Anda di halaman 1dari 9

PNEUMONIA

I. TUJUAN

A. UMUM
Perawat mampu memberikan asuhan keperawatan Pneumonia sesuai standar.
B. Khusus :
1. Perawat memahami pengertian Pneumonia
2. Perawat memahami etiologi Pneumonia
3. Perawat memahami patofisiologi Pneumonia
4. Perawat memahami pathway Pneumonia
5. Perawat memahami tanda dan gejala Pneumonia
6. Perawat memahami pemeriksaan penunjang Pneumonia
7. Perawat memahami penatalaksanaan medis Pneumonia
8. Perawat memahami komplikasi Pneumonia
9. Perawat mampu melakukan pengkajian keperawatan Pneumonia
10. Perawat mampu merumuskan diagnosa, tujuan dan intervensi pada pasien
Pneumonia
11. Perawat mampu melakukan tindakan keperawatan pada pasien Pneumonia
12. Perawat mampu melakukan evaluasi pada pasien Pneumonia
13. Perawat mampu melakukan dokumentasi pada pasien Pneumonia

II. PENGERTIAN

Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari


bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratoris dan alveoli serta
menimbulkan konsolidasi jaringan, paru dan gangguan pertukaran gas setempat
(Ilmu Penyakit Dalam Jilid II, 2002).

III. ETIOLOGI

A. Status gizi buruk


B. Status ASI buruk
C. Status Vitamin A
D. Riwayat imunisasi buruk atau tidak lengkap
E. Riwayat wheezing berulang

IV. PATOFISIOLOGI

Proses pneumonia mempengaruhi bentilasi. Setelah agen penyebab mencapai


alveoli, reksi inflamasi akan terjadi dan mengakibatkan ekstravasasi cairan
serosa kedalam alveoli. Adanya eksudat tersebut memberikan media bagi
pertumbuhan bakteri. Membrane kapiler alveoli menjadi tersumbat sehingga
menghambat aliran oksigen ke dalam peri alveolar kapiler di bagian paru yang
terkena dan akhirnya terjadi hipoksemia. (Engram, 1998)

V. TANDA DAN GEJALA

A. Demam, sering tampak sebagai tanda infeksi yang pertama.


B. Meningismus, yaitu tanda-tanda meningeal tanpa infeksi meninges.
C. Anoreksia
D. Muntah
E. Diare

RDSM Cepat, Tepat, Nyaman dan Mudah


F. Nyeri abdomen
G. Sumbatan nasal
H. Keluaran nasal
I. Batuk
J. Bunyi pernafasan.

VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG

A. Pemeriksaan laboratorium
1. Lekosit, umumnya peneumonia bakteri didapatkan leukositosis dengan
predominan polimorfonuklear. Leukopenia menunjukkan prognosis yang
buruk.
2. Cairan pleura, eksudat dengan sel polimorfonuklear 300-100.000/mm.
protein diatas 2,5 gr/dl dan glukosa relatif rendah dari glukosa darah.
3. Titer antistreptolisin serum, pada infeksi streptokokus meningkat dan dapat
menyokong diagnosa.
4. Kadang ditemukan anemia ringan atau berat.
B. Pemeriksaan mikrobiologik
1. Spesimen : usap tenggorok, sekresi nasofaring, bilasan bronkus atau
sputum darah, aspirasi trachea fungsi pleura, aspirasi paru.
2. Diagnosa definitif jika kuman ditemukan dari darah, cairan pleura atau
aspirasi paru.
C. Pemeriksaan imunologis
1. Sebagai upaya untuk mendiagnosis dengan cepat.
2. Mendeteksi baik antigen maupun antigen spesifik terhadap kuman
penyebab.
3. Spesimen : darah atau urine.
4. Tekniknya antara lain : Conunter Immunoe Leetrophorosis, ELISA, Latex
agglutination, atau latex coagulation.
D. Pemeriksaan radiologis

VII. PENATALAKSANAAN MEDIS

A. Pemberian antibiotik
1. Penicilin G merupakan antibiotik pilihan untuk infeksi oleh S.
Pneumoniae.
2. Medikasi efektif lainnya termasuk eritromisin, klirdamisin, sefalosporin,
penisilin lainnya dan trimetoprimsu, fametokzazol.
B. Terapi inhalasi

