Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH OBAT ASLI INDONESIA

PENYAKIT GATAL-GATAL (ALERGI)

Disusun Oleh :

Sri Dewi Juwita Abdullah (15020160052)

Nur Alfiah (15020160064)

Ika Dwi Hartati (15020160152)

Isla Farman (15020160163)

Fakultas Farmasi

Universitas Muslim Indonesia

Makassar

2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi


Maha Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-
Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah obat asli Indonesia
tentang penyakit gatal-gatal (alergi).
Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata semoga makalah obat asli Indonesia tentang penyakit
gatal-gatal (alergi) dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.

Makassar, 02 April 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……….......………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang……………………………………………………...……...
1.2. Rumusan Masalah………………………………………………………...
1.3. Tujuan Penulisan………………………………………………….............
1.4. Manfaat Penulisan………………………………………………………...
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Penyakit Gatal-gatal (Alergi)…… ………………………………
2.2 Tipe-tipe Penyakit Gatal-gatal (Alergi) …………. ……… ……………...
2.3 Penyebab Penyakit Gatal-gatal (Alergi)…………………………………..
2.4 Patofisiologi Penyakit Gatal-gatal (Alergi)………………………………..
2.5 Tanaman Obat Penyakit Gatal-gatal (Alergi) ……..……………………..
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan………………………………………………………………...
3.2. Saran ………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kulit merupakan organ tubuh pada manusia yang sangat
penting karena terletak pada bagian luar tubuh yang berfungsi untuk
menerima rangsangan seperti sentuhan, rasa sakit dan pengaruh
lainnya dari luar. Kulit yang tidak terjaga kesehatannya dapat
menimbulkan berbagai penyakit kulit sehingga perlu menjaga
kesehatan kulit sejak dini agar terhindar dari penyakit. Kulit tubuh
seseorang yang terkena penyakit sangat mengganggu penampilan
dan aktifitas orang tersebut. Penyakit kulit sering dianggap remeh
karena sifatnya yang cenderung tidak berbahaya dan tidak
menyebabkan kematian. Hal tersebut sangat salah karena jika
penyakit kulit terus menerus dibiarkan dapat menyebabkan penyakit
tersebut semakin menyebar dan sulit untuk mengobatinya. Penyakit
kulit dapat menyerang siapa saja dan dapat menyerang pada bagian
tubuh mana pun. Penyakit kulit salah satu penyakit yang sering
dijumpai pada negara beriklim tropis seperti Indonesia. Data Profil
Kesehatan Indonesia 2010 menunjukkan bahwa penyakit kulit menjadi
peringkat ketiga dari sepuluh penyakit terbanyak pada pasien rawat
jalan.
Dermatitis Kontak Alergika (DKA) merupakan suatu penyakit
keradangan kulit yang ada dalam keadaan akut atau subakut, ditandai
dengan rasa gatal, eritema, disertai timbulnya papula, edema dan
vesikula di tempat yang terkena. Pajanan yang berulang atau berlanjut
akan menyebabkan plak eritema terlikenifikasidenganhiperkeratosis,
skuama, danfissura. Keadaan ini dapat ditemukan pada keadaan
kronik. Penyakit ini disebabkan oleh reaksi hipersensitifitas tipe IV dan
merupakan respon hipersensitifitas tipe lambat dan timbul akibat
pajanan suatu alergen, yang sebelumnya sudah terpajan oleh alergen
yang sama.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini antara
lain :
1. Apa definisi dari penyakit gatal-gatal (alergi)?
2. Apa saja Tipe-tipe Penyakit Gatal-gatal (Alergi)?
3. Bagaimana Penyebab Penyakit Gatal-gatal (Alergi)?
4. Bagaimana Patofisiologi Penyakit Gatal-gatal (Alergi)?
5. Apa Saja Tanaman yang Dapat Digunakan Sebagai Obat
Penyakit Gatal-gatal (Alergi)?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui definisi dari penyakit gatal-gatal (alergi)
2. Untuk mengetahui Tipe-tipe Penyakit Gatal-gatal (Alergi)
3. Untuk mengetahui Penyebab Penyakit Gatal-gatal (Alergi)
4. Untuk mengetahui Patofisiologi Penyakit Gatal-gatal (Alergi)
5. Untuk mengetahui Tanaman yang Dapat Digunakan Sebagai Obat
Penyakit Gatal-gatal (Alergi)
1.4 Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah untuk
mendapatkan pengetahuan mengenai penyakit gatal-gatal alergi
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Penyakit Gatal-gatal (Alergi)


