Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERAWATAN LUKA DEKUBITUS

Dosen Pengampu: Daryono, S.Pd., M.Kes

Disusun Oleh Kelompok 3:

1. Putri
2. Putri Anzayani
3. Melyana Ika Anggraini
4. Sahari Bulan
5. Narita Handayani
6. Atika Rahmadani
7. Andreas Joel Irwan
8. Putri Dwi Mulyana
9. Fatihatul Rizki
10. Muta Alim Hamzah

POLTEKKES KEMENKES JAMBI

PRODI DIII KEPERAWATAN


TINGKAT 2A

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat,
inayah, taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
keperawatan luka yang berjudul “Perawatan Luka Dekubitus” ini dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana.

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidaklah sempurna maka dari
itu kami harapkan adanya sumbangan pikiran dan masukkan, sehingga dalam
penyusunan makalah ini untuk kedepannya dapat lebih baik dari segi bentuk maupun
isi. Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang dimiliki
sangat kurang. Oleh karena itu, kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini.

Penyusun

Jambi, 19 Januari 2024

i
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR……………………………………………………………...i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………2
C. Tujuan……………………………………………………………………..2
D. Manfaat……………………………………………………………………2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Luka Dekubitus…………………………………………………..3
B. Penyebab Luka Dekubitus………………………………………………...3
C. Gejala Luka Dekubitus…………………………………………………....4
D. Tipe Luka Dekubitus……………………………………………………...5
E. Penanganan Luka Dekubitus……………………………………………...6
F. SOP Perawatan Luka Dekubitus………………………………………….7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………10
B. Saran……………………………………………………………………..10
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Luka adalah rusaknya kesatuan atau komponen jaringan yang menyebabkan
secara spesifik terdapat substansi jaringan yang rusak atau hilang. Ketika luka
timbul, beberapa efek akan muncul diantaranya adalah hilangnya seluruh atau
sebagian fungsi organ, respon stres simpatis, perdarahan dan pembekuan darah,
kontaminasi bakteri, dan kematian sel.
Ulkus dekubitus merupakan sebuah area luka yang terkena tekanan di daerah
bagian kulit menutupi tulang yang tampak menonjol keluar atau berhubungan
dengan peralatan medis, luka tekan akan timbul jika kulit. Luka tekan bisa
berdampak pada pasien yang mempunyai rasa sakit pada jaringan, nyeri, hilangnya
kegiatan aktifitas, gangguan citra diri, kualitas hidup yang dapat berubah dan
mempengaruhi beban keuangan.
Ulkus dekubitus adalah kerusakan bagian kulit normal yang diakibatkan karena
gesekan atau tekanan eksternal dalam jangka waktu yang panjang. Jika luka
dekubitus dibiarkan terlalu lama tanpa penanganan akan menimbulkan terjadi nya
infeksi dan penatalaksanaan terapi ulkus dekubitus akan menjadi terganggu, ulkus
dekubitus dikatagorikan sebagai luka kronis yang berlangsung lama.
Ulkus dekubitus sering terjadi gangguan dalam penyembuhan nya akibat faktor-
faktor yang timbul dari penderitanya. Ulkus dekubitus merupakan sebuah area luka
yang terkena tekanan di daerah bagian kulit menutupi tulang yang tampak menonjol
keluar atau berhubungan dengan peralatan medis, luka tekan akan timbul jika kulit
secara terus menerus bergesekan yang berkepanjangan.
Di Indonesia terdapat empat rumah sakit yang terdiri dari 1132 pasien,
berdasarkan hasil penelitian dilaporkan terjadinya luka dekubitus sebesar 8%
sedangkan sebelum masuk rumah sakit kejadian dekubitus sebesar 44% pasien. Dari
hasil keseluruhan pada pasien yang terjadi dekubitus sebesar 42% dari hasil tersebut
terjadi pada luka dekubitus derajat 3 dan 4 (Kusumah, A.M.P., Hasibuan, 2021).
Prevalensi ulkus dekubitus dalam beberapa negara di Asia seperti di Singapura
berkisar (18,1%), di negara Malaysia (15,5%), Jepang (9,8%) dan di China (1,8%)
(Trizolla, 2020).

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu luka decubitus atau ulkus dekubitus ?
2. Apa penyebab luka dekubitus ?
3. Apa saja tanda gejala luka dekubitus ?
4. Ada berapa tipe luka dekubitus ?
5. Bagaimana penanganan luka dekubitus ?
6. Bagaimana standar operasional prosedur perawatan luka dekubitus ?

C. Tujuan
1. Menjelaskan definisi luka dekubitus
2. Menjelaskan penyebab luka dekubitus
3. Mendeskripsikan tanda gejala luka dekubitus
4. Mendeskripsikan tipe luka dekubitus
5. Menjelaskan penanganan luka dekubitus
6. Memaparkan standar operasional prosedur perawatan luka decubitus

D. Manfaat
Hasil dari penulisan makala ini mampu mengembangkan ilmu keperawatan luka
pada pasien yang mengalami luka dekubitus.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Luka Dekubitus


Luka dekubitus adalah kerusakan atau kematian kulit sampai jaringan dibawah
kulit, bahkan menembus otot sampai mengenai tulang akibat adanya penekanan
pada suatu area secara terus menerus dalam waktu lama sehingga mengakibatkan
gangguan sirkulasi darah setempat (WOCN Society,2003 dalam Bryant, 2007).
Dekubitus merupakan masalah yang dihadapi oleh pasien-pasien dengan penyakit
kronis, pasien yang sangat lemah, dan pasien yang lumpuh dalam waktu lama,
bahkan saat ini merupakan suatu penderitaan sekunder yang banyak dialami oleh
pasien-pasien yang dirawat di rumah sakit (Morison 2003).
Umumnya, hal ini bisa terjadi pada mereka yang memiliki ruang gerak terbatas
akibat kondisi medis, misalnya menggunakan kursi roda, terlalu sering berbaring
karena tidak bisa bangun sendiri atau berdiri (lumpuh) atau tidak sadarkan diri
(koma) dalam waktu yang sangat lama. Hal ini membuat jaringan kulit di bagian
yang sering berbaring menjadi lebih mudah luka, akibat tekanan yang menghambat
peredaran darah. Tekanan yang berkepanjangan merupakan penyebab utama ulkus
dekubitus karena tekanan dapat menyebabkan iskemia jaringan lunak. Area yang
biasa terjadi dekubitus adalah tempat diatas tonjolan tulang dan tidak dilindungi
oleh cukup dengan lemak sub kutan, misalnya daerah sakrum, daerah trokanter
mayor dan spina ischiadica superior anterior, daerah tumit dan siku.

B. Penyebab Luka Dekubitus


Dekubitus disebabkan oleh tekanan dan gesekan pada kulit yang dapat
menghambat aliran darah ke kulit dan merusak permukaan kulit. Selain itu, ada
beberapa faktor yang juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena ulkus
dekubitus, antara lain:
1. Penurunan kemampuan indra perasa.
Pasien yang tidak bisa bergerak akibat cedera saraf tulang belakang atau
gangguan saraf biasanya juga mengalami mati rasa atau penurunan kemampuan
pada indra perasa. Kondisi di atas membuat pasien tidak merasakan nyeri atau

3
rasa tidak nyaman di kulit akibat tekanan yang terus-menerus, termasuk ketika
luka terbentuk.
2. Kekurangan asupan cairan dan nutrisi
Pasien yang tidak bisa bergerak dan hanya berbaring berisiko lebih tinggi untuk
mengalami malnutrisi dan dehidrasi. kondisi ini dapat membuat daya tahan dan
kesehatan jaringan kulit terganggu sehingga kulit lebih rentan rusak.
3. Gangguan aliran darah
Aliran darah yang terganggu akibat diabetes, penyakit jantung, gagal ginjal, atau
karena tidak adanya pergerakan tubuh itu sendiri dapat meningkatkan risiko
terjadinya kerusakan jaringan. Hal ini terjadi akibat kurangnya suplai oksigen
dan nutrisi ke area tersebut.

Selain itu, terdapat beberapa faktor risiko terjadinya luka dekubitus antara lain
sebagai berikut:

1. Usia
2. Kondisi kulit
3. Mobilitas
4. Tekanan
5. Perfusi jaringan
6. Geseran
7. Gesekan
8. Kelembaban
9. Lokasi penekanan

C. Tanda Gejala Luka Dekubitus


Ulkus dekubitus dapat muncul pada bagian tubuh mana saja yang mengalami
tekanan dalam waktu lama. Biasanya, area yang paling sering mengalami ulkus
dekubitus adalah bagian tubuh yang menonjol karena tulang. Berdasarkan tingkatan
keparahannya, berikut ini merupakan karakteristik luka yang muncul pada penderita
ulkus dekbitus:

4
1. Tingkat 1
Ulkus dekubitus Tingkat 1 ditandai dengan perubahan warna pada area kulit
tertentu, misalnya menjadi kemerahan atau kebiruan disertai dengan rasa sakit
atau gatal di area tersebut.
2. Tingkat 2
Ulkus dekubitus Tingkat 2 ditandai dengan luka lecet atau luka terbuka di area
yang terdampak.
3. Tingkat 3
Pada ulkus dekubitus Tingkat 3, terjadi luka terbuka hingga beberapa lapisan
kulit yang lebih dalam.
4. Tingkat 4
Ulkus dekubitus Tingkat 4 ditnadai dengan luka terbuka yang sangat dalam
hingga mencapai otot dan tulang.

D. Tipe Luka Dekubitus


Berdasarkan waktu yang diperlukan untuk penyembuhan dari suatu ulkus
dekubitus dan perbedaan temperatur dari ulkus dengan kulit sekitarnya, dekubitus
dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Tipe normal
Ulkus ini terjadi karena iskemia jaringan setempat akibat tekanan, tetapi aliran
darah dan pembuluh-pembuluh darah sebenarnya baik.
2. Tipe arterioskelerosis
Keadaan ini menunjukkan gangguan aliran darah akibat penyakit pada pembuluh
darah (arterisklerotik) ikut perperan untuk terjadinya dekubitus disamping faktor
tekanan. Dengan perawatan, ulkus ini diharapkan sembuh dalam 16 minggu.
3. Tipe terminal
Terjadi pada penderita yang akan meninggal dunia dan tidak akan sembuh.

5
E. Penanganan Luka Dekubitus
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengobati ulkus
dekubitus:

1. Perawatan luka dekubitus


Jika luka tidak terbuka, bersihkan area kulit dengan sabun yang tidak
mengandung alkohol dan pewangi, kemudian langsung keringkan. Jika luka
terbuka maka ulkus dekubitus perlu dibersihkan dengan antiseptik dan ditutup
dengan perban agar luka tidak terinfeksi dan kulit sekitarnya tetap kering. Selain
itu, ganti perban secara berkala dan bersihkan luka dengan cairan infus setiap
mengganti perban.
2. Operasi untuk mengangkat jaringan mati
Agar luka dekubitus cepat sembuh, koreng, dan jringan yang sudah mati perlu
diangkat melalui operasi kecil. Tindakan ini bertujuan untuk merangsang
pertumbuhan kulit baru yang sehat.
3. Terapi tekanan negatif
Untuk mempercepat penyembuhan dapat dilakukan terapi tekanan negatif atau
Vaccum Assisted Closure (VAC). Metode ini bertujuan untuk menyedot cairan
berlebih dari luka, mengurangi risiko terjadinya infeksi, dan meningkatkan
aliran darah ke luka sehingga dapat mempercepat penyembuhan.
4. Perubahan posisi tubuh
Posisi tubuuh penderita ulkus dekubitus perlu diubah secara berkala agar luka
dekubitus yang dialami oleh penderita tidak semakin buruk. Jika penderita
berada di tempat tidur, gantilah posisinya menjadi miring kiri, miring kanan, dan
kembali terlentang setiap 2 jam.
5. Obat-obatan
a) Ibuprofen untuk meredakan rasa sakit terutama Ketika penderita sednag
dirawat lukanya atau perlu diubah posisinya.
b) Antibiotic minum atau salep untuk melawan infeksi berat jika ulkus
dekubitus sudah mengakibatkan infeksi pada penderita.

6
F. Sop Perawatan Luka Dekubitus

PERAWATAN LUKA DEKUBITUS


Pengertian Dekubitus adalah kerusakan atau kematian kulit sampai
jaringan dibawah kulit, bahkan menembus otot sampai
mengenai tulang akibat adanya penekanan pada suatu area
secara terus menerus dalam waktu lama sehingga
mengakibatkan gangguan sirkulasi darah setempat.
Tujuan 1. Mencegah infeksi dari masuknya mikroorganisme ke
dalam kulit membran mukosa.
2. Mencegah bertambahnya kerusakan jaringan.
3. Mempercepat penyembuhan.
4. Membersihkan luka dari benda asing atau debris.
5. Mencegah penyebaran luka.
6. Mencegah perdarahan.
Prosedur Persiapan Alat dan Bahan:
1. Set steril, terdiri atas:
a. Kapas alkohol
b. Kasa steril
c. Baki untuk larutan NaCl 0,9%
d. Pinset anatomis
e. Pinset cirurgis
f. Lidi kapas steril
2. Derian tube/cutimed sorbad
3. Gunting plester
4. Plester
5. Alkohol 70%
6. Larutan NaCl 0,9%
7. Handscoon bersih
8. Handscoon steril
9. Penggaris milimeter diposible
10. Pencahayaan yang adekuat

