Dosen Pengampu:
Ns. Eni Kusyati, M.Si.Med
Disusun oleh:
Antonita Lintang Pawestri 1903015
Lisa Amalia 1903035
Mei Noviyanti 1903038
Roqimayatun Novitasari 1903053
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan limpahan rahmatnyalah maka kami boleh menyelesaikan sebuah karya
tulis dengan tepat waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah
dengan judul “Makalah Asuhan Keperawatan Dermatitis”, yang menurut kami
dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajarinya. Melalui kata
pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila
mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan kami buat kurang tepat atau
tidak berkenan di hati para pembaca. Dengan ini kami mempersembahkan makalah
ini dengan penuh rasa terimakasih dan semoga Tuhan memberkahi makalah ini
sehingga dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................4
1.3 Tujuan Umum :......................................................................................................4
Tujuan Khusus :.................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.....................................................................................................................5
2.1 Pengertian Dermatitis............................................................................................5
2.2 Epidemiologi...........................................................................................................5
2.3 Klasifikasi...............................................................................................................6
2.4 Penyebab Dermatitis..............................................................................................7
2.5 Tanda dan Gejala...................................................................................................7
2.6 Patofisiologi...........................................................................................................10
2.7 Pencegahan...........................................................................................................10
2.8 Pengobatan...........................................................................................................10
2.9 Komplikasi............................................................................................................12
2.10 Pathway.................................................................................................................12
2.11 Pengkajian............................................................................................................12
2.12 Diagnosa Keperawatan........................................................................................16
Rencana Tindakan Keperawatan.......................................................................................17
BAB III.................................................................................................................................20
PENUTUP............................................................................................................................20
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................20
3.2 Saran.....................................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kulit merupakan organ terbesar pada tubuh manusia mebungkus otot-otot dan
organ dalam. Kulit berfungsi melindungi tubuh dari trauma dan merupakan
benteng pertahanan terhadap bakteri. Kehilangan panas dan penyimpanan panas
diatur melalui vasodilatasi pembuluh-pembuluh darah kulit atau sekresi kelenjar
keringat. Organ-organ adneksa kulit seperti kuku dan rambut telah diketahui
mempunyai nilai-nilai kosmetik. Kulit juga merupakan sensasi raba, tekan, suhu,
nyeri, dan nikmat berkat jalinan ujung-ujung saraf yang saling bertautan. Secara
mikroskopis kulit terdiri dari tiga lapisan: pidermis, dermis, dan lemak subkutan.
Epidermis, bagian terluar dari kulit dibagi menjadi dua lapisan utama yaitu
stratum korneum dan stratum malfigi. Dermis terletak tepat di bawah pidermis,
dan terdiri dari serabut-serabut kolagen, elastin, dan retikulin yang tertanam
dalam substansi dasar. Matriks kulit mengandung pembuluh-pembuluh darah dan
saraf yang menyokong dan memberi nutrisi pada epidermis yang sedang tumbuh.
Juga terdapat limfosit, histiosit, dan leukosit yang melindungi tubuh dari infeksi
dan invasi benda-benda asing. Di bawah dermis terdapat lapisan lemak subcutan
yang merupakan bantalan untuk kulit, isolasi untuk pertahankan suhu tubuh dan
tempat penyimpanan energi.
Salah satu penyakit kulit yang paling sering dijumpai yakni Dermatitis yang
lebih dikenal sebagai eksim, merupakan penyakit kulit yang mengalami
peradangan. Dermatitis dapat terjadi karena bermacam sebab dan timbul dalam
berbagai jenis, terutama kulit yang kering. Umumnya enzim dapat menyebabkan
pembengkakan, memerah, dan gatal pada kulit. Dermatitis tidak berbahaya, dalam
arti tidak membahayakan hidup dan tidak menular. Walaupun demikian, penyakit
ini jelas menyebabkan rasa tidak nyaman dan amat mengganggu. Dermatitis
muncul dalam beberapa jenis, yang masing-masing memiliki indikasi dan gejala
Dermatitis yang muncul dipicu alergen (penyebab alergi) tertentu seperti racun
yang terdapat pada berbeda.
2.2 Epidemiologi
Dermatitis kontak uiritan dapat diderita semua orang dari berbagai golongan
umur, ras dan kelamin. Jumlah penderita kontak iritan diperkirakan cukup
banyak, namun angkanya secara tepat sulit diketahui. Hal ini disebabkan antara
lain oleh banyak penderita dengan kelainan ringan tidak datang berobat. Bila
dibandingkan dengan dermatitis kontak iritan jumlah penderita dermatitis kontak
alergik leih sedikit, karena hanya mengenai orang yang kulitnya sangat peka
(hipersensitif). Namun sedikit sekali informasi mengenai prevalensi dermatitis ini
di masyarakat.
2.3 Klasifikasi
2. Neurodermatitis
Timbul karena goresan pada kulit secara berulang, bisa berwujud kecil,
datar dan dapat berdiameter sekitar 2,5 sampai 25 cm. Penyakit ini muncul
saat sejumlah pakaian ketat yang kita kenakan menggores kulit sehingga
iritasi. Iritasi ini memicu kita untuk menggaruk bagian yang terasa gatal.
Biasanya muncul pada pergelangan kaki, pergelangan tangan, lengan dan
bagian belakang dari leher.
3. Seborrheic Dermatitis
5. Atopic Dermatitis
Dengan tanda dan gejala antara lain gatal-gatal, kulit menebal, dan
pecah-pecah. Seringkali muncul di lipatan siku atau belakang lutut. Dermatitis
biasanya muncul saat alergi dan seringkali muncul pada keluarga, yang salah
satu anggota keluarga memiliki asma. Biasanya dimulai sejak bayi dan
mungkin bisa bertambah atau berkurang tingkat keparahannya selama masa
kecil dan dewasa.
2.6 Patofisiologi
Dermatitis merupakan peradangan pada kulit, baik pada bagian dermis
ataupun epidermis yang disebabkan oleh beberapa zat alergen ataupun zat
iritan. Zat tersebut masuk kedalam kulit yang kemudian menyebabkan
hipersensitifitas pada kulit yang terkena tersebut. Masa inkubasi sesudah
terjadi sensitisasi permulaan terhadap suatu antigen adalah 5-12 hari,
sedangkan masa reaksi setelah terkena yang berikutnya adalah 12-48 jam.
Bahan iritan ataupun allergen yang masuk ke dalam kulit merusak lapisan
tanduk, denaturasi keratin, menyingkirkan lemak lapisan tanduk, dan
mengubah daya ikat air kulit. Keadaan ini akan merusak sel dermis maupun
sel epidermis sehingga menimbulkan kelainan kulit atau dermatitis.Adapun
faktor-faktor yang ikut mendorong perkembangan dermatitis adalah gesekan,
tekanan, balutan, macerasi, panas dan dingin, tempat dan luas daerah yang
terkena dan adanya penyakit kulit lain.
2.7 Pencegahan
a. Hindari kontak dengan iritan atau allergen. Jika anda alergi maka hindarilah
faktor pencetus alergi, seperti debu,bulu binatang.
b. Jika gatal, jangan menggaruk karena dapat terjadi luka, radang dan bernanah.
c. Hindari stres dan menjalankan pola hidup yang sehat.
d. Jaga kebersihan diri dan lingkungan.
e. Jaga kelembaban kult dengan cara menghndari perubahan suhu.
f. Hindari berkeringat terlalu banyak atau kepanasan.
g. Hindari sabun dengan bahan yang terlalu keras.
2.8 Pengobatan
2.9 Komplikasi
a. Dapat terjadi komplikasi yaitu infeksi bakteri. Gejalanya berupa bintik-bintik
yang mengeluarkan nanah. Pembengkakan kelenjar getah bening sehingga
penderita mengalami demam dan lesu.
b. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
c. Infeksi sekunder
d. Komplikasi yang sering terjadi pada anak dengan dermatitis atopi yaitu alergi
saluran napas dan infeksi kulit oleh kuman sthapylococcus aureus dan virus
Herpes Simplex.
e. Infeksi saluran nafas atas
f. Bronkitis
g. Infeksi kulit
2.10 Pathway
Terpajan ulang
a. Identitas Pasien
b. Keluhan Utama : Biasanya pasien mengeluh gatal, rambut rontok
c. Riwayat Kesehatan:
1. Riwayat Penyakit Sekarang : Tanyakan sejak kapan pasien merasakan
keluhan seperti yang ada pada keluhan utama dan tindakan apa saja yang
dilakukan pasien untuk menanggulanginya.
2. Riwayat Penyakit Dahulu : Apakah pasien dulu pernah menderita penyakit
seperti ini atau penyakit kulit lainnya.
3. Riwayat Penyakit Keluarga : Apakah ada keluarga yang pernah menderita
penyakit seperti ini atau penyakit kulit lainnya.
4. Riwayat Psikososial : Apakah pasien merasakan kecemasan yang
berlebihan. Apakah sedang mengalami stress yang berkepanjangan.
5. Riwayat Pemakaian Obat : Apakah pasien pernah menggunakan obat-
obatan yang dipakai pada kulit, atau pernahkah pasien tidak tahan (alergi)
terhadap sesuatu obat.
d. Pola Fungsi Gordon :
1) Pola Persepsi dan Penanganan Kesehatan
a) Persepsi terhadap penyakit :
Tanyakan kepada klien pendapatnya mengenai kesehatan dan
penyakit. Apakah pasien langsung mencari pengobatan atau
menunggu sampai penyakit tersebut mengganggu aktivitas pasien
b) Penggunaan :
Tanyakan tentang penggunaan obat-obat tertentu (misalnya
antidepresan trisiklik, antihistamin, fenotiasin, inhibitor
monoamin oksidase ( MAO), antikolinergik dan antispasmotik
dan obat anti-parkinson
Tanyakan tentang penggunaan alcohol, dan tembakau untuk
mengetahui gaya hidup klien.
2) Pola Nutrisi/Metabolisme
Tanyakan bagaimana pola dan porsi makan sehari-hari klien ( pagi,
siang dan malam )
Tanyakan bagaimana nafsu makan klien, apakah ada mual muntah,
pantangan atau alergi
Tanyakan apakah klien mengalami gangguan dalam menelan
Tanyakan apakah klien sering mengkonsumsi buah-buahan dan
sayur-sayuran yang mengandung vitamin antioksidant
3) Pola Eliminasi
Tanyakan bagaimana pola BAK dan BAB, warna dan
karakteristiknya
Berapa kali miksi dalam sehari, karakteristik urin dan defekasi
Adakah masalah dalam proses miksi dan defekasi, adakah
penggunaan alat bantu untuk miksi dan defekasi
4) Pola Aktivitas/Olahraga
Perubahan aktivitas biasanya/hobi sehubungan dengan gangguan
pada kulit
Kekuatan Otot :Biasanya klien tidak ada masalah dengan kekuatan
ototnya karena yang terganggu adalah kulitnya
Keluhan Beraktivitas : kaji keluhan klien saat beraktivitas.
5) Pola Istirahat/Tidur
Kebiasaan : tanyakan lama, kebiasaan dan kualitas tidur pasien
Masalah Pola Tidur : Tanyakan apakah terjadi masalah istirahat/tidur
yang berhubungan dengan gangguan pada kulit
Bagaimana perasaan klien setelah bangun tidur? Apakah merasa
segar atau tidak?
6) Pola Kognitif/Persepsi
Kaji status mental klien
Kaji kemampuan berkomunikasi dan kemampuan klien dalam
memahami sesuatu
Kaji tingkat anxietas klien berdasarkan ekspresi wajah, nada bicara
klien. Identifikasi penyebab kecemasan klien
Kaji penglihatan dan pendengaran klien
Kaji apakah klien mengalami vertigo
Kaji nyeri : Gejalanya yaitu timbul gatal-gatal atau bercak merah
pada kulit.
7) Pola Persepsi dan Konsep Diri
Tanyakan pada klien bagaimana klien menggambarkan dirinya
sendiri, apakah kejadian yang menimpa klien mengubah gambaran
dirinya
Tanyakan apa yang menjadi pikiran bagi klien, apakah merasa cemas,
depresi atau takut
Apakah ada hal yang menjadi pikirannya
8) Pola Peran Hubungan
Tanyakan apa pekerjaan pasien
Tanyakan tentang system pendukung dalam kehidupan klien seperti:
pasangan, teman, dll.
Tanyakan apakah ada masalah keluarga berkenaan dengan perawatan
penyakit klien
9) Pola Seksualitas/Reproduksi
Tanyakan masalah seksual klien yang berhubungan dengan
penyakitnya
Tanyakan kapan klien mulai menopause dan masalah kesehatan
terkait dengan menopause
Tanyakan apakah klien mengalami kesulitan/perubahan dalam
pemenuhan kebutuhan seks
10) Pola Koping-Toleransi Stres
Tanyakan dan kaji perhatian utama selama dirawat di RS ( financial
atau perawatan diri )
Kaji keadan emosi klien sehari-hari dan bagaimana klien mengatasi
kecemasannya (mekanisme koping klien ). Apakah ada penggunaan
obat untuk penghilang stress atau klien sering berbagi masalahnya
dengan orang-orang terdekat.
11) Pola Keyakinan-Nilai
Tanyakan agama klien dan apakah ada pantangan-pantangan dalam
beragama serta seberapa taat klien menjalankan ajaran agamanya.
Orang yang dekat kepada Tuhannya lebih berfikiran positif.
e. Pemeriksaan Fisik
1) Subjektif : Gatal
2) Objektif :
Skuama kering, basah atau kasar
Krusta kekuningan dengan bentuk dan besar bervariasi ( Yang sering
ditemui pada kulit kepala, alis, daerah nasolabial belakang telinga,
lipatan mammae, presternal, ketiak, umbilikus, lipat bokong, lipat paha
dan skrotum )
Kerontokan rambut
2.12 Diagnosa Keperawatan
Pada masalah keperawatan khususnya pada kasus Dermatitis secara teori terdapat
2 diagnosa keperawatan yang muncul yaitu:
Risiko infeksi berhubungan dengan kerusakan integritas kulit dibuktikan
dengan pasien mengatakan adanya sensasi panas terbakar dan kulit terasa
gatal nampka ruam kemerahan, kulit kering bersisik.
Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala penyakit di buktikan
dengan pasien mengatakan merasakan gatal dan mengeluh tidak nyaman,
pasien tampak menunjukan gejala distres.
Edukasi:
Observasi:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
2. selama 3 x 24 jam maka masalah Identifikasi sumber
gangguan rasa nyaman akan teratasi ketidaknyaman (mis. suhu
dengan Kriteria Hasil: ruang, kebersihan)
Kesejahteraan fisik meningkat. Monitor kondisi kulit, terutama Kelompok 4
Rileks meningkat. area benjolan (mis. tanda – tanda
Keluhan ketidak nyamanan iritasi)
menurun. Terapeutik:
Gelisah menurun.
Sediakan ruangan yang tenang
Keluhan sulit tidur menurun.
dan mendukung.
Pola tidur membaik.
Jadwalkan kegiatan sosial dan
.
kunjungan.
Fasilitasi kenyamanan
lingkungan ( mis. atur suhu,
selimut, kebersihan).
Atur posisi yang nyaman.
Hindari paparan kulit terhadap
iritan.
Edukasi:
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dermatitis adalah suatu peradangan pada dermis dan epidermis yang dalam
perkembangannya memberikan gambaran klinik berupa efloresensi polimorf dan
pada umumnya memberikan gejala subjektif gatal.Secara umum penyebab dari
dermatitis yaitu : respon kulit terhadap agen-agen yang beraneka ragam, mis: zat
kimia, protein, bakteri adanya respon alergi.Secara umum manifestasi klinis dari
dermatitis yaitu secara Subyektif ada tanda–tanda radang akut terutama pruritus
( sebagai pengganti dolor). Selain itu terdapat pula kenaikan suhu (kalor),
kemerahan (rubor), edema atau pembengkakan dan gangguan fungsi kulit
(function laisa). Sedangkan secara Obyektif, biasanya batas kelainan tidak tegas
dan terdapat lesi polimorfi yang dapat timbul secara serentak atau beturut-turut.
Komplikasi dengan penyakit lain yang dapat terjadi adalah sindrom pernapasan
akut, gangguan ginjal, Infeksi kulit oleh bakteri-bakteri yang lazim dijumpai
terutama staphylococcus aureus, jamur, atau oleh virus misalnya herpes simpleks.
3.2 Saran
Kepada pembaca disarankan agar dapat mengambil pelajaran dari makalah ini
sehingga apabila terdapat tanda dan gejala penyakit dermatitis pada seseorang
maka kita dapat melakukan tindakan yang tepat agar penyakit tersebut tidak
berlanjut ke arah yang lebih buruk. Dan disarankan kepada orang tua agar
menjaga/menghindarkan anak-anak dari bahan-bahan yang dapat menyebabkan
dermatitis.
DAFTAR PUSTAKA
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta DPP PPNI.
Djuanda Adhi. 2010. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi 6. Jakarta: FKUI.