Anda di halaman 1dari 22

ASKEP ISPA

PADA An. M
DESA RAMBATAN KULON

DI SUSUN OLEH :

H.SYAEFUL MIKDAR.SKep.,Ners
NIP.19830602 200801 1 005

UPTD PUSKESMAS LOHBENER


I. PENGKAJIAN
Unit : Kesehatan anak Tanggal pengkajian: 10 Maret 2018
Ruang : Poliklinik Allo anamnese : Orang tua pasien
A. Identifikasi
a. Klien
Nama : An. Quin
TTL / Umur : 20 Bulan
Jenis kelamin : Laki-laki
Anak ke : 1 dari 2 bersaudara
Agama/Suku : Katolik/ Minahasa
Warga negara : Indonesia
Bahasa : Melayu Manado
Alamat : Woloan 1
b. Orang tua
Ayah Ibu
Nama : E.M V.S
Umur : 40 tahun 42 tahun
Agama : Katolik Katolik
Suku : Minahasa Minahasa
Kebangsaan : Indonesia Indonesia
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : Swasta IRT
Alamat : Woloan 1 Woloan 1

Genogra
Keterangan:
Pasien tinggal serumah dengan kedua orang tuanya dan ibu pasien memiliki
riwayat penyakit TB Paru.
c. Data medik
a. Dikirim oleh : -
b. Diagnosa medik
ISPA
c. Riwayat prenatal
Ibu pasien mengatakan pemeriksaan kehamilan selalu
dilakukan setiap bulan.
d. Riwayat kelahiran
Ibu pasien mengatakan pasien lahir cukup bulan dengan
jenis persalinan normal, yang dilakukan di RS dengan penolong
persalinan dokter dan bidan.
f. Riwayat tumbuh kembang anak
Ibu pasien mengatakan, pasien tumbuh gigi pertama pada saat
pasien berumur 5 bulan. Dan pada umur 4 bulan pasien mulai
belajar duduk, kemudian pad usia 11 bulan pasien sudah mulai
berjalan.
e. Riwayat vaksinasi : Lengkap
f. Riwayat alergi: Tidak ada riwayat alergi
g. Riwayat penyakit dahulu
Ibu Klien mengatakan klien pernah dirawat di rumah sakit
dengan diagnosa ISPA dan tonsilofaringitis.
B. Keluhan utama
Batuk/ flu ± 4 hari

C. Keadaan Umum
1. Keadaan sakit
Klien tampak sakit sedang; pucat tapi aktif bergerak. Riwayat
kesehatan sekarang: Batuk/ flu selama 4 hari, sekret pada hidung, demam
naik turun ± 4 hari yang diukur dengan termometer. BAB 1 x tadi pagi,
konsistensi lunak, warna kekuningan.
2. TTV
a. Kesadaran : Compos mentis
b. Nadi : 114x/m (teratur)
c. Suhu : 36ºC (Axilaris)
d. Respirasi : 24 x/m (Irama: teratur, Jenis :Pernafasan dada)

Kajian Pola Kesehatan


a. Kajian Persepsi Kesehatan dan Pemeliharaan Kesehatan
1) Data Subjektif
 Keadaan sebelum sakit
Orang tua klien mengatakan klien sudah pernah dirawat
di rumah sakit sebelumnya. Saat klien sakit selalu
diperiksakan ke dokter oleh orang tuanya dan selalu
meminum habis obat yang diberikan.
 Keadaan saat ini
Orang tua klien tidak mengetahui penyebab anaknya
demam naik turun seperti ini. Sebelumnya klien belum
pernah dibawa berobat ke mana pun.
2) Data objektif
Ku klien tampak sakit sedang, klien aktif bermain
3) Pemeriksaan fisik
 Kulit kepala dan rambut : Bersih
 Rongga mulut, telinga, hidung : Bersih
 Kulit dan kuku : Bersih
 Tanda Scar vaksinasi : Ada
b. Kajian Pola Nutrisi Metabolik
1) Data subjektif
 Keadaan sebelum sakit
Ibu klien mengatakan selera makan klien baik. Menu
makanan sehari-hari nasi, ikan, dan sayur. Frekuensi
3x/hari. Jenis minuman: air putih dan susu, jumlah ± 1500
cc.
 Keadaan saat sakit
Ibu klien mengatakan selera makan dan minum klien
biasa seperti saat tidak sakit.
2) Data objektif: -
3) Pemeriksaan Fisik
BB : 17 kg
Keadaaan rambut : lebat, bersih
Hidrasi kulit : Lembab
Rongga mulut : Bersih
Gusi : Merah muda jumlah gigi : 14
Palpebrae : tidak berwarna gelap
Conjungtiva : Merah
Sclera : Tidak ikterik
Hidung : tidak terdapat lesi, ada sekret
Lidah : Bersih
Abdomen :Bentuk simetris dan tidak ada
pembengkakan
c. Kajian Pola Eliminasi
1) Data Subjektif
 Keadaan sebelum sakit
Ibu klien mengatakan klien BAB ± 1x/1 – 2 hari,
konsistensi lembek. BAK ± 5x/ hari.
 Keadaan saat ini
Ibu klien mengatakan BAB & BAK klien tidak ada
masalah, frekuensi seperti sebelum sakit
2) Data objektif: -
d. Kajian Pola Aktifitas dan Latihan
1) Data subjektif
 Sebelum sakit
Ibu klien mengatakan Klien bermain di rumah dengan
kakak-kakaknya.
 Saat ini
Ibu klien mengatakan klien tidak mengalami masalah
dalam pola aktivitas sehari-hari.
2) Data objektif
Klien tampak aktif bergerak
3) Pemeriksaan Fisik:
Perfusi pembuluh perifer kuku: Kuku warna merah muda,
waktu kembali 2 detik.
d. Kajian Pola Tidur dan Istirahat
1) Data Subjektif
 Sebelum Sakit
Ibu klien mengatakan jam tidur klien tidak menentu,
biasanya memiliki waktu istirahat siang.
 Saat Ini
Klien tidak mengalami masalah dalam pola istirahat
dan tidur.
2) Data Objektif: -
e. Kajian Pola Persepsi Kognitif
1) Data Subjektif
 Sebelum Sakit
Klien tidak mengalami gangguan pancaindra sesuai
tahap perkembangan
 Saat Ini
Tidak ada perubahan pola persepsi kognitif
2) Data Objektif
Kemampuan bicara klien sesuai usianya, tidak ada
disorientasi.
f. Kajian Pola Persepsi Diri
1) Data Subjektif
 Sebelum Sakit
Klien berperan sebagai anak dalam keluarga, anak yang
masih dalam tahap tumbuh kembang yang sepenuhnya
masih butuh pengawasan orang tua.
 Saat Ini
Tidak ada perubahan pola persepsi diri
2) Data Objektif
Rentang perhatian baik dan ada kontak mata dan tidak ada
kelainan bawaan yang nyata.
g. Kajian Pola Peran dan Hubungan dengan Sesama

Klien tinggal bersama orang tuanya dan hidup baik


antar anggota keluarganya.
 Saat Ini
Klien tidak memiliki masalah dalam pola hubungan
sesama.
2) Data Objektif
Klien mau diajak bicara dengan
perawat h. Kajian Mekanisme Koping
1) Data Subjektif
 Sebelum Sakit
Orang tua klien selalu mencari jalan keluar saat ada
masalah, misalnya mencari pengobatan secepat mungkin
saat mendapatkan anggota keluarga sakit.
 Saat Ini
Orang tua klien cemas akan keadaan klien saat klien
sakit.
2) Data Objektif
Orang tua klien tampak cemas dengan keadaan anaknya.
i. Kajian Pola Sistem Nilai Kepercayaan
1) Data Subjektif
 Sebelum sakit
Klien mengikuti kegiatan keagamaan bersama orang
tuanya (ke gereja setiap hari minggu).
 Saat Ini
Tidak ada masalah dalam pola sistem nilai kepercayaan
2) Data Objektif: - orang tua klien terlihat menggunakan
aksesori rohani (rosario)

THERAPY PENGOBATAN
1. Sanmol
2. Valisanbe
3. Trombroncho 9 mg
4. Trifed ¼ tab
KLASIFIKASI DATA

Data Subjektif Data Objektif


Ibu klien mengatakan:  Klien batuk/ flu
 Klien batuk/ flu ± 4 hari  Terdapat sekret di hidung
 Klien demam naik turun ± 4hari  Kesadaran compos mentis
 Klien BAB 1 x tadi pagi, biasa  Akral hangat
 Tidak mengetahui penyebab  TTV:
anaknya sakit seperti sekarang.  N : 114x/menit
 R : 24x/menit
 SB : 36ºC
 Orang tua klien tampak cemas
 Keluarga klien bertanya-tanya
tentang kondisi klien
 Ekspresi wajah orang tua klien
gelisah
II. PATOFLOW KASUS

