 dosis
Bulan imunisasi anak sekolah (BIAS)
Pengelolaan vaksin dan cold chain
Pengumpulan dan pengolahan data hasil cakupan imunisasi
1.1.
Umur
0-7 hari
8-28 hari
< 1 tahun
1-4 tahun
5-14 tahun
15-24 tahun
Jumlah
0
2
4
0
2
0
7
8
Total
25-44 tahun
>45 tahun
37
272
317
Jumlah kematian menurut umur paling banyak adalah usia lebih dari 45 tahun
sebanyak 272 orang . Sedangkan penyebab kematian tertinggi yaitu karena Hipertensi
sejumlah 95 orang kemudian diikuti oleh penyakit Jantung sejumlah 77 orang
Grafik 1.1. Jumlah kematian di wilayah kecamatan di wilayah kecamatan Johar
baru tahun 2015
0-7 hari
8-28 hari
< 1 tahun
1-4 tahun
5-14 tahun
15-24 tahun
25-44 tahun
>45 tahun
Tabel 1.2. Sepuluh besar penyebab penyakit di wilayah kecamatan Johar baru
tahun 2015
No
Jenis penyakit
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jumlah
Hipertensi
Jantung
DM
TBC
Karsinoma / kanker
Asma bronkiale
Gastritis
HIV
Gagal ginjal
Penyebab lain-lain
Jenis kelamin
Laki laki
Perempuan
40
55
40
37
16
15
16
7
5
17
7
8
4
5
5
1
5
1
17
16
155
162
Jumlah
95
77
31
23
22
15
9
6
6
33
317
Grafik 1.2. Sepuluh besar penyebab penyakit di wilayah kecamatan Johar baru
tahun 2015
6
6
Hipertensi
33
Jantung
95
DM
TBC
15
Karsinoma / kanker
22
Asma bronkiale
Gastritis
23
HIV
31
77
Gagal ginjal
Penyebab lain-lain
Tabel 1.3. Jumlah penderita ISPA per puskesmas di wilayah Kecamatan Johar
Baru tahun 2015.
JUMLAH PENDERITA ISPA 2015
JUMLAH
PENDERITA ISPA
PUSKESMAS
0-1
1-4
>5
TH
TH
TH
KEC. JOHAR BARU
1,657 2,228 6,347
KEL. GALUR
195
471 1,290
KEL. KAMPUNG
RAWA
110
429 1,314
KEL. TANAH TINGGI
70
198
862
JUMLAH
2,032 3,326 9,813
JUMLA
H
10,232
1,956
1,853
1,130
15,171
Grafik 1.3. Jumlah penderita ISPA per puskesmas di wilayah Kecamatan Johar
Baru tahun 2015.
7,000
6,000
5,000
4,000
3,000
2,000
1,000
0-1 TH
1-4 TH
> 5 TH
Jumlah penderita ISPA yang berobat ada 15.171 orang dan 35% (5.358 orang)
dintaranya bayi dan balita. Insiden rate (IR) sebesar 9.813 orang/100.000 penduduk
0-1 TH
1-4 TH
> 5 TH
0
Jumlah penderita pneumonia yang berobat ada 54 orang dan 56 % (30 orang)
diantaranya adalah bayi dan balita. Insidens rate (IR) sebesar 20 orang/100.000
penduduk.
Tabel 1.5. Jumlah penderita Diare per Puskesmas di wilayah kecamatan Johar
Baru tahun 2015
PUSKESMAS
0-1 TH
TOTAL
L
KEC. JOHAR
BARU
KEL. JOHAR
BARU II
KEL. JOHAR
BARU III
KEL. KAMPUNG
RAWA
KEL. TANAH
TINGGI
KEL. GALUR
JUMLAH
98
P
95
JM
L
193
L
20
1
P
17
3
JM
L
374
458
606
JML
106
4
JML
757
874
1631
17
15
32
38
87
125
133
162
295
188
264
452
25
19
44
74
65
139
127
163
290
226
247
473
26
23
49
63
60
123
139
144
283
228
227
455
19
18
20
3
5
11
16
8
24
29
27
66
46
9
29
36
45
0
56
102
77
100
103
4
92
160
132
7
169
260
236
1
123
184
170
6
126
207
194
5
249
391
371
919
3651
Grafik 1.5. Jumlah penderita Diare per Puskesmas di wilayah kecamatan Johar
Baru tahun 2015
1200
1000
800
600
400
200
0
Jumlah penderita diare yang berobat ada 3651 orang dan 35% (1290 orang)
diantaranya adalah bayi dan balita. Insidens rate sebesar 2890 orang/100.000
penduduk.
d. Surveilans AFP, DBD, Campak, Tetanus Neonatarum.
Surveilans kasus AFP tidak pernah ditemukan atau dilaporkan melalui Puskesmas,
rata-rata terdeteksi oleh Rumah Sakit. Kasus Tetanus Neonatarum juga belum pernah
terlaporkan baik dari Puskesmas Kecamatan maupun kelurahan. Kasus campak tidak
pernah terjadi KLB ada beberapa kasus rutin biasa yang terekam di register kunjungan
pasien dan laporan C1 yang selanjutnya dimasukkan ke data internet sekaligus
dianalisa apakah kasus-kasus tersebut mengelompok atau tidak. Ini penting untuk
menentukan rencana tindak lanjut.
Tabel 1.6. Jumlah penderita campak per puskesmas di wilayah kecamatan Johar
baru tahun 2015
Puskesma
s
Kec. Johar
Baru
Johar Baru
II
Johar Baru
III
Galur
Tanah
tinggi
Kp rawa
Jumlah
1-4 th
5-9 th
Jumlah
>15 th
10-14
th
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
2
Jumlah penderita campak di kecamatan Johar baru tahun 2015 sebanyak 2 orang dandiantaranya adalah bayi dan balita.
1.2.
Adalah jumlah suspek yang diperiksa dahaknya di antara 100.000 penduduk pada suatu
wilayah tertentu dalam satu tahun. Angka penjaringan suspek ini digunakan untuk
mengetahui upaya penemuan pasien dalam suatu wilayah tertentu, dengan memperhatikan
kecenderungannya dari waktu ke waktu (triwulan/tahunan).
Tabel 1.7. Data Realisasi Penemuan Kasus TB dibandingkan dengan Target Di Kec.
Johar Baru Tahun 2015
NO
KELURAHAN
JML.
PENDUDUK
TARGET
CDR
REALISASI
CDR
CDR
(%)
TARGET
SUSPEK
REALISASI
SUSPEK
SUSPEK
(%)
Johar Baru
38.002
40
25
62,5%
395
150
38%
Kampung Rawa
26.127
28
16
57,1%
327
47
26%
Galur
21.411
23
16
69,7%
574
70
21,47%
Tanah Tinggi
44.049
47
42
89,4%
180
273
48%
129.589
138
99
71,7%
1.476
540
36,6%
TOTAL
SEKECAMATAN
Grafik 1.7. Angka Penjaringan Suspek TB di Kec. Johar Baru Tahun 2015
300
250
200
150
100
50
0
JOHAR BARU
KP RAWA
GALUR
TANAH TINGGI
Berdasarkan grafik 1.7., angka penjaringan suspek TB di provinsi Kec. Johar Baru pada
tahun 2015 mencapai 540 per 100.000 penduduk.
1.2.2. Proporsi pasien TB paru BTA positif di antara suspek yang diperiksa (Positivity
Rate)
Adalah persentase pasien BTA positif yang ditemukan diantara seluruh suspek yang diperiksa
dahaknya. Angka ini menggambarkan mutu dari proses penemuan sampai diagnosis pasien,
serta kepekaan menetapkan kriteria suspek. Angka proporsi pasien TB Paru BTA positif
diantara suspek yang diperiksa ini sekitar 5-15%. Bila angka ini terlalu kecil (<5%)
kemungkinan disebabkan antara lain; penjaringan suspek terlalu longgar, banyak orang yang
tidak memenuhi kriteria suspek, atau ada masalah dalam pemeriksaan laboratorium (negatif
palsu). Sedangkan bila angka ini terlalu besar (>15%) kemungkinan disebabkan antara lain ;
penjaringan terlalu ketat atau ada masalah dalam pemeriksaan laboratorium (positif palsu).
Grafik 1.8. Proporsi TB Paru BTA Positif di antara Suspek per puskesmas Di Kecamatan
Johar Baru Tahun 2015
700
600
500
400
300
200
100
0
SUSPEK
BTA +
Berdasarkan grafik 1.8, proporsi pasien TB Paru BTA positif di antara suspek yang diperiksa
dahaknya per puskesmas tahun 2015 mempunyai range 58 %, tertinggi puskesmas Kec. Johar
Baru Puskesmas yang mempunyai angka sesuai dengan target (5-15%) sebanyak 3 kelurahan
( 60%) Sedangkan puskesmas yang mempunyai angka di atas target yaitu PKM Kec. Johar
Baru dan yang di bawah target adalah PKM Kel. Kampung Rawa
1.2.3. Proporsi pasien TB Paru BTA positif di antara seluruh pasien TB Paru
Adalah persentase pasien Tuberkulosis paru BTA positif di antara semua pasien Tuberkulosis
paru tercatat. Indikator ini menggambarkan prioritas penemuan pasien Tuberkulosis yang
menular diantara seluruh pasien Tuberkulosis paru yang diobati. Angka ini sebaiknya jangan
kurang dari 65%. Bila angka ini jauh lebih rendah, itu berarti mutu diagnosis rendah, dan
kurang memberikan prioritas untuk menemukan pasien yang menular (pasien BTA Positif).
Grafik 1.9. Proporsi TB Paru BTA Positif di antara Seluruh Kasus TB Paru yang tercatat Di
Kec. JOhar Baru
120
100
80
60
40
20
0
Dari Grafik 1.9., terlihat bahwa Proporsi BTA (+) di antara Semua Kasus TB Paru yang
tercatat di Kec. Johar Baru masih dibawah target (>65%).
1.2.4. Angka notifikasi kasus (CNR=Case Notification Rate)
Adalah angka yang menunjukkan jumlah pasien baru yang ditemukan dan tercatat diantara
100.000 penduduk di suatu wilayah tertentu. Angka ini apabila dikumpulkan serial, akan
menggambarkan kecenderungan penemuan kasus dari tahun ke tahun di wilayah tersebut.
Angka ini berguna untuk menunjukkan kecenderungan (trend) meningkat atau menurunnya
penemuan pasien pada wilayah tersebut.
Tabel 1.9. Data Total Kasus TB berdasarkan Domisili Di Seluruh Puskesmas Kec. Johar
Baru Tahun 2015
ASAL DOMISILI PASIEN
THN
Jumlah
Pasien
2010
107
KECAMATAN
SENDIRI
1
LUAR
KABUPATEN /
KOTA
LUAR
KECAMATAN
2
LUAR
DKI
1
Tabel 1.10.Angka Notifikasi BTA Positif dari Semua Tipe TB di Kec. Johar Baru Tahun
2015
2015
Jumlah Penduduk
129.589
Total Kasus TB
107
CNR
83
CNR untuk semua tipe kasus TB pada tahun 2015 masih berkisar antara 83 kasus / 100.000
penduduk.
1.2.5 Proporsi pasien TB anak di antara seluruh pasien TB
Adalah persentase pasien TB anak (<15 tahun) di antara seluruh pasien TB tercatat. Angka ini
sebagai salah satu indikator untuk menggambarkan ketepatan dalam mendiagnosis TB pada
anak. Angka ini berkisar 34 %. Bila angka ini terlalu besar dari 15%, kemungkinan terjadi
overdiagnosis.
Grafik 1.11 Proporsi TB Anak di antara Kasus TB di Kec. Johar Baru Tahun 2015
80
60
TB A nak
TB Dewasa
40
20
0
2015
Berdasarkan grafik 4, proporsi pasien TB anak di antara seluruh kasus TB pada tahun 2015
sebesar 34 % (diharapkan sekitar 15%).
Proporsi TB anak lebih tinggi dari standar ( 10-15 % ). Ini menunjukkan Penemuan kasus TB
anak masih terlalu longgar. Sehingga perlu dilakukan refreshing skoring TB bagi petugas TB,
dan perlu adanya evaluasi dalam penegakan diagnosis TB anak.
