Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DERMATITIS KONTAK

OLEH :

NAMA : NI MADE RAI SRI WIDARI


NIM : 17C10083

INSTITUS TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2019/ 2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahas : Dermatitis Kontak


Sasaran : Lansia
Tempat : Rumah Pasien Lansia
Hari/Tanggal : Kamis, 09 Januari 2020
Waktu : 30 Menit
Penyuluh : Ni Made Rai Sri Widari

I. Latar Belakang
Dermatitis adalah penyakit kulit gatal-gatal, kering, dan
kemerahan. Dematitis juga dapat didefinisikan sebagai peradangan pada
kulit, baik karena kontak langsung dengan zat kimia yang mengakibatkan
iritasi, atau reaksi alergi.
Dengan kata lain, dermatitis adalah jenis alergi kulit. Selain
penyebab bahan-bahan kimia, sering kali dermatitis terjadi ketika kulit
sensitive kontak langsung dengan perhiasan logam biasanya emas dengan
kadar rendah atau perhiasan perak dan kuningan. Jika Anda mengalami kulit
kering dan gatal, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi pada dokter, apakah
yang terjadi pada kulit Anda teridentifikasi dermatitis.
Jika Anda teridentifikasi dermatitis, maka pertama kali yang harus
Anda ketehui adalah penyebab dari penyakit kulit tersebut. Pastikan Anda
menghindari penyebab dari iritasi dan alergi. Jangan pernah menggaruk,
meskipun rasa gatal tidak tertahankan. Sebab menggaruk tidak akan membuat
hilang rasa gatal, melainkan akan memperparah ketidaknyamanan Anda.
Sebab menggaruk akan menyebabkan kulit lebih rentan terhadap infeksi kulit
dan penyakit kulit lainnya. Biasanya rasa gatal timbul karena area kulit
tersebut kering maka gunakan pelembab untuk mengurangi rasa gatal.
Gunakan obat kulit untuk dermatitis, juga akan membantu mengurangi rasa
gatal.
II. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 1x30 menit, lansia mampu mengenal
dan mengatasi masalah dermatitis dalam kehidupan sehari-hari.

III.Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penjelasan selama 1x30 menit diharapkan Tn.G
memahami/mengetahui tentang:
1) Memahami pengertian radang kulit (dermatitis kontak iritan) dengan
bahasanya sendiri dengan benar.
2) Memahami penyebab dermatitis kontak
3) Memahami tanda dan gejala dermatitis kontak
4) Memahami cara penanganan dermatitis kontak

IV. Materi Penyuluhan


1. Pengertian dermatitis kontak
2. Penyebab dermatitis kontak
3. Tanda dan gejala dermatitis kontak
4. Penatalaksanaan dermatitis kontak

V. Materi (terlampir)

VI. Metode Penyampaian


Ceramah dan Tanya jawab

VII. Media
Leaflet
VIII. SETTING TEMPAT

Penyuluh

Lansia

IX. Kegiatan Penyuluhan


No Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Perserta
1 5 menit Pembukaan 1. Menjawab Salam
1. Salam perkenalan 2. Mendengarkan
2. Mengingatkan kontrak 3. Memperhatikan
3. Tujuan penyuluhan
4. Menyebutkan materi yang
akan diberikan
15 menit Pelaksanaan
Menjelaskan tentang :
1. Pengertian dermatitis 1. Memperhatikan
kontak 2. Memperhatikan
2. Etiologi dermatitis kontak bertanya dan
3. Tanda dan gejala dermatitis menjawab pertanyan
kontak yang diajukan
4. Penatalaksanaan dermatitis 3. Memperhatikan
kontak bertanya dan
5. Membuka sesi pertanyaan menjawab pertanyan
6. Diskusi dengan lansia yang diajukan

3. 5 menit Evaluasi :
1. Mengajukan
pertanyaan pada lansia Menjawab
2. Memberikan pertanyaan
reinforcemen positif atas
jawaban yang diberikan

4 5 Menit Terminasi :
1. Mengucapkan terima kasih 1. Mendengarkan
atas peran serta lansia 2. Menjawab Salam
2. Mengucapkan salam
penutup

X. Rencana Evaluasi
1. Str
uktur
a) Persiapan Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan bisa
digunakan dalam penyuluhan yaitu :
Leaflet
b) Persiapan Materi
Materi disiapkan dalam bentuk makalah dan leaflet agar lebih
mudah saat penyampaian kepada lansia.
c) Undangan
Dalam penyuluhan tentang dermatitis kontak ini saya
mengundang satu lansia.
2. Pro
ses Penyuluhan
a) Penyuluhan mengenai dermatitis
kontak berlangsung lancar dan lansia mengerti tentang penyuluhan
yang diberikan.
b) Di dalam proses penyuluhan
diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh dengan lansia yang
menerima penyuluhan.