Virus/ Bakteri

Invasi saluran
nafas

Merusak lapisan
epitel & mukosa

Aktivitas kelenjar
mukus

Pengeluaran cairan
mukosa > normal

Batuk/ pilek

Sesak Keluarga takut

ekspansi paru Kurang informasi

Keluarga
Bersihan jalan bertanya-tanya
nafas tidak efektif

Kurang
pengetahuan
III. ANALISA DATA

No. Data Etiologi Masalah


1 DS: Virus/ Bakteri Bersihan jalan
Ibu klien mengatakan: nafas tidak
 Klien batuk/ flu ± 4 hari Invasi saluran nafas efektif
 Klien demam naik turun ±
4hari Merusak lapisan epitel
& mukosa

DO: aktivitas kelenjar


 Klien batuk/ flu mukus
 Terdapat sekret di hidung
 TTV: pengeluaran cairan
 N : 114x/menit mukosa > normal

 R : 24x/menit
batuk/ pilek
 SB : 36ºC

sesak

ekspansi paru

bersihan jalan nafas


tidak efektif

2 DS: Batuk/ pilek Kurang


Ibu klien mengatakan tidak pengetahuan
mengetahui penyebab Keluarga takut
anaknya sakit seperti
sekarang. Kurang informasi

Keluarga bertanya-
DO: tanya
 Orang tua klien tampak
cemas Kurang pengetahuan
 Keluarga klien bertanya-
tanya tentang kondisi
klien
 Ekspresi wajah orang tua
klien gelisah
IV. DIAGNOSA

No. Diagnosa Nama Jelas


1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan
dengan peningkatan produksi sekret

2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan


kurangnya informasi tentang penatalaksanaan
ISPA
V. INTERVENSI, IMPLEMENTASI, dan EVALUASI

PERENCANAAN
NO DIAGNOSA Tujuan dan IMPLEMENTASI EVALUASI
Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
1 2 3 4 5 6 7
1 Bersihan jalan Setelah dilakukan Mandiri : 1. Untuk melihat 23 Desember 2013 23 Desember 2013
nafas tidak tindakan 1. Kaji frekuensi sejauh mana 10.05 S: 10.15
Efektif keperawatan atau kedalaman ketidaknyamanan 1. Mengkaji frekuensi dan Orang tua klien
pernafasan dan klien dalam pola pernafasan. mengatakan akan:
Berhubungan selama 15 menit
gerakan dada bernafas. R: R = 24 x/m, pola - Membantu klien
dengan diharapkan
2. Bantu pasien 2. Untuk pernafasan dada Latihan nafas sering
peningkatan bersihan jalan
latian nafas memudahkan - Membantu klien
produksi sekret nafas efektif
sering. ekspansi paru 10.06 Melakukan batuk
3. Tunjukan atau 3. Batuk adalah 2. Mengajarkan ibu klien produktif
Ditandai dengan: Dengan Kriteria bantu pasien mekanisme untuk membantu klien - Memberikan banyak
DS: hasil: mempelajari pembersihan latihan nafas sering. minum air hangat
Ibu klien - Jalan nafas paten melakukan batuk jalan nafas alami, R: ibu klien dapat pada klien
mengatakan: dengan bunyi efektif. membantu silia mengajarkan teknik nafas - Memakaikan masker
 Klien batuk/ nafas bersih untuk dalam kepada klien kepada klien
mempertaankan - Memberikan obat
flu ± 4 hari - Meningkatnya jalan nafas paten 10.08 dengan dosis dan

 Klien demam pengeluaran 4. Berikan cairan 4. Cairan dapat 3. Mengajarkan ibu klien waktu yang tepat

naik turun ± sekret sedikitnya 2500 memobilisasi dan untuk membantu klien
ml membantu menekan dada saat O:
4hari
perhari(kecuali pengeluaran melakukan batuk - R klien: 24 x/m
kontraindikasi). sekrret produktif. dengan pola
DO:
Tawarkan air R: ibu klien dapat pernafasan dada
 Klien
hangat daripada membantu klien dalam - ibu klien dapat
batuk/ flu
dingin . melakukan batuk produktif mengikuti semua
 Terdapat 5. Anjurkan klien 5. Untuk mencegah anjuran yang
sekret di untuk penularan 10.10 diajarkan untuk
hidung menggunakan terhadap individu 4. Menganjurkan orang tua membantu
 TTV: masker lain. klien untuk memberi mengefektifkan
 N: Kolaborasi : klien banyak minum air bersihan jalan nafas
114x/mnt 6. Berikan obat 6. Untuk hangat. klien

 R : 24x/mnt sesuai indikasi membantu/ R: ibu klien mengatakan


mukolitik, mempercepat akan memberi klien banyak A: Masalah teratasi
 SB : 36ºC
ekspektoran, proses minum air hangat.
bronchodilator, penyembuhan. P: tidak ada intervensi
analgesic. 10.12 lanjut
5. Menganjurkan kepada
orang tua klien untuk
memakaikan masker
kepada klien.
R: ibu klien mengatakan
akan membelikan
masker untuk klien.