1.2.6 Angka penemuan pasien baru TB Paru BTA positif (CDR=case detection rate)
Adalah persentase jumlah pasien baru BTA positif yang ditemukan dan diobati dibanding
jumlah pasien baru BTA positif yang diperkirakan ada dalam wilayah tersebut. Case
Detection Rate menggambarkan cakupan penemuan pasien baru BTA positif pada wilayah
tersebut. Perkiraan jumlah pasien baru TB BTA positif diperoleh berdasarkan perhitungan
angka insidens kasus TB paru BTA positif dikali dengan jumlah penduduk. Target Case
Detection Rate Program Penanggulangan Tuberkulosis Nasional minimal 70%.
Grafik 1.12 Case Detection Rate (CDR) di Kec. Johar Baru Tahun 2015
100
CDR
50
0
2015
35
30
25
20
15
10
5
0
A ngka Konversi
Angka Konversi untuk pasien TB paru BTA (+) kasus baru masih belum mencapai target
nasional > 80%. Ini harus di kaji lebih lanjut, fasyankes mana yang lemah dalam tatalaksana
TB. Karena akan bila tidak segera ditindaklanjuti akan menimbulkan kasus MDR.
Berdasarkan grafik 6, angka konversi pasien baru TB Paru BTA positif tahun 2015 sampai
dengan triwulan 4 mencapai 84%. Secara umum angka konversi ini telah mencapai target
80%.
1.4. Angka kesembuhan pengobatan (CR=Cure Rate) dan angka keberhasilan
pengobatan (SR=Success Rate)
Angka kesembuhan adalah angka yang menunjukkan persentase pasien baru TB paru BTA
positif yang sembuh setelah selesai masa pengobatan, diantara pasien baru TB paru BTA
positif yang tercatat. Angka minimal yang harus dicapai adalah 85%. Angka kesembuhan
digunakan untuk mengetahui hasil pengobatan. Walaupun angka kesembuhan telah mencapai
85%, hasil pengobatan lainnya tetap perlu diperhatikan, yaitu berapa pasien dengan hasil
pengobatan lengkap, meninggal, gagal, default, dan pindah.
Angka default tidak boleh lebih dari 5%, karena akan menghasilkan proporsi pasien
pengobatan ulang yang tinggi di masa yang akan datang yang disebabkan karena
penanggulangan Tuberkulosis yang tidak efektif.
Sedangkan angka pengobatan gagal untuk pasien baru BTA positif tidak boleh lebih dari 2%
untuk daerah yang belum ada masalah resistensi obat, dan tidak boleh lebih besar dari 10%
untuk daerah yang sudah ada masalah resistensi obat.
Angka keberhasilan pengobatan menunjukkan persentase pasien baru TB paru BTA positif
yang menyelesaikan pengobatan (baik yang sembuh maupun pengobatan lengkap) di ,antara
pasien baru TB paru BTA positif yang tercatat. Dengan demikian, angka ini merupakan
penjumlahan dari angka kesembuhan dan angka pengobatan lengkap. Angka ini berguna
untuk menunjukkan kecenderungan (trend) meningkat atau menurunnya penemuan pasien
pada wilayah tersebut. Angka kesembuhan dan keberhasilan pengobatan tahun 2015
merupakan hasil pengobatan pasien yang ditemukan pada tahun 2014.
Grafik 1.14 Cure Rate dan Success Rate di Kec. Johar Baru Tahun 2015
100
80
A ngka Kesembuhan
Pengobatan Lengkap
Success Rate
60
40
20
0
2015
Success Rate untuk pasien TB paru BTA (+) kasus baru cukup baik. Berdasarkan grafik 1.14,
angka kesembuhan (cure rate) pengobatan kasus baru TB Paru BTA positif tahun 2015
menunjukan mencapai 68,75%.
Grafik 1.15 Hasil Pengobatan BTA Positif di Kec. Johar Baru Tahun 2015
50
45
40
35
30
Sembuh
Pengobatan Lngkap
Default
Gagal
Pindah
Meninggal
25
20
15
10
5
0
Berdasarkan grafik 1.15, hasil pengobatan pasien TB Paru BTA Positif tahun 2015
menunjukkan bahwa 30% sembuh, 45% pengobatan lengkap, 1% default, 1% gagal, 2%
pindah, 1% meninggal dan sekitar 20% belum dievaluasi.
1.5. Kolaborasi TB HIV
No
1
1.1
2015
TW.1
TW.2
TW.3
TW.4
TOTAL
2011
24
27
22
34
107
Variabel
Data konseling dan tes HIV pada pasien TB yang belum periksa HIV
2
27
22
34
24
107
pengobatan TB
Kolaborasi TB HIV di Kec. Johar Baru belum berjalan maksimal, karena untuk pelayanan
PDP belum ada. Jadi hanya sebatas skrinnig dan konsultasi HIV.
Tidak Konversi
Pengobatan Kat.2
Pernah mendapat
pengobatan TB NON
DOTS / OAT Lini kedua
Pasien Kambuh
Pasien TB HIV
13
Tabel 1.12 Data Pasien TB MDR / PMDT yang melanjutkan pengobatan Di Puskesmas
Kec. Johar Baru Tahun 2015
Hasil Pengobatan
THN
Jumlah
Pasien
2015
SEMBUH
LENGKAP
DEFAULT
GAGAL
MENINGGAL
MASIH
PENGOBATAN
Tabel 1.13 Data Asal Domisili Pasien TB MDR / PMDT yang melanjutkan pengobatan
Di Puskesmas Kec. Johar Baru Tahun 2015
ASAL DOMISILI PASIEN
THN
2015
Jumlah
Pasien
KECAMATAN
SENDIRI
LUAR
KECAMATAN
LUAR
KABUPATEN
/ KOTA
LUAR DKI
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Komponen
Ya
Tidak
Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Puskesmas Kec. Johar Baru sudah
dijalankan, tetapi belum optimal. Tim PPI langsung dipegang oleh Ka.Sie Penyakit Menular
PKM Kec. Johar Baru
-
Ruangan Unit DOTS cukup memenuhi standar, dimana ventilasi ruangan tersebut
cukup baik, ada jendela yang terbuka, pencahayaan sangat baik, terpapar matahari
dan sirkulasi udara mengalir.
Promosi etika batuk telah ada dengan dipasang, berupa spanduk besar di dinding
loket pendaftaran sehingga mudah terbaca oleh setiap pengunjung.
Petugas saat bertugas di Unit DOTS menggunakan masker, dan bila ada pasien
yang akan di suntik petugas menngunakan handscoen.
Secara umum PPI di Puskesmas Kecamatan Johar Baru cukup baik, tetapi yang harus
menjadi perhatian untuk men-segerakan penyediaan ruang tempat pengambilan sputum.
1.8. Manajemen Logistik
KATEGORI 1
N
O
URAIAN
Jumla
h
Tgl
Daluars
a
KATEGORI 2
Jumla
h
Tgl
Daluars
a
KATEGORI
ANAK
SISIPAN
Jumla
h
Tgl
Daluarsa
Jumla
h
Tgl
Daluarsa
Stok pada
hari pertama
triwulan
(Stok Awal)
150
Agust
17
15
Agust
18
40
Nov
2016
Jumlah
diterima
dalam
triwulan
150
Agust
17
15
Agust
18
40
Nov
2016
Jumlah
dipakai/
dikirim ke
FASYANKE
S (dalam
triwulan)
90
Agust
17
10
Agust
18
32
Nov
2016
Stok pada
hari terakhir
60
Agust
17
Agust
18
Nov
2016
triwulan
(Stok akhir)
HIV
AIDS
IMS
29
0
0
2
2
2
35
0
0
0
1
0
2
3
3
0
0
1
1
1
6
JAN
1
FEB
-
MAR
6
APR
5
MEI
2
BULAN
JUN
JUL
1
AGS
-
SEP
-
OKT
-
NOV
-
DES
-
JUMLAH
15
BARU
KEL. KP RAWA
KEL.GALUR
KEL.
