3. Metode
Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan kesehatan
tentang Manajemen Nyeri di ruang tunggu ICU RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya, oleh Mahasiswa / (i) STIKES Eka Harap Palangka Raya meliputi:
1) Ceramah
2) Tanya Jawab
3) Diskusi
4. Media
Adapun media yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan kesehatan
tentang Manajemen Nyeri di ruang tunggu ICU RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya yaitu meliputi:
1) Leaflet
2) PPT
5. Pelaksanaan Kegiatan
Adapun rangkaian kegiatan pendidikan kesehatan yang dilakukakan oleh
Mahasiswa / (i) STIKES Eka Harap Palangka Raya meliputi:
1) Topik : Pencegahan Dekubitus Pada Pasien Tirah Baring
2) Media dan alat : Leaflet dan PPT
3) Tempat : Di Ruang Tunggu ICU RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka
Raya
4) Hari dan tanggal : Sabtu, 19 September 2020
5) Jam : 10:00 s/d selesai
6) Seting Tempat
Keterangan :
: Pemateri dan moderator
: Fasilitator
: Peserta
6. Tugas Pengorganisasian
Adapun tugas yang dilakukan oleh Mahasiswa / (i) STIKES Eka Harap
Palangka Raya meliputi;
1) Moderator:
a. Membuka acara penyuluhan
b. Memperkenalkan mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan Pendidikan
Kesehatan
c. Menjelaskan tujuan dan topik yang akan dijelaskan
d. Menjelaskan kontrak dan waktu presentasi
e. Mengatur jalannya diskusi
2) Leader:
a. Menyampaikan materi penyuluhan
b. Melakukan simulasi jika kegiatan dalam bentuk demontrasi
3) Fasilitator:
a. Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya kegiatan
b. Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan dari awal sampai dengan akhir
c. Membuat dan mengedarkan absen peserta penyuluhan
4) Seksi Dokumentasi:
a. Melakukan dokumentasi kegiatan penyuluhan dalam kegiatan Pendidikan
Kesehatan.
7. Kegiatan Penyuluhan
KEGIATAN
No. WAKTU KEGIATAN PENYULUH
PESERTA
1. 5 menit Pembukaan:
1. Membuka kegiatan dengan 1. Menjawab salam
mengucapkan salam. 2. Mendengarkan dan
2. Memperkenalkan diri memperhatikan.
3. Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan.
4. Menyebutkan materi yang akan
diberikan.
2. 10 menit Pelaksanaan:
1) Menjelaskan tentang pengertian 1. Memperhatikan
dekubitus dan
mendengarakan.
2) Menjelaskan tentang apa itu tipe
2. Bertanya
dekubitus
3) Menjelaskan tentang proses
terjadinya dekubitus dan faktor
penyebab dekubitus
4) Menjelaskan tentang derajat
dekubitus
5) Menjelaskan tentang pencegahan
dekubitus
3. 3 menit Evaluasi:
1. Menanyakan kepada peserta 1. Menjawab pertanyaan
tentang materi yang telah
diberikan,
4. 2 menit Terminasi:
1. Mengucapkan terimakasih atas 1. Mendengarkan
keikut sertaan peserta. 2. Menjawab salam
2. Mengucapkan salam penutup
8. Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
a. Tempat sesuai rencana
b. Peran dan tugas sesuai rencana
c. Setting tempat sesuai dengan rencana
2) Evaluasi Proses
a. Selama kegiatan semua peserta dapat mengikuti seluruh kegiatan
b. Selama kegiatan semua peserta aktif
3) Evaluasi Hasil
a. Peserta penyuluhan dapat memahami dari apa yang disampaikan dan
mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyuluh.
MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian Dekubitus
Dekubitus adalah kerusakan/kematian kulit sampai jaringan dibawah
kulit,bahkan menembus otot sampai mengenai tulang akibat adanya
penekanan pada suatu area secara terus menerus sehingga mengakibatkan
gangguan sirkulasi darah setempat.
Walaupun bagian tubuh semua mengalami decubitus, bagian bwah
dari tubuhlah yang terutama beresiko tinggidan membutuhkan perhatian
khusus. Area yang biasa terjadi decubitus adalah tempat diatas tonjolan
tulang dan tidak dilindungi oleh cukup dengan lemak sub kutan, misalnya
daerah sakrum, daerah trokaner mayor dan spina ischiadica superior
anterior, daerah tumit dan siku.
Dekubitus merupakan suatu hal yang serius, dengan angka
morbiditas dan mortalitas yang tinggi pada penderita lanjut usia. Di Negara-
negara maju, prosentase terjadinya dekubitas mencapai sejitar 11% dan
terjadi dalam dua minggu pertama dalamperawatan.
Usia lanjut mempunyai potensi besar untuk terjadi dekubitas karena
perubahan kulit berkaitan dengan bertambahnya usia antara lain:
a. Berkembangnya jaringan lemak subkutan
b. Berkurangnya jaringan kolagen dan elastin
c. Menurunnya efesiensi kolateral kapiler pada kulit sehingga kulot
menjadi lebih tipis dan rapu
3.Tipe terminal
Terjadi pada penderita yang akan meninggal dunia dan tidak akan sembuh.
2. Faktor ekstrinsik
1) Kebersian tempat tidur
2) Alat-alat tenun yang kusut dan kotor, atau peralatan medic yang
menyebabkan penderita terfiksasi pada suatu sikap tertentu juga
memudahkan terjadiannya decubitus
3) Duduk yang buruk
4) Posisi yang tidak tepat
5) Perubahan posisi yang kurang
4. Derajat Dekubitus
5. Pencegahan Dekubitus
Karena dekubitus lebih mudah dicegah daripada diobati, maka sedini
mungkin harus dicegah dengan cara :
1) Anjurkan pasien untuk merubah posisi untuk merenggangkan otot-
ototsetiap 2 jam sekali untuk mengurangi tekanan atau membantu
pasien melakukannya.
2) Anjurkan masukan cairan dan nutrisi yang tepat dan adekuat. Karena
kerusakan kulit lebih mudah terjadi dan lambat untuk sembuh jika
nutrisi pasien buruk.
3) Segera membersikan feses atau urin dari kulit karena bersifat iritatif
terhadap kulit.
4) .Infeksi daerah dekubitusumum terjadi, laporkan adanya area
kemerahan dengan segera.
5) Jaga agar kulit tetap keringmenggunakan minyak topikal : minyak
kelapa
6) Jaga agar linen tetap sering dan bebas dari kerutan
7) Beri perhatian khusus pada daerah –daerah yang beresiko terjadi
decubitus
8) Masase sekitar daerah kemerahan dengan sering menggunakan
9) lotion/ minyak topikal : minyak kelapa
10) Jangan gunakan lotion pada kulit yang rusak
11) Beri sedikit bedak tabur pada area pergessakan tapi jangan biarkan
menumpuk atau menggumpal
12) Gunakan kain pengalas biar memindahkan pasien tirah baring
13) Lakukan latihan gerak minimal 2x sehari untuk mencegah
kontraktur
14) Gunakan kasur busa , kasur kulit atau kasur perubahan tekanan
15) Lakukan tindakan mika miki
DAFTAR PUSTAKA