I. TUJUAN
A. UMUM
Perawat mampu memberikan asuhan keperawatan Pneumonia sesuai standar.
B. Khusus :
1. Perawat memahami pengertian Pneumonia
2. Perawat memahami etiologi Pneumonia
3. Perawat memahami patofisiologi Pneumonia
4. Perawat memahami pathway Pneumonia
5. Perawat memahami tanda dan gejala Pneumonia
6. Perawat memahami pemeriksaan penunjang Pneumonia
7. Perawat memahami penatalaksanaan medis Pneumonia
8. Perawat memahami komplikasi Pneumonia
9. Perawat mampu melakukan pengkajian keperawatan Pneumonia
10. Perawat mampu merumuskan diagnosa, tujuan dan intervensi pada pasien
Pneumonia
11. Perawat mampu melakukan tindakan keperawatan pada pasien Pneumonia
12. Perawat mampu melakukan evaluasi pada pasien Pneumonia
13. Perawat mampu melakukan dokumentasi pada pasien Pneumonia
II. PENGERTIAN
III. ETIOLOGI
IV. PATOFISIOLOGI
A. Pemeriksaan laboratorium
1. Lekosit, umumnya peneumonia bakteri didapatkan leukositosis dengan
predominan polimorfonuklear. Leukopenia menunjukkan prognosis yang
buruk.
2. Cairan pleura, eksudat dengan sel polimorfonuklear 300-100.000/mm.
protein diatas 2,5 gr/dl dan glukosa relatif rendah dari glukosa darah.
3. Titer antistreptolisin serum, pada infeksi streptokokus meningkat dan dapat
menyokong diagnosa.
4. Kadang ditemukan anemia ringan atau berat.
B. Pemeriksaan mikrobiologik
1. Spesimen : usap tenggorok, sekresi nasofaring, bilasan bronkus atau
sputum darah, aspirasi trachea fungsi pleura, aspirasi paru.
2. Diagnosa definitif jika kuman ditemukan dari darah, cairan pleura atau
aspirasi paru.
C. Pemeriksaan imunologis
1. Sebagai upaya untuk mendiagnosis dengan cepat.
2. Mendeteksi baik antigen maupun antigen spesifik terhadap kuman
penyebab.
3. Spesimen : darah atau urine.
4. Tekniknya antara lain : Conunter Immunoe Leetrophorosis, ELISA, Latex
agglutination, atau latex coagulation.
D. Pemeriksaan radiologis
A. Pemberian antibiotik
1. Penicilin G merupakan antibiotik pilihan untuk infeksi oleh S.
Pneumoniae.
2. Medikasi efektif lainnya termasuk eritromisin, klirdamisin, sefalosporin,
penisilin lainnya dan trimetoprimsu, fametokzazol.
B. Terapi inhalasi
VIII.KOMPLIKASI
A. Abses para
B. Empisema
C. Gagal nafas
D. Meningitis
A. PENGKAJIAN
1. Pengkajian Primer
C = Circulation
2. Pengkajian Sekunder
Pengkajian secara teoritis
A. Biodata
1. Identitas Klien, meliputi :
a. Nama / Nama panggilan
b. Tempat / tanggal lahir / usia
c. Jenis kelamin
d. Agama
e. Pendidikan
f. Alamat
g. Tanggal / jam masuk
h. Tanggal pengkajian
i. Diagnose medis
j. Rencana terapi
Identitas Orang tua :
k. Ayah
l. Ibu
2. Keluhan Utama
a. Sesak napas
3. Riwayat Kesehatan
Riwayat Penyakit sekarang, tanyakan :
a. Apakah masih ada batuk, berapa lama
b. Apakah masih ada panas badan
c. Apakah nyeri dada kalau batuk
11. Keamanan
Gejala: riwayat gangguan system imun, missal : AIDS, penggunaan
steroid, demam
Tanda : berkeringat, menggigil berulang, gemetar
12. Penyuluhan / pembelajaran
Gejala : riwayat mengalami pembedahan, penggunaan alcohol
kronis
Tanda : drg menunjukkan rerata lama dirawat 6 – 8 hari.
Kolaborasi
Pemberian obat-obatan
………………..................
........................................
....................
Pemeriksaan
Laboratorium
……………………….......
........
Pemeriksaan radiologi
…………………......
Intoleransi aktifitas
2.
Tgl, Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi Nama ,
jam Hasil TT
Manajemen energi
Kolaborasi
Pemberian obat-obatan
………………..................
........................................
....................
Konsultasi
…………….......
………………
Lain-lain……………….....
……