TNH
1
-
2
1
2
1
1
-
5
1
9
TINGGI
TOTAL
30
7
6
5
Johar Baru
kp rawa
Galur
Tnh tinggi
2
1
0
Jan
Mei
Jun
Jul
I
-
II
1
III
5
IV
-
V
3
VI
3
VII
-
WILAYAH RW
VIII
IX
1
1
JUMLAH
X
-
XI
1
XII
-
XIII
-
XIV
-
15
KEL.KP RAWA
KEL.GALUR
KEL. TNH TINGGI
TOTAL
1
1
3
1
6
1
1
5
1
1
5
1
1
2
3
1
1
2
2
5
1
9
30
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
BULAN
JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUNI
JULI
AGST
SEPT
OKT
NOV
DES
TOTAL
0-7hr
8-28
1bln-1th
1-4th
hr
-
--
1
1
1
1
4
GOLONGAN UMUR
5-9th 10-14 15-19 20-44
th
1
1
2
2
6
1
2
2
1
6
th
1
1
1
3
th
1
3
2
1
1
1
1
10
45-54
55-59
60-6
th
-
th
1
1
th
-
Tabel 1.18. Data hasil PE DBD per kelurahan Puskesmas Kecamatan JOhar Baru tahun
2015
Belu
m
ada
PE
Sudah Dilakukan PE
No
KELURAHA
N
Tidak
ada data
PE
(+)
PE
Buka
n
DBD
Tidak
Ditemuka
n
Tota
l
Jumla
h
Foggin
g
Jumlah
Fogging
Siklus
1
Siklus 2
Galur
11
Tanah Tinggi
16
Kampung
Rawa
15
23
Johar Baru
10
21
37
10
10
TOTAL
18
12
51
87
18
18
Dari data di atas tampak bahwa seluruh hasil PE positif (+) ditindaklanjuti dengan fogging.
Selain itu dapat diketahui beberapa kelurahan yang rawan DBD yaitu kelurahan kampung
rawa dan Johar baru, sehingga dapat lebih ditingkatkan lagi kegiatan preventif DBD disana.
b. Pemberantasan Penyakit Chikungunya
Chikungunya merupakan demam yang disebabkan oleh virus Genus Alphavirus dan
Famili Togavirida. Chikungunya ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes
Aegypti/Aedes Albopictus. Penyakit chikungunya dapat sembuh dengan sendirinya
(Self Limited Diseasse), Penyakit chikungunya tidak menyebabkan kematian pada
penderitanya.
Di kecamatan Johar Baru tidak ditemukan kasus Chikungunya di tahun 2015. Hal ini
mungkin disebabkan oleh peningkatan program pencegahan dan pemberantasan
penyakit DBD, dimana penyakit Chikungunya juga ditularkan melalui gigitan nyamuk
Aedes Aegypti/Aedes Albopictus.
c. Pemberantasan Penyakit Leptospirosis
Kelompok penyakit zoonis yang disebabkan oleh bakteri leptospira. Bintang
reservoarnya terutama tikus besar (ichterohemorrhagie). Cara penularan melalui
kontak pada kulit, khususnya apabila terluka atau selaput lendir dengan air, tanah bsah
atau tanaman yang terinfeksi urin tikus. Masa inkubasinya biasanya 10 hari rentang 419 hari.
Ciri-ciri umumnya adalah demam dengan serangan tiba-tiba, sakit kepala, menggigil,
mialgia berat (betis dan kaki) dan merah pada konjungtiva. Penyakit ini biasanya
meningkat pada saat musim banjir, upaya pencegahan yang dilakukan adalah
memberikan penyuluhan dan diisolasi.
Di Kecamatan Johar Baru tidak ditemukan kasus Leptospirosis pada tahun 2015.
Pada tahun 2015 tidak ditemukan kasus malaria di Kecamatan Johar Baru.
a. Pencegahan penyakit dengan Imunisasi
a. Peningkatan cakupan imunisasi dalam upaya pencapaian UCI
Sesuai komitmen global bahwa Indonesia bertekad tercapainya Eradikasi Polio,
Reduksi Campak dan Eliminasi Tetanus Neonatarum.
Kegiatan PWS Imunisasi bertujuan untuk tercapainya keluraha UCI ( Universal Child
Imunization) merata di seluruh kelurahan dalam rangka mewujudkan Eradikasi Polio,
Reduksi Campak dan Eliminasi Tetanus Neonatarum.
Dengan PWS dapat menentukan tindak lanjut yang harus dilakukan, sehingga hasil
imunisasi dapat diperbaiki dan akhirnya secara kumulatif dapat mencapai target.
Target cakupan imunisasi:
BCG
:100%
DPT-Combo 3
:90%
Polio 4
:90%
Campak
:90%
Target UCI
:85%
1
2
3
4
Johar
Baru
Kampung
Rawa
Galur
Tanah
tinggi
Jumlah
192
381
168
172
340
354
359
713
1068
108
6
2154
Surviving Infant
L
P
Jumla
h
304 31
614
0
160 16
324
4
143 14
291
8
301 30
609
8
908 93
1838
0
Batita
P
Jumlah
487
436
923
441
351
792
321
261
582
721
600
1321
1970
164
8
3618
Target
Johar baru
Kp rawa
Galur
Tanah tinggi
720
381
340
713
Hb 0
Jumlah
653
361
261
548
BCG
%
90,7
94,8
76,8
81,9
Jumlah
655
367
331
666
%
91
96,3
97,4
93,4
Jumlah
2154
1859
86,3
2019
93,7
Target
Johar baru
720
Kp rawa
381
Galur
340
Tanah
tinggi
Jumlah
713
2154
DPT-HB3
Jumlah %
593
96,
6
314
96,
9
264
90,
7
505
82,
9
1676
91,
2
Polio 4
Jumlah %
597
97,
2
312
96,
3
258
88,
7
506
83,
1
1673
91
campak
Jumlah
%
585
95,
3
286
88,
3
255
87,
6
542
89
1668
90,
8
Cakupan Imunisasi di kecamatan Johar Baru pada tahun 2016 adalah BCG: 93,7%,
DPT-HB3: 91,2%, Polio4 :91%. Kesimpulan imunisasi BCG belum mencapai UCI
sedangkan imunisasi DPT-HB3 dan polio4 sudah mencapai UCI di puskesmas
kecamatan JOhar baru.
b. Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) DT, Td
Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) DT,TD di Kecamatan Johar Baru dengan
sasaran kelas 1 dan kelas 3 dengan pemberian imunisasi DT terhadap seluruh murid
SD/MI kelas 1 dan pemberian imunisasi Td terhadap murid kelas 2 dan 3. BIAS
DT,Td bertujuan untuk memberikan kekebalan kepada murid SD/MI terhadap
penyakit Diphteri dan Tetanus serta implementasi T5 dosis sesuai dengan
rekomendasi WHO.
Pada tahun 2015 BIAS DT-Td dilaksanakan pada bulan oktober di 38 SD dan 2 MI
dengan sasaran murid kelas 1 sebanyak 1504 orang, kelas 2 sebanyak 1624 orang dan
kelas 3 sebanyak 1719 orang dengan hasil yang diimunisasi pada kelas 1 sebanyak
1372 orang (91%), kelas 2 sebanyak 1503 orang (93%), dan kelas 3 sebanyak 1582
orang (92%).
Table 1.22. Data jumlah imunisasi Bias DT-Td Di wilayah Kecamatan Johar baru tahun
2015
Puskesma
s
1
Kec.Johar
Baru
2
Johar Baru
I
3
Johar Baru
II
4
JOhar
baru III
5
Tanah
tinggi
6
Galur
7
Kp rawa
Jumlah total
Jumlah Murid
SD
MI
645
-
SD
627
Hasil cakupan
%
MI
97,21
-
193
90
186
96,37
84
93,33
189
182
96,30
339
334
98,53
143
34
140
97,90
32
94,12
237
58
1804
124
226
57
1752
95,36
98,28
97,1
116
93,5
%
-
Sasara
n
JB
792
Kp rawa
607
Galur
584
Tnh
tinggi
Total
788
2771
TT
1
36.
7
49.
6
13.
9
39.
8
35,
6
TT
2
32.
7
42.
3
13.
7
42.
9
33,
7
TT
3
TT
4
TT
5
1.0
0.0
0.0
0.3
0.0
3.8
9.4
3,8
Sasara
n
TT2
+
Bumi
l
TT
1
TT
2
TT
3
TT
4
TT
5
7789
0.9
0.3
3.6
4.1
3.7
0.0
6229
0.2
0.8
3.4
2.9
3.2
0.0
0.0
6163
0.2
0.1
3.5
2.7
2.4
0.0
0
0.0
0
7396
27577
2.1
0,9
1.1
0,6
5.8
4,1
5.2
3,8
4.6
3,5
33.7
42.7
17.5
52.3
37,5