KEPERAWATAN LUKA
Disusun oleh
Nama: FEBRIANI
NIM: PO7120120012
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya
Luka”. makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
keperawatan Luka. Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada ibu Dr.
Lindanur Sipatuh. S.Kep., Ns.,MM selaku dosen mata kuliah yang sudah
memberikan arahan kepada penulis dalam mata kuliah keperawatan Luka dalam
penyusunan makalah.
Akhir kata tidak ada sesuatu yang sempurna didunia ini, penulis
menyadari atas kekurangan dalam penyusunan makalah . Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun penulis harapkan bagi penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
tambahan pengetahuan.
PENYUSUN
FEBRIANI
ii
DAFTAR ISI
JUDUL........................................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
diakibatkan oleh tekanan dari luar yang berlebih pada umumnya terjadi
pada pasien yang menderita penyakit kronik yang sering berbaring lama
ditempat tidur. Kerusakan integritas kulit dapat berasal dari luka karena
tertekan dalam waktu yang lama sehingga menyebabkan iritasi dan akan
eksternal dalam jangka waktu yang lama (Potter & Perry, 2011).
tekan merupakan area jaringan yang cedera pada kulit atau jaringan lunak
yang melapisi tulang yang menonjol atau terkait dengan perangkat medis
atau peralatan lainnya. Luka tekan terjadi akibat penekanan yang terjadi
(NPUAP, 2019).
iv
pengaturan posisi. Tindakan Alih baring untuk pencegahan luka
mengurangi tekanan dan gaya gesek pada kulit dalam posisi duduk atau
B. Rumusan Masalah
v
C. Tujuan Penulis
vi
4
BAB II
PEMBAHASAN
penonjolan tulang dan tidak sembuh dengan urutan dan waktu biasa
2. Patofisiologi Dekubitus
periode iskemik, kulit yang berwarna putih atau warna cerah dapat
baru dapat berhenti > 1 jam hingga 2 (dua) minggu setelah tekanan
3. Komplikasi dekubitus
yang lebih ekstrim lagi yakni pasien meninggal akibat dari komplikasi
Kita dapat ikut bekerja sama dalam usaha memperbaiki keadaan umum
3) Kulit kita perlu dibasuh dan dibersihkan secara teratur. Di samping itu,
kulit harus pula kita keringkan dengan baik. Kalau perlu lindungilah
kulit kita dengan menggosoknya dengan krem cuci lanette atau suatu
c) Kulit domba
g) Bantal gelatin
h) Bye-bye/bantal udara
7
i) Tumit dan siku penderita dapat kita bungkus dengan bahan yang
atau sisi kiri atau sisi kanan tubuh mereka. Dalam melakukan tindakan
kita menerapkan sikap tubuh lain pada penderita, mereka lebih dahulu
ubah hanya mempunyai arti kalau dapat kita terapkan dengan baik.
Oleh karena itu, kita perlu membuat sebuah daftar yang berisi waktu
jumlah dan sikap tubuh yang lelah ditetapkan setiap 24 jam. Pada
luka pergeseran akibat baring lama. Luka tekan atau luka dekubitus yang
terjadi pada klien selalu menjadi satu kesalahan perawat dalam pemberian
setiap harinya akibat gesekan kulit pada baju dan aktivitas higiene yang
dilakukan setiap hari seperti mandi, lulur penggunaan lotion dan lain-lain.
gangguan neurologi seperti stroke, atau kondisi para plegi atau placid pada
maju angka dekubitus sudah sangat rendah walaupun jumlah klien dengan
sehingga tekanan pada tubuh pada satu area tubuh dapat berganti, selain
itu kualitas tempat tidur yang baik seperti “big cell” yang didesain khusus
9
dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi pada penderita lanjut
sekitar 11% dan terjadi dalam dua minggu pertama dalam perawatan.
ASEAN (Jepang, Korea & Cina) berkisar 2,1 % s.d. 18 % sedangkan studi
kesakitan dan kematian akibat dekubitus dapat di turunkan atau tidak ada
adanya penekanan pada suatu area secara terus menerus dalam waktu lama
Dekubitus
a) Faktor Intrinsik
1) Usia
2) Kondisi Kulit
3) Mobilitas
10
4) Status Nutrisi
5) Perfusi Jaringan
b) Intrinsik;
2) Kelembaban
3) Lokasi Penekanan
tempat diatas tonjolan tulang dan tidak dilindungi oleh cukup dengan
lemak sub kutan, misalnya daerah sakrum, daerah trokanter mayor dan
spina ischiadica superior anterior, daerah tumit dan siku usia lanjut
1) Tipe normal
sebenarnya baik.
2) Tipe arterioskelerosis
3) Tipe terminal
Terjadi pada penderita yang akan meninggal dunia dan tidak akan
sembuh.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
sedikit. Bila keadaan ini dibiarkan setelah 1 minggu akan terjadi kerusakan
kulit dengan batas yang tegas. Biasanya kerusakan ini bisa mencapai
tulang dan lapisan di bawah kulit. Luka tekan yang tidak ditangani dengan
pendidikan kesehatan.
keperawatan yang tepat untuk klien yang berisiko terkena luka tekan serta
13
B. Saran
bagaimana cara merawat luka, baik itu luka akut, kronik dan lain lain
sesuai penggolongan lukanya, oleh karena itu kita harus selalu belajar
supaya kita dapat merawat luka sesuai proserdur yang dianjurkan. Selain
itu perlu belajar lebih banyak dan menggali informasi dari berbagai
mencegah terjadinya decubitus pada pasien. Perawat perlu lebih sigap dan
cermat dalam melihat tanda-tanda dan gejala dari decubitus dan bisa
DAFTAR PUSTAKA
14