Anda di halaman 1dari 15

JOB SHEET

Mata Kuliah : Keperawatan Medical Bedah

Topik Keterampilan : Body Mekanik

Unit : Medical Bedah

Waktu : 2x100 Menit

Dosen : Ela Susilawati,S.Kp,M.Kep

Sasaran : Mahasiswa Semester 5

REFERENSI

www.Academia.Edu/9236475/Body_Mekanik_Dan_Mobilisasi

OBJEKTIF PERILAKU SISWA

Setelah mempelajari jobsheet :


1. Mahasiswa/Mahasiswi mampu mempersiapkan alat dan bahan dalam memperagakan
body mekanik secara benar.
2. Dengan menggunakan phantom mahasiswa/mahasiswi mampu mendemostrasikan cara
memperagakan body mekanik secara berurutan dan benar sesuai jobsheet.

PETUNJUK

1. Baca dan pelajari jobsheet yang tersedia


2. Siapkan alat sebelum tindakan dimulai
3. Ikutilah petunjuk instruktur
4. Tanyakan pada pembimbing bila terdapat hal-hal yang kurang mengerti

1
KESELAMATAN KERJA

1. Pastikan privasi klien benar-benar terjaga


2. Lakukan pencegahan infeksi dengan mencuci tangan sebelum melakukan pemeriksaan
3. Gunakan sarung tangan untuk mencegah terjadinya infeksi

DASAR TEORI

1. Definisi
Body mekanik merupakan tindakan penggunaan tubuh yang efisien, terkoordinir dan aman
untuk menghasilkan pergerakan dan mempertahankan keseimbangan selama aktivitas.

2. Tujuan
 Memenuhi kebutuhan dasar manusia
 Mencegah terjadinya trauma
 Mempertahankan tingkat kesehatan
 Mempertahankan interaksi sosial dan peran sehari – hari
 Mencegah hilangnya kemampuan fungsi tubuh

3. Prinsip Body Mekanik


 Gravitasi
Merupakan prinsip pertama yang harus diperhatikan dalam melakukan mekanika tubuh
dengan benar, yaitu memandang gravitasi sebagai sumbu dalam pergerakan tubuh. Terdapat
tiga factor yang perlu diperhatikan dalam gravitasi:
a. Pusat gravitasi ( center of gravitasi ), titik yang berada dipertengahan tubuh
b. Garis gravitasi ( line of gravitasi ), merupakan garis imaginer vertikal melalui pusat
gravitasi
c. Dasar tumpuan ( base of suport ), merupakan dasar tempat seseorang dalam keadaan
istirahat untuk menompang atau menahan tubuh

 Keseimbangan
Keseimbangan dalam penggunaan mekanika tubuh dicapai dengan cara mempertahankan
posisi garis gravitasi diantara pusat gravitasi dan dasar tumpuan.

 Berat

2
Dalam menggunakan mekanika tubuh yang sangat dipehatikan adalah berat atau bobot benda
yang akan diangkat karena berat benda akan mempengaruhi mekanika tubuh.
4. Persiapan Alat

No Alat Gambar
.

Tempat Tidur
1.

Bantal Angin
2.

3. Hand scone

Gulungan Handuk
4.

Footboard
5.

3
PELAKSANAAN

1. Posisi Fowler
a. Pengertian
Adalah posisi setengah duduk atau duduk dimana bagian kepala tempat tidur lebih tinggi atau
dinaikkan. Posisi ini dilakukan untuk mempertahankan kenyamanan dan memfasilitasi fungsi
pernafasan pasien.
b. Tujuan
- Meningkatkan rasa nyaman
- Meningkatkan dorongan pada diafragma sehingga meningkatnya ekspasi dada dan
ventilasi paru
- Mengurangi kemungkinan tekanan pada tubuh akibat posisi yang menetap

c. Indikasi
- Pada pasien yang mengalami gangguan pernafasan
d. Alat dan bahan
- Tempaat tidur khusus
- Selimut
e. Cara kerja

1. Jelaskan prosedur yang akan


dilakukan

2. Dudukan pasien

3. Berikan sandaran atau


bantal pada tempat tidur
pasien atau tempat tidur

4. Untuk posisi semi fowler


(30-45̊ ) dan untuk fowler
90̊

5. Anjurkan pasien untuk tetap


berbaring setengah duduk

2. Posisi semi fowler


a. Pengertian
Semi fowler adalah sikap dalam posisi setengah duduk 15-60̊ derajat.

