DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
1. YELAN Y. LAPAJILI
2. LISNAWATI LASALE
5. FAJRIANY JUSUF
6. RESKY NAWAY
KEPERAWATAN
2022-2023
KATA PENGANTAR
Dengan Mengucap syukur kehadirat Allah SWT. yang hanya dengan rahmat serta
petunjuk-nya, kami berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul “Luka
Dekubitus Serta Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dekubitus” Untuk
memenuhi tugas mata kuliah Elektif II (keperawatan Luka)
Dalam penulisan ini tidak lepas dari pantauan bimbingan saran dan
nasehat dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini kami mengucapkan
terima kasih kapada yang terhormat dosen Pmebimbing yang telah memberikan
tugas dan kesempatan kepada kami untuk membuat dan menyusun makalah ini.
Serta semua pihak yang telah membantu dan memberikan masukan serta
nasehat hingga tersusunnya makalah ini hingga akhir.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dekubitus Merupakan Luka Yang timbul karena tekanan terutama pada
bagian tulang-tulang yang menonjol akibat tirah baring yang lama ditempat
tidur. Kasus dekubitus dapat terjadi pada semua umur terutama pada lanjut
usia dengan frekuensi kejadiannya sama pada pria dan wanita(Siregar,2005).
Ulkus dekubitus merupakan suatu keadaan dimana ada kerusakan jaringan
setempat atau luka yang diakibatkan oleh tekanan dari luar yang berlebihan,
dan pada umumnya terjadi pada pasien yang menderita penyakit kronik yang
sering berbaring lama di tempat tidur (Sari, 2017).
Pasien dengan tirah baring dalam jangka waktu yang lama mempunyai
risiko gangguan integritas kulit akibat tekanan yang lama, iritasi kulit, atau
imobilisasi (bedrest) yang akhirnya berdampak pada timbulnya luka
dekubitus (sumara, 2015)
Menurut Wort Health Organization (WHO) prevalensi dekubitus di dunia,
21% atau sekitar 8,50 juta kasus. Prevalensi luka dekubitus bervariasi 5-11%
terjadi di tatanan perawatan akut (acute care), 15-25% di tatanan perawatan
jangka panjang (long term care), dan 7-12% di tatanan perawatan rumah
(home health care) (WHO, 2018).
Data dari Departemen Kesehatan RI, insiden dekubitus di Indonesia
sebesar 8,2 per 1000 penduduk. Angka ini mengalami peningkatan sebesar
0,7% dibandingkan dengan 5 tahun sebelumnya. Prevalensi tertinggi
ditemukan di Sulawesi selatan (12,8%) dan terendah di jambi (4,5%)
(DepKes RI, 2017).
1
1.3 Tujuan Penulisan
1) Untuk Mengetahui Ulkus Dekubitus !
2) Untuk Mengetahui apa saja klasifikasi Ulkus Dekubitus !
3) Untuk mengetahui apa etiologi dari ulkus dekubitus !
4) Untuk Mengetahui bagaimana penatalaksanaan dari ulkus dekubitus !
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
1) Stadium I
2) Stadium II
3
3) Stadium III
4) Stadium IV
3. Etiologi
1) Tekanan
2) Kelembaban
3) Gesekan
4
pembuluh darah sehingga menyebabkan dekrosisi. Jaringan akibat
lebih terganggunya pembuluh darah kapiler.
4. Patofisisologi
5. Penatalaksanaan
1) Pencegahan
5
dan keluarga harus diberikan instruksi dan dilibatkan untuk mencegah
risiko timbulnya ulkus dekubitus . kelembaban yang berasal dari
inkontinensial fekal dan urin, perspirasi, atau drainase luka harus
diminimalisasi, dan kulit harus dijaga tetap bersih. Pasien, yang duduk
dapat memilih bantal yang dapat menghilangkan tekanan berdasarkan
kebutuhan spesifik.
2) Pengobatan
6
6. Pathway
Inkontinensia Urinarius
Fungsional
7
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
a) Nama
b) usia
c) alamat
d) jenis kelamin
e) agama
f) Status
Hal- hal yang perlu dikaji adalah mulai kapan keluhan dirasakan,
yang menyertai dan upaya- upaya yang telah dilakukan perawat disini
8
terjadi ketika terputusnya pasokan aliran darah ke otak akibat
sel-sel pada sebagian area di otak. Riwayat penyakit kulit dan prosedur
1) Riwayat Pengobatan
2) Riwayat Diet
(Asmadi, 2018).
4) Status nutrisi
9
Pasien yang immobilisasi dalam waktu yang lama maka bukan
6) Pengkajian Psikososial
(Asmadi, 2018).
2. Diagnosa keperawatan
1. Resiko infeksi b.d destruksi jaringan (pada luka dekubitus) (D.0142)
2. Gangguan integritas Kulit/jaringan (D.0129)
3. Gangguan Rasa Nyaman b.d gejala terkait penyakit (tidak nyaman
terhadap luka dekubitus) (D.0074)
4. Gangguan Mobilitas Fisik b.d penurunan kekuatan otot, nyeri pada
luka dekubitus (D.0054)
5. Nyeri Akut b.d destruksi jaringan (luka dekubitus ) (D.0077)
6. Inkontinsea Urin Fungsional b.d kelemahan struktur panggul atau
konstipasi (D.0044)
7. Gangguan citra tubuh b.d proses penyakit (luka dekubitus) (D.0083)
10
3. Intervensi
11
membaik didaerah luka, jika perlu
s. Kultu urin membaik - Bersihkan dengan cairan
t. Kultur sputum NACL atau pembersih non
membaik toxic, sesuai kebutuhan
u. Kultur area luka - Bersikan jaringan neknotik
membaik - Berikan salep yang sesuai
v. Kultur feses kekulit / lesi, jika perlu
membaik - Pasang balutan sesuai jenis
w. Kadar sel darah luka
putih membaik. - Pertahankan teknik steril saat
2. Integritas kulit dan melakukan perawatan luka
jaringan - Ganti balutan sesuai jumlah
a. Elastisitas eksudat dan drainase
meningkat - Jadwalkan perubahan posisi
b. Hidrasi meningkat setiap 2 jam atau sesuai
c. Perfusi jaringan kondisi pasien
meningkat - Berikan diet dengan kalori 30-
d. Kerusakan jaringan 35 kkal/kgBB/hari dan protein
menurun 1,25-1,5g/kgBB/hari
e. Kerusakan lapisan - Berikan suplemen vitamin dan
kulit menurun mineral ( misalnya vitamin A,
f. Nyeri menurun vitamin C, Zinc. Asam amino),
g. Perdarahan menurun sesuai indikasi
h. Kemerahan - Berikan terapi TENS
menurun (stimulasi saraf
i. Hematoma menurun transkutanneous), jika perlu
j. Pigmentasi Edukasi :
abnormal menurun - Jelaskan tanda dan gejala
k. Jaringan parut infeksi
menurun - Anjurkan mengonsumsi makan
l. Nekrosis menurun tinggi kalori dan protein
m. Abrasikornea - Ajarkan prosedur perawatan
menurun luka secara mandiri
n. Suhu kulit membaik Kolaborasi :
o. Sensai membaik - Kolaborasi prosedur
p. Tekstur membaik debridement (misalnya
q. Pertumbuhan Enzimatik, biologis, mekanis,
rambut membaik autolitik), jika perlu
3. Kontrol resiko - Kolaborasi pemberian
a. Kemampuan antibiotik, jika perlu
12
mencari informasi 3. Dukungan perawatan diri : Mandi
tentang faktor resiko Observasi:
meningkat - Identifikasi usia dan budaya
b. Kemampuan dalam membantu kebersihan
mengidentifikasi diri
faktor resiko - Identifikasi jenis bantuan yang
meningkat dibutuhkan
c. Kemampuan - Monitor kebutuhan tubuh (
melakukan strategi mis. Rambut, mulut, kulit,
kontrol resiko kuku)
meningkat - Monitor integritas kulit
d. Kemampuan Terapeutik:
mengubah perilaku - Sediakan peralatan mandi (mis,
meningkat sabun, sikat gigi, shampoo,
e. Kemampuan pelembab kulit)
terhadap strategi - Sediakan lingkungan yang
meningkat aman dan nyaman
f. Kemampuan - Fasilitasi menggosokgigi,
memodifikasigaya sesuai kebutuhan
hidup meningkat - Fasilitasi mandi, sesuai
g. Kemampuan kebutuhan
mengenali - Pertahankan kebiasaan
perubahan status kebersihan diri
kesehatan - Berikan bantuan sesuai tingkat
meningkat kemandirian.
h. Kemampuan Edukasi :
- Jelaskan manfaat mandi dan
berpartisipasi dalam
dampak tidak mandi terhadap
skrining resiko
kesehatan
meningkat
- Ajarkan kepada keluarga cara
i. Penggunaan fasilitas
memandikan pasien, jika perlu
kesehatan
meningkat
j. Penggunaan sistem
pendukung
meningkat
k. Pemantauan
perubahan status
kesehatan
meningkat
l. Imunisasi
13
meningkat
14
c. Pembentukan terpapar suhu ekstrem
jaringan parut - Anjurkan menggunakan tabir
meningkat surya SPF minimal 30 saat
d. Edema pada sisi luka berada di luar rumah
menurun - Anjurkan mandi dan
e. Peradangan luka menggunakan sabun
nyeri menurun secukupnya
f. Drainase puluren 2 Perawatan luka
menurun Observasi
g. Drainase sorosa - Monitor karakteristik luka
menurun (mis, drainase, warna, ukuran,
h. Drainase sanguinis bau)
menurun - Monitor tanda-tanda infeksi
i. Drainase Terapeutik
serosanguinis - Lepaskan balutan dan plester
menurun secara perlahan
j. Entema pada kulit - Cukur rambut di sekitar
sekitar menurun daerah luka, jika perlu
k. Peningkatan suhu - Bersihkan dengan cairan
kulit menurun NaCl atau pembersih
l. Bau tidak sedap nontoksik, sesuai kebutuhan
pada luka menurun - Bersihkan jaringan nekrotik
m. Nekrosis menurun - Berikan salep yang sesuai ke
n. Infeksi menuru kulit/lesi, jika perlu
3. Perfusi perifer - Pasang balutan sesuai jenis
a. Denyut nadi perifer luka
meningkat - Pertahankan teknik steril saat
b. Penyembuh luka melakukan perawatan luka
meningkat - Ganti balutan sesuai jumlah
c. Sensasi meningkat oksudat dan drainase
d. Warna kulit pucat - Jadwalkan perubahan posisi
menurun setiap 2 jam atau sesuai
e. Edema perifer kondisi pasien
menurun - Berikan diet dengan kalori 30-
f. Nyeri ekstremitas 35 kkal/kgBB/hari dan protein
menurun 1,25-1,5g/kgBB/hari
g. Paratesia menurun - Berikan suplemen vitamin
h. Kelemahan otot dan mineral (mis, vitamin A,
menurun vitamin C, Zinc, asam amino)
i. Kram otot menurun sesuai indikasi
15
j. Bruit fernoralis - Berikan terapi TENS
menurun (simulasi saraf
k. Nekrosis menurun trankutaneous), jika perlu
l. Pengisian kapiler Edukasi
membaik - Jelaskan tanda dan gejala
m. Akral membaik infeksi
n. Turgor kulit - Anjurkan mengkonsumsi
membaik makanan tinggi kalori dan
o. Tekanan darah protein
sistolik membaik - Ajarkan prosedur perawatan
p. Tekanan darah luka secara mandiri
diastolik membaik Kolaborasi
q. Tekanan arteri rata- - Kolaborasi prosedur
rata membaik debriment (mis, enzimatik,
r. Indeks ankle- biologis,mekanis autolitik),
brachial membaik jika perlu
Kolaborasi pemberian antibiotic,
jika perlu.
16
Tanda Minor : Meningkat - berikan teknik
Subjektif : g. Rileks Meningkat NonFarmakologis Untuk
- Mengeluh sulit h. keluhan tidak mengurangi rasa nyeri (
tidur mis. TENS , hipnosis.
nyaman
- Tidak mampu akulesur,
rileks i. gelisah Menurun
- Terapi
- Mengeluh j. kebisingan
musik,biofeedback,Terapi
kedinginan/ Menurun pijat, Aromaterapi, teknik
kepanasan k. keluhan sulit tidur Imajinasi terbimbing,
- Merasa gatal Menurun kompres hangat atau
- Mengeluh l. keluhan dingin, terapi bermain)
mual
kedinginan - Kontrol lingkungan yang
- Mengeluh
Menurun memperberat rasa nyeri (
lelah
Objektif : m. keluhan kepanasan mis,Suhu ruangan,
- Menunjukan Menurun pencahayaan, kebisingan)
gejala distres n. gatal Menurun - Fasilitas istirahat dan tidur
- Tanpak - Pertimbangkan jenis dan
o. mual Menurun
merintih / sumber nyeri dalam
p. lelah Menurun
menangis pemilihan strategi
q. merintih Menurun
- Pola eliminasi meredakan nyeri
berubah r. menangis Menurun Edukasi
- Postur tubuh s. Iritabilitas - jelaskan penyebab,
berubah Menurun periode, dan pemicu nyeri
- iritabilitas t. Menyalahkan diri - jelaskan strategi
sendiri Menurun meredakan nyeri
u. konfolusi Menurun - Ajurkan memonitor nyari
v. Konsumsi alkohol secara mandiri
Menurun - Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
w. penggunaan zat
- Ajarkan teknik non
Menurun
farmakologis untuk
x. percobaan bunuh mengurangi rasa nyeri
diri Menurun kolaborasi
y. Memori masa lalu - kolaborasi pemberian
Membaik analgetik, jika perlu.
z. suhu ruangan 2. Peraturan posisi
Membaik
Obserrvasi
aa. pola Eliminasi - Monitor status Oksigenasi
Membaik sebelum dan sesudah
bb. postur tubuh mengubah posisi
Membaik - monitor alat fraksi agar
cc. Kewaspadaan selalu tepat
Membaik - Tere Petik
17
dd. pola hidup - Tempatkan pada matras
Membaik atau tempat tidur Tere
ee. pola tidur Petik yang tepat
Membaik - Tempatkan pada posisi
2. Pola tidur Tere Petik
a. Keluhan sulit tidur - Tempatkan obyek yang
meningkat sering digunakan dalam
b. keluhan tidak puas jangkauan
tidur meningkat - Tempatkan bel atau lampu
c. Keluhan pola tidur panggilan dalam
berubah meningkat jangkauan
d. keluhan istirahat tidak - Sediakan matras yang
meningkat kokoh atau padat
3. Tingkat nyeri - Atur posisi tidur yang
a. keluhan nyeri disukai, jika tidak
Menurun kontraindikasi
b. Meringis Menurun - Atur posisi untuk
c. sikap protektif mengurangi sesak ( mis,
Menurun semi fowler )
d. gelisah kesulitan tidur - Atur posisi yang
Menurun meningkatkan Drainage
e. Menarik diri Menurun - Posisikan pada kesejajaran
f. berfokus pada diri tubuh yang tepat
sendiri Menurun - Imobilisasi dan topang
g. diaforesis Menurun bagian tubuh yang cedera
h. Perasaan depresi ( dengan tepat
Tertekan )Menurun - Tinggikan bagian tubuh
i. Perasaan takut yang sakit dengan tepat
mengalami cedera - Tinggikan anggota Gerak
berulang Menurun 20 ° Atau lebih di atas
j. Anoreksia Menurun jantung
k. perineim terasa - Tinggikan tempat tidur
tertekan Menurun bagian kepala
l. uterus teraba - Berikan bantal yang tepat
membulat Menurun pada leher
m. ketegangan otot - Berikan Topangan pada
Menurun area Adema ( mis
n. Pupil dilatasi Menurun ,Tengkurap/ godlung down
o. muntah Menurun )
p. mual Menurun - Motipasi melakukan from
aktif atau pasif
- Motivasi Terlibat dalam
perubahan posisi, sesuai
kebutuhan
18
- Hindari menempatkan
pada posisi yang dapat
meningkatkan nyeri
- Hindari Hindari
menempatkan stoom
amputasi pada posisi flexi
- Hindari posisi yang
menimbulkan ketegangan
pada luka
- Minimalkan gesekkan dan
tarikan saat mengubah
posisi
- Ubah posisi setiap dua jam
- Ubah posisi dengan teknik
log roll
- Pertahankan posisi dan
integritas traksi
- Jadwal kan secara tertulis
untuk perubahan posisi
Edukasi
- Informasikan saat akan
dilakukan perubahan
posisi
- Ajarkan cara
menggunakan postur yang
baik dan mekanika tubuh
yang baik selama
melakukan perubahan
posisi
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
freMedikasi sebelum
mengubah posisi, jika
perlu
19
(D.0054) Gangguan Setelah dilakukan 1. Dukungan Ambulasi
Mobilitas Fisik tindakan keperawatan
b.d penurunan diharapkan tingkat rasa Observasi
kekuatan otot, nyaman meningkat - Indentifikasi adanya nyeri
nyeri padaluka dengan kriteriahasil: atau keluhan fisik lainnya
dekubitus 1. Mobilitas fisik - Indentifikasi toleransi fisik
a. Pergekan melakukan ambulasi
ekstremitas - Monitor Frekuensi jantung
Definisi : (Meningkat) dan tekanan darah sbelum
Keterbatasan b. Kekuatan otot memulai ambulasi
dalam gerak fisik (Menigkat) - Monitor kondisi umum
dari satu atau selama melakukan ambulasi
c. Rentang gerak
lebih ekstremitas
(Meningkat)
secara mandiri Terapeutik
d. Nyeri (Menurun) - Fasilitas aktivitas ambulasi
Gejala dan e. Kecemasan dengan alat bantu (mis.
Tanda Mayor : (Menurun) Tongkat, kruk)
Subjektif : f. Kaku sendi - Fasilitas melakukan
mengeluh sulit (Menurun) mobilisasi tisik, jika perlu
menggerakan g. Gerakan tidak - Libatkan keluarga untuk
ekstremitas terkoordinasi membantu pasien dalam
Objektif : (Menurun)
- Kekuatan otot meningkatkan ambulasi
h. Gerakan terbatas
menurun (Menurun) Edukasi
- Rentang gerak i. Kelemahan fisik - Jelaskan tujuan dan
(ROM) prosedur ambulasi
(Menurun)
menurun
2. Koordinasi Pergerakan - Ajurkan melakukan
a. Kekuatan otot ambulasi dini
Gejala dan
Tanda Minor : (Mrningkat) - Ajarkan sederhana yang
Subjektif : b. kontrol gerekan harus dilakukan (mis.
- Nyeri saat (Meningkat) Berjalan dan tempat tidur
bergerak c. Kesimbangan ke kursi roda, berjalan dari
- Enggan gerekan tempat tidur ke kamar
melakukan (Meningkat) mandi, berjalan sesuai
pergerakan d. Kemantapan toleransi)
- Merasa cemas Gerakan 2. Dukungan Mobilisasi
saat bergerak (Meningkat) Observasi
Objektif : - Identifikasi adanya nyeri
e. Kehalusan Gerakan
- Sendi kaku atau keluhan fisik lainnya
(Mengkat)
- Gerakan tidak
f. Gerakan ke arah - Identifikasi toleransi fisik
terkoordinasi
yang diinginkan melakukan pergerakan
- Gerakan
terbatas (Meningkat) - Monitor frekuensi jantung
- Fisik lemah g. Gerakan dengan dan tekanan darah sebelum
waktu yang memulai mobilisasi
20
diinginkan - Monitor kondisi umum
(Meningkat) selama melakukan
h. Gerakan dengan mobilisasi
kecepatan yang Terepeutik
diinginkan - Fasilitas aktivitas mobilisasi
(Meningkat) dengan alat bantu
i. Gerakan dengan - Fasilitas melakukan
ketepatan yang pergerakan
diinginkan - Libatkan keluarga untuk
(Menigkat) membantu pasien dalam
j. Tegangan otot meningkatkan pergerakan
(Menurun) Edukasi
k. Kram otot - Jelaskan tujuan dan
(Menurun) prosedur mobilisasi
l. Bentuk otot - Ajurkan melakukan
(Membaik) mobilisasi dini
m. Kecepatan Gerakan - Ajarkan mobilisasi
(Membaik) sederhana yang harus
3. Pergerakan Sendi dilakukan (mis, duduk di
a. Rahang (tempat tidur, duduk di sisi
(Meningkat) tempat tidur, pindah dan
b. Leher (Meningkat) tempat tidur ke kursi)
c. Punggung 3. Dukungan Perawatan Diri
(Meningkat) Observasi
d. Jari (Kanan) - Identifikasi kebiasaan
(Meningkat) aktivitas perawatan diri
e. Jari (Kiri) sesuai usia
(Meningkat) - Monitor tingkat
f. Ibu jari (Kiri) kemandirian
(Meningkat) - Identifikasi kebutuhan alat
g. Ibu jari (Kanan) bantu kebersihan diri,
(Meningkat) berpakain berhias, dan
h. Pergelangan tangan makan
(Kanan)
Terapeutik
(Meningkat)
- Sediakan lingkungan yang
i. Pergelangan tangn
terapeutik
(Kiri) (Meningkat)
- Siapkan keperluan pribadi
j. Siku (Kanan)
- Dampingi dalam melekukan
(Meningkat)
perawatan diri sampai
k. Siku (Kiri)
mandiri
(Meningkat)
- Fasilitas untuk menerima
l. Bahu (Kanan)
keadaan ketergantungan
(Meningkat)
21
m. Bahu (Kiri) - Faasilitas kemandirian,
(Meningkat) bantu jika tidak mampu
n. Pergelangan kaki melakukan diri
(Kanan) - Jadwalkan rutinitas
(Meningkat) perawatan diri
o. Pergelengan kaki
Edukasi
(Kiri) (Meningkat)
- Anjurkan untuk melakukan
p. Lutut (Kanan)
perawatan diri secara
(Meningkat) kosisten sesuai kamampuan
q. Lutut (Kiri)
(Meningkat)
r. Panggul (Kanan)
(Meningkat)
s. Panggul (Kiri)
(Meningkat)
22
Mengeluh Nyeri (tertekan) menurun komplementer yang sudah
Objektif : - Perasaan takut diberikan
- Tampak mengalami cedera - Monitor efek samping
Meringis berulang menurun penggunaan analgetik
- Bersikap - Anoreksia meneurun Terapeutik
protektif (mis. - Perineum terasa - Berikan teknik
Waspada, posisi tertekan menurun nonfarmakologis untuk
menghindari - Uterus teraba mebulat mengurangi rasa nyeri (mis.
nyeri) menurun TENS, hipnosis,akupresur,
- Gelisah - Keteganagan otot terapi musik, biofeedback,
- Frekuensi nadi menurun terapi pijat, aromaterapi,
meningkat - Pupil dilatasi menurun teknik imajinasi terbimbing,
- Sulit tidur - Muntah menurun kompres hangat/dingin, terapi
Gejala dan Tanda - Mual menurun bermain)
Minor - Frekuensi nadi - kontrol lingkungan yang
Subjektif : (tidak membaik memperberat rasa nyeri (mis.
Teersedia) - Pola napas membaik Suhu ruanagn, pencahayaan,
- Tekanan darah kebisingan)
Objektif :
membaik - fasilitas istirahta dan tidur
- Tekanan darah
- Proses berpikir - pertimbankan jenis dan
meningkat
membaik sumber nyeri dalam pemilihan
- Pola napas
- Fokus membaik strategi merdakan nyeri
berunah
- Fungsi berkemih Edukasi
- Nafsu makan
membaik - jelaskan penyebab, periode,
berubah
- Perilaku membaik dan pemicu nyeri
- Proses berpikir
- Nafsu makan membaik - jelaskan strategi merdakan
terganggu
- Pola tidur membaik nyeri
- Menarik diri
2. Kontrol nyeri - anjurkan memonitor secara
- Berfokus pada
- Melaporkan nyeri mandiri
diri sendiri
terkontrol meningkat - anjurkan menggunakan
diaforesis
- Kemampuan mengenali analgetik secara tepat
onset nyeri meningkat - ajarkan teknik
- Kemempuan mengenali nonfarmakologis untuk
23
peneybab nyeri mengurangi rasa nyeri
meningkat Kolaborasi
- Kemampuan - kolaborasi pemberian
menggunakan teknik analgetik, jika perlu
non-farmakologis 2. Pemberian analgesik
meningkat (1.08243)
- Dukungan orang Observasi
terdekat meningkat - Identifikasi karakteritik nyeri
- Keluhan nyeri menurun (mis. Pencetus, pereda,
- Penggunaan analgesik kualitas, lokasi, intensitas,
menurun frekuensi, durasi)
3. Penyembuhan Luka - Identifikasi riwayat alergi obat
- Penyatuhan kulit - Identifikasi kesesuain jenis
meningkat analgesik (mis. Narkotika,
- Penyatuan tepi luka non-narkotik, atau NSAIO)
meningkat dengan tingkat keparahan
- Jaringan granulasi nyeri
meningkat - Monitor tanda-tanda vital
- Pembentukan jaringan sebelum dan sesudah
parut meningkat pemberian analgetsik
- Edema pada sisi luka - Monitor efektifitas analgesik
menurun Terapeutik
- Peradangan luka - Diskusikan jenis analgesik
mmenurun yang disukai untuk mencapai
- Nyeri menurun anlgesia optimal, jika perlu
- Drainase purulen - Pertimbangkan penggunaan
menurun infus kontinu,atau bolus
- Drainase sorosa opioid untuk mempertahankan
menurun kadar dalam serum
- Drainase sanguinis - Tetapkan target efektifitas
menurun analgesik untuk
- Darinase serosanguinis mengoptimalkan respons
menurun pasien
24
- Entema pada kulit - Dokemntasikan respons
sekitar menurun terhadap efek analgesik dan
- Peningkatan pada suhu efek yan tidak diinginkan
kulit menurun Edukasi
- Bau tidak sedap pada - Jelaskan efek terapi dan efek
luka menurun samping obat
- Nekrosis menurun Kolaborasi
- Infeksi menurun - Kolaborasi pemberian dosis
4. pola tidur dan jenis analgesik, jika perlu
- keluhan sulit tidur 3. Pemantauan nyeri (1.08242)
meningkat Observasi
- keluhan sering terjaga - Identifikasi faktor pencetus
meningkat dan perda nyeri
- keluhan tidak puas tidur - Monitor kualitas nyeri (mis.
meningkat Terasa tajam, tumpul,
- keluhan pola tidur diremas-remas, ditimpa beban
berubah meningkat berat)
- keluhan istirahat tidak - Monitor lokasi dan
cukup meningkat penyebaran nyeri
- kemampuan - Monitor intensitas nyeri
beraktivitas menurun dengan menggunakan skala
- Monitor durasi dan frekuensi
nyeri
Terapeutik
- Atur interval waktu
pemantauan sesuai dengan
kondisi pasien
- Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
- Informasikan hasil
25
pemantauan, jika perlu
26
mengosongka (hesitancy) menurun Observasi
n kandung - Volume residu urin - Identifikasi penyebab
kemih menurun inkontinennsia urine (mis.
lengkap - Urin menetes Disfungsi neurologis,
(dribbling) menurun gangguan medula spinalis,
Objektif : (tidak
- Nokturia menurun gangguan refleks destrusor,
tersedia)
- Mengompol menurun obat-obatan, usia, riwayat
- Enuresis menurun operasi, gangguan fungsi
- Disuria menurun kognitif)
- Anuna menurun - Identifikasi peraaan dan
- Frekuensi BAK persepsi psien terhadap
membaik inkontinensia urine yang
- Karakteristik urino dialaminya
mrmbaik - Monitor keefektifan obat,
3. Koordinasi pergerakan pembedahan dan terapi
- Kemampuan mencari modalitas berkemih
informasi tentang risiko - Monitor kebiasaan BAK
meningkat Terapeutik
- Kemamampuan - Bersihkan genital dan kulit
mengidentifikasi faktor sekitar secara rutin
risiko meningkat - Berikan pujian atas
- Kemampuan keberhasilan mencegah
melakukan strategi inkontinensia
kontrol meningkat - Buat jadwal konsumsi obat-
- Kemampuan mengubah obat dierutik
perilaku meningkat - Ambil sampel urine untuk
- Komitmen terhadap pemeriksaan urine lengkap
strategi meningkat atau kultur
- Kemampuan modifikasi Edukasi
gaya hidup meningkat - Jelaskan definisi, jenis
- Kemampuan inkontinensia, penyebab
menghindari faktor inkontinensia urine
risiko meningkat - Jelaskan program penanganan
27
- Kemampuan mengenali inkontinennsia urin
perubahan status - Jelaskan jenis pakaian dan
kesehatan meningkat lingkungan yang mendukung
- Kemampuan proses berkemih
berpasrtisipasi dalam - Anjurkan membaatasi
skrining risiko konsumsi cairan 2-3 jam
meningkat menjelang tidur
- Pengguanaan fasilitas - Ajarkan memantau cairan
kesehatan menigkat keluar dan masuk serta pada
- Pengguanaan sistem eliminasi urine
pendukung meningkat - Anjurkan minum minimal
- Pemantauan perubahan 1500 cc/hari, jika tidak
status kesehatan kontraindikasi
meningkat - Anjurkan menghindari kopi,
- Imunisasi meningkat minuman bersoda, teh dan
coklat
- Anjurkan konsumsi buah dan
sayur untuk menghindari
konstipasi
Kolaborasi
- Rujuk ke ahli inkontinensia,
jika perlu
28
- Verbalisasi kehilangan - Monitor frekuensi
bagian tubuh membaik pernyataan kritik terhadap
Gejala dan tanda - Verbalisasi perasaan diri sendiri
mayor negatif tentang - Monitor apakah pasien bisa
Subjektif perubahan tubuh melihat bagian tubuh yang
1.Mengungkapka menurun berubah
n - Verbalisasi kekhawatiran Teraputik
kecacatan/kehil pada penolakan/raksi - Diskusikan perubahan tubuh
angan bagian orang lain meurun dan fungsinya
tubuh - Verbalisasi perubahan - Diskusikan perbedaan
Objektif gaya hidup menurun penampilan fisik terhadap
1.Kehilangan - Menyembunyikan bagian harga diri
bagian tubuh tubuh berlebihan - Diskusikan perubahan akibat
2.Fungsi/struktur menurun pubertas, kehamilan dan
tubuh - Menunjukkan bagian penuaan
berubah/hilang tubuh berlebihan - Diskusikan kondisi stres
menurun yang mempengaruhi citra
Gejala dan tanda - Fokus pada bagian tubuh tubuh (mis. Luka, penyakit,
minor menurun pembedahan)
Subjektif - Fokus pada penampilan - Diskusikan cara
1.Tidak mau mmasa lalu menurun mengemabangkan harapan
mengungkapka - Fokus pada kekuatan citra tubuh secara realistis
n masa lalu - Diskusikan persepsi pasien
kecacatan/kehil - Respon nonvervbal pada dan keluarga tentang
angan bagian perubahan tubuh perubahan citra tubuh
tubuh membaik Edukasi
2.Megungkapkan - Hubungan sosial - Jelaskan kepada keluaga
perasaan negatif memabaik tentang perawatan
tentang 2. Identitas diri perubahan citra tubuh
perunbahan - Perilaku konsisten - Anjurkan mengungkapkan
tubuh meningkat gambaran diri terhadap citra
3.Mengungkapak - Hubungan yang efektif tubuh
an kekhawatiran meningkat - Anjurkan menggunakan alat
29
pada - Strategi koping efektif bantu (mis. Pakaian, wig,
penolakan/raksi meningkat kosmetik)
orang lain - Penampilan peran efektif - Anjurkan mengikuti
4. Mengungkapk meningkat kelompok pendukung (mis.
an perubahan - Perasaan fluktuatif Kelompok sebaya)
gaya hidup terhadap diri menurun - Latih fungsi tubuh yang
Objektif - Kebingungan dengan dimiliki
1. Menyembunyi nilai-nilai budaya - Latih peningkatan
kan/menunjuk menurun penampilan diri (mis.
kan bagian - Kebingungan dengan Berdandan)
tubuh secara tujuan hidup menurun - Latih pengungkapan
berlebihan - Kebingungan dengan kemauan diri kepads orang
2. Menghindari jenis kelamin menurun lain maupun kelompok
melihat - Kebingungan dengan 2. Promosi koping (1.09312)
dan/atau nilai-nilai ideal menurun Observasi
menyentuh - Persepsi terhadap diri - Identifikasi kegiatan jangka
bagian tubuh membaik pendek dan panjang sesuai
3. Fokus 3. Kesadaran diri tujuan
berlebihan - Mengakui kemapuan - Identifikasi kemampuan
pada fisik meningkat yang dimiliki
perubahan dan - Mengakui kemampuan - Identifikasi sumber daya
persepsi tubuh mental meningkat yang tersedia untuk
4. Fokus pada - Mengakui kemampuan memenuhi tujuan
penampilan emosional meningkat - Identifikasi pemahaman
dan kekuatan - Mengenali keterbatasan proses penyakit
masa lalu fisik meningkat - Identifikasi dampak situasi
- Mengenali keterbatasan terhadap peran dan
Hubungan sosial
mental meningkat hubungan
berubah
- Mengenali pola - Identifikasi metode
kebiasaan meningkat penyelaesaian masalah
- Mengenali nilai-nilai - Identifikasi kebutuhan dan
pribadi meningkat keinginan terhadap
- Mengenali respon dukungan sosial
30
subjektif orang lain Terapeutik
meningkat - Diskusikan perubahan peran
- Mengenali respon yang dialami
subjektif terhadap situasi - Gunakan pendekatan yang
meningkat tenang dan meyakinkan
- Mempertahankan - Diskusikan alasan
kesadaran berpikir mengkritik diri sendiri
meningkat - Diskusikan untuk
- Mempertahankan mengklarifikasi
kesadaran terhadap kesalapahaman dan
perasaaan meningkat mengevaluasi perilaku
- Verbalisasi persaan pada sendiri
orang lain meningkat - Diskusikan konsekuensi
- Interaksi dengan orng tidak menggunakan rasa
sair meningkat bersalah dan rasa malu
- Verbalisasi kebutuhan - Diskusikan risiko yang
meningkat menimbulkan bahaya pada
- Menerima perasaan diri sendiri
sendiri meningkat - Fasilitas dalam memperoleh
- Menerima perilaku informasi yang dibutuhkan
sendiri meningkat - Berikan pilaihan yang
- Membedakan diri dan realistis mengenai aspek-
orang lain meningkat aspek tertentu dalam
- Membbedakan diri dari perawatan
lingkungan meningkat - Motivasi untuk menentukan
harapan yang realistis
- Tinjau kembali kemampuan
dalam pengambilan
keputisan
- Hindari mengambil
keputiusan saat pasien berad
dibawah tekanan
- Motivasi terlibat dalam
31
kegiatan sosial
- Motivasi mengidentifikasi
sistem pendukung yang
tersedia
- Dampingi saat berduka (mis.
Penyakit kronsi, kecacatan)
- Perkenalakan dengan orang
atau kelompok yang berhasil
mengalami pengalaman
sama
- Dukung pengguanaan
mekanisme pertahanan yang
tepat
- Kurangi rangsangan
lingkungan yang
menghancurkan
Edukasi
- Anjurkan menjalin
hubungan yang memiliki
kepentingan dan tujuan sama
- Anjurkan pemggunaan
sumber spritual, jika perlu
- Anjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi
- Anjurkan keluarga terlibat
- Anjurkan membuat tujuan
yang lebih spesifik
- Ajarkan cara memecahkan
masalah secara konstruktif
- Latih penggunaan teknik
relaksasi
- Latih keterampilan sosial,
sesuai kebutuhan
32
- Latih mengembangkan
penilaian obyektif
4. Implementasi
5. Evaluasi Keperawatan
33
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dekubitus Merupakan Luka Yang timbul karena tekanan terutama
pada bagian tulang-tulang yang menonjol akibat tirah baring yang lama
ditempat tidur. Kasus dekubitus dapat terjadi pada semua umur terutama
pada lanjut usia dengan frekuensi kejadiannya sama pada pria dan wanita.
4.2 Saran
Demikian makalah ini kami buat, penulis mengharapkan kritikan
dan saran dari pembaca bila ada kesalahan atau ada bagian yang masih
kurang dan dijelas bagi pembaca maka penulis mohon maaf.
34
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/16447539/Asuhan_Keperawatan_Ulkus_Dekubitus
http://ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789/2974/1/Yulitia%20Sari
https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-8356-BAB1
35