Dermatitis adalah peradangan kulit pada epidermis dan dermis
yang disebabkan oleh faktor eksogen ataupun endogen dengan
ditandai gejala obyektif lesi bersifat polimorf dan gejala subyektif gatal.
Gejala utama yang dirasakan pada penderita penyakit dermatitis
adalah gatal, alergi, kulit melepuh, kulit meradang, perih, keluar
nanah, muncul kemerahan pada wajah, lutut, tangan dan kaki, tetapi
tidak menutup kemungkinan kemerahan muncul di daerah lain, daerah
yang terkena akan terasa sangat kering dan panas pada area
tersebut.
Dalam istilah kedokteran, alergi kulit disebut dermatitis kontak
alergi. Dermatitis kontak alergika (DKA) merupakan suatu penyakit
peradangan kulit yang ada dalam keadaan akut atau subakut, ditandai
dengan rasa gatal, eritema, disertai timbulnya papula, edema dan
vesikula di tempat yang terkena. Pajanan yang berulang atau berlanjut
akan menyebabkan plak eritema terlikenifikasi dengan hiperkeratosis,
skuama, danfissura. Keadaan ini dapat ditemukan pada keadaan
kronik. Penyakit ini disebabkan oleh reaksi hipersensitifitas tipe IV dan
merupakan respon hipersensitifitas tipe lambat dan timbul akibat
pajanan suatu alergen, yang sebelumnya sudah terpajan oleh alergen
yang sama.
2.2 Tipe-tipe Penyakit Gatal-gatal (Alergi)
Ada tiga jenis dermatitis umum yang harus dikenali, yaitu
dermatitis eksim, dermatitis kontak, dan dermatitis seboroik.
1. Dermatitis atopik (eksim) dimulai pada masa bayi. Peradangan
kulit ini muncul di bagian tubuh seperti di dalam siku, di belakang
lutut dan di depan leher. Saat tergores ruam ini akan
mengeluarkan cairan dan mengeras.
2. Dermatitis kontak terjadi pada area tubuh yang bersentuhan
dengan zat yang mengiritasi kulit atau menyebabkan reaksi alergi.
Zat itu seperti poison ivy, sabun, dan minyak. Ruam merah ini bisa
membakar, menyengat dan melepuh.
3. Dermatitis seboroik. Kondisi ini menyebabkan bercak bersisik, kulit
merah dan ketombe yang membandel. Biasanya memengaruhi
area tubuh berminyak, seperti wajah, dada bagian atas, dan
punggung. Pada bayi, gangguan ini dikenal sebagai cradle cap.
Dermatitis kontak merupakan istilah umum pada reaksi inflamasi
akut atau kronis dari suatu zat yang bersentuhan dengan kulit. Ada
dua jenis dermatitis kontak yaitu :
 Dermatitis kontak iritan (DKI) disebabkan oleh iritasi kimia
 Dermatitis kontak alergi (DKA) disebabkan oleh antigen (alergen)
dimana memunculkan reaksi hipersensitivitas tipe IV (cell-
mediated atau tipe lambat).
Karena DKI bersifat toksik, maka reaksi inflamasi hanya terbatas
pada daerah paparan, batasnya tegas dan tidak pernah menyebar.
Sedangkan DKA adalah reaksi imun yang cenderung melibatkan kulit
di sekitarnya (spreading phenomenon) dan bahkan dapat menyebar di
luar area yang terkena. Pada DKA dapat terjadi penyebaran yang
menyeluruh
2.3 Penyebab Penyakit Gatal-gatal (Alergi)
 Dermatitis atopik disebabkan berbagai faktor, termasuk kulit kering,
variasi gen, disfungsi sistem kekebalan tubuh, bakteri pada kulit
dan kondisi lingkungan.
 Dermatitis kontak terjadi akibat kontak langsung dengan salah satu
dari banyak iritasi atau alergen - seperti poison ivy, perhiasan yang
mengandung nikel, produk pembersih, parfum, kosmetik, dan
bahkan pengawet dalam banyak krim dan body lotion.
 Dermatitis seboroik mungkin disebabkan oleh ragi (jamur) yang ada
di sekresi minyak pada kulit. Orang dengan dermatitis seboroik
akan cenderung datang dan pergi tergantung pada musim.
2.4 Patofisiologi
Reaksi ini dapat disebut juga reaksi imun seluler lambat karena
diperantarai oleh sel T CD4+ dan CD8+. Reaksi ini dibedakan menjadi
beberapa reaksi, seperti reaksi Tuberkulin, reaksi Inflamasi Granulosa,
dan reaksi penolakan transplant. Mekanisme reaksi ini secara umum
sebagai berikut : Limfosit T tersensitasi. Pelepasan sitokin dan
mediator lainnya atau sitotoksik yang diperantarai oleh sel T langsung.
Timbul manifestasi berupa tuberkulosis, dermatitis kontak dan reaksi
penolakan transplant. Hipersensitivitas tipe IV (tipe lambat) atau yang
dipengaruhi oleh sel merupakan salah satu aspek imunitas yang
dipengaruhi oleh sel. Antigen akan mengaktifkan makrofag yang khas
dan membuat limfosit T menjadi peka sehingga mengakibatkan
terjadinya pengeluaran limfokin. Reaksi lokal ditandai dengan infiltrasi
sel-sel berinti tunggal. Ciri-ciri reaksi hipersensitivitas tipe IV menurut
Gupte (1990) adalah : 1). Perlu rangsangan antigen. 2). Pada
penderita yang peka reaksi terjadi pada pemaparan terhadap antigen
yang khas misalnya reaksi tuberculin. 3). Masa inkubaasi berlangsung
selama 7 sampai 10 hari. 4). Hipersensitivitas tipe lambat dapat
dipindahkan melalui sel-sel jaringan limfoid.
2.5 Tanaman Obat Untuk Penyakit Gatal-gatal (Alergi)
1. Minyak zaitun
Minyak zaitun murni atau extra virgin olive oil merupakan
pelembab alami kulit yang luar biasa manfaatnya. Tak hanya bisa
merangsang regenerasi sel kulit berkat kandungan vitamin E dan
antioksidannya, minyak ini juga bisa mempercepat proses
kesembuhan, menenangkan kulit, sekaligus mengurangi gatal-
gatal.
2. Oatmeal
Oatmeal dapat meredakan iritasi dan radang kulit karena
mengandung agen penenang dan antiradang. Selain itu, makanan
penurun kolesterol ini juga baik untuk menyembuhkan ruam kulit
yang dipicu oleh alergi terhadap zat tumbuhan tertentu, eksim, luka
bakar akibat sengatan matahari, cacar air, serta alergi lainnya.
3. Lidah buaya
Lidah buaya mengandung agen antiradang, emollient
(senyawa pembentuk lapisan tambahan penahan air di kulit),
antibakteri, dan antijamur. Kemampuan ini membuat lidah buaya
cakap untuk mengatasi berbagai permasalahan kulit termasuk
ruam.
Selain ahli dalam menyembuhkan, lidah buaya juga bisa
menenangkan kulit, mengurangi gatal, dan meminimalisir
kemerahan. Cara menggunakannya adalah dengan mengoleskan
gel lidah buaya ke area yang mengidap ruam, diamkan selama
sedikitnya 20 menit, lalu bilas. Ulangi prosedur ini sedikitnya 3 kali
sehari hingga ruamnya hilang.
4. Chamomile
Chamomile dapat digunakan sebagai obat ruam kulit karena
efeknya yang menenangkan kulit. Selain itu, chamomile juga bisa
meredakan gatal, mengurangi radang, mempercepat proses
penyembuhan karena bersifat anti-iritasi dan anti-radang. Di
samping itu, bahan alami ini juga mengandung agen antibakteri,
antijamur, serta antivirus.
Cara memakainya adalah dengan merendam kain bersih ke
dalam seduhan teh chamomile, lalu letakkan itu sebagai kompres di
kulit yang kena ruam. Diamkan selama 10-15 menit, dan lakukan
prosedur ini sedikitnya 2-3 kali sehari selama beberapa hari.
5. Neem
Neem tak cuma bersifat antiradang, namun juga analgesik
(pereda rasa sakit), anti-iritasi, antijamur, antivirus, dan antibakteri.
Kehebatan ini membuat neem sangat efektif mengatasi berbagai
penyakit kulit ringan seperti eksim, kudis, ruam, jerawat, psoriasis,
dan infeksi lainnya. Selain itu, neem juga mengandung beragam
antioksidan yang bisa menangkal penuaan serta merangsang
regenerasi sel kulit.
Cara memakai neem sebagai obat ruam kulit alami adalah:
Didihkan segenggam daun neem dalam air selama 15-20 menit.
Saring, dan biarkan airnya dingin dengan sendirinya. Rendam
cotton ball ke air tersebut, lalu tempatkan di kulit terinfeksi selama
sedikitnya 10 menit. Lakukan beberapa kali sehari selama
beberapa hari ke depan.
6. Calendula
Calendula merupakan tanaman hias yang tak hanya cantik
saja, namun juga memiliki beragam manfaat. Tanaman ini bisa
meredakan iritasi kulit, ruam, bisul, eksim, kulit kering, luka, dan
lebam. Semua itu berkat kandungan antiradang, astringent,
antijamur, antivirus, dan antibakterialnya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Dermatitis kontak alergika (DKA) merupakan suatu penyakit
peradangan kulit yang ada dalam keadaan akut atau subakut,
ditandai dengan rasa gatal, eritema, disertai timbulnya papula,
edema dan vesikula di tempat yang terkena.
2. Penyebab dermatitis kontak alergi adalah akibat kontak langsung
dengan salah satu dari banyak iritasi atau alergen - seperti poison
ivy, perhiasan yang mengandung nikel, produk pembersih, parfum,
kosmetik, dan bahkan pengawet dalam banyak krim dan body
lotion. .
3. Beberapa tanaman obat untuk penyakit gatal-gatal (alergi) adalah
Minyak zaitun, Oatmeal, Lidah buaya, Chamomile, Neem dan
Calendula.
3.2 Saran
Penulis banyak berharap pada para pembaca untuk memberikan
kritik dan saran yang membangun kepada penulis. Semoga makalah
ini berguna bagi penulis khususnya juga para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Adiani, Dian., 2014, “Karakteristik Dermatitis Kontak Alergi (DKA) RSUP


DR. Kariadi”, UNDIP Semarang

Penyakit Dermatitis, penyebab dan gejalanya diakses pada tanggal 02


April 2019 pukul 06.23 WITA

Rusyati dkk, “Dermatitis Kontak Alergi”, Fakultas Kedokteran Universitas


Udayana, Review

Perdana dkk, 2018, “Klasifikasi Penyakit Kulit Pada Manusia


Menggunakan Metode Binary Decision Tree Support Vector Machine
(BDTSVM) (Studi Kasus: Puskesmas Dinoyo Kota Malang)”,
Universitas Brawijaya Malang

Anda mungkin juga menyukai