4
b. Tujuan
- memberikan perasaan lega pada pasien sesak nafas
- memudahkan peralatan misalnya memberikan makan

C. Cara dan prosedur

1. Mengangkat kepala
dari tempat tidur
kepermukaan yang
tepat

2. Gunakan bantal untuk


menyokong lengan dan
kepala pasien jika
tubuh bagian atas
pasien lumpuh

3. Letakan bantal di
bawah kepala pasien
sesuai dengan
keinginan pasien
menaikan lutut dari
tempat tidur yang
rendah menghindari
adanya tekanan di
bawah jarak poplital
(dibawah lutut )

3. Posisi sim
a. Pengertian

Posisi sim adalah posisi miring ke kanan atau kekiri,posisi ini dilakukan untuk member
kenyamanan dan memberikan obat melalui anus ( supositoria )

b. Tujuan

- memasukan obat supositoria

- mencegah dekubitus

c. Alat dan bahan

- tempat tidur khusus

- selimut

5
d. Cara dan prosedur

1. Jelaskan prosedur yang


akan dilakukan

2. Pasien dalam keadaaan


berbaring, kemudian
miringkan ke kiri dengan
posisi badan setengah
telungkup dan kaki kiri
lurus lutut. Paha kanan
ditekuk diarahkan ke
dada.

3. Tangan kiri diatas kepala


atau dibelakang
punggung dan tangan
kanan di atas tempat
tidur.

4. bila pasien miring ke


kanan dengan posisi
badan setengah
telungkup dan kaki
kanan lurus, lutut dan
paha kiri ditekuk
diarahakan ke dada.

5. tangan kanan diatas


kepala atau dibelakang
punggung dan tangan
kiri di atas tempat tidur.

4. Posisi trendelenberg
a. Pengertian
Pada posisi ini pasien berbaring ditempat tidur dengan bagian kepala lebiih rendah
dari bagian kaki. Posisi ini digunakan untuk melancarkan peredarahan darah ke otak.
b. Alat dan bahan
- Tempat tidur khusus
- Selimut
c. Indikasi
- Pasien dengan pembedahan pada daerah perut
- Pasien shock
- Pasien hipotensi

6
d. Cara dan prosedur

1. Jelaskan prosedur yang


akan dilakukan

2. Pasien dalam keadaaan


berbaring telentang,
letakkan bantal diantara
kepala dan ujung tempat
tidur pasien, dan berikan
bantal dibawah lipatan lutut.

3. Berikan balok penompang


pada bagian kaki tempat
tidur atau atur tempat tidur
khusus dengan meninggikan
bagian kaki.

5. Posisi dorsal recumbent


a. Pengertian

Pada posisi ini pasien berbaring telentan gdengan kedua lutut fleksi (ditarik atau
direnggangkan) diatas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk merawat dan memeriksa
genitalia serta pada proses persalinan

b. Tujuan

Meningkatkan kenyamanan pasien terutama dengan ketegangan punggung belakang

c. Alat dan bahan

- bantal

- tempat tidur khusus

- selimut

d. Cara dan prosedur

1. Jelaskan prosedur yang


akan dilakukan

2. Pasien dalam keadaan


berbaring telentang,

7
pakaian bawah dibuka

3. Tekuk lutut, renggangkan


paha, telapak kaki
menghadap ke tempat
tidur, dan renggangkan
kedua kaki

4. Pasang selimut

6. posisi litotomi
a. Pengertian

Pada posisi ini pasien berbaring telentang dengan mengangkat kedua kaki dan
menariknya ke atas bagian perut. Posisi ini dilakukakn untuk memeriksa genitalia pada
proses persalinan, dan pemasangan alat kontrasepsi

b. Tujuan
- memudahkan pemeriksaan daerah rongga panggul misalnya vagina,pemeriksaan
rectum,dan sitoscopy
- memudahkan pelaksanaan proses persalinan,operasi ambeien,pemasangan alat
intra uterine devices (iud)

c. Cara dan prosedur

1. Jelaskan prosedur yang


akan dilakukan

2. Pasien dalam keadaaan


berbaring telentang,
kemudian angkat kedua
pahanya dan tarik ke arah
perut

3. Tungkai bawah
membentuk sudut 90
derajat terhadap paha

4. Letakkan bagian lutut atau


kaki pada tempat tidur
khusus untuk posisi
litotomi

8
5. Pasang selimut

7. Posisi genu pectrocal


a. Pengertian

Posisi ini pasien menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada
bagian alas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa daerah rektum dan
sigmoid.

b. Tujuan
memudahkan pemeriksaan daerah rectum,sigmoid dan vagina

c. Cara dan prosedur

1. Jelaskan prosedur yang akan


dilakukan

2. Anjurkan pasien untuk posisi


menungging dengan kedua kaki
ditekuk dan dada menempel pada
kasur tempat tidur

3. Pasang selimut pada pasien.

8. Posisi orthopeneic
a. Pengertian

Posisi pasien duduk dengan menyandarkan kepala pada penampang yang sejajar
dada,seperti pada meja

b. Tujuan

Memudahkan ekspansi untuk pasien dengan kesulitan bernafas yang ekstrim dan tidak
bisa tidur telentang atau posisi kepala hanya bisa pada elevasi sedang

c. Alat

-tempat tidur

- bantal

9
- gulungan handuk

- footboard

- sarung tangan (bila diperlukan)

d. Cara dan prosedur

1. Jelaskan prosedur yang akan


dilakukan

2. Baringkan pasien terlentang


mendatar ditengah tempat
tidur.menyiapkan pasien
dengan posisi yang tepat

3. Letakan bantal dibawah


kepala,leher dan bahu pasien

4. Letakan bantal dibawah kaki


mulai dari lutut sampai
tumit.memberikan landasan
yang lebar dan lembut,dan
mencegah ketidaknyamanan.

5. Topang tapak kaki pasien


menggunakan
footboard.mengurangi resiko
footboard.

9. Posisi supinasi
a. Pengertian

Posisi terlentang adalah posisi dimana pasien berbaring terlentang dengan kepala dan
bahu sedikit evalasi menggunakan bantal

b. Tujuan

Meningkatkan kenyamanan pasien dan memfasilitasipenyembuhan terutama pada pasien


pembedahan atau dalam proses anestesi tertentu

c. Alat

- tempat tidur

- bantal

10
- gulungan handuk

d. Cara dan prosedur

1. Beritahu pasien bahwa


tindakan akan segera
dimulai

2. Posisikan pasien
senyaman mungkin

3. Letakan pasien berbaring


dengan bagian kepala
tempat tidur rata

4. Letakan gulungan handuk


kecil dibawah area
belakang lumbal

5. Letakan bantal dibawah


bahu atas,leher dan kepala

6. Letakan bantal kecil atau


gulungan di bawah tumit
untuk mengelevasikan
tumit

7. Tempatkan bantal lunak


dibawah telapak kaki

8. Letakan gulungan di
dalam tangan

10. Posisi pronasi


a. Pengertian

Posisi pronasi adalah posisi pasien berbaring di atas abdomen dengan kepala mennoleh
ke samping

b. tujuan

- memberikan ekstensi maksimal pada sendi lutut dan pinggang

- mencegah fleksi dan kontaktur pada pinggang dan lutut

c. Alat

11
- tempat tidur

- bantal kecil

- sarung tangan

d. Cara dan prosedur

1. Jelaskan pada pasien tentang


tujuan dari posisi ini

2. Cuci tangan dan gunakan


sarung tangan

3. Baringkan pasien pada posisi


telentang ditengah tempat
tidur

4. Gulingkan pasien dengan


lengan di posisi dekat
dengan tubuhnya dengan
sikap lurus dan tangan di atas
paha nya

5. Putar kepala pasien kesalah


satu sisi dan sokong dengan
bantal kecil

6. Letakan bantal kecil di


bawah abdomen pasien

7. Posisikan kaki pada sudut


yang tepat,gunakan bantal
untuk meninggikan ibu jari

12
11. Posisi lateral
a. Pengertian

Posisi miring di mana pasien bersandar kesamping dengan sebagian besar berat tubuh
berada pada pinggul dan bahu

b. tujuan

- meningkatkan rasa nyaman

- mengurangi kemungkinan tekanan yang menetap pada tubuh akibat posisi yang
menetap

c. Alat

- bantal

- gulungan handuk

d. Cara dan prosedur

1. Menjelaskan langkah-
langkah tindakan pada
pasien

2. Ajak pasien kerja sama

3. Bantu pasien ke posisi


miring

4. Letakan tangan pasien yang


jauh dengan perawat ke dada
dan tangan yang dekat dari
perawat sedikit ke depan
badan pasien

5. Letakan kaki pasien yang


terjauh dengan perawat
menyilang di atas kaki yang
terdekat

6. Tempatkan diri perawat


sedekat mungkin dengan
pasien

13
7. Tempatkan tangan perawat
di bokongkan bahu pasien

8. Tarik pasien sehingga


menjadi posisi miring

9. Letakan gulungan handuk di


bawah kepala dan leher

10. Atur posisi bahu sedikit


fleksi dan agak condong ke
depan

11. Letakan bantal di bawah


tangan

12. Letakan bantal keras pada


punggung pasien untuk
menstabilkan posisi

13. Letakan dua atau lebih


bantal antara kaki pasien
dengan posisi kaki sebelah
semi fleksi

14
EVALUASI

1. Setelah langkah kerja dilakukan dengan urutan yang benar dan tepat sesuai dengan penuntun
kerja (job sheet)
2. Persiapan alat harus diperhatikan
3. Aturan keselamatan kerja harus diperhatikan saat melaksanakan prosedur kerja
4. Langkah-langkah dilakukan sesuai dengan daftar tilik
5. Mahasiswa dapat melakukan tindakan secara individual

15

Anda mungkin juga menyukai