10.14
6. Menganjurkan ibu klien
untuk memberikan obat
kepada klien secara tepat
waktu dengan dosis yang
benar
R: ibu klien mengatakan
akan memberikan obat
dengan dosis dan waktu
yang tepat.
1 2 3 4 5 6 7
2 Kurang Setelah dilakukan 1. Beri penjelasan 1. Meningkatkan 23 Desember 2013 23/12-2013
pengetahuan tindakan kepada orang tua pengetahuan 10.20 10.35
berhubungan keperawatan klien mengenai orang tua klien 1. Memberi penjelasan pada S: ortu klien
selama 15 menit kondisi anaknya tentang penyakit orang tua klien mengenai mengatakan merasa
dengan kurangnya
diharapkan anaknya kondisi anaknya bahwa lega karena ada
informasi tentang
pengetahuan 2. Beri kesempatan 2. Agar orang tua kondisi klien tidak penjelasan yang
penatalaksanaan
tentang kepada orang tua lega dan merasa berbahaya, dan dapat dimengerti
ISPA.
penatalaksanaan klien untuk diperhatikan mendorong ortu agar mau yang telah
penyakit mengungkapkan sehingga beban melakukan pemeriksaan diberikan.
Ditandai dengan: bertambah. perasaannya yang dirasakan selanjutnya terhadap klien
DS: Dengan kriteria berkurang. untuk lebih menegakkan O:
Ibu klien hasil: 3. Libatkan orang 3. Untuk diagnosis dokter. - ekspresi wajah
mengatakan tidak  Ekspresi tenang tua klien dalam mengurangi R: orang tua klien menerima orang tua klien
mengetahui  Ortu klien tidak rencana kecemasan orang dengan baik penjelasan yang Tenang
penyebab anaknya lagi sering keperawatan tua. diberikan perawat dan mau - orang tua klien
sakit seperti bertanya tentang terhadap mengikuti instruksi tidak lagi bertanya-
kondisi anaknya. anaknya. selanjutnya dalam membantu tanya mengenai
sekarang.
4. Berikan 4. Meyakinkan penegakan diagnosis dokter. kondisi anaknya
dorongan orang tua klien
DO: spiritual. bahwa selain 10.25 A: masalah kurang

 Orang tua klien perawatan/ 2. Menanyakan bagaimana pengetahuan orang

tampak cemas pengobatan masih perasaan orang tua klien tua klien teratasi
ada yang lebih dengan kondisi klien saat
 Keluarga klien
kuasa yang dapat ini P: tidak ada
bertanya-tanya
menyembuhkan. R: orang tua klien mengaku intervensi lanjutan
tentang kondisi
5. Jelaskan terapi 5. Agar orang tua khawatir tapi sedikit lega
klien
yang diberikan tidak bingung jika karena telah diberi penjelasan
 Ekspresi wajah dan respon anak ada efek samping/ tentang keadaan umum klien,
orang tua klien terhadap terapi respon yang akan ekspresi wajah tenang.
gelisah yang diberikan. dialami klien
setelah pemberian 10.27
obat. 3. Memberikan dorongan
spiritual kepada ortu klien
R: ortu klien tampak yakin
dan berpasrah pada Tuhan.

10.30
4. Menjelaskan kepada
orang tuatentang indikasi
obat-obatan yang
diberikan bahwa obat
akan membantu
menurunkan demam/
mengatasi infeksi dan
membantu klien
mengeluarkan sekret.
R: orang tua klien mengerti
dan bersedia memberikan
obat-obatan kepada klien.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
ISPA adalah penyakit infeksi yang sangat umum dijumpai pada anak-
anak dengan gejala batuk, pilek, panas atau ketiga gejala tersebut muncul
secara bersamaan. penyebab ISPA yaitu virus, bakteri, alergen spesifik,
perubahan cuaca dan lingkungan, aktifitas, dan asupan gizi yang kurang.
Komplikasi ISPA adalah asma, demam kejang, tuli, syok. Pencegahan ISPA
dapat dilakukan dengan penbaikan gizi dan peningkatan gizi pada balita
penyusunan atau pengaturan menu, cara pengolahan makanan, variasi menu,
perbaikan dan.sanitasi lingkungan, pemeliharaan kesehatan perorangan.
B. Saran
Untuk mengurangi angka kejadian ISPA pada balita, dalam hal ini
penulis menyarankan agar semua pihak baik keluarga maupun instansi
kesehatan lebih memperhatikan pola hidup sehat dan tidak membuang batuk
sembarangan dan mengolah makanan sebaik mungkin.

Anda mungkin juga menyukai