Anda di halaman 1dari 17

Dosen: Aminullah, S. Kep.,Ns.

MAKALAH

ULKUS DEKUBITUS

DISUSUN OLEH

KELOMPOK

NURSYAFIKA

HARDIANTI

JENI CRISTINA LAISELA

MUHAMAD NUR HATAN

YAYASAN PENDIDIKAN MAKASSAR

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAKASSAR

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT.yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah  ini yang alhamdulillah
tepat pada waktunya yang berjudul ” ULKUS DEKUBITUS”.

Harapan penulis semoga tugas ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata, penullis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan  dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT.senantiasa meridhai segala
usaha kita. AAMIIN

Makassar, 24 Oktober 2020

                                 

  Penyusun
DAFTAR ISI

Kata pengantar .........................................................................................................

Daftar isi.....................................................................................................................

Bab 1. Pendahuluan

a. Latar Belakang ........................................................................................


b. Rumusan Masalah....................................................................................
c. Tujuan ......................................................................................................

Bab 2. Pembahasan

a. Definisi....................................................................................................
b. Etiologi....................................................................................................
c. Tipe Ulkus Dekubitus..............................................................................
d. Faktor – Faktor yang Menyebabkan Ulkus Dekubitus............................
e. Patofisiologi............................................................................................
f. Pathway Ulkus Dekubitus.......................................................................
g. Penampilan Klinis Dari Dekubitus..........................................................
h. Manifestasi Klinis dan Komplikasi.........................................................
i. Pemeriksaan Diagnostik..........................................................................
j. Penatalaksanaan medis............................................................................
Bab 3. Asuhan keperawatan
Pengkajian .....................................................................................................
Diagnosa Keperawatan...................................................................................
Intervensi keperawatan ..................................................................................
Bab 4. Penutup
Saran ..............................................................................................................
Kesimpulan....................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu aspek penting dalam pelayanan keperawatan adalahmenjaga dan


mempertahankan integritas kulit klien agar senantiasa terjaga danutuh. Intervensi dalam
perawatan kulit klien akan menjadi salah satu indikatorkualitas pelayanan keperawatan
yang diberikan. Kerusakan integritas kulitdapat berasal dari luka karena trauma
dan pembedahan, namun juga dapatdisebabkan karena tertekannya kulit dalam
waktu lama yang menyebabkaniritasi dan akan berkembang menjadi luka tekan atau
dekubitus (Mukti, 2005dalam jurnal “Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Dengan
PerilakuPerawat Dalam Upaya Pencegahan Dekubitus Di Rumah Sakit Cakra
HusadaKlaten”, Setiyawan.)Luka dekubitus merupakan suatu masalah bagi sebagian
klien yangdirawat di rumah sakit atau rumah perawatan lainnya. Mereka memiliki
risikountuk mengalami terjadinya dekubitus selama perawatan.
Penelitianmenunjukkan bahwa prevalensi luka tekan/ dekubitus bervariasi, tetapi
secaraumum dilaporkan bahwa 5-11% terjadi di tatanan perawatan akut (acute care),15-
25% di tatanan perawatan jangka panjang (longterm care), dan 7-12% ditatanan
perawatan rumah (home health care). Ulcus dekubitus dapat menjadiprogresif dan sulit
untuk disembuhkan. Komplikasi luka tekan sangat seringdan mengancam kehidupan.
Masalah dekubitus menjadi problem yang cukupserius. Oleh karena itu perlu
pengetahuan cukup tentang dekubitus agardiagnosis dapat ditegakkan secara dini
sehingga penatalaksanaan dapatdilakukan dengan segera.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi dekubitus?
2. Apa saja etiologi dekubitus?
3. Apa faktor risiko terkena dekubitus?
4. Apa saja stadium luka dekubitus?
C. TUJUAN
1. Mengetahui definisi dekubitus
2. Mengetahui etiologi dekubitus
3. Mengetahui proses terjadinya dekubitus
4. Mengetahui faktor risiko dekubitus
5. Mengetahui stadium luka dekubitus
6. Mengetahui cara pencegahan penyakit dekubitus
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi
Ulkus dekubitus adalah kerusakan atau kematian kulit sampai jaringan dari bawah
kulit bahkan menembus otot sampai mengenai tulang, akibat adanya penekanan pada
suatu area secara terus – menerus sehingga mengakibatkan gangguan sirkulasi darah.

Ulkus dekubitus adalah ulkus yang ditimbulkan karena tekanan yang kuat oleh berat
badan pada tempat tidur.
Luka dekubitus adalah nekrosis pada jaringan lunak antara tonjolan tulang dan
permukaan padat, paling umum akibat imobilisasi.

B. Etiologi
1. Tekanan
2. Kelembaban
3. Gesekan

C. Tipe Ulkus Dekubitus


Berdasarkan waktu yang diperlukan untuk penyembuhan dari suatu ulkus dekubitus
dan perbedaan temperatur dari ulkus dengan kulit sekitarnya, dekubitus dapat dibagi
menjadi tiga;

1. Tipe normal: Mempunyai beda temperatur sampai dibawah lebih kurang 2,5oC
dibandingkan kulit sekitarnya dan akan sembuh dalam perawatan sekitar 6
minggu. Ulkus ini terjadi karena iskemia jaringan setempat akibat tekanan, tetapi
aliran darah dan pembuluh-pembuluh darah sebenarnya baik.

2. Tipe arterioskelerosis: Mempunyai beda temperatur kurang dari 1oC antara


daerah ulkus dengan kulit sekitarnya. Keadaan ini menunjukkan gangguan aliran
darah akibat penyakit pada pembuluh darah (arterisklerotik) ikut perperan untuk
terjadinya dekubitus disamping faktor tekanan. Dengan perawatan, ulkus ini
diharapkan sembuh dalam 16 minggu.

3. Tipe terminal: Terjadi pada penderita yang akan meninggal dunia dan tidak akan
sembuh.

Faktor – Faktor yang Menyebabkan Ulkus Dekubitus


-    Faktor Umum
Karena adanya tekanan yang lama pada satu sisi tubuh, kelembaban kulit yang
dapat menyebabkan peregangan dan anggulasi pembuluh darah serta faktor
gesekan dimana berlipatnya kulit akibat gesekan badan yang sangat kurus.
-    Faktor Pediatrik
Faktor pediatrik juga menyebabkan ulkus dimana pada masa ini lapisan dan
jaringan kulit belum berfungsi sempurna. Jika mengalami tekanan pada daerah
tubuh yang sama, gesekan kulit secara terus menerus rentan timbul ulkus.
-    Faktor Transcultural
Budaya yang mana anggapan masyarakat banyak orang sakit (orang sakit berat)
harus bedrest dalam tahap penyembuhan dapat menjadi faktor penyebab ulkus.
-    Faktor Gerontology
Pada masa ini fungsi organ tubuh seorang mulai menurun. Begitu pula dengan
lapisan kulit rentan terkena ulkus.

D. Patofisiologi
Tekanan imobilisasi yang lama akan mengakibatkan terjadinya dekubitus, kalau salah
satu bagian tubuh berada pada suatu gradient (titik perbedaan antara dua tekanan).
Jaringan yang lebih dalam dekat tulang, terutama jaringan otot dengan suplai darah
yang baik akan bergeser kearah gradient yang lebih rendah, sementara kulit
dipertahankan pada permukaan kontak oleh friksi yang semakin meningkat dengan
terdapatnya kelembaban, keadaan ini menyebabkan peregangan dan angggulasi
pembuluh darah (mikro sirkulasi) darah yang dalam serta mengalami gaya geser
jaringan yang dalam, ini akan menjadi iskemia dan dapat mengalami nekrosis
sebelum berlanjut ke kulit
E. Pathway Ulkus Dekubitus
F. Penampilan Klinis Dari Dekubitus
Karakteristik penampilan klinis dari dekubitus dapat dibagi sebagai berikut;

Reaksi peradangan masih terbatas pada


Derajat I epidermis, tampak sebagai daerah
kemerahan/eritema indurasi atau lecet.
Reaksi yang lebih dalam lagi sampai
Derajat II mencapai seluruh dermis hinggah lapisan
lemah subkutan, tampak sebagai ulkus
yang dangkal, dengan tepi yang jelas dan
perubahan pigmen kulit.
Ulkus menjadi lebih dalam, meliputi
jaringan lemak subkutan dan menggaung,
Derajat III berbatasan dengan fascia dari otot-otot.
Sudah mulai didapat infeksi dengan
jaringan nekrotik yang berbau.

