Anda di halaman 1dari 7

FORMAT EVALUASI PASCA PELATIHAN WOUND CARE

Nama Peserta : Ahmad Muslimin, S.Kep., Ns


Instansi : Universitas Muhmmadiyah Yogyakarta
Telepon (email) : 089648498941 (muslimineqbalh@gmail.com)
Instruksi: Mohon diberikan jawaban yang jelas dan singkat sesuai dengan pengalaman yang Anda
rasakan setelah mengikuti Pelatihan

No. Uraikan evaluasi Keterangan

Masa tunggu seleksi pelatihan Cukup memerlukan waktu yang lama, karena ini
untuk mendapatkan pasien dalam merupakan pengalam pertama saya untuk
perawatan luka merawat luka,disini saya juga bukan prkatisi jadi
1
belum mepunyai pasien sama sekali. Tetapi
dengan seiringnya waktu saya bisa mendapatkan
paien untuk perawatnluka
Hambatan yang dirasakan Ada hambatan, dikarena setelah pelatihan saya
2 dilapangan untuk mendapatkan sering keluar kota jadi bingung untuk mencari
pasien pasien.
Hambatan dalam menerapkan atau - Bahan moderen dressing belum banyak yang
melakukan perawatan luka sesuai tersedia di Apotik/Alkes sehingga dalam
materi pelatihan di lapangan penggunaan dressing modern memerlukan
waktu untuk order dan mendapatkanya.
3
- Saya dan dokter yang merawat luka pada
pasien belum mempunyai presepsi yang
sama dalam penggunaan dressing modern.

Manfaat yang paling besar - Perbaikn luka cukup bagus


dirasakan ketika menerapkan - Penggantian/ perawatan luka cukup minimal
4
praktik perawatan luka - Keluarga dan pasien mantap untuk
menggunakan modern dressing.
Harapan yang diinginkan untuk - Mengikuti pelatihan luka dan mencari
menambah pengetahuan dan literatur sesuai dengan issue yang aktual
ketrampilan dalam praktik - Berilmu dengan pakar wound dressing agar
sesuai dengan teori dan praktik
5
- Membuka klinik mandiri agar memudahkan
untuk mengimplementasikan yang sudah di
dapatkan
-
FORMAT STUDI KASUS

Nama Peserta : Ahmad Muslimin


Instansi : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Telepon (email) : 089648498941 (muslimineqbalh@gmail.com)

Instruksi: Mohon uraikan kasus yang didapatkan setelah mengikuti Pelatihan dengan jelas
dan singkat

1. Identitas Klien
Nama Klien : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 60 tahun
Pekerjaan : Pensiunan
Alamat : Tamantirto, kasihan Bantul

2. Riwayat Kesehatan Klien (Penyakit yang dapat menghambat proses penyembuhan


luka)

Pasien post rawat inap dengan post laparatomy dehisent di RS dengan membawa luka
tekan di belakang (sacrum) dikarenakan bedrest kurang lebih 1 bulan. Warna tepi luka
pink dan tengah hitam. Albumin pasien terakhir 2,67

3. Riwayat Luka Saat ini (Uraikan apa penyebab luka, waktu terjadi dan apa yang
telah dilakukan)

Timbul luka tekan karena pasien kurang lebih 1 bulan tidak melakukan mobilisasi dan
bedrest karena post laparatomy. Luka timbul diawali dengan rasa panas pada bagian
belakang (sacrum) dan lama-kelaman terjadi perlukaan, mengalami infeksi, terasa
hangat, nyeri skala 3, nyeri timbul apabila kena gesekan, selama sakit timbul pasien
hanya menahanya. Selama memiliki luka keluarga pasien hanya merawat lukanya
dengan gel dan kassa yang diberikan oleh dokter tetapi luka tidak kunjung ada
perubahan membaik. Albumin terakhir pasien 2,67, leukosit 1126. Pasien tidak
mempunyai riwayat DM. Kemudian dokter menyarankan untuk perawatan luka pada
bagian sacrum
4. Pengkajian lueka pada prtemuan I (tuliskan tanggal dan uraikan pengkajian luka
terfokus)

Foto pertemuan ke-1


20- 05 - 2019

Pengkajian fokus luka:


Lokasi luka: di Sacrum
Penyebab luka : luka tekan
Jenis luka: kronis dan sudah infesi.
Ukuran luka : 7,4 cm x 6,3 cm x ½ cm.
Derajad luka : derajad 3 mengalami nekrotik sampai kelapisan subkutan.
Kulit disekitar luka: kulit sekitar luka ada nekrotik, ada slought, kulit teraba hangat.
Warna dasar kulit : kuning 10 %, merah 40 %, hitam 50%
Pemeriksaan labroratorium:
Eritrosit: 3,73 juta/ml (4,6 – 6) , HB :10,6 g/dl (14 – 18), Hematokrit 31,4 %(40 _54),
MCV : 84,2 fl (80 – 100), MCH : 28,4 pg (26 – 32), RDW: 16,1% (11,5 – 14,5),
WBC: 12, 44 ribu/ml (4,5 – 11,5), Neutrofil: 76.5 % (50-70), Limfosit : 10,4 % (18
-42), Monosit : 6,4 % (2- 11), Basofil: 0,7 % (0 – 2), leukosit: 1126 ribu/ml (150 -450)
Albumin: 2,67 gr/dl.
5. Diagnosis Keperawatan

1. Gangguan rasa nyaman : Nyeri berhubungan dengan agen cidera fisik


2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan mekanisme jaringan sekunder
dengan destruksi.
3. Resiko infeksi

6. Rencana Perawatan (Manajemen Luka Akut/Kronis dan rasionalnya)

Manajemen luka dan rasionalnya :


Berdasarkan hasil pertemuan pertama, tindakan luka Tn D adalah:
1. Memberikan gel untuk autolisis agar luka nektotik lunak saat dilakukan
debridemen
Rasionalnya : luka nekrotik dapat lunak dan terangkat saat dilakukan
necrotomy sehingga warna luka hitam berkurang/ bahkan hilang dan menjadi
warna dasar luka yang merah sehingga akan mempermudah proses
penyembuhan luka.
2. Memberikan dressing antimicrobial :
Rasional : antimicrobial menjadi salah satu dressing pilihan untuk luka yang
sudah infeksi dan mencegah terjadinya infeksi yang luas.
3. Memberikan adsorben dan bantalan
Rasional : adsorben menyerap cairan dan bantalan memberikan kenyamanan
pada area yang di balut.
4. Menganjurkan mobilisasi miring kanan-miring kiri
Rasioanl: mobilisasimiring kanan- kiri mencegah keparahan luka tekan dan
mempercepat penyembuhan karena adanya sirkulasi darah yang lancar.
5. Memperbaiki kondisi kesehatan pasien dan nutrisi
Rasional : perbaikan kondisi umum dan nutrisi sangat mempengaruhi
kesembuhan luka
7. Implementasi (Langkah-langkah yang dilakukan)

Saat pertemuan pertama ada program autolisis luka sebelum di lakukan debridement.
langkah-langkah penyiapan pasien adalah :
1. Membersihkan luka dan sekitar pinggir luka dengan Nacl 0,9%
2. Mengoleskan Gel sebagai autolisis luka nekrotik sebelum di debridemen.
3. Memberikan dressing antimicrobial untuk mengurangi infeksi luka.
4. Menutup dengan kassa dan underped.
5. Diamkan luka selama 2 hari agar luka nekrotik yang kering mudah saat
dilakukan debridement.
6. Menganjurkan keluarga pasien dan pasien untuk mengkonsumsi putih telur untuk
menaikan kadar Albumin dan mengkonsumsi sumber tinggi protein seperti ikan,
daging agar proses penyembuhan luka segera membaik.
7. Menganjurkan pasien untuk meminum aontibotik metronidazole 500 mg sesuai
dosis dan anjuran dokter.
8. Menganjurkan pasien untuk mobilisasi miring kanan-kiri
9. Kolaborasikan dengan keluarga untuk membantu mobilisasi pasien.
2 hari kemudian pasien dilakukan debridemen manual dengan mengangkat jaringan
nekrotik

23-05-2019
Perawatan setelah di debridemen manual :
1. Memberihkan dengan Nacl 0,9 %
2. Mengeringkan dengan kassa
3. Memberikan Gel
4. Memberikan dressing Antimicrobial
5. Melapisi dengan Kassa dan underped dan di fiksasi dengan plester
Lanjutan ....
3 hari kemudian luka pasien di lakukan debridemen manual kembali dengan
mengangkat slough dikit demi sedikit

26-05-2019
Melakukan perawatn yang sama dengan hari seblumnya.

28-05-2019
Melakukan perawatan yang sama dengan hri sebelumnya.
8. Rencana evaluasi (waktu untuk evaluasi)

Foto pertemuan ke 5
31-05-2019

Setelah dilakukan 5 kali perawatan evaluasi akhir luka Tn. S sebagai berikut :
S:
- Keluarga pasien mengatakan bersyukur dengan perkembangan luka pasien
yang cukup bagus
- Pasien megatakan masih merasakan sakit, pasien mengatakan cukup senang
dengan hasilperawatan lukanya dan sangat bersyukur.
O: warna dasar luka : merah 90% & kuning 10%, granulasi +, jaringan nekrotik-,
Kulit pasien teraba hangat.
A: Resiko infeksi
P:
- Lanjutkan perawatan luka
- Rencanakan pendkes nutrisi & mobilisasi
- Observasi keadaan umum

Yogyakarta, 2 Juni 2019

( Ahmad Muslimin, S.Kep., Ns )

Anda mungkin juga menyukai