Anda di halaman 1dari 14

ETIK DAN LEGAL

DI AREA KEPERAWATAN
KRITIS
Tinjauan Terhadap Area Utama Hukum
Menurut Morton & Montaine (2009) terdapat tiga area
hukum yang mempengaruhi praktik perawat perawatan
kritis, yaitu :
1. Hukum Administrasi
2. Hukum Sipil/ perdata
3. Hukum Pidana
 Di Indonesia pengaturan sanksi pidana secara umum
diatur dalam beberapa pasal pada KUH Pidana dan
pengaturan secara khusus dapat dijumpai pada pasal 190 -
200 UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

 Oleh sebab itu undang - undang kesehatan memungkinkan


diajukannya tuntutan kepada tenaga kesehatan yang
melakukan kesalahan atau kelalaian ketika menjalankan
tugas pelayanan kesehatan.

 Tuntutan itu dapat berupa gugatan untuk membayar ganti


rugi kepada korban atau keluarganya
 Adapun dasar peraturan yang terdapat dalam
Undang - undang tentang kesehatan yaitu
Pasal 58 ayat (1) yang berbunyi :

“Setiap orang berhak menuntut ganti rugi


terhadap seseorang tenaga kesehatan
dan/atau penyelenggara kesehatan yang
menimbulkan kerugian akibat kesalahan atau
kelalaian dalam pelayanan kesehatan yang
diterimanya”.
Contoh Praktik Medis pada
Masing – masing Bidang Hukum di Indonesia
1.Hukum Administrasi : Praktik tanpa izin
2.Hukum Sipil/ Perdata :
 Melakukan wanprestasi (pasal 1239 KUH Perdata)
 Melakukan perbuatan melanggar hukum (pasal
1365 KUH Perdata)
 Melakukan kelalaian sehingga mengakibatkan
kerugian (pasal 1366 KUH Perdata)
 Melalaikan pekerjaan sebagai penanggungjawab
(pasal 1367 (3) KUH Perdata)
3. Hukum Pidana
 Menipu pasien (pasal 378 KUHP)
 Melakukan kealpaan sehingga menyebabkan
kematian/ luka (pasal 359 KUHP)
 Pelanggaran kesopanan (pasal 299, 348, 349, 350
KUHP
 Sengaja membiarkan penderita tak tertolong
(pasal 340 KUHP)
 Tidak memberikan pertolongan kepada orang
yang berada dalam bahaya maut (pasal 531
KUHP)
KELALAIAN KEPERAWATAN
DAN
DILEMA ETIK
DALAM KEPERAWATAN KRITIS
Menurut Vestel KW (1995) dalam Ake (2003)
mengatakan bahwa suatu perbuatan atau sikap
tenaga kesehatan dianggap lalai, bila memenuhi 4
unsur, yaitu :
a. Duty atau kewajiban
b. Dereliction of the duty atau penyimpangan
kewajiban
c. Damage atau kerugian
d. Direct cause relationship
Pelanggaran/ Penyimpangan
Kewajiban
 Kegagalan untuk bertindak secara konsisten
sesuai standar perawatan (Urden, 2010)
 Kelalaian terbukti benar atau salah dengan
membandingkan perilaku perawat dengan standar
perawatan
 Kelalaian biasa menunjukkan kecerobohan
profesional sedangkan kelalaian berat
menunjukkan bahwa perawat tersebut secara
sengaja dan sadar mengabaikan resiko bahaya
yang telah diketahui pada pasien
Cedera (Damage)
 Cedera adalah luka atau sesuatu yang
membahayakan yang didapatkan pasien kritis
saat menjalani perawatan
 Biasannya dihitung sebagai kerugian material
 Pasien berhak menerima kompensasi yang sesuai
Informed Consent
(Persetujuan Tindakan)

 Suatu persetujuan tindakan medis terhadap suatu hal


yang dapat dilakukan pada dirinya.
 Informed Consent dinyatakan valid jika memenuhi
tiga elemen yaitu :
1. Pasien harus kompeten atau sadar untuk menyetujui
2. Pasien harus diberikan informasi yang adekuat
sehingga mampu mengambil keputusan
3. Pasien pada saat pengambilan keputusan harus
bebas dari ancaman atau paksaan (Khan, Haneef,
2010).
 Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 290/
MENKES/ PER/ IX/ 2008 tentang persetujuan
tindakan medis,
 Informed Consent perlu diberikan karena tidak
semua kejadian dalam pengobatan berlangsung
seperti yang diharapkan
Wrongful Death
 Menurut Urden (2010), wrongful death
merupakan kematian pasien yang disebabkan
oleh kelalaian dari petugas kesehatan profesional
ataupun dari organisasi rumah sakit.
 Untuk menghindari wrongful death, penting
sekali bagi perawat untuk memperhatikan
keadaaan akut dan kritis dari pasien, mengenali
tanda dan gejala dari komplikasi ataupun sesuatu
yang membahayakan pasien dan kewenangan
untuk melindungi pasien.
Penutup
 Penting sekali bagi seorang perawat kritis untuk
selalu menjalankan peran serta fungsinya dengan
baik.

 Melakukan tindakan sesuai dengan


standar keperawatan.

 Lebih memahami/ meningkatkan pengetahuan agar


dapat menghindari timbulnya permasalahan hukum
yang rentan sekali terjadi.

Anda mungkin juga menyukai