Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

A
STASE KEPERAWATAN DEWASA

Di susun oleh:
TEGAR RIZKY NUR M/ 20174030051

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2018
Format Asuhan Keperawatan
pada Ny. A

a. Data Fokus
Data Objektif Data Subjektif
 Pasien tampak kesulitan dalam berbicara  Pasien mengatakan sudah sekitar satu
karena nafas yang berat minggu batuk-batuk yang diikuti sesak
 Pasien tampak gelisah nafas
 Tampak perubahan pola nafas saat  Pasien mengatakan penyakitnya timbul
pembicaraan berlangsung jika setelah memikirkan hal berat
 Pasien terlihat dipsneu setelah pasien maupun minum/makan yang dingin
dari kamar mandi  Pasien mengatakan sudah berulang kali
 Wajah tegang saat pengkajian dibawa ke pelayanan kesehatan
berlangsung  Pasien mengatakan dirinya memiliki
 Terlihat ekspresi khawatir saat pasien penyakit asma sejak umur 3 tahun
bercerita penyakit yang tidak kunjung  Pasien mengatakan jika kakeknya juga
sembuh memiliki penyakit yang sama
 Nadi : 86 x/menit  Pasien mengatakan batuk keras tapi
 Suhu : 36oC dahak tidak keluar
 RR : 25 x/menit  Pasien mengatakan khawatir karena
 TD : 110/80 mmHg penyakitnya tak kunjung sembuh dan
masih umat-umatan
 Pasien mengatakan mudah lelah, walau
hanya berjalan dari kamar mandi
 Pasien mengatakan tidak nyaman jika
keadaan sesak nafas setelah beraktivitas
b. Analisa data
No Data Masalah Etiologi Diagnosa
Keperawatan
1 DS Ketidakefektifan Asma Ketidakefektifan
 Pasien mengatakan bersihan jalan bersihan jalan
sudah sekitar satu nafas nafas b/d asma
minggu batuk-batuk d/d Pasien
yang diikuti sesak nafas mengatakan
 Pasien mengatakan dirinya memiliki
batuk keras tapi dahak penyakit asma
tidak keluar sejak umur 3
 Pasien mengatakan tahun, pasien
penyakitnya timbul jika tampak
setelah memikirkan hal kesulitan dalam
berat maupun berbicara karena
minum/makan yang nafas yang
dingin berat, tampak
 Pasien mengatakan perubahan pola
dirinya memiliki nafas saat
penyakit asma sejak pembicaraan
umur 3 tahun berlangsung
DO
 Pasien tampak kesulitan
dalam berbicara karena
nafas yang berat
 Pasien tampak gelisah
 Tampak perubahan pola
nafas saat pembicaraan
berlangsung
 Pasien terlihat dipsneu
setelah pasien dari
kamar mandi
 Nadi : 86 x/menit
 Suhu : 36oC
 RR : 25 x/menit
 TD : 110/80 mmHg
2 DS Intoleran Ketidakseimbangan Intoleran
 Pasien mengatakan Aktivitas antara suplai dan Aktivitas b/d
mudah lelah, walau kebutuhan oksigen tidak seimbang
hanya berjalan dari antara suplai
kamar mandi dan kebutuhan
 Pasien mengatakan tidak oksigen d/d
nyaman jika keadaan pasien
sesak nafas setelah mengatakan
beraktivitas mudah lelah,
DO walau hanya
 Tampak perubahan pola berjalan dari
nafas saat pembicaraan kamar mandi
berlangsung pasien
 Pasien terlihat dipsneu mengatakan
setelah pasien dari kamar tidak nyaman
mandi jika keadaan
 RR : 25 x/menit sesak nafas
 TD : 110/80 mmHg setelah
beraktivitas

3 DS Ansietas Stresor Ansitas b/d


 Pasien mengatakan stresor d/d
khawatir karena pasien
penyakitnya tak kunjung mengatakan
khawatir karena
sembuh dan masih umat-
penyakitnya tak
umatan kunjung sembuh
 Pasien mengatakan dan masih umat-
sudah berulang kali umatan
dibawa ke pelayanan
kesehatan
DO
 Pasien tampak gelisah
 Wajah tegang saat
pengkajian berlangsung
 Terlihat ekspresi
khawatir saat pasien
bercerita penyakit yang
tidak kunjung sembuh
c. Rencana Keperawatan

Tgl No diagnosa NOC/Tujuan NIC/Rencana tindakan


21/08/ Dx 1 Setelah dilakukan tindakan Airway Management
2018 Ketidakefektifan keperawatan selama 3x24  Monitor pernafasan (rate,
bersihan jalan jam diharapkan jalan nafas irama, suara tambahan)
nafas efektif dengan kriteria hasil:  Auskultasi bunyi nafas
 Jalan nafas bersih tambahan; ronkhi, wheezing
 Tidak terdengar ronkhi  Berikan posisi nyaman untuk
atau suara nafas tambahan mengurangi dipsneu
 Sekret keluar efektif  Ajarkan teknik batuk efektif
 Mampu mengidentifikasi  Kolaborasikan pemberian
dan mencegah faktor bronkodilator sesuai indikasi
penyebab

21/08/ Dx 2 Setelah dilakukan tindakan Energy Management


2018 Intoleransi keperawatan selama 2x24  Monitor respon fisik maupun
aktivitas jam diharapkan pasien dapat emosi setelah melakukan
bertoleransi terhadap aktivitas
aktivitas dengan kriteria  Identifikasi sebab pasien
hasil: mudah lelah
 Berpartisipasi dalam  Fasilitasi waktu istirahat
aktivitas fisik tanpa pasien untuk memperbaiki
disertai peningkatan kondisi
tekanan darah, nadi dan  Berikan posisi nyaman untuk
RR mengurangi kelelahan
 Mampu melakukan
aktivitas secara mandiri
 Tidak terjadi dipsneu
setelah melakukan
aktivitas
21/08/ Dx 3 Setelah dilakukan tindakan Anxiety Reduction
2018 Ansietas keperawatan selama 1x24  Observasi tingkat kecemasan
jam pasien tidak mengalami secara verbal dan non verbal
ansietas dengan kriteria hasil:  Jelaskan dan persiapkan
 Postur tubuh, ekspresi tindakan prosedur sebelum
wajah, bahasa tubuh dan dilakukkan tindakan
tingkat aktifitas  Ajarkan teknih relaksasi dan
menunjukkan berdzikir untuk mengurangi
berkurangnya kecemasan kecemasan
pada klien seperti tidak
berkeringat dingan dan
wajah tampak rileks
 Klien mampu mengontrol
kecemasan dengan
berdzikir

d. Implementasi
Tgl Dx Jam Tindakan Respon
Keperawatan
21/08/2018 1 08.00  Mengukur vital sign S:
 Mengajarkan batuk efektif  pasien mengatakan dahak
10.00
 Memberikan injeksi sulit keluar padahal batuk
metylprednisolone 1x sudah keras
12.00
62,5mg dan omeprazole  pasien mengatakan dahak
1x 40mg keluar sedikit” setelah
 Memberikan nebul melakukan batuk efektif
ventolin dan pulmicout  pasien mengatakan nafas
 Memberikan posisi fowler lega setelah diberikan nebul
O:
 KU sedang, composmentis
 injeksi metylprednisolone
1x 62,5mg dan omeprazole
1x 40mg masuk tidak ada
reaksi alergi
 nebul ventolin dan
pulmicout masuk, pasien
menghirup dengan efektif
 TD: 110/70 mmHg, N:
86x/m, RR: 26x/m
2 10.00  Mengkaji respon fisik S:
setelah pasien melakukan  Pasien mengatakan merasa
aktivitas lelah setelah berjalan dar
 Fasilitasi waktu istirahat kamar mandi
pasien  Pasien mengatakan posisi
 Berikan terapi O2 untuk duduknya nyaman
mengurangi sesak nafas O:
setelah melakukan  Pasien terlihat sesak nafas
aktivitas setelah berjalan dari kamar
 Berikan posisi nyaman mandi
 Pasien mulai nafas biasa
setelah diberikan terapi
oksigen
3 13.00  mengobservasi tingkat S:
kecemasan secara verbal  pasien mengatakan khawatir
dan non verbal karena penyakitnya tak
kunjung sembuh
 mengajarkan teknih
 pasien merasa cemasnya
relaksasi dan berdzikir berkurang setelah berdzikir
untuk mengurangi O:
kecemasan  wajah tampak lebih rileks
 pasien terlihat lebih tenang
22/08/2018 1 08.00  Mengukur vital sign S:
 Memberikan injeksi  pasien mengatakan masih
metylprednisolone 1x sesak nafas dan batuk
08.30 namun sudah agak
62,5mg dan omeprazole
berkurang
1x 40mg  pasien mengatakan merasa
 Memberikan nebul lega setelah diberkan obat
10.30 ventolin dan pulmicout nebul
 Memberikan posisi fowler O:
 KU sedang, composmentis
 injeksi metylprednisolone
1x 62,5mg dan omeprazole
1x 40mg masuk, tidak ada
reaksi alergi
 nebul ventolin dan
pulmicout masuk, pasien
menghirup efektif
 TD: 110/80 mmHg, N:
84x/m, RR: 22x/menit
2 12.00  Memfasilitasi pasien S:
dalam beristirahat  Pasien mengatakan masih
 Memberikan posisi yang agak sesek jika terlalu lama
nyaman berdiri
 Pasien mengatakan posisi
duduknya nyaman
 O:
 Pasien tampak duduk dalam
posisi nyaman
23/08/2018 1 15.00  Mengukur vital sign S:
 Memberikan injeksi  Pasien mengatakan masih
metylprednisolone 1x 62,5 sesek dan batuk
 Pasien mengatakan dahak
mg
sudah berkurang
 Memberikan nebul O:
farbivent dan pulmicout  injeksi metylprednisolone
 Memberikan posisi fowler 1x 62,5 mg masuk tidak ada
reaksi alergi
 Pasien tampak nyaman saat
diberikan terapi nebul
farbivent dan pulmicout
 TD: 110/80 mmHg, N:
82x/m, RR: 23x/menit.
2 16.00  Memfasilitasi pasien S:
dalam beristirahat  Pasien mengatakan posisi
 Memberikan posisi yang duduknya nyaman
nyaman  Pasien mengatakan tidak
terlalu merasa lelah
 O:
 Pasien tampak duduk dalam
posisi nyaman

e. Catatan Perkembangan

Hari/Tanggal Evaluasi
Jam
Selasa, 21 Juli S:
2018  Pasien mengatakan masih sesak dan batuk
 pasien mengatakan dahak sulit keluar padahal batuk sudah keras
12.00 WIB  pasien mengatakan dahak keluar sedikit” setelah melakukan batuk
efektif
 pasien mengatakan nafas lega setelah diberikan nebul
O:
 KU sedang, composmentis
 injeksi metylprednisolone 1x 62,5mg dan omeprazole 1x 40mg masuk
tidak ada reaksi alergi
 nebul ventolin dan pulmicout masuk, pasien menghirup dengan efektif
 TD: 110/70 mmHg, N: 86x/m, RR: 26x/m
A:
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
P:
Intervensi lanjut
Berikan injeksi MP 3x 62,5 mg, Omeprazole 2x 40mg
Berikan terapi nebul ventolin dan pulmicout
Motivasi pasien untuk melakukan batuk efektif
Rabu, 22 S:
Agustus 2018  Pasien mengatakan masih sesak dan batuk
O:
12.00 WIB  KU sedang, composmentis
 injeksi metylprednisolone 1x 62,5mg dan omeprazole 1x 40mg masuk
tidak ada reaksi alergi
 nebul ventolin dan pulmicout masuk, pasien menghirup dengan efektif
 TD: 110/80 mmHg, N: 84x/m, RR: 22x/m
A:
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
P:
Intervensi lanjut
Berikan injeksi MP 3x 62,5 mg, Omeprazole 2x 40mg
Berikan terapi nebul ventolin dan pulmicout
Motivasi pasien untuk melakukan batuk efektif
Kamis, 23 S:
Agustus 2018  Pasien mengatakan masih sesek dan batuk namun sudah agak berkurang
 Pasien mengatakan dahak sudah berkurang
19.00 WIB O:
 injeksi metylprednisolone 1x 62,5 mg masuk tidak ada reaksi alergi
 Pasien tampak nyaman saat diberikan terapi nebul farbivent dan
pulmicout
 TD: 110/80 mmHg, N: 82x/m, RR: 23x/menit.
A:
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
P:
Intervensi lanjut
Berikan injeksi MP 3x 62,5 mg, Omeprazole 2x 40mg
Berikan terapi nebul farbivent dan pulmicout
Motivasi pasien untuk melakukan batuk efektif

Anda mungkin juga menyukai