Puji syukur kehadirat allah swt atas rahmat dan karunia-nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Pada kesempatan
kali ini kami membahas “Manajemen Luka Tekan (Asuhan Keperawatan Luka
Dekubitus)”. Dalam menulis makalah ini, kami mengalami beberapa kesulitan.
Namun dengan usaha dan kesungguhan kami dalam mengerjakan penyususnan
makalah ini akhirnya kami dapat menyajikan makalah ini.
Kami berharap makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi kita
semua khususnya yang membaca, sehingga apa bila kita bila menjumpai klien
dengan resiko dekubitus kita bisa mencegah dan menangganinya sejak awal.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari sempurna maka, kami sangat mengharapkan kritik ataupun saran yang
dapat membangun demi kesempurnaan makalah yang kami susun. Akhir kata
saya mengucapkan terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian ......................................................................................
B. Faktor dan Penyebab .....................................................................
C. Cara Pencegahan ................................................................................
D. Proses Terjadinya ..............................................................................
E. Pengobatan .........................................................................................
F. Penatalaksanaan Medis ......................................................................
G. Penatalaksanaan Keperawatan ...........................................................
H. Diagnosa Keperawatan .......................................................................
I. Intervensi Keperawatan ......................................................................
J. Tujuan atau Implementasi ..................................................................
K. Evaluasi ...............................................................................................
A. Kesimpulan ....................................................................................
B. Saran ..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
C. Tujuan
1. Mengetahuidefinisidari dekubitus
2. Mengetahui faktor yang mempengaruhi lukadekubitus
3. Mengetahui cara mencegah terjadinya dekubitus
4. Mengetahui proses terjadinya dekubitus
5. Mengetahui cara melakukan perawatan luka dekubitus
6. Mengetahui penatalaksanaan medis dan keperawatan luka dekubitus
7. Mengetahui intervensi dan implementasi yang di berikan pada klien
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Dekubitus
G. Penatalaksanaan keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas klien
1) Nama
2) Usia
3) Alamat
4) Jenis kelamin
5) Agama
6) Status
b. Riwayat keperawatan sekarang
Hal- hal yang perlu dikaji adalah mulai kapan keluhan dirasakan,
lokasi keluhan, intensitas, lama nya atau frekuensi, faktor yang
memperberat atau memperingan serangan, serta keluhan- keluhan lain
yang menyertai dan upaya- upaya yang telah dilakukan perawat disini
harus menghubungkan masalah kulit dengan gejalanya seperti: gatal,
panas, mati rasa, immobilisasi, nyeri, demam, edema, dan neuropati(
Carpenito , L.J , 1998)
c. Riwayat personal dan keluarga
Riwayat penyakit keluarga perlu ditanyakan karena penyembuhan
luka dapat dipengaruhi oleh penyakit – penyakit yang diturunkan seperti :
dm, alergi, hipertensi ( cva ). Riwayat penyakit kulit dan prosedur medis
yang pernah dialami klien. Hal ini untuk memberikan informasi apakah
perubahan pada kulit merupakan manifestasi dari penyakit sistemik
seperti : infeksi kronis, kanker, diabetes melitus.(Asmadi, 2008).
d. Riwayat pengobatan
Apakah klien pernah menggunakan obat- obatan. Yang perlu dikaji
perawat yaitu: kapan pengobatan dimulai, dosis dan frekuensi,waktu
berakhirnya minum obat(Asmadi, 2008).
e. Riwayat diet
Yang dikaji yaitu berat badan, tinggi badan, pertumbuhan badan
dan makanan yang dikonsumsi sehari- hari. Nutrisi yang kurang adekuat
menyebabkan kulit mudah terkena lesi dan proses penyembuhan luka
yang lama(Asmadi, 2008).
f. Status sosial ekonomi
Untuk mengidentifikasi faktor lingkungan dan tingkat
perekonomian yang dapat mempengaruhi pola hidup sehari- hari, karena
hal ini memungkinkan dapat menyebabkan penyakit kulit(Asmadi, 2008).
g. Status nutrisi
Kondisi malnutrisi atau kakesia dan berat badan kurang dari 90 %
berat badan ideal lebih eresiko terjadinya dekubitus(Asmadi, 2008).