Perluasan ulkus menembus otot, hingga


Derajat IV tampak tulang di dasar ulkus yang dapat
mengakibatkan infeksi pada tulang atau
sendi.

G. Manifestasi Klinis dan Komplikasi

1. Tanda cidera awal adalah kemerahan yang tidak menghilang apabila ditekan ibu jari.

2. Pada cidera yang lebih berat dijumpai ulkus dikulit.

3. Dapat timbul rasa nyeri dan tanda-tanda sistemik peradangan, termasuk demam dan
peningkatan hitung sel darah putih.

4. Dapat terjadi infeksi sebagai akibat dari kelemahan dan perawatan di Rumah Sakit
yang berkepanjangan bahkan pada ulkus kecil.
H. Pemeriksaan Diagnostik

Kultur : pertumbuhan mikroorganisme tiruan atau sel – sel jaringan.

Albumin serum : protein utama dalam plasma dan cairan serosa lain.

I. Penatalaksanaan medis

1. Merubah posisi pasien yang sedang tirah baring.

2. Menghilangkan tekanan pada kulit yang memerah dan penempatan pembalut yang
bersih dan tipis apabila telah berbentuk ulkus dekubitus.

3. Sistemik : antibiotic spectrum luas, seperti :

 Amoxilin 4x500 mg selama 15 – 30 hari.

 Siklosperm 1 – 2 gram selama 3 – 10 hari.

 Topical : salep antibiotic seperti kloramphenikol 2 gram.

BAB III
Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
 Aktivitas/ istirahat
Tanda : penurunan kekuatan, ketahanan, keterbatasan rentang gerak.pada
area yang sakit gangguannya misalnya otot perubahan tunas.
 Sirkulasi
Tanda : hipoksia, penurunan nadi perifer distal pada ekstremitas yang
cidera, vasokontriksi perifer umum dengan kehilangan nadi, kulit putih
dan dingin, pembentukan edema jaringan.
 Eleminasi
Tanda : keluaran urin menurun adalah tidak adanya pada fase darurat,
warna mungkin hitam kemerahan , bila terjadi, mengidentifiasi kerusakan
otot.
 Makanan/cairan
Tanda : edema jaringan umum, anoreksia, mual dan muntah.
 Neurosensori
Gejala : area kebas/kesemutan
 Pernapasan
Gejala :menurunnya fungsi medulla spinalis, edema medulla, kerusakan
neurology, paralysis abdominal dan otot pernapasan.

 ntegritas ego
Gejala : masalah keluarga, pekerjaan, keuangan, kecacatan.
Tanda : ansietas, menangis, ketergantungan, mmenarik diri, marah.

 Keamanan
Tanda : adanya fraktur akibat dilokasi (jatuh, kecelakaan, kontraksi otot
tetanik, sampai dengan syok listrik).

2. Diagnosa Keperawatan
1. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan destruksi mekanis jaringan
sekunder terhadap tekanan, gesekan dan fraksi.

2. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan pembatasan gerak yang diharuskan,


status yang dikondisikan, kehilangan control motorik akibat perubahan status mental.

3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan


ketidakmampuan pemasukkan oral.

4. Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan pemajanan dasar dekubitus,


penekanan respons inflamasi.

5. Risiko tinggi terhadap inefektif penatalaksanaan regimen terapeutik berhubungan


dengan ketidakcukupan pengetahuan tentang etiologi, pencegahan, tindakan dan
perawatan dirumah.

3.  Intervensi Keperawatan

DP 1
Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan destruksi mekanis jaringan
sekunder terhadap tekanan, gesekan dan fraksi.
Intervensi

 Terapkan prinsip pencegahan luka dekubitus.