VIII.KOMPLIKASI

A. Abses para
B. Empisema
C. Gagal nafas
D. Meningitis

IX. ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
1. Pengkajian Primer
C = Circulation

RDSM Cepat, Tepat, Nyaman dan Mudah


a. Hipotensi / hipertensi
b. Takipneu
c. Hipotermi
d. Pucat
e. Ekstremitas dingin
f. Penurunan capillary refill time
A = Airway
a. Apakah pasien berbicara dan bernafas secara bebas
b. Terjadi penurunan kesadaran
c. Suara nafas abnormal : stridor, wheezing, mengi, dll.
d. Penggunaan otot-otot bantu pernafasan
e. Gelisah
f. Sianosis
g. Suara serak
h. Batuk
B = Breathing
a. Adakah suara nafas abnormal : stridor, wheezing, mengi, dll.
b. Sianosis
c. Takipneu
d. Dispneu
e. Hipoksia
f. Panjang pendeknya inspirasi ekspirasi
D = Disability
a. GCS
b. Pupil
E = Exposure
Identifikasi adanya jejas, lesi, edema

2. Pengkajian Sekunder
Pengkajian secara teoritis
A. Biodata
1. Identitas Klien, meliputi :
a. Nama / Nama panggilan
b. Tempat / tanggal lahir / usia
c. Jenis kelamin
d. Agama
e. Pendidikan
f. Alamat
g. Tanggal / jam masuk
h. Tanggal pengkajian
i. Diagnose medis
j. Rencana terapi
Identitas Orang tua :
k. Ayah
l. Ibu
2. Keluhan Utama
a. Sesak napas
3. Riwayat Kesehatan
Riwayat Penyakit sekarang, tanyakan :
a. Apakah masih ada batuk, berapa lama
b. Apakah masih ada panas badan
c. Apakah nyeri dada kalau batuk

RDSM Cepat, Tepat, Nyaman dan Mudah


d. Apakah ada riak kalau batuk
Riwayat kesehatan yang lalu, tanyakan :
e. Frekuensi ISPA
f. Riwayat Alergi
g. Kebiasaan mero9kok
h. Penggunaan obat-obatan
i. Imunisasi
j. Riwayat penyakit keturunan
4. Riwayat keluarga, tanyakan :
a. Apakah ada keluarga yang menderita batuk
b. Apakah ada keluarga yang menderita alergi
c. Apakah ada keluarga yang menderita TBC, Cancer paru
5. Riwayat lingkungan
a. Apakah rumah dekat dengan pabrik
b. Apakah banyak asap atau debu
c. Apakah ada keluarga yang merokok
6. Riwayat pekerjaan, tanyakan :
a. Apakah bekerja pada tempat yang banyak debu, asap
b. Apakah bekerja di pabrik
c. Apakah saat bekerja menggunakan alat pelindung
7. Pengkajian fisik
a. Inspeksi
b. Amati bentuk thorax
c. Amati frekuensi napas, irama, kedalamannya
d. Amati tipe pernafasan : Pursed lip breathing, pernapasan
diafragma, penggunaan bantu pernafasan.
e. Tanda-tanda retraksi intercostalis, retraksi suprastenal
f. Gerakan dada
g. Adanya tarikan di dinding dada, cuping hidung, tachipnea
h. Apakah ada tanda-tanda kesadaran menurun
b. Palpasi
1) Gerakan pernafasan
2) Raba apakah dinding dada panas
3) Kaji vocal premitus
4) Penurunan ekspansi dada
c. Auskultasi
1) Adanya terdengar stridor
2) Adanya terdengar wheezing
3) Evaluasi bunyi napas, frekuensi, kualitas, tipe, dan suara
tambahan
d. Perkusi
1) Suara sonor / resonans merupakan karaktereistik jaringa paru
abnormal
2) Hipersonor, adanya jaringan padat
3) Pekak / flatness, adanya cairan dalam rongga keluar
4) Redup / flatness, adanya cairan dalam rongga pleura.
5) Redup / Dullness, adanya jaringan pada :
6) Tympani , terisi udara.
8. Faktor Psikososial / Perkembangan
a. Usia , tingkat perkembangan
b. Tolaransi/kemampuanmemahami tindakan
c. Koping
d. Pengalaman berpisah dengan keluarga / orang tua
e. Pengalaman infeksi saluran pernafasan sebelumnya

RDSM Cepat, Tepat, Nyaman dan Mudah


9. Pengetahuan Keluarga
a. Tingkat pengetahuan keluarga tentang penyakit
bronchopneumonia
b. Pengalaman keluarga dalam menangani penyakit saluran
pernafasan.
c. Kesiapan / kemauan keluarga untuk belajar merawat anaknya
d. Koping keluarga
e. Tingkat kecemasan
10. Pemeriksaan Fisik
a. Aktivitas / istirahat
Gejala : kelemahan, kelelahan, insomnia
Tanda : letargi, penurunan toleransi terhadap aktivitas
b. Sirkulasi
Gejala : riwayat adanya
c. Tanda : takikardia, penampilan kemerahan, atau pucat
d. Makanan / cairan
Gejala : kehilangan nafsu makan, mual, muntah, riwayat
diabetes mellitus.
Tanda : sistensi abdomen, kulit kering dengan turgor buruk,
penampilan kakeksia (malnutrisi)
e. Neurosensori
Gejala : sakit kepala daerah frontal (influenza)
Tanda : perusakan mental (bingung)
f. Nyeri / kenyamanan
Gejala : sakit kepala, nyeri dada (meningkat oleh batuk),
imralgia, artralgi
Tanda : melindungi area yang sakit (tidur pada sisi yang sakit
untuk membatasi gerakan
g. Pernafasan
Gejala : adanya riwayat ISK kronis, takipnea (sesak napas),
dispnea
Tanda : sputum merah muda, berkarat
Perkusi : pekak datar area yang konsolidasi
Premikus : taksil dan vocal bertahap meningkat dengan
komsolidasi
Bunyi nafas menurun : warna pucat / sianosis bibir dan kuku

11. Keamanan
Gejala: riwayat gangguan system imun, missal : AIDS, penggunaan
steroid, demam
Tanda : berkeringat, menggigil berulang, gemetar
12. Penyuluhan / pembelajaran
Gejala : riwayat mengalami pembedahan, penggunaan alcohol
kronis
Tanda : drg menunjukkan rerata lama dirawat 6 – 8 hari.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN, TUJUAN DAN INTERVENSI


1. Bersihan jalan napas tidak efektif
Tgl, Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi Nama ,
jam Hasil TT

Bersihan jalan napas Bersihan jalan Suction Jalan napas


napas efektif

RDSM Cepat, Tepat, Nyaman dan Mudah


tidak efektif b.d. setelah dilakukan  Kaji perlunya dilakukan
asuhan suction
 Bronkospasme
keperawatan  Auskultasi bunyi napas
 Peningkatan produksi
selama……x 24 sebelum dan sesudah
sekret jam, Kriteria hasil : suction
 Oedema bronkus
 Jelaskan pada keluarga
 Tidak sesak
dan pasien perlunya
Data Subyektif napas tindakan suction
 Suara napas
 Sesak napas  Lakukan suction sesuai
vesikuler kebutuhan
 Batuk berdahak  RR 16- 20
 Dahak sulit keluar  Monitor status
x/menit hemodinakmik,
 Malaise  Dahak dapat oksigenasi sebelum,
keluar selama dan sesudah
Data Obyektif :  Batuk efektif suctin
 Whessing  Pasang ventilasi
 Cianosis mekanik bila diperlukan
 RR ………..x/ menit
 Hasil RO …………… Manajemen Jalan Napas
 Lain-
lain………………….  Kaji fungsi pernapasan
(irama,bunyi
napas,kecepatan,kedala
man dan penggunaan
otot- otot bantu
pernapasan)
 Monitor ekspansi paru
secara periodik
 Monitor vital sign secara
teratur
 Berikan pasien posisi
semi fowler, fowler
 Ajarkan cara batuk
efektif
 Lakukan chest fisioterapi
 Berikan Oksigen sesuai
kebutuhan
 Pertahankan masukan
cairan minimal
2500ml/hr,monitor
adanya kontraindikasi

Kolaborasi

 Pemberian obat-obatan
………………..................
........................................
....................
 Pemeriksaan
Laboratorium
……………………….......
........
 Pemeriksaan radiologi
…………………......

RDSM Cepat, Tepat, Nyaman dan Mudah


………….
 Konsultasi
…………….......
………………
 Lain-lain……………….....
……

Intoleransi aktifitas
2.
Tgl, Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi Nama ,
jam Hasil TT

Intoleransi aktifitas Pasien toleransi Terapi Aktifitas


b.d. terhadap aktifitas
 Tentukan kemampuan
setelah dilakukan
 Kelemahan fisik dan frekuensi aktifitas
asuhan
 Bedtrest klien
keperawatan
 Penurunan perfusi  Bantu melakukan
selama……x 24
jaringan jam, Kriteria hasil : aktifitas sesuai dengan
kemampuan pasien
Data Subyektif  Tak ada keluhan  Bantu identifikasi factor
saat aktifitas yang mendukung
 Sesek napas saat
 Tak ada aktifitas
mobiltas cianosis, akral  Anjurkan pada pasien
 Palpitasi
dingin saat dan keluarga untuk
 Pusing/ sinkope
mobilitas partisipasi dalam aktifitas
 Nyeri dada
 Tak ada  Bantu aktifitas pasien
perubahan vital (ambulasi,transfer, ubah
Data Obyektif : sign saat posisi, personal care dll)
 Akral dingin saat mobilitas  Ciptakan lingkungan
mobilitas  Mampu aktifitas tenang dan aman
 Cianosis secara bertahap selama aktifitas
 Perubahan vital sign  Berikan reinforcement
saat mobilitas positif terhadap aktifitas
 Lemah yang dilakukan pasien
 Vital sign  Bantu pasien
………………. mengembangkan
 Lain-lain.. kemampuan aktifitas
……………….  Monitor respon emosi,
fisik, social dan spiritual
terhadap aktifitas yang
dilakukan

Manajemen energi

 Kaji keterbatasan fisik


pasien
 Kaji pengetahuan pasien
atau orang terdekat
pasien terhadap
penyebab kelemahan
 Monitor intake nutrisi
sebagai sumber energy
 Monitor kardiorespirasi
terhadap aktifitas

RDSM Cepat, Tepat, Nyaman dan Mudah


 Batasi stimuli lingkungan
 Batasi jumlah
pengunjung
 Lakukan ROM aktif atau
pasif
 Rencanakan periode
aktifitas ketika pasien
cukup energy
 Monitor respon
oksigenasi pasien (nadi,
RR)

Kolaborasi

 Pemberian obat-obatan
………………..................
........................................
....................
 Konsultasi
…………….......
………………
 Lain-lain……………….....
……

3. Nyeri akut/ kronis

Tgl, Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi Nama ,


jam Hasil TT

Nyeri akut/ kronis b.d. Nyeri teratasi/ Manajemen nyeri


berkurang setelah
 Iskemi jaringan dilakukan asuhan  Kaji karakteristik nyeri
 Proses inflamasi keperawatan (PQRST)
 Peningkatan tik selama……x 24 jam,  Monitor vital sign dan
 Diskontinuitas jaringan Kriteria hasil : skala nyeri secara teratur
 Jelaskan penyebab nyeri
Data Subyektif
 Tak ada keluhan  Ajarkan tehnik relaksasi
nyeri dan atau distraksi
 Karakteristik nyeri :  Ekspresi wajah  Jelaskan jenis aktifitas
P :………................ rileks yang dapat dilakukan
 Bebas nyeri saat selama periode nyeri
Q :........................... aktifitas  Batasi pengunjung
R :...........................  Vital sign normal terutama saat nyeri akut
 Skala nyeri 0  Jelaskan pada keluarga
S :............................ atau berkurang peran yang dapat
dilakukan utk mengurangi
T :...........................
nyeri ( massage, kompres
 Skala nyeri ………….. hangat/ dingin dll)
 Pain score/ nilai ……..  Berikan terapi analgetik
sesuai advis untuk
Data Obyektif : mengurangi nyeri
 Rujuk ke tim nyeri RS bila
 Pasien membatasi perlu
aktifitas karena nyeri  Batasi aktifitas selama
 Tampak membebat/ periode nyeri
memegang daerah  Minimalkan stimuli yang
nyeri menyebabkan

RDSM Cepat, Tepat, Nyaman dan Mudah


 Ekspresi wajah peningkatan nyeri
…………….  Berikan oksigen sesuai
 Vital sign …………………. indikasi
 Hasil pemeriksaan
laborat………………… Kolaborasi
 Lain-lain..………………
 Pemberian obat-obatan
……………….......................
....................................
...................
 Konsultasi …………….......
………………
 Lain-lain……………….....……

RDSM Cepat, Tepat, Nyaman dan Mudah

Anda mungkin juga menyukai