h. Aktivitas sehari- hari
Pasien yang immobilisasi dalam waktu yang lama maka bukan
terjadi ulkus pada daerah yang menonjol karena berat badan bertumpu
pada daerah kecilyang tidak banyak jaringan dibawah kulit untuk
menahan kerusakan kulit. Sehingga diperlukan peningkatan latihan
rentang gerak dan mengangkat berat badan. Tetapi jika terjadi paraplegi
maka akan terjadi kekuatan otot tidak ada (pada ekstremitas bawah),
penurunan peristaltik usus (terjadi konstipasi), nafsu makan menurun dan
defisit sensori pada daerah yang paraplegi(Asmadi, 2008).
i. Pengkajian psikososial
Kemungkinan hasil pemeriksaan psikososial yang tampak pada
klien yaitu: perasaan depresi , frustasi , ansietas/kecemasan
,keputusasaan (Asmadi, 2008).
H. Diagnosa keperawatan
Adapun diagnosa keperawatan yang lazim dijumpai pada klien menurut
(NANDA, 2012-2014) sebagai berikut:
Problem: kerusakan integritas kulit
1. Batasan karakteristik (symtom)
a. Kerusakan lapisan kulit
b. Gangguan permukaan kulit
c. Invasi struktur tubuh
2. Factor yang berhubungan (etiologi)
a. Eksternal
1) Zat kimia
2) Kelembaban
3) Hipertermia
4) Hipotermia
5) Faktor mekanik (mis., gaya gunting[shearing forces], tekanan,
pengekangan)
6) Medikasi
7) Imobilisasi fisik
8) Radiasi
b. Internal
1) Perubahan status cairan
2) Perubahan pigmentasi
3) Perubahan turgor
4) Factor perkembangan
5) Kondisi ketidakseimbangan nutrisi (mis., obesitas, emasiasi)
6) Penurunan imunologis
7) Penurunan sirkulasi
8) Kondisi gangguan metabolic
9) Gangguan sensasi
10) Tonjolan tulang
I. Interverensi keperawatan
Fokus interverensi keperawatan dan rasional merujuk pada (NIC).
Intervensi untuk diagnosis ini belum dikembangkan. Akan tetapi, intervensi di
bawah ini mungkin bermanfaat:
1. Manajemen lingkungan: memanipulasi lingkungan di sekitar pasien untuk
manfaat terapiutik, stimulasi sensorik, dan kesejahteraan psikologis
2. Promosi latihan fisik: memfasilitasi aktivitas fisik rutin untuk
mempertahankan atau meningkatkan kebugaran dan kesehatan
3. Fasilitasi meditasi: memfasilitasi individu untuk mengubah tingkat
kewaspadaannya dengan berfokus pada gambaran atau pemikiran secara
spesifik
4. Masase sederhana: menstimulasi kulit dan jaringan dibawahnya dengan
berbagai derajat tekanan tangan untuk meredakan nyeri, prosedur relaksasi
dan/atau memperbaiki sirkulasi
5. Terapi relaksasi sederhana: menggunakan teknik untuk mendorong dan
memperoleh relaksasi dengan tujuan menurunkan tanda dan gejala yang
tidak diharapkan, seperti nyeri, ketegangan otot, atau ansietas
6. Sentuhan terapeutik: membiasakan diri dengan bidang penyembuhan yang
universal, keinginan untuk bertindak sebagai instrument bagi pengaruh
penyembuhan, dan menggunakan sensitivitas alamiah tangan untuk secara
lembut berfokus dan mengarah pada proses intervensi
K. Evaluasi
Berikut evaluasi menurut (Anthony, 1985)
1. Mengurangi rasa nyeri yang dialami pasien
2. Mengembalikan kondisi kulit klien secara anatomis
3. Mencegah terjadi kembali dekubitus
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dekubitus adalah kerusakan struktur anatomis dan fungsi kulit normal
akibat dari tekanan eksternal yang berhubungan dengan penonjolan tulang dan
tidak sembuh dengan urutan dan waktu biasa. Selanjutnya, gangguan ini terjadi
pada individu yang berada di atas kursi atau di atas tempat tidur , sering kali
pada inkontinensia dan malnutrisi ataupun individu yang mengalami kesulitan
makan sendiri, serta mengalami gangguan tingkat kesadaran(Margolis 1995)
Jadi dapat disimpulkan bahwa dekubitus adalah luka yang terjadi karena
adanya tekanan eksternal pada penonjolan tulang.
DAFTAR PUSTAKA