 Atur posisi pasien seyaman mungkin

 Balut luka dengan balutan yang memepertahankan kelembaban lingkungan di


atad dasar luka

Rasional

 prinsip pencegahan luka dekubitus, meliputi mengurangi atau merotasi tekanan


dari jaringan lunak.

 meminimalkan terjadinya jaringan yang terkena dekubitus.

 luka yang lembab dapat mempercepat kesembuhan.


DP 2
Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan pembatasan gerak yang diharuskan,
status yang dikondisikan, kehilangan control motorik akibat perubahan status mental.
Intervensi

 Dukungan mobilisasi ketingkat yang lebih tinggi.

 Bantu/ dorong perawatan diri / kebersihan seperti mandi

 Berikan perhatian khusus pada kulit

Rasional

 gerakan teratur menghilangkan tekanan konsisten diatas tonjolan tulang.

 meningkatkan kekuatan otot dan sirkulasi, meningkatkan control pasien dalam


situasi dan peningkatan kesehatan lingkungan.

 penelitian menunjukkan bahwa kulit sangat rentan untuk mengalami kerusakan


karena konsentrasi berat badan.

DP3
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan pemasukkan oral.
Intervensi

 Beri makan dalm jumlah kecil, sering dan dalam keadaan hangat.

 bantu Kebersihan oral sebelum mandi

 pertahan kalori yang ketat

Rasional

 membantu mencegah distensi gaster/ketidaknyamanan dan meningkatkan


pemasukkan, menambah napsu makan.

o mulut/peralatan bersih meningkatkan napsu makan yang baik.

o pedoman tepat untuk pemasukkan kalori yang tepat.


DP 4
Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan pemajanan dasar dekubitus,
penekanan respons inflamasi.
Intervensi

 Gunakan tehnik yang tepat selama mengganti balutan.

 Ukur TTV

 Gunakan sarung tangan steril

 Cuci dasar luka dengan larutan NaCl ,9%.

 Berikan obat antibiotik sesuai dengan indikasi

Rasional

 teknik yang baik mengurangi masuknya mikroorganisme pathogen kedalam luka.

 peningkatan suhu tubuh, takikardia menunjukkan adanya sepsis.

 setiap ulkus terkontaminasi oleh mikroorganisme yang berbeda, tindakan ini


dapat mencegah infeksi.

 Dapat membuang jaringan yang mati pada permukaan kulit dan mengurangi
mikroorganisme.

 antibiotic pilihanpada ulkus dekubitus berguna melawan organisme gram


negative dan gram positif.

DP 5
Risiko tinggi terhadap inefektif penatalaksanaan regimen terapeutik berhubungan
dengan ketidakcukupan pengetahuan tentang etiologi, pencegahan, tindakan dan
perawatan dirumah.
Intervensi

 Anjurkan tindakan untuk mencegah luka dekubitus.

 Anjurkan tindakan untuk mengobati luka dekubitus.

Rasional
 Pencegahan luka dekubitus lebih mudah dari
pengobatan.

 Instruksi spesifik ini membantu pasien dan keluarga


belajar untuk meningkatkan penyembuhan dan mencegah infeksi
BAB IV
PENUTUP

KESIMPULAN
Ulkus dekubitus adalah kerusakan atau kematian kulit sampai jaringan bawah
kulit bahkan menembus otot sampai mengenai tulang akibat adanya penekanan
suatu area secara terus menerus sehingga mengakibatkan gangguan sirkulasi
udara.
Gejalanya ulkus dekubitus adalah tanda cedera awal kemerahan yang tidak
menghilang apabila ditekan dengan ibu jari, pada cedera lebih berat dijumpai
ulkus di kulit, dapat timbul rasa nyeri dan tanda – tanda sistemik termasuk
demam dan peningkatan hitung sel darah putih.
Penatalaksanaan yang dilakukan pada ulkus dekubitus adalah dengan
penatalaksanaan media dan penatalaksanaan non medis.

Saran
 

Bagi perawat yang merawat pasien ulkus dekubitus, sebaiknya setelah


pasien pulang disarankan untuk melakukan beberapa hal yaitu :
1. Melakukan penatalaksanaan medis dan non medis.
2. Menekankan pentingnya kontrol ulang.
3. Jelaskan terapi yang diberikan, dosis dan efeknya.
4. Menjaga kebersihan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai