PENYEMBUHAN LUKA
Fasilitator : Dwi Wirastri, S.Tr.Keb., M.Kes
Disusun oleh :
Nama : Nur’aini
NIM : 1601M.Bd003
Prodi : SI Kebidanan
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
Rahmat, Karunia serta Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Penyembuhan Luka’’. Kami juga berterima kasih kepada Ibu Dwi Wirastri,
S.Tr.Keb., M.Kes selaku dosen mata kuliah Wound Care yang telah memberikan
tugas kami ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita tentang Penyembuhan Luka. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya.Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguba bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kata-kata yang salah dan kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Penulis
DAFTAR ISI
Cover ..........................................................................................................................
Kata Pengantar ..........................................................................................................
Daftar Isi ....................................................................................................................
Bab I Pendahuluan ....................................................................................................
a. Latar Belakang................................................................................................
b. Rumusan Masalah ..........................................................................................
c. Tujuan ..............................................................................................................
Bab II Pembahasan ...................................................................................................
a. Definisi Luka ...................................................................................................
b. Klasifikasi Luka ..............................................................................................
c. Fisiologi Penyembuhan Luka.........................................................................
Bab III Penutup .........................................................................................................
Kesimpulan ............................................................................................................
Daftar Pustaka ...........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Luka merupakan kasus cedera yang sering dialami oleh setiap
manusia.Luka merupakan suatu keadaan hilang atau rusaknya sebagian jaringan
tubuh. Luka didefinisikan sebagai hilangnya integritas epitelial dari kulit(
Schwartz et al.,2000). Kulit berperan penting dalam kehidupan manusia, antara
lain mengatur keseimbangan air serta elektrolit, pengaturan suhu dan berfungsi
sebagai pelindung terhadap lingkungan luar. Kulit tidak dapat melaksanakan
fungsinya dengan baik saat pelindung ini rusak karena berbagai penyebabseperti
ulkus, luka, trauma, atau neoplasma. Oleh karena itu, sangat penting untuk
mengembalikan integritasnya sesegera mungkin (Mescher, 2011). Luka dapat
disebabkan oleh multifaktor, seperti trauma benda tajam, benda
tumpul,perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik, ataupun gangguan
hewan (Sjamsuhidajat, 2010).
Proses penyembuhan luka (wound healing) dari awal trauma hingga
tercapainya penyembuhan melalui tahapan yang kompleks. Proses ini terdiri dari
beberapa fase, yaitu fase hemostasis dan inflamasi, fase proliferasi, dan fase
maturasi (Schwartz et al., 2000). Fibroblast memegang peranan yang penting
pada fase proliferasi. Fibroblas akan menghasilkan bahan dasar serat kolagen
yang akan mempertautkan tepi luka (Sjamsuhidajat, 2010). Fibroblast juga akan
membentuk jaringan ikat baru dan memberikan kekuatan serta integritas pada
luka sehingga menghasilkan proses penyembuhan yang baik. Meningkatnya
jumlah sel fibroblast akan meningkatkan jumlah serat kolagen yang akan
mempercepat proses penyembuhan luka (Kumar et al., 2007).
Penanganan luka yang tepat, penting untuk mencegah infeksi, seperti
pemberian antiseptik.Antiseptik yang sering digunakan masyarakat adalah
povidone iodine.Povidone iodine merupakan antimikroba yang efektif dalam
desinfeksi dan pembersihan kulit baik pra maupun pasca operasi, dalam
penatalaksanaan luka traumatic yang kotor (Morison, 2003).Penggunaan
povidone iodine dapat menimbulkan efek toksik akibat keracunan iodium, dan
dapat menimbulkan alergi (Burks, 1998).
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Yang Dimaksud Dengan Luka?
2. Apa Saja Klasifikasi Luka?
3. Bagaimana Proses Fisiologi Penyembuhan Luka?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Definisi Luka
2. Untuk Mengetahui Klasifikasi Luka
3. Untuk Mengetahui Proses Fisiologi Penyembuhan Luka
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Luka
Luka adalah terputusnya kontinuitas strukturanatomi jaringan tubuh yang
bervariasi mulai dari yang paling sederhana seperti lapisan epitel dari kulit, sampai
lapisan yang lebih dalam seperti jaringan subkutis, lemak dan otot bahkan tulang
beserta struktur lainnya seperti tendon, pembuluh darah dan syaraf, sebagai akibat
dari trauma atau ruda paksa atau trauma dari luar (T Velnar, 2009).
b. Luka Kronik
Luka kronik adalah luka yang berlangsung lama atau sering timbul
kembali (rekuren), terjadi karena gangguan pada proses penyembuhan yang
biasanya disebabkan oleh masalah multifactor dari penderita. Luka kronik
terjadi pada luka gagal sembuh pada waktu yang diperkirakan, tidak
direspon baik terhadap terapi dan punya tendensi untuk timbul kembali.
Contohnya adalah ulkus dekubitus, ulkus diabetik, ulkus vena dan luka
bakar.
Kesimpulan
Luka adalah terputusnya kontinuitas strukturanatomi jaringan tubuh yang
bervariasi mulai dari yang paling sederhana seperti lapisan epitel dari kulit, sampai
lapisan yang lebih dalam seperti jaringan subkutis, lemak dan otot bahkan tulang
beserta struktur lainnya seperti tendon, pembuluh darah dan syaraf, sebagai akibat
dari trauma atau ruda paksa atau trauma dari luar.(T Velnar, 2009).
Ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul:
1. Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ
2. Respon stres simpatis
3. Perdarahan dan pembekuan darah
4. Kontaminasi bakteri
5. Kematian sel
Berdasarkan waktu penyembuhan dapat dibagi menjadi: Luka akut, yaitu
luka dengan masa penyembuhan sesuai dengan konsep penyembuhan yang telah
disepakati. Sedangkan luka kronik yaitu luka yang mengalami kegagalan dalam
proses penyembuhan. Sedangkan berdasarkan anatomi kulit luka dibagi menjadi:
Stadium 1, Stadium 2, Stadium 3 dan Unstageable.
Secara fisiologis, tubuh dapat memperbaiki kerusakan jaringan kulit (luka)
sendiri yang dikenal dengan penyembuhan luka. Proses perbaikan sel (penyembuhan
luka) bergantung pada kedalaman luka di kulit. Proses ini terjadi secara sederhana
yang diawali dengan pembersihan (debris) area luka, pertumbuhan jaringan baru
hingga permukaan datar, dan pada akhirnya luka menutup. Penyembuhan luka
terdiri dari tiga fase, yaitu: fase inflamasi, fase poliferasi dan fase remodeling atau
maturasi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Baxter C: The normal healing process. In: New Directions in Wound Healing.
Wound care manual; February 1990. Princeton, NJ: E.R. Squlbb & Sons, Inc;
1990.
2. Morris PJ and Malt RA, eds: Oxford Textbook of Surgery. Sec. 1 Wound
healing. New York-Oxford-Tokyo Oxford University Press: 1995.
3. Szabo Z. et al., eds: Surgical Technology-International III. Universal Medical
Press Inc.