Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

A DENGAN
GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: GASTROENTERITIS
AKUT (GEA) DI RUANG TERATAI RS DUSTIRA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Medikal Bedah


Dosen Koordinator : H. Hikmat, S.Kep., M.kep
Dosen Pembimbing : H. Hikmat, S.Kep., M.kep

Oleh :
Rega Nugraha Yusaputra
NPM. 214121109

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
2021
A. Pembahasan
1. Pengkajian
a. Biodata

• Identitas klien : Ny. A

• Usia : 22 tahun

• Jenis kelamin : Perempuan

• Tanggal Masuk Ruangan : 14 November 2021

• Tanggal dikaji perawat : 15 November 2021

• Diagnosa medis : Gastroenteritis Akut

• No. Rekam Medis : 065159


b. Riwayat kesehatan

• Keluhan utama

1. Saat Masuk Rumah Sakit

Klien mengeluh nyeri di area perut

2. Saat Pengkajian

Klien mengeluh demam

• Riwayat kesehatan sekarang

Pada saat dikaji tanggal 15 November 2021 klien mengeluh


demam dan nyeri dibagian uluh hati, klientampak menggigil,
nyeri tekan (+) klien tampak meringis, nyeri disertai mual
dirasakan ketika makan dan minum, nyeri terasa seperti terbakar
dengan skala nyeri 3. Klien mengeluh diare BAB sehari 3x
dengan konsistensi cair.

• Riwayat penyakit dahulu

Klien mengatakan memiliki riawayat penyakit lambung


• Riwayat alergi

Klien mengatakan tidak memiliki riawayat alergi

• Riwayat keluarga

Klien mengatakan keluarganya tidak memiliki riwayat penyakit


yang sama dengan penyakit yang diderita klien

• Riwayat psikologi

1. Status Emosi

Klien mengatakan ingin cepat sembuh

2. Gaya Komunikasi

Komunikasi klien spontan, jelas, hati, kooperatif dan


cukup terbuka

3. Pola Pertahanan

Klien menerima atas penyakit yang dideritanya dengan


lapang dada dan klien berusaha atau semangat untuk
melakukan pengobatan (untuk sembuh)

4. Dampak dirawat dirumah Sakit

Mobilisasi klien terbatas

5. Kondisi Emosi/Perasaan klien

Afek klien luas emosi yang klien rasakan sesuai dengan


ekspresi wajahnya

• Riwayat Sosial

Klien berinteraksi dengan aktif/ cukup kooperatif dengan


siapapun dengan semua petugas medis.
• Riwayat Spiritual

Klien selalu berdo’a dan beribadah untuk kesembuhanya, untuk


sementara klien melakukan Sholat di tempat tidur. Ajaran agama
klien tidak ada yang mempengaruhi pengobatan yang sedang
dilakukan klien.

• Pola aktivitassehari-hari

ADL Di Rumah Di Rumah Sakit

Nutrisi dan - Makan - Makan


cairan
Klien makan Klien makan
3x sehari 3x sehari
dengan nasi dengan
dan lauk bubur dan
pauk 1 porsi lauk pauk
habis. 1/2 porsi
habis.
- Minum
- Minum
Klien minum
air mineral Klien minum
kurang lebih air mineral
8 gelas/hari kurang lebih
dengan 4-5
ukuran gelas gelas/hari
240ml dengan
ukuran gelas
240ml

Eliminasi - BAB - BAB

Klien BAB Klien BAB


kurang lebih kurang lebih
1-2x/hari 4x/hari
dengan dengan
konsistensi konsistensi
padat, warna cair, dengan
kuning feses warna
kuning
- BAK
- BAK
Klien BAK
kurang lebih Klien BAK
7-8x/hari kurang lebih
warna air 4-5x/hari
seni bening. warna air
seni kuning
bening.

Pola Istirahat Klien tidur malam Klien tidur malam


Tidur kurang lebih 8 jam, kurang lebih 8 jam,
klien tidur dengan klien tidur tidak
nyenyak nyenyak karena
sering terbangun
karena rasa ingin
BAB.

Pola Klien mandi Klien mandi


Kebersihan Diri 2x/sehari, selalu 2x/sehari dengan
membersihkan cara di seka, rambut
rambutkan klien tampak bersih,
menggunakan klien menggosok
shampoo kurang gigi 2x/hari, kuku
lebih 3hari sekali, klien tampak bersih
setiap mandi klien dan tidak panjang
suka menggosok dan klien dibantu
gigi, kuku klien ketika berpakaian.
selalu bersih dan
tidak panjang dan
klien bisa
berpakaian sndiri.

Aktivitas Lain Klien dapat Aktivitas klien


beraktivitas seperti dibantu
biasa tanpa dibantu

• Terapi obat-obatan

- Infus RL 20 Tpm

- Ranitidine 2x1 IV

- Ondansentron 2x1 IV

- Cefradoxil 3x1 Po

- Paracetamol 3x1 Po

- Omeprazole 2x1 IV

- New Diatab 2tab Po


c. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum : Klien tampak lemah kesadaran, compos
mentis
2) Tanda-tanda vital:
TD : 120/80 mmHg
N : 85 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 38,5 Derajat Celcius
Saturasi : 99%
BB : 50 kg
TB : 155 cm
3) Pemeriksaan Kepala
a) Kepala : bentuk bulat, simetris (+), Hidrochepalus (-),
tidak ada luka, nyeri tekan (-).
b) Leher : Bentuk leher simetris, tidak ada peradangan,
jaringan parut (-), Perubahan warna (-), massa (-),
Pembesaran Kelenjar limfe (-), Pemb. Kelenjar tiroid (-),
Posisi trakea simetris, Pembesaran vena jugularis (-)
4) Pemeriksaan Wajah
a) Mata : Kelemgkapan dan kesimetrisan mata (+), Kelopak
mata edema (-), Ptosis (-), Peradangan (-), Luka (-),
Benjolan (-), bulu mata tidak rontok, Konjunctiva tidak
anemis, sklera tidak ikterik, warna iris hitam, reaksi pupil
terhadap cahaya miosis, pupil isokor.
b) Hidung : bentuk tulang dan septum nasal tidak ada
pembengkokan, perdarahan (-), Kotoran (-),
Pembengkakan (-), Pembesaran/polip (-).
c) Mulut : tidak ada kelainan bentuk/bibir sumbing, warna
bibir merah muda, mukosa bibir lembab, caries (-),
kotoran (-), Gigi palsu (-), gingivitis (-), warna lidah
merah muda, perdarahan (-), abses (-). Benda asing di
orofaring (-)
d) Telinga : Bentuk, ukuran dan tidak ada kelainan, lesi (-),
Nyeri tekan (-), Peradangan (-), penumpukan serumen (-),
membran timpani warna dan transparansi normal,
perdarahan (-), perforasi (-).
5) Pemeriksaan Thoraks/Dada
a) INSPEKSI
Bentuk dada normal chest, ruas tulang belakang normal,
Retraksi intercosta dan suprasternal (-), Sternomastoid (-),
Pernafasan cuping hidung (-), pola nafas normal, cianosis
(-), batuk (-).
b) PALPASI
Vocal fremitus sama

c) PERKUSI
Area paru sonor
d) AUSKULTASI
Vesikuler (bersih), Bronchial (bersih), Bronkovesikuler
(bersih), Suara tambahan (-). Tidak ada keluhan
6) Pemeriksaan Jantung
a) INSPEKSI
Ictus cordis (-)
b) PALPASI
Pulsasi dinding torak teraba kuat
c) PERKUSI
Batas atas (ICS II), Batas bawah (ICS V), Batas
Kiri (ICS V Mid Clavikula Sinistra), Batas kanan
(ICS IV Mid Sternalis Dextra)
d) AUSKULTASI
BJ I (Tunggal, Keras, Reguler)
BJ II (Tunggal, Keras, Reguler)
Bunyi jantung tambahan (-).
7) Pemeriksaan Abdomen
a) INSPEKSI
Bentuk abdomen normal, massa (-), bentuk abdomen
simetris.
b) AUSKULTASI
Bising Usus 37x/menit
c) PALPASI
Hepar : Nyeri tekan (-), Pembesaran (-), Perabaan
(lunak), permukaan (halus), Tepi hepar (tajam), Hepar
tidak teraba.
Appendik : Nyri tekan (-), nyeri lepas (-), nyeri
menjalar kontralateral (-).
Palpasi Ginjal : Nyeri tekan (-), Pembesaran (-), Ginjal
tidak teraba.
d) PERKUSI
Bunyi tympani, klien tidak ada keluhan saat dilakukan
perkusi pada abdomen.
8) Pemeriksaan Ekstremitas/muskuloskeletal
a) INSPEKSI
Otot kanan dan kiri (simetris), deformitas (-), Fraktur
(-).
b) PALPASI
Oedem (-) 4 4
Kekuatan Otot : 4 4
9) Pemeriksaan Pendengaran, penciuman dan tenggorokan
Klien dapat mendengar arahan dan instruksi dengan baik Test
weber, rinne dan swabach tidak terkaji.
Klien dapat membedakan bau-bauan dengan baik
Pemebsaran tonsil (-), nyeri menelan (-).
10) Pemeriksaan Fungsi Neurologis
GCS : Mata = 4, Verbal = 5, Motorik = 6
Kesimpulan kesadaran Compos Mentis
Peningkatan suhu tubuh (+), Nyeri kepala (-), Mual dan
muntah (-), Reflek patologis (-).
11) Pemeriksaan Kulit
Lesi (-), warna kulit sawo matang, tekstur halus, Turgor
normal, nyeri tekan (-), rambut myebar dan merata tidak ada
bau dan tidak rontok, warna hitam, kuku klien bersih dan
normal.
12) Pemeriksaan genetalia
Tidak Terkaji
13) Pemeriksaan penunjang/laboratorium/diagnostic

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN KETERANGAN

HEMATOLOGI
Hemoglobin 14.0 g/dl 11.0-16.0
Eritrosit 4.8 10^6/uL 4.0-5.5
Leukosit 10.48 10^3/uL 4.00-10.00
Hematokrit 42.2 % 36.0-48.0
Trombosit 388 10^3/uL 150-450

MCV, MCH, MCHC


MCV 88.7 fL 75.0-100.0
MCH 29.4 Pq 25.0-32.0
MCHC 33.2 g/dL 32.0-36.0
RDW 13.3 % 10.0-16.0

HITUNG JENIS
Basofil 0.3 % 0.0-1.0
Eosinofil 0.2 % 1.0-4.0
Neutrofil Segmen 54.5 % 50.0-80.0
Limfosit 22.5 % 25.0-50.0
Monosit 12.5 % 4.0-8.0

Cut Off 3.13


NLR 2.87
2. Diagnosa Keperawatan
a. Analisa data
Masalah
Data Pathway Penyakit
Keperawatan
Ds: Klien Mengeluh Faktor Pencetus (Makanan) Hipertermi
Demam ↓
Do: Infeksi pada lambung dan
- Klien tampak bagian intestinal
menggigil (reaksi Inflamasi)
- Suhu : 38,5 Derajat ↓
Celcius Stimulan Leukosit

Merangsang Hipothalamus
Anterior
(impuls eferen)

Peningkatan suhu tubuh

Hipertermi

Ds: Faktor pencetus (makanan) Nyeri


- Klien mengatakan ↓
nyeri dibagian uluh Infeksi pada lambung dan
hati bagian intestinal
Do: (reaksi Inflamasi)
- Klien tampak ↓
meringis Impuls ke Batang otak
- Nyeri tekan (+) ↓
- Skala nyeri 3 Dari kornu medula spinalis
(korteks serebri)

Sensasi Nyeri

Nyeri Akut
Ds: Faktor pencetus (makanan) Diare
- Klien mengeluh ↓
diare Infeksi pada lambung dan
Do: bagian intestinal
- BAB 3x/hari (reaksi Inflamasi)
- Konsistensi fese cair ↓
- Bising usus Toksin dalan dinding usus
37x/menit halus

Hiperperistaltik, hipersekresi
air dan elektrolit di usus
meningkat

Diare

Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas


1) Hipertermia B.d proses penyakit infeksi dibuktikan dengan klien
tampak menggigil, Suhu : 38,5 derajat celcius
2) Diare B.d Inflamasi Gastrointestinal dibuktian dengan BAB 3x/hari,
Konsistensi feses cair, Bising usus 37x/menit.
3) Nyeri Akut B.d Agen pencedera fisiologis dibuktikan dengan Klien
tapak meringis, nyeri tekan (+), skala nyeri 3.
3. Planning

Diagnosa Tujuan Intervensi


No.
Keperawatan (NOC) (NIC)

1. Hipertermia B.d Setelah dilakukan tindakan Intervensi : Manajemen


keperawatan 1x24jam
proses penyakit Hipertermi
diharapkan termoregulasi
infeksi dibuktikan membaik dengan kriteria Observasi :
dengan klien tampak hasil : 1. Identifikasi
1. Suhu tubuh membaik penyebab hipertermia
menggigil, Suhu : 38,5
(5) 2. Monitor suhu tubuh
derajat celcius 2. Suhu kulit membaik 3. Monitor komplikasi
(5) akibat hipertermia
Terapeutik :
1. Sediakan lingkungan
yang dingin
2. Longgarkan atau
lepaskan pakaian
3. Basahi dan kipasi
permukaan tubuh
4. Berikan cairan oral
5. Ganti linen setiap
hari atau lebih sering
setiap mengalami
hiperhidrosis
6. Lakukan pendinginan
eksternal.
Edukasi :
1. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit
intavena.
Diare B.d Inflamasi Outcome : setelah Intervensi : manajemen
Gastrointestinal dilakukan intervensi diare
dibuktian dengan selama 1x24 jam eliminasi Observasi :
BAB 3x/hari, fekal membaik dengan - identifikasi penyebab
Konsistensi feses cair, kriteria hasil diare
Bising usus 37x/menit Indikator : - identifikasi riwayat
- kontrol pengeluaran feses pemberian makanan
meningkat (5) - monitor warna, volume,
- konsistensi feses frekuensi, dan
membaik (5) konsistensi tinja
- frekuensi defekasi - monitor tanda dan
membaik (5) gejala hypovolemia
- peristaltik usus membaik - monitor jumlah
(5) pengeluaran diare
Terapetik :
- berikan asupan cairan
oral
- pasang jalur intravena
- berikan cairan intravena
- ambil sampel darah
untuk pemeriksaan darah
lengkap dan elektrolit
Edukasi :
- anjurkan makanan porsi
kecil dan sedang
bertahap
- anjurkan menghindari
makanan pembentuk gas,
pedas, mengandung
laktosa .

Kolaborasi :
- kolaborasi pemberian
obat antimotilitas
- kolaborasi pemberian
obat pengeras feses.
Nyeri Akut B.d Agen Outcome : setelah Intervensi : manajemen
pencedera fisiologis dilakukan tindakan nyeri
dibuktikan dengan keperawatan Observasi :
Klien tapak meringis, selama ...x24jam klien - Identifikasi
nyeri tekan (+), skala diharapkan klien dapat lokasi, karakteristik,
nyeri 3. melakukan Perawatan durasi, frekuensi,
Diri : Mandi kualitas, intensitas nyeri
Kriteria hasil : - Identifikasi skala
- Klien tampak bersih nyeri
- Bau badan klien - Identifikasi faktor
hilang yang memperberat dan
- Respirasi dalam memperingan nyeri
rentang normal 16- Terapetik :
24x/menit - Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri
(Teknik Relaksasi Nafas
Dalamdan Kompres
hangat)
- Fasilitasi istirahat
dan tidur
Edukasi :
- Jelaskan
penyebab, periode dan
pemicu nyeri
- Ajarkan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri.

4. Implementasi dan Evaluasi

NO. TGL/ IMPLEMENTASI TGL/ EVALUASI TTD


DIAGNOSA JAM JAM
1. 15-11- 16-11- S : - Klien Rega
2021 Observasi : 2021/ mengatakan Nugra
08.00 08.00 demam ha
1. Melakukan
identifikasi penyebab berkurang Yusap
hipertermia O : - Suhu utra
08.00 2. Melakukan Monitoring 37,5 derajat
suhu tubuh
08.00 celcius
3. Melakukan Monitoring
komplikasi akibat A : Masalah
hipertermia teratasi
Terapeutik : sebagian
09.00 1. Menyediakan P : intervensi
lingkungan yang dingin dialnjutkan
09.10
2. melonggarkan atau
lepaskan pakaian
09.15
3. Melakukan tindakan
membasahi dan kipasi
09.20 permukaan tubuh
4. Memberikan cairan
09.25 oral
5. Mengganti linen setiap
hari atau lebih sering
setiap mengalami
09.30
hiperhidrosis
6. Melakukan
pendinginan eksternal.
09.35
Edukasi :
1. Melakukan PENKES
anjurkan klien untuk tirah
09.45 baring
Kolaborasi :
1. melakukan kolaborasi
pemberian cairan dan
elektrolit intavena.
2. Observasi : 16-11- S : - Klien Rega
09.50 - Melakukan identifikasi 2021/ mengatakan Nugra
penyebab diare 11.00 diare ha
09.55 - Melakukan identifikasi berkurang Yusap
riwayat pemberian O : - feses utra
makanan sedikit padat.
10.00
- Melakukan monitoring -Frekuensi :
warna, volume, frekuensi, 2x/hari
dan konsistensi tinja A : Masalah
10.05
- Melakukan monitoring teratasi
tanda dan gejala sebagian
hypovolemia P : intervensi
10.10
- Melakukan monitoring dialnjutkan
jumlah pengeluaran diare

10.15 Terapetik :
- Melakukan pemberian
asupan cairan oral
- Melakukan pemasangan
jalur intravena (sudah
terpasang sejak dari IGD)
- Melakukan pemberian
10.20
cairan intravena
- Melakukan pengambilan
10.25
sampel darah untuk
pemeriksaan darah
lengkap dan elektrolit
Edukasi :

10.30 - Melakukan PENKES


anjurkan makanan porsi
kecil dan sedang bertahap
10.40 - Melakukan PENKES
anjurkan menghindari
makanan pembentuk gas,
pedas, mengandung
laktosa
10.50 Kolaborasi :
- Melakukan kolaborasi
pemberian obat
11.00
antimotilitas
- Melakukan kolaborasi
pemberian obat pengeras
feses.
3. Observasi : 16-11- S : - klien Rega
11.05 - Melakukan identifikasi 2021/ mengatakan Nugra
lokasi, karakteristik, 13.00 nyeri ha
durasi, frekuensi, kualitas, berkurang. Yusap
intensitas nyeri O : - skala utra
11.10
- Melakukan identifikasi nyeri 2 dari 0-
skala nyeri 10
11.20 - Melakukan identifikasi -Nyeri Tekan
faktor yang memperberat (+)
dan memperingan nyeri A : Masalah
Terapetik : teratasi
11.30
- Melakukan pemberian sebagian
teknik nonfarmakologis P : intervensi
untuk mengurangi nyeri dilanjutkan
(Teknik Relaksasi Nafas
Dalamdan Kompres

11.45 hangat)
- Memberikan fasilitas
istirahat dan tidur yang
nyaman dengan merapikan
tempat tidur
13.00 Edukasi :
- Melakukan PENKES
Menelaskan penyebab,
13.15 periode dan pemicu nyeri
- Melakukan PENKES
ajarkan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri.

Anda mungkin juga menyukai