Di susun oleh:
ARIFKA DWI ASTUTI/ 20174030050
TEGAR RIZKY NUR M/ 20174030051
M. BAGUS WIBISONO/ 201740300
D. Pengkajian Fisik
1. Keadaan umum : Tanda-tanda Vital
- Tekanan Darah : 140/90 mmHg
- Nadi : 85x/menit
- Suhu : 36oC
- RR : 26X/menit
2. Keadaan fisik
a. Rambut
1) Inspeksi :
- Warna : warna rambut hitam dan sebagian memutih
- Kuantitas : rambut tidak terlalu lebat, rambut pendek
- Tekstur : lembut
- Jenis Rambut : lurus
- Distribusi : menyebar rata
2) Palpasi :
- Keadaan rambut : rambut terlihat ada ketombe dan berminyak, agak bau
b. Kepala
1) Inspeksi Bentuk : normal bentuk mesopcepal (simetris dengan bagian frontal
menghadap kedepan dan bagian parietal menghadap kebelakang)
- Wajah : simetris.
- Lesi : tidak ada lesi.
- Kulit kepala : ada ketombe dan berminyak.
2) Palpasi :
- Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan pada kepala
- Deformitas : tidak ada (perubahan posisi tulang)
- Pembengkakan : tidak ada pembengkakan
c. Telinga
1) Inspeksi :
- Liang telinga : ada kotoran, tidak peradangan.
- Alat bantu dengar : tidak menggunakan alat bantu.
- Gendang telinga : tidak ada bengkak.
- Kesimetrisan : simetri
2) Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada telinga bagian luar dan dalam.
d. Hidung
1) Inspeksi :
- Bentuk hidung : simetri, lubang hidung simetri.
- Keadaan kulit : tidak ada sianosis. Warna sama dengan kulit.
- Sekret : tidak ada secret atau lendir yang keluar dari hidung.
- Kesimetrisan lubang hidung : simetris.
- Pembengkakan : tidak ada pembengkakan pada hidung.
- Polip/benjolan : tidak ada benjolan pada hidung bagian luar atau dalam.
- Menggunakan oksigen nasal kanul.
2) Palpasi :
- Palpasi sinus-sinus dan mobilitas septum tidak ada nyeri tekan.
e. Mulut
1) Inspeksi :
- Bibir : bibir tidak sumbing dan warna bibir coklat, kering.
- Stomatitis : tidak ada stomatitis.
- Bau mulut : bau mulut.
- Gigi : ada caries, gigi tidak berlubang
- Lidah : simetri.
- Gusi : tidak ada pembengkakan atau perdarahan pada gusi.
- Faring : simetri dan tidak ada pembengkakan pada faring.
- Ovula : tidak ada pembengkakan.
- Tonsil : tidak ada benjolan saat menelan.
2) Palpasi :
- tidak ada nyeri tekan.
f. Kulit
1) Inspeksi :
- Warna : sawo matang, terdapat bercak bercak putih di kulit bagian tangan
- Keadaan umum : terdapat benjolan di tangan
- Bengkak : tidak ada bengkak
2) Palpasi :
- Kelembapan : kering
- Temperatur : hangat
- Turgor kulit : agak keriput, kembali dalam 2 detik
g. Dada :
1) Inspeksi : tidak simetris (kiri lebih besar), warna kulit sama dengan warna kulit
lain, tidak ikterik/sianosis, dada kiri bengakak
2) Palpasi: integritas kulit baik, ada nyeri tekan dada sebelah kiri, getaran fokal
fremitus tidak sama kanan dan kiri
3) Perkusi: resonan
4) Auskultasi: redup di paru-paru kiri
h. Abdomen :
1) Inspeksi : terlihat perut besar
2) Auskultasi : mendengar suara peristaltic usus 8 kali per menit.
3) Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
4) Perkusi : suara timpani, di bagian vesica urinaria redup
i. Muskulosekeletal :
1) Inspeksi :
- Gerakan : volunter.
- Kekuatan otot : tangan kanan dan kiri 5, kaki kanan dan kiri 0
- Pembengkakan : tidak ada pembengkakan
2) Palpasi :
- nyeri tekan : tidak ada nyeri
- Edema : tidak ada edema
- Deformitas dan krepitasi : tidak terdapat deformitas.
j. Neurologi :
- Tingkat kesadaran : klien sadar dan tanggap terhadap lingkungan sekitar.
- Ekspresi wajah : simetris
k. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan radiologi :
- Cardiomegali, edema pulmonal
2. Pemeriksaan Laboratorium :
- Hemoglobin : 13,9
- Eritrosit : 5,0
- Leukosit : 9,7
- Hematokrit : 40,7
- Angka trombosit : 256
- Limfosit : 20%
- RDW CV : 15,4
- RDW SD : 45,1
3. Pemeriksaan Nyeri
- Onset : Bp. S mengatakan nyeri terjadi tiba-tiba saat beliau bekerja di
sawah. Nyeri terjadi secara berangsur-angsur tidak berkurang.
- Provokasi : nyeri timbul lagi saat pergantian posisi atau saat mengangkat
tangan.
- Quality : Bp. S mengatakan nyerinya seperti tertusuk dan menyebar
hingga punggung.
- Regio : Bp. S mengatakan nyeri mulai dada sebelah kiri tembus ke
belakang punggung.
- Severity : Pasien mengatakan nyerinya tidak karuan dan pasien tidak
bisa menahan lagi, skala nyeri 7 karena pasien menganggap jika nyerinya
sudah nyeri yang paling berat.
- Treatmen : saat nyeri berlangsung pasien tidak tau apa yang harus
dilakukan bahkan pasien tidak bergerak.
- Understanding : pasien mengatakan sebelumnya pernah mengalami nyeri pada
bagian tubuh yang sama.
- Values : pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan bisa kembali beraktivitas
seperti sebelumnya.
b. Analisa data
c. Rencana Keperawatan
Tgl No dx dan
data NOC/Tujuan NIC/Rencana tindakan Rasional
penunjang
12/12 Dx 1 NOC : NIC : Agar dapat
/2017 Pain Control Pain Management mengenali secara
Setelah dilakukan Lakukan mendetail nyeri
tindakan pengkajian nyeri harus dilakukan
keperawatan selama komprehensif pengkajian terkait
2x24 jam diharapkan yang meliputi onset, frekuensi
nyeri pasien lokasi, kualitas dan
berkurang dengan karakteristik, intensitasnya.
kriteria: onset/durasi Observasi
Mengenali kapan frekuensi, kualitas, diperlukan untuk
nyeri terjadi intensitas atau penanganan
Menggambarkan beratnya nyeri dan sesegera mungkin
faktor penyebab faktor pencetus agar nyeri tidak
nyeri (sakit Observasi adanya bertambah parah.
jantung) isyarat nonverbal Management nyeri
Menggunakan dan ketidak sperti teknik
pengurangan nyamanan relaksasi dan dzikir
nyeri tanpa Ajarkan prinsip diperlukan untuk
analgesi (dzikir management nyeri mengatasi nyeri
dan musik) Berikan dengan skala ringan
Melaporkan pengetahuan ke sedang agar
perubahan tentang nyeri yang pasien tidak
terhadap gejala dialami pasien ketergantungan
nyeri pada tim Ajarkan obat. (Islamic
kesehatan menggunakan Prayer Efektif
Melaporkan teknik non Menurunkan Nyeri
gejala yang tidak farmakologi Dan Cemas Pada
terkontrol pada Kolaborasi dengan Pasien Acute
tim kesehatan tim kesehatan Miocard Infark Di
terkait pemberian Icvcu. Setiawan,
Pain Level 2016)
analgesic
Skala nyeri Libatkan keluarga Menurut jurnal
berkurang dalam modalitas Hubungan
menjadi skala 5 penurunan nyeri, Dukungan Keluarga
jika dengan Kepatuhan
memungkinkan rehabilitasi Jantung
pada Pasien PJK di
ruang ICCU oleh
Dwiyanti, 2015,
dukungan keluarga
dapat mengurangi
rasa cemas bahkan
rasa nyeri pada
pasien PJK.
d. Catatan perkembangan