Guru Pembimbing :
Disusun Oleh :
1. Alya Zerlina
2. Khaila Yuandi
3. Laila Puteri Ramadhan
4. Seilla Aulia Ramadhani
5. Queen Chiera
Tahun 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga makalah ini
dengan judul "Perawatan Luka pada penyakit luka bakar, diabetes, dan bekas operasi" dapat
diselesaikan dengan baik.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas mata pelajaran Produk Kreatif
Kewirausahaan. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada
pembaca Perawatan Luka Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Henny Selfia
Thenu, S.ST.MKM selaku guru mata pelajaran Produk Kreatif Kewirausahaan (PKK).
Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik
yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih banyak yang sebesarnya kepada semua
pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis mohon
maaf atas kesalahan dan ketaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis
juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam
makalah ini.
Daftar Isi
KATA PENGANTAR....................................................................................................... 1
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 3
A. Latar Belakang............................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 4
C. Tujuan Masalah........................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................. 5
A. Pengertian Luka........................................................................................... 5
A. Kesimpulan................................................................................................... 11
B. Saran.............................................................................................................. 11
DAFTAR USTAKA........................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Luka adalah terputusnya kontinuitas jaringan karena cedera atau pembedahan. Luka
dapat diklasifikasikan berdasarkan struktur anatomis, sifat, lama penyembuhan, dan
proses penyembuhan. Klasifikasi berdasarkan struktur lapisan kulit, meliputi: superfisial,
yang melibatkan lapisan epidermis; partial thickness, yang melibatkan lapisan epidermis
dan dermis; dan full thickness yang melibatkan epidermis, dermis, lapisan lemak, fascia,
dan bahkan sampai ke tulang. Luka sayat biasanya ditimbulkan oleh irisan benda yang
bertepi tajam contohnya seperti pisau, silet, parang, dan sejenisnya. Pada kasus luka sayat
sering terjadi infeksi yang disebabkan oleh masuknya kuman pada luka, keadaan luka
sayat akan lebih buruk jika tidak segera diberi obat-obatan dengan segera
B. RUMUSAN MASALAH
5. Bagaimana prosedur perawatan luka bakar, luka diabetes, dan luka bekas operasi?
C. TUJUAN MASALAH
5. Mengetahui bagaimana prosedur perawatan luka bakar, diabetes, dan bekas operasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Luka
Luka adalah kerusakan pada fungsi perlindungan kulit disertai hilangnya kontinuitas jaringan
epitel dengan atau tanpa adanya kerusakan pada jaringan lainnya seperti otot, tulang dan nervus
yang disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: tekanan, sayatan dan luka karena operasi
B. Tujuan perawatan luka
Untuk mencegah luka menjadi lebih buruk dan menjadi luka kronis, infeksi, atau kondisi
berbahaya lainnya, perawatan sangat penting dilakukan. Jika luka dirawat dengan baik, luka juga
dapat terlindung dari kuman dan virus yang mungkin dapat menginfeksi tubuh dan menyebabkan
penyakit. Luka kecil biasanya dapat disembuhkan dengan sendirinya. Namun, luka yang lebih
dalam akan membutuhkan perawatan medis dari dokter. Perawatan luka bertujuan untuk:
1) Luka Bakar
Luka bakar adalah kerusakan jaringan yang disebabkan oleh panas, bahan kimia, listrik, radiasi
atau matahari. Dokter biasanya menentukan keseriusan (derajat) luka berdasarkan kedalaman
luka dan jumlah kulit yang terkena. Kondisi ini bisa menyakitkan dan menyebabkan infeksi jika
tidak diobati. Kondisi luka tingkat pertama, dan sebagian besar luka bakar tingkat dua, sembuh
dengan perawatan di rumah. Sementara itu luka tingkat tiga dapat mengancam jiwa dan
memerlukan perawatan medis khusus.
Luka diabetes (gangren) adalah kondisi matinya jaringan tubuh karena tidak mendapat pasokan
darah yang cukup. Gangren merupakan kondisