POSTMATUR
Disusun oleh:
Kelompok 10/Kelas C
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
ANALISA ARTIKEL
POSTMATUR
Keperawatan Maternitas
Disusun oleh:
Kelompok 10/Kelas C
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah Swt. atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Postmatur”.
Penulis juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................1
1.3 Tujuan...................................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi...................................................................................................3
2.2 Epidemiologi.........................................................................................5
2.3 Penatalaksanaan...................................................................................7
2.4 Tanda dan Gejala.................................................................................7
2.5 Patofisiologi...........................................................................................8
2.6 Komplikasi dan Pencegahan..............................................................13
BAB 3 PATHWAY...............................................................................................15
BAB 4 ASUHAN KEPERAWATAN
4.1 Kasus...................................................................................................17
4.2 Pemerikasaan Fisik............................................................................18
4.3 Analisis Data dan Masalah................................................................18
4.4 Diagnosa..............................................................................................21
4.5 Intervensi ............................................................................................
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan.........................................................................................27
5.2 Saran....................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................28
2
BAB 1
PENDAHULUAN
Kehamilan adalah masa dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid
terakhir. Kehamilan juga dibagi menjadi triwulan, yaitu triwulan pertama dimulai dari
konsepsi sampai tiga bulan, triwulan kedua dimulai dari bulan keempat sampai bulan
ke enam, dan triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai sembilan bulan.
Salah satu gangguan yang terjadi pada kehamilan adalah adanya kehamilan
yang terjadi sampai masa matur, yaitu masa janin seharusnya sudah keluar. Beberapa
ahli dapat menyatakan kehamilan lewat bulan bila lebih dari 41 minggu karena angka
mordibitas dan mortalitas neonatus meningkat setelah usia 40 minggu. Kehamilan ini
disebut kehamilan post matur Kehamilan post matur merupakan kehamilan yang
melewati waktu 294 hari atau 42 minggu. Kehamilan lewat 42 minggu ini didasarkan
pada perhitungan usia kehamilan. Seringnya kesalahan dalam mendefinisikan
postmatur diperlukan deteksi sedini mungkin untukmenghindari kesalahan dalam
menentukan usia kehamilan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang disebut Kehamilan Post Matur?
2. Berapakah angka kejadian Kehamilan Post Matur yang mengancam jiwa
manusia terutama pada anak-anak?
3. Apa penyebab dari Kehamilan Post Matur?
4. Apa tanda-gejala terjadinya Kehamilan Post Matur?
5. Bagaimanakah patofisiologi terjadinya Kehamilan Post Matur?
6. Bagaimanakah pemeriksaan penunjang pada Kehamilan Post Matur?
7. Bagaimanakah komplikasi pada Kehamilan Post Matur?
8. Bagaimanakah prognosis pada Kehamilan Post Matur?
9. Bagaimana cara pencegahan dan pengobatan pada Kehamilan Post Matur?
1.3 Tujuan
1.Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Kehamilan Post Matur
2.Untuk mengetahui angka kejadian Kehamilan Post Matur
3
3.Untuk mengetahui penyebab Kehamilan Post Matur
4.Untuk mengetahui tanda gejala dari Kehamilan Post Matur
5.Untuk mengetahui patofisiologi terjadinya Kehamilan Post Matur
6.Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang dari Kehamilan Post Matur
7.Untuk mengetahui komplikasi apa saja yang disebabkan dari Kehamilan Post Matur
8.mengetahu prognosis dari Kehamilan Post Matur
9.Untuk mengetahui bagaimana cara pencegahan dan pengobatan pada Kehamilan Post
Matur
4
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
Bayi Post Term adalah bayi yang lahir setelah kehamilan lebih dari 42 minggu, dihitung
dari hari pertama haid terakhir tanpa memperdulikan berat badan bayi pada waktu lahir.
Kehamilan post matur merupakan kehamilan yang terjadi melewati waktu 294 hari atau 42
minggu. Kehamilan lewat dari 42 minggu ini didasarkan pada hitungan usia kehamilan
dengan rumus neagle. Rumus neagle ini adalah untuk menghitung tanggal kelahiran bayi
April- Desember (tanggal +7, bulan -3, tahun +1), Januari – Maret (tanggal +7, bulan +9, tahun
-1)
2.2 Epidemiologi
Divon dan Feldman-Leidner (2008) melaporkan bahwa insiden kehamilan pasca matur
berkisar dari 4-19%. Di Amerika Serikkat, 6% dari 4 juta kelahiran mengalami kelahiran
pada usia kandungan 42 minggu atau lebih (Martin dkk., 2009). Dalam referensi lain
disebutkan bahwa bila tidak dilakukan induksi, 12% dari semua kehamilan mencapai 43
minggu. Bila tidak diinduksi, 4% dari semua kehamilan mencapai 44 minggu.
2.3 Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan kehamilan post matur menurut American College of Obstetricians
and Gynecologist.
5
41 minggu lengkap
↓ ↓
Tanpa komplikasi bukti komplikasi:
Gangguan janin
Oligohiramnion
↓ ↓ ↓
Pemantauan janin induksi persalinan induksi persalinan
Penilaian volume
cairan amnion
a. Induksi
Induksi berarti memulai persalinan secara buatan setelah periode viabilitas. Pada
kehamilan lewat 41 minggu yang tanggalnya diketahui dengan baik, induksi
persalinan merupakan alternatif yang paling aman bagi wanita dan janinnya untuk
mengurangi gangguan pada janin dan mengurangi insiden mikrosomia janin.
Komplikasi kehamilan lainnya yang kemungkinan membutuhkan induksi adalah
kehamilan dengan diabetes, penyakit hemolitik, dan postmaturitas.
Sebelum dilakukan induksi, kesiapan fisiologis wanita dan janin dievaluasi.
Pemeriksaan untuk mengetahui maturitas janin pada umumnya dilakukan sebelum
induksi. Pemeriksaan tersebut meliputi evaluasi akurasi penanggalan, pengkajian
usia kehamilan dengan ultrasound atau pengkajian maturitas paru janin.
Keasiapan maternal merujuk pada kondisi serviks dan kemungkinan keberhasilan
induksi. Selama lebih dari 30 tahun lalu, Bishop melakukan penilaian panggul
untuk memperkirakan induksibilitas dengan mengevaluasi posisi serviks yang
berhubungan dengan vagina, konsistensi, pembukaan, penipisan serviks dan stasi
bagian terendah janin.
b. Pematangan Serviks
6
Pematangan serviks adalah proses pelunakan dan penipisan serviks, yang
normalnya terjadi pada saat mendekati aterm. Diyakini pematangan ini melibatkan
perubahan jaringan, dengan pemecahan serat kolagen yang mulanya padat.
Pemecahan ini disebabkan oleh perubahan aktivitas fibroblas di bawah kendali
berbagai hormon, termasuk prostaglandin.
2. Penatalaksanaan Keperawatan
a. Mengkaji janin secara cermat untuk mengidentifikasi risiko
- Mengkaji resiko secara hati-hati pada waktu masuk rumah sakit
- Memantau status janin dengan ketat
b. Mencegah komplikasi persalinan
- Membantu induksi persalinan
- Menyiapkan persalinan yang sulit
- Memberitahu petgas atau dokter anak terhadapkemungkinan kelahiran bayi
yang cidera.
c. Memberikan dukungan fisik dan emosional
d. Memberikan penyuluhan klien dan keluarga
2.5 Patofisiologi
1. Sindrom postmaturitas
Bayi postmatur memiliki tampilan unik dan khas. Ciriciri bayi yang mengalami
postmatur adalah kulit keriput, tidak merata, tubuh kurus, panjangdan kurus.
Pengerutan kulit ta,pak mencolok pada tangan dan kaki. Kuku pada bayi yang
mengalami kelahiran post matur akan lebih panjang.
Pada bayi post matur,
2. Disfungsi plasenta
7
Perubahan kulit janin pada kehamilan post matur disebabkan oleh hilangnya fungsi
verniks kaseosa yang seharusnya menjadi proteksi. Kematian sel pada janin akan
meningkat pada usia kehamilan 41 hingga 42 atau lebih, dibandingkan dengan pada
usia kehamilan 38 atau 39 minggu. Penuaan plasenta menyebabkan proses
oksigenasi pada janin menjadi terganggu.
3. Distress janin dan oligohidramnion
Secara normal, cairan amnion akan berkurang pada usia kehamilan 38 minggu dan
hal ini akan menyebabkan terjadinya masalah. Mekonium yang keluar kemudian
mencampuri cairan amnion yang sudah berkurang tersebut akan menyebabkan
sindrom aspirasi mekonium.
4. Hambatan pertumbuhan janin
Sepertiga bayi lahir yang lahir mati pada post term mengalami hambatanpertumbuhan.
Biasanya, induksi kehamilan dilakukan pada usia 42 minggu untuk mencegah kematian
janin.
8
4. Komplikasi obstetris atau medis
2.6.2 Pencegahan
BAB 3
PATHWAYS
9
BAB 4
ASKEP
4.1 Kasus
Ny. A 23 tahun, G2P1A0 H 39 mg, pendidikan SMP, Islam, IRT. Suami Tn. B, 26 tahun,
pendidikan S1, Islam, Pegawai Bank Swasta. Anak pertama sudah berumu 18 bulan dengan
riwayat persalinan vakum, BB: 3380 gr. Datang ke ruang VK RS. Sehat tanggal 27 Januari
2018, jam 23.00 WIB dengan perut mulas-mulas dan kenceng-kenceng. Klien dirujuk dari
puskesmas, karena fase latent terjadi pembukaan yang sangat lambat dari 0 sampai 3 cm dan
lamanya ± 15 jam. Pemeriksaan TTV : RR 24x/menit, N: 90x/menit, TD: 120/70 mmHg, S:
36,8 OC. Pemeriksaan neurologis: kesadaran compos mentis. Pemeriksaan obstetri: teraba
janin tunggal, puki, TFU: 36 cm, TBJ: 3500 gr, DJJ: 143-145x/menit, gerakan janin aktif,portio
lunak, pembukaan 4 cm, HIS: 2x/10'/30”. Rencana inpartu: SC. Pemeriksaan darah lab: Hb
10,6, Ht; 25, leukosit 8.600, trombosit 289.000. Pemerikasaan psikologi : klien mengatakan
bingung, cemas, takut karena belum segera melahirkan melahirkan dan ibu mengalami
kelelahan.
10
Alamat : Jl. Kalimantan no. 31, Jember
2. Keluhan utama
Dengan perut mulas-mulas dan kenceng-kenceng
3. Riwayat kehamilan sekarang
Fase latent terjadi pembukaan yang sangat lambat sampai 15 jam
4. Riwayat kesehatan dahulu
Anak pertama sudah berumu 18 bulan dengan riwayat persalinan vakum
5. Riwayat kesehatan keluarga
Dari anggota keluarga tidak ada yang pernah mengalami kehamilan post matur
6. Riwayat menstruasi
a. Umur menarche : 12 tahun
b. Siklus : 28 hari
c. Lamanya : 6-7 hari
d. Frekuensi : teratur
e. Sifat darah : encer
f. Disminorhoe : Jarang
g. Banyaknya : 3x ganti pembalut
h. HPHT : 20 Oktober 2017
7. Riwayat kontrasepsi
11
ii. BAB 1x sehari dan BAK 4-5x sehari
iii. Saat hamil :
iv. BAB 1x sehari dan BAK 6-7x sehari
d. Pola aktivitas dan latihan
i. Sebelum hamil :
ii. Melakukan pekerjaan rumah tangga seperti memasak, menyapu,
mencuci, mengepel, dan lain-lain.
iii. Saat hamil :
iv. Melakukan pekerjaan rumah tangga seperti memasak, menyapu,
mencuci, mengepel, dan lain-lain.
e. Pola tidur dan istirahat
i. Sebelum hamil :
ii. Tidur malam jam 21.00 dan bangun jam 05.00 pagi.
iii. Tidur siang mulai jam 13.00-14.30
iv. Saat hamil :
v. Tidur malam jam 21.00 dan bangun jam 05.00 pagi.
vi. Tidur siang mulai jam 13.00-14.30
f. Pola kognitif dan perseptual
i. Sebelum hamil : tidak memiliki gangguan pada kelima panca indera
ii. Sat hamil : tidak memiliki gangguan pada kelima panca indera
g. Pola persepsi diri
i. Sebelum hamil :
Gambaran diri : tidak terkaji
Identitas diri : merupakan seorang istri
Harga diri : tidak terkaji
Peran diri : peran sebagai istri
Aktualisasi diri : ingin menjadi seorang istri dan ibu yang baik
ii. Saat hamil :
Gambaran diri : tidak terkaji
Identitas diri : merupakan seorang istri
Harga diri : tidak terkaji
Peran diri : peran sebagai istri
Aktualisasi diri : ingin menjadi seorang istri dan ibu yang baik
h. Pola seksualitas dan reproduksi
12
i. Sebelum hamil : Melakukan hubungan seksual 3-4x dalam seminggu
ii. Saat hamil : Jarang melakukan hubungan seksual
i. Pola peran dan hubungan
i. Sebelum hamil : Berperan sebagai istri dan ibu rumah tangga.
ii. Saat hamil : Berperan sebagai istri dan ibu rumah tangga.
j. Pola manajemen koping dan stress
i. Sebelum hamil : Ketika mengalami stress yng dilakukan berdoa
ii. Saat hamil :Ketika mengalami stress yng dilakukan berdoa, mencari
hiburan untuk jalan-jalan bersama suami , menjaga anak pertama.
k. Sistem nilai dan kepercayaan
i. Sebelum hamil : Selalu beribadah dan berdoa supaya cepat diberikan
keturunan.
ii. Saat hamil : Selalu beribadah dan berdoa agar bayi lahir dengan sehat
dan selamat.
9. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umun : composmentis, k/u
b. Tanda-tanda vital:
i. Tekanan darah : 120/70 mmHg
ii. Nadi : 90x/menit
iii. RR : 24x/menit
iv. Suhu : 36,8°c
c. Kepala
Inspeksi : kepala bulat, tidak kotor, tidak tampak benjolan
abnormal Palpasi : tidak terdapat benjolan abnormal pada kepala
d. Muka
i. Inspeksi : Pucat karena terlihat cemas
ii. Palpasi : tidak ada pembengkakan pada wajah
e. Mata
i. Inspeksi : mata simetris, konjungtiva anemis
ii. Palpasi : tidak teraba benjolan abnormal pada kedua mata
f. Telinga
i. Inspeksi : bentuk telinga normal dan keadaan telinga bersih
ii. Palpasi : tidak teraba benjolan abnormal pada telinga
g. Hidung
13
i. Inspeksi : tulang hidung simetris, lubang hidung bersih, tidak
terdapat lesi atau luka
ii. Palpasi : tidak teraba benjolan abnormal
h. Mulut
i. Inspeksi : mulut tidak kotor, bibir tidak sianosis, tidak terdapat
stomatitis, mukosa bibir lembab
i. Leher
i. Inspeksi : tidak tampak pembesaran vena jugularis maupun
kelenjar tiroid
ii. Palpasi : tidak teraba benjolan abnormal
j. Dada (Mamae)
i. Inspeksi : pembesaran simetris, areola mamae coklat, puting susu
menonjol, colostrum tidak ada
ii. Palpasi : tidak teraba benjolan abnormal
k. Abdomen
i. Inspeksi : pembesaran pada abdomen sesuai dengan umur
kehamilan
ii. Palpasi :
Leopold I : pada bagian fundus teraba bokong
Leopold II : pada perut sebelah kiri teraba punggung, dibagian kanan
teraba bagian kecil janin
Leopold III : pada bagian bawah teraba kepala
Leopold IV : kepala bayi sudah masuk PAP
HIS/ Kontraksi : kontraksi 2x/10'/30” dalam pemukaan 4
TFU : 36 cm
TBJ : 3500 gram
l. Ekstremitas
i. Inspeksi : ektremitas tungkai simetris, tidak ada edema, tidak
ada lesi atau luka
ii. Palpasi : tidak teraba benjolan abnormal pada telinga
10. Pemeriksaan Anogenital
a. Perineum : kaku
b. Dinding vagina : cekung
c. Ujung sacrum : masih teraba
14
d. Portio : masih agak tebal
e. Konsistensi : tidak lembut
f. Pembukaan : 0-3 cm
g. Ketuban : selapu masih utuh
h. Anus : tidak hemoroid
11. Pemeriksaan Penunjang
a. Dilakukan pemeriksaan USG dan didapatkan hasil bahwa harus SC
15
29/04/2019 DS : klien Kehamilan post Ansietas AR
mengatakan matur
bingung, cemas,
takut karena belum
segera melahirkan Anak belum lahir
16
3. Berikan informasasi mengenai tujuan
dari tindakan yang dilaukan untuk
mengurangi cidera
4. Kolaborasi pemberian obat untuk
induksi
3. Ansietas bd gelisah dd 1. Gunakan pendekatan tenang dan
ancaman pada status terkini meyakinkan
2. Berikan rasa aman pada klien
3. Beri informasi atas kejadian yang
dialami pasien
4. Ajarkan pengambilan nafas / relaksasi
5. Cek pasien secara periodik
17
BAB 5
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kehamilan post matur adalah kehamilan yang berlangsung selama 42 minggu atau lebih
sejak awitan periode menstruasi berasumsi bahwa ovulasi terjadi pada dua minggu setelah
menstruasi terakhir. Penyebab post matur tidak jelas diketahui, namun penurunan kadar
esterogen pada kehamilan, faktor hormonal. dan faktor hereitas bisa menjadi penyebabnya.
Tanda dan gejalanya yaitu, uterus yang sangat besar, cairan terwarnai mekonium, pola denyut
jantung janin memburuk. Kehamilan post matur ini dapat dicegah dengan melakukan
pemeriksaan secar rutin dan teratur agar dapat diketahui dengan benar usia kehamilan.
4.2 Saran
Sebagai perawat dengan pengetahuan yang dimiliki diharapkan mampu untuk melakukan
tindakan asuhan keperawatan pada klien dengan kehamilan post matur dengan cepat, tepat dan
efektif sesuai dengan standar operasional prosedur. Pengetahuan ini harus dimiliki dan
pdiahami oleh semua perawat untuk mampu melakukan penatalaksanaan yang tepat apabila
menghadapi klien dengan masalah kehamilan post matur.
18
19