DISUSUN OLEH:
NAMA : SERLI DIANI
NIM : 1914301059
DOSEN PENGAMPU :
Yualiati Amperaningsih, SKM., M.Kes
KELAS:
STr TINGKAT 4 REGULER 2
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah pada mata
kuliah Statistika Kesehatan. Makalah yang berjudul “Konsep Data Statistika”
Terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen kami serta teman-teman yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide sehingga makalah ini dapat disusun dengan baik.
Kami berharap, makalah ini dapat menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas
dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
kami mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun supaya makalah
selanjutnya dapat lebih baik lagi.
Serli Diani
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang 1
1.2. RumusanMasalah 1
1.3. Tujuan 2
BAB II TINJAUAN TEORITIS
2.1. Definisi Statistik Deskriptif 3
2.2. Definisi Data 3
2.3. Jenis- Jenis Data 4
2.4. Metode Pengumpulan Data. 6
2.5. Waktu Dan Cara Pengumpulan Data 8
2.6. Sumber Data 9
2.7. Variabel 10
2.8. Skalaa Pengukuran 12
2.9. Perbedaan Statistik Deskriptif Dengan Statistik Inferensial 12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 14
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3. Tujuan
1. Mahasiswa mampu memahami tentang Definisi Statistik Deskriptif.
2. Mahasiswa mampu memahami tentang Definisi Data.
3. Mahasiswa mampu memahami tentang Jenis- Jenis Data.
4. Mahasiswa mampu memahami tentang Metode Pengumpulan Data.
5. Mahasiswa mampu memahami tentang Waktu Dan Cara Pengumpulan Data.
6. Mahasiswa mampu memahami tentang Sumber Data .
7. Mahasiswa mampu memahami tentang Variabel.
8. Mahasiswa mampu memahami tentang Skalaa Pengukuran.
9. Mahasiswa mampu memahami tentang Perbedaan Statistik Deskriptif Dengan
Statistik Inferensial.
2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
3
informasi. Dalam statistik, data dapat didefinisakan sebagai “fakta-fakta atau angka-
angka yang nantinya dapat diambil kesimpulan”.
Data yang bias apabila digunakan dalam dasar pembuat keputusan, maka tentu akan
menghasilkan keputusan yang bias juga. Adapun persyaratan yang harus dipenuhi dalam
data yang baik, adalah sebagai berikut :
a. Data harus bersifat objektif
Artinya disini bahwa data tersebut harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
b. Data harus bersifat representatif
Artinya adalah data tersebut harus bisa mewakili dari objek yang akan di amati.
c. Data mempunyai kesalahan sampling kecil
Artinya disini adalah apabila suatu estimasi dikatakan baik jika kesalahan
samplingnya kecil.
d. Data harus tepat waktu
Artinya disini adalah apabila data akan digunakn untuk pengendalian, maka data
menjadi syarat tepat waktu yang sangat penting agar ada waktu penyesuaian atau
melakukan koreksi jika ada penyimpangan dalam implementasi.
e. Data harus relevan
Artinya adalah data yang diamati atau diteliti harus ada hubungannya dengan
masalah yang akan dipecahkan.
4
2. Sensus
Merupakan pengumpulan data terhadap seluruh data di wilayah tertentu misalnya,
sensus penduduk indonesia. Tujuannya untuk mengetahui demografi penduduk
mulai rate, ratio, penghasilan, jumlah penduduk, kesehatan penduduk.
3. Penelitian eksperimen
Merupakan suatu kegiatan percobaan bertujuan untuk mengetahui suatu gejala
yang timbul akibat dari suatu percobaan tertentu. Tujuannya untuk ingin
mengetahui kemungkinan saling hubungan sebab – akibat dengan mengadakan
perlakuan kepada satu atau lebih kelompok eksperimen kemudian hasil tersebut
akan dibandingkan dengan kelompok yang tidak dikenakan perlakuan.
B. Data sekunder
Data sekunder adalah sebuah data yang diambil dari orang lain dan bukan dilakukan
oleh peneliti sendiri, biasanya data sudah dikomplikasi oleh instansi atau orang yang
mempunyai data, misalnya : data rekam medis, data laporan, data bulanan puskesmas.
Keuntungan data sekunder adalah lebih efisien dalam waktu,tenaga dan
biaya.kekurangannya adalah datanya tidak selengkap data primer. (Riyanto Agus;
2013)
1. Kelompok data menurut waktu pengumpulannya:
a. Data time seris
Data time seris adalah data yang dikumpulkan dari waktu kewaktu pada satu
objek dengan tujuan untuk menggambarkan perkembangan dari objek tersebut.
Misal data perkembangan harga minyak mentah dunia dari hari kehari atau
data kecelakaan lalu lintas dijakarta dari bulan ke bulan.
b. Data cross section
Data cross section adalah data yang dikumpulkan pada satu periode tertentu
pada beberapa objek dengan tujuan untuk menggambarkan keadaan. Misalnya:
data dampak harga BBM naik terhadap bahan pokok pada januari 2007.
2. Kelompok data menurut sifatnya:
a. Data kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berupa pendapat (pernyataan) atau judgement
sehingga tidak berupa angka akan tetapi berupa kata-kata atau kalimat. Data
5
kualitatif diperolehdari berbagai teknik pengumpulan data misalnya
wawancara, analisis dokumen, diskusi atau observasi lapangan yang telah
dituangkan dalam bentuk transkripsi.
b. Data kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berupa angka. Sesuai dengan bentuknya, data
kuantitatif dapat dianalisis dengan menggunakan teknik perhitungan statistik.
Data kuantitatif dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan cara proses atau cara
mendapatkannya.
1. Data diskrit
Data diskrit adalah data dalam bentuk bilangan bulat yang diperolehdengan
cara membilang. Contohnya:
a. Jumlah perguruan tinggi swasta diJakarta ada 750
b. Jumlah pemilihan yang terdaftar didaerah X sebanyak 1.450 orang.
c. Jumlah karyawan laki-laki di PT X sebanyak 250 orang.
2. Data dikotomi
Data dikotomi adalah data dalam bentuk bilangan bulat atau pecahan yang
diperolehdengan cara hasil pengukuran. Data dikotomitergantung dengan jenis
skala pengukuran yang digunakan.
1. Nilai ujian statistikanya sebesar 75.
2. Tinggi badan renny 160,5 cm.
3. Tingkat pendapatan masyarakat Jakarta mencapai Rp 2.000.000/bulan.
(Ir. Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian, (Jakarta: PT
RajaGrafindo, 2014), hlm.129)
6
Menurut Sugiyono (2002) metode pengumpulan data yang umum di gunakan dalam
suatu penelitian adalah: wawancara,kuesioner,dan observasi. (Ir. Syofian Siregar,
Statistika Deskriptif untuk Penelitian, (Jakarta: PT RajaGrafindo, 2014), hlm.130)
1. Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan atau data untuk tujuan
penelitian dengan cara Tanya jawab,sambil bertatap muka antara pewawancara
dengan responden menggunakan alat yang dinamakan panduan wawancara.
Secara garis besar ada dua pedoman wawancara (suharsimi arikunto 2002)
A. Pedoman wawasan tidak terstruktur
Yaitu pedoman wawancara yang memuat garis besar yang akan ditanyakan.
Tentu saja kreatifitas pewawancara sangat diperlukan,bahkan hasil wawancara
dengan jenis pedoman ini lebih banyak tergantung dari pewawancara.
Pewawancaralah sebagai pemudi jawaban responden.
B. Pedoman wawasan terstruktur
Yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai
check-list. Pedoman wawancara yang banyak digunakan adalah bentuk “semi
structured”. Dengan demikian jawaban yang diperoleh bias meliputi semua
variable, dengan keterangan yang lengkap dan mendalam. Sebelum melakukan
proses wawancara (Ir. Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian,
(Jakarta: PT RajaGrafindo, 2014), hlm.131)
Sebelum melakukan proses wawancara ada beberapa hal yang perlu mendapatkan
perhatian antara lain :
a. Persiapan wawancara
Penelitian dengan pendekatan kualitatif dalam proses pengumpulan data
mengandalkan wawancara dengan informan,maka peranan informan sangatlah
penting sebab data akan banyak digalih dari orang-orang tertentu yang dinilai
menguasai persoalan yang akan diteliti, mempunyai keahlian dan wawasan
yang cukup luas.
b. Menentukan jenis dan struktur pertanyaaan
c. Menyiapkan instrumen wawancara
d. Menghubungi atau buat dengan janji dengan calon responden untuk
melakukan kunjungan atau memilih tempat dan situasi yang nyaman
e. Membuat kesan positif
7
Untuk mencapai hasil pengumpulan data yang baik, kesan positif dari
pewawancara lebih penting daripada sekadar menerangkan tujuan penelitian
yang biasa diajukan pada permulaan wawancara.
Sebelum wawancara dimulai,wawancara harus mampu menciptakan hubungan
baik dengan responden, atau mengadakan rapport. Rapport adalah suatu
situasi psikologis yang menunjukan bahwa responden bersedia bekerja sama
menjawab pertanyaan dan memberi informasi sesuai dengan pikiran dan
keadaan yang sebenarnya..
f. Sikap dan pedoman wawancara
1. Sikap pewawancara harus adil, netral, ramah dan mengindari sikap
keteganggan
2. Pedoman kunjungan untuk melakukan wawancara:
a) Bersikap ramah
b) Menghormati responden dan rendah hati
c) Penuh perhatian kepada responden
d) Sanggup menjadi pendengar yang baik
g. Peranan pewawancara
1. Mencipkan hubungan yang baik
2. Mencatat atau merekam semua jawaban lisan
3. Menggali tambahan informasi yang dibutuhkan
(Ir. Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian, (Jakarta: PT
RajaGrafindo, 2014), hlm.131)
8
merupakan salah satu kelemahan apabila menggunakan cara sensus, tetapi cara sensus
juga mempunyai kelebihan yaitu hasil penelitian yang diperoleh akan menghasilkan
data (nilai) yang sesungguhnya.
2. Data Sampel
Data sampel adalah cara mengumpulkan data dengan mengambil sebagian dari semua
anggota, sehingga dalam hal ini sampel adalah bagian dari populasi. Cara sampel ini
menjadikan obyek penelitian adalah sebagain kecilnya saja, dengan memilih dan
mencatat sebagian dari semua anggota. Untuk cara data sampel ini, akan
menghasilkan data perkiraan (estimate value), yang nantinya bisa ditaksir atau
diperkirakan karakteristik dan sifat yang sesungguhnya dari bagian populasi yang
diteliti.
Dalam menghasilkan nilai taksiran yang baik, maka sampel tersebut harus memiliki
sifat representatif, artinya adalah data tersebut bisa mencerminkan atau mewakili dari
populasinya. Bagaimana cara memperoleh data yang representatif? Jawabannya
adalah dengan suatu metode atau cara yanag bisa ditempuh, yaitu dengan metode
penarikan sampel, yang akan lebih detail di bahas pada statiatsika inferensial.
Berdasarkan pengambilan anggota dalam objek penelitian hanya sebagian dari
populasi, maka pengumpulan data ini menjadi lebih diandalkan, karena hemat secara
biaya, tenaga dan waktu. Adapun kelemahannya adalah jika sampel tersebut tidak
representatif, sehingga kesimpulan menjadi tidak sesuai dengan kenyataan atau
penelitian tersebut bias.
9
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari berbagai sumber
yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari
berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, catatan
medis dan lain-lain.
2.7 Variabel
DefinisiVariabel
Ada beberapa definisi tentang variabel. Diantarnya adalah sebagai berikut.
1. Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian.
2. Variabel merupakan fenomena yang menjadi perhatian penelitian untukdiobservasi
atau diukur.Variabel adalah konsep yang memiliki variasi nilai. Definisi di atas
mengandungmakna bahwa sesuatu atau konsep dapat disebut variabel jika konsep
tersebutmemiliki variabilitas atau dapat dibedakan menjadi beberapa jenis atau
kategori.
3. Variabel adalah karakteristik yang bisa diduplikasikan ke dalam
sekurangkurangnyadua klasifikasi atau indikator.
Klasifikasi Variabel
Variabel dapat diklasifikasikan berdasarkan skala pengukurannya,
kontekshubungannya, dan dapat tidaknya variabel dimanipulasi.
1. Berdasarkan skala pengukuranya
a. Variabel nominal
Variabel nominal merupakan variabel dengan skala paling sederhana
karenafungsinya hanya untuk membedakan atau memberi label suatu subjek
ataukategori. Contoh variabel nominal : jenis kelamin (laki-laki dan
perempuan).
b. Variabel ordinal
Variabel ordinal adalah variabel yang dibedakan menjadi beberapa
secarabertingkat, contoh status sosial ekonomi : rendah, sedang, tinggi.
c. Variabel interval
10
Variabel interval adalahvariabel yang selain dimaksudkan untuk
membedakan,mempunyaitingkatan, juga mempunyai jarak yang pasti atau satu
kategoridengan kategori lainnya, contoh prestasi belajar : 5, 6, 7, 8, dst.
d. Variabel rasio
Variabel rasio merupakan variabel selain berisfat membedakan,
mempunyaitingkatan yang jaraknya pasti, dan setiap nilai kategori diukur dari
titik yang sama,contoh : berat badan, tinggi badan, dst.
11
2.8 Skala Pengukuran
Empat macam skala pengukuran dan data terdiri dari
1. Skala Nominal adalah skala yang diterapkan pada data yang hanya bisa dibagike
dalam kelompok-kelompok tertentu dan pengelompokan tersebut hanyadilakukan
untuk tujuan identifikasi. Misalnya kita bisa membuat kodenumerik untuk tiap
kelompok terhadap data seperti sedan = 1, truk = 2, danbus = 3
2. Skala Ordinal adalah skala yang diterapkan pada data-data yang dapat
dibagikedalam berbagai kelompok dan kita bisa membuat peringkat
diantarakelompok-kelompok tersebut. Misalnya kita bisa membuat kode
untukmasing-masing skala pengukuran seperti sangat bagus = 1, bagus = 2
dankurang bagus = 3. Kita tahu bahwa 1 memiliki peringkat lebih tinggi dari 2dan 2
memiliki peringkat lebih tinggi dari 3.
3. Skala interval adalah skala yang diterapkan pada data yang dapat dirangkingatau
diperingkat dan dengan peringkat tersebut kita bisa mengetahuiperbedaan diantara
peringkat-peringkat tersebut dan kita bisa menghitungbesarnya perbedaan
4. Skala Rasio adalah skala yang diterapkan pada data-data yang dapatdiranking atau
diperingkat dan untuk peringkat-peringkat tersebut kita bisamenjalankan operasi
aritmetik. Contohnya Harga beras di Batam Rp 5.000dan harga beras dijakarta Rp.
2.500
12
ilmiah? Statistik merupakan suatu alat pengukuran yang berhubungan dengan
keragaman pada karakteristik objek-objek yang berbeda .
Objek yang belum dikenal tidaklah mewakili populasi objek yang memiliki
“quantifiabel feature” melalui penyelidikan. Namun demikian, keragaman bisa
menjadi hasil dari keberagaman yang lainnya (karena acak atau terkontrol). Pada
ilmu fisika, yang sangat berkaitan dengan ekstraksi dan formulasi persamaan
matematik tidak menyisakan banyak tempat untuk fluktuasi acak. Pada ilmu
statistika, fluktuasi seperti itu dapat dijadikan model. Hubungan relasi statistik
selanjutnya merupakan hubungan relasi yang menerangkan suatu proporsi perubahan
stokastik yang pasti.
Statistika Inferensial
Statistika Inferensial adalah serangkaian teknik yang digunakan untuk mengkaji,
menaksir dan mengambil kesimpulan berdasarkan data ynag diperoleh dari sempel
untuk menggambarkan karakteristik atau ciri dari suatu populasi. Oleh karena itu,
statistika inferensial disebut juga statistik induktif atau statistik penarikan kesimpulan.
Dalam statistika inferensial, kesimpulan dapat diambil setelah melakukan pengolahan
serta penyajian data dari suatu sampel yang diambil dari suatu populasi, sehingga agar
dapat memberikan cerminan yang mendekati sebenarnya dari suatu populasi, maka
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam statistika inferensial, diantaranya:
a. Banyaknya subyek penelitian, maksudnya jika populasi ada 1000, maka sampel
yang diambil jangan hanya 5, namun diusahakan lebih banyak, seperti 10 atau 50.
b. Keadaan penyebaran data. Dalam hal ini perlu diperhatikan bahwa pengambilan
sampel harus merata pada bagian populasi. Diharapkan dalam pengambilan
sampel dilakukan secara acak, sehingga kemerataan dapat dimaksimalkan dan
apapun kesimpulan yang didapat dapat mencerminkan keadaan populasi yang
sebenarnya.
13
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Statistika dipelajari di berbagai bidang ilmu karena statistika adalah sekumpulan alat
analisis data yang dapat membantu pengambilan keputusan berdasarkan hasil
kesimpulan pada analisis data dari data yang dikumpulkan.
Statistika dapat juga diartikan sebagai metode/asas-asas guna mengerjakan/
memanipulasi data kuantitatif agar angka berbicara. Pendekatan dengan statistic sering
digunakan metode statistik yaitu metode guna mengumpulkan, mengolah, menyajikan,
menganalisis dan menginterpretasikan data statistik. Statistika dapat pula diartikan
pengetahuan yang berhubugan dengan pengumpulan data,pengolahan data,
penganalisisan dan penarikan kesimpulan berdasarkan data dan analisis. Jadi statistik
adalah produk dari kerja statistika.
Statistika deskriptif adalah tehnik yang digunakan untuk mensarikan data dan
menampilkannya dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh setiap orang. Hal ini
melibatkan proses kuantifikasi dari penemuan suatu fenomena. Berbagai statistik
sederhana, seperti rata-rata, dihitung dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik.
Statistika deskriptif dapat memberikan pengetahuan yang signifikan pada kejadian
fenomena yang belum dikenal dan mendeteksi keterkaitan yang ada di dalamnya.
Tetapi dapatkah statistika deskriptif memberikan hasil yang bisa diterima secara
ilmiah? Statistik merupakan suatu alat pengukuran yang berhubungan dengan
keragaman pada karakteristik objek-objek yang berbeda .
14
DAFTAR PUSTAKA
Prof.Dr. Suryana, M.Si, 2010, Metodologi Penelitian (Model Praktis Penelitian Kuantitatif
dan Kualitatif), UPI
Pratiknya A.W, 1986, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan,
Jakarta, Rajawali
I Gusti Ng.A, 1992, Metode Penelitian Sosial (Pengertian dan Pemakaian Praktis), Jakarta,
Gramedia Pustaka Utama
pemerintahan.malangkota.go.id. (n.d.). Struktur Organisasi.
Pemerintahan.Malangkota.Go.Id, 34–45. https://pemerintahan.malangkota.go.id/?
page_id=10
Putri. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif. 16–39.
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/537/05.3bab3.pdf?
sequence=9&isAllowed=y
Hilgers, R.-D., Heussen, N., & Stanzel, S. (2019). Statistik, deskriptive (Issue 1).
https://doi.org/10.1007/978-3-662-48986-4_2900
http://repository.unika.ac.id/13303/4/12.60.0261%20Argita%20Endraswara%20BAB
%20III.pdfdiakses pada 27 juli 2022
Rahmawati ,Aisiyah Rosidah.Dkk.2018.Tugas makalah statistik deskripsi.Stikes Yayasan Rs
Dr.Soetomo.https://www.academia.edu/36669077/Tugas_Makalah_STATISTIK_DES
KRIPTIFdiakses pada 27 juli 2022
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/11/Metodologi-
Penelitian-dan-Statistik-SC.pdfdiakses pada 27 juli 2022
Kusumah, Rafik.Perbedaan Statistika Deskriptif Dan Statistika Inferensial.
https://www.academia.edu/38692791/PERBEDAAN_STATISTIKA_DESKRIPTIF_D
AN_STATISTIKA_INFERENSIALdiakses pada 27 juli 2022
15
16