7
Persiapan pasien
1. Pasien/ keluarga diberi penjelasan tentang tujuan
tindakan yang akan dilakukan.
2. Atur posisi pasien miring kiri/ kanan (sesuai dengan
letak luka dekubitus).
Pelaksananaan
1. Jelaskan prosedur pada pasien
2. Tutup ruangan atau pasang sampiran
3. Cuci tangan
4. Pakai handscoon bersih
5. Buka balutan dengan menggunakan kapas alkohol lalu
buang pada tempat sampah atau kantong plastic yang
telah disediakan
6. Observasi luka, ukur panjang, lebar, dan kedalaman
luka dengan menggunakan penggaris milimeter
disposible. Kemudian lihat juga keadaan luka, warna
luka, warna sekitar tepi luka, derajat luka, dan ada
cairan atau tidak. Catat semua hasil observasi
7. Buka set steril
8. Kasa digulungkan ke ujung pinset curirgis kemudian
tangan yang satu memegang pinset anatomi
9. Bersihkan luka dengan menggunakan kasa steril yang
telah diberi NaCl 0,9% dengan cara dari dalam ke luar
(pergerakkan melingkar) sambil memencet luka untuk
mengeluarkan eksudat
10. Kasa yang dipakai satu kali dan diganti lagi
11. Ulangi pembersihan sampai semua luka bersih dan
cairan eksudat keluar
12. Buang handscoon bersih
13. Pakai handscoon steril
14. Pakai cutimed sorbad untuk luka yang banyak
mengandung eksudat

8
15. Balut luka dengan menggunakan kasa steril. Jika luka
masih basah atau banyak mengeluarkan cairan maka
balut luka dengan kasa sampai 7 lapisan. Dan jika
sudah mulai kering maka 3 lapis kasa saja
16. Fiksasi dengan menggunakan plester
17. Buang handscoon dan kasa ditempat yang telah
disediakan
18. Bantu pasien dalam pemberian posisi yang nyaman
19. Angkat peralatan dan kantong plastic yang berisi
balutan dan handscoon kotor. Bersihkan alat dan buang
sampah dengan baik
20. Cuci tangan
21. Laporkan adanya perubahan luka kepada perawat yang
bertanggungjawab. Catat penggantian balutan, kaji
keadaan luka, dan respon pasien

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Luka dekubitus adalah kerusakan atau kematian kulit sampai jaringan dibawah
kulit, bahkan menembus otot sampai mengenai tulang akibat adanya penekanan
pada suatu area secara terus menerus dalam waktu lama sehingga mengakibatkan
gangguan sirkulasi darah setempat (WOCN Society,2003 dalam Bryant, 2007). Area
yang biasa terjadi dekubitus adalah tempat diatas tonjolan tulang dan tidak
dilindungi oleh cukup dengan lemak sub kutan, misalnya daerah sakrum, daerah
trokanter mayor dan spina ischiadica superior anterior, daerah tumit dan siku.
Dekubitus disebabkan oleh tekanan dan gesekan pada kulit yang dapat
menghambat aliran darah ke kulit dan merusak permukaan kulit. Selain itu, ada
beberapa faktor risiko terjadinya luka dekubitus yaitu usia, kondisi kulit,
kelembaban, tekanan, geseran, gesekan, mobilitas, perfusi jaringan, dan lokasi
penekanan. Ulkus dekubitus dapat muncul pada bagian tubuh mana saja yang
mengalami tekanan dalam waktu lama.

B. Saran
Dari penjelasan dan pemaparan makalah diatas maka diharapkan pembaca
mampu memahami tentang perawatan luka dekubitus. Serta diharapkan kepada
pembaca juga memberikan kritik dan saran tentang isi dari makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin, Muhammad, dkk. 2020. Modul Perawatan Luka. Samarinda: CV


Gunawana Lestari

Syapitri, Henny. (2017). METODE PENCEGAHAN LUKA DECUBITUS PADA


PASIEN BEDREST TOTAL MELALUI PERAWATAN KULIT. Idea Nursing Journal,
8 (2)

Tim Promkes RSST. 2022. Ulkus Dekubitus:


https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1863/ulkus-dekubitus/penatalaksanaan

Anda mungkin juga menyukai