3. Has
il penyuluhan
a. Jangka pendek
1) Lansia penyuluhan mengerti 80%
dari apa yang telah disampaikan dengan kriteria mampu
menjawab pertanyaan yang akan diberikan oleh penyuluh.
2) Menjelaskan kembali pengertian
dermatits kontak dengan bahasanya sendiri dengan benar.
3) Menjelaskan penyebab dermatitis
kontak
4) Menyebutkan tanda dan gejala
dermatitis kontak
5) Menjelaskan cara penanganan
dermatitis kontak
b. Jangka panjang
Meningkatkan pengetahuan lansia mengenai penyakit dermatitis
kontak.
Lampiran Materi
DERMATITIS KONTAK

A. PENGERTIAN DERMATITIS KONTAK


 Dermatitis adalah penyakit kulit gatal-gatal, kering dan kemerahan.
Dermatitis kontak adalah peradangan berupa ruam gatal, kering dan kemerahan
pada kulit yang muncul akibat kontak langsung dengan zat tertentu dan
mengiritasi kulit, atau merupakan reaksi alergi terhadap zat tertentu.

B. PENYEBAB DERMATITIS KONTAK


Ada dua jenis dermatitis kontak yang dibedakan berdasarkan reaksi
kulit terhadap zat penyebab dermatitis, yaitu:
1. Dermatitis kontak iritan. Terjadi kontak langsung
lapisan luar kulit dengan zat tertentu, sehingga merusak lapisan
pelindung kulit. Beberapa zat yang dapat memicu dermatitis kontak
iritasi adalah sabun, detergen, sampo, cairan pemutih, zat yang berada
di udara (misalnya serbuk gergaji atau serbuk wol), tumbuhan, pupuk,
pestisida, asam, alkali, minyak mesin, parfum, dan bahan pengawet.
2. Dermatitis kontak alergi. Muncul saat kulit
bersentuhan dengan zat alergen yang memicu sistem kekebalan tubuh
bereaksi, menyebabkan kulit gatal dan meradang. Zat alergen yang
sering memicu reaksi alergi pada kulit di antaranya adalah obat-obatan
(misalnya krim antibiotik), zat yang ada di udara (misalnya serbuk
sari), tanaman, bahan logam dalam perhiasan, karet, dan bahan
kosmetik (misalnya cat kuku dan pewarna rambut)

C. TANDA DAN GEJALA DERMATITIS KONTAK


a. Tanda-tanda kulit terinfeksi antara lain:
1. Gejala-gejala yang dirasakan semakin parah.
2. Keluar cairan nanah dari kulit. Keluhan ini sering disebut dengan istilah
eksim basah.
3. Rasa nyeri yang semakin meningkat.
4. Merasa tidak sehat.
5. Demam.
b. Gejala dermatitis kontak muncul pada bagian tubuh yang melakukan kontak
langsung dengan zat yang memicu reaksi pada kulit. Gejalanya antara lain:
1. Ruam kulit kemerahan.
2. Gatal yang dapat terasa parah.
3. Kulit kering atau bersisik.
4. Kulit lecet atau melepuh.
5. Pecah-pecah.
6. Terasa sakit saat disentuh atau muncul rasa nyeri

D. PENATALAKSANAAN DERMATITIS KONTAK


Pengobatan terbaik yang bisa dilakukan adalah menghindari
kontak dengan penyebab iritasi. Misalnya, menggunakan sarung tangan,
memakai baju lengan panjang dan celana panjang untuk menghindari kontak
dengan pohon-pohon dan apa pun yang telah menyentuh tanaman tersebut.
Pengobatan dapat diberikan seperti obat anti-inflamasi (steroid)
atau obat oles, antihistamin (untuk gatal-gatal) dan terapi kekebalan tubuh
untuk meminimalisir reaksi. Steroid (seperti prednisone) dapat digunakan
dalam bentuk tablet, suntikan atau krim dan salep.

Beberapa gaya hidup dan pengobatan lainnya yang dapat


membantu mengatasi dermatitis kontak yaitu:

1. Hindari menggaruk, karena tidak akan membuat gatal hilang


2. Konsumsilah makanan dengan gizi yang memadai.
3. Saat olahraga, kulit yang panas dan berkeringat akan menyebabkan gatal.
Bersihkanlah kulit dan dinginkan tubuh setelah olahraga.
4. Gunakan sabun atau deterjen ringan untuk membersihkan kulit. Hindari
iritasi kulit yang disebabkan oleh deodoran atau parfum dalam sabun.
5. Bilas kulit segera dengan sabun dan air jika terkena penyebab iritasi
dermatitis.
6. Gunakan pelindung saat akan kontak dengan iritan, misalnya
menggunakan sepatu boots dan sarung tangan bila akan menggunakan
pembersih rumah tangga yang mengiritasi, atau gunakan pakaian lengan
panjang dan celana panjang saat melakukan aktivitas di sekitar
lingkungan.
7. Hubungi dokter jika Anda mengalami demam, batuk, bengek, muntah atau
diare; jika bercak semakin parah meskipun telah melakukan pengobatan,
atau jika bercak merah baru berkembang lebih banyak.
DAFTAR PUSTAKA

1. Muttaqin, Arif. 2011. Asuhan


Keperawatan Gangguan Sistem Integumen. Jakarta: Salemba Medika.
2. Hetharia, Rospa. 2009.
Asuhan Keperawatan gangguan Sistem Integumen. Jakarta: Trans Info
Media.
3. Mitchel, Richard N. 2009.
Buku Saku Dasar Patologis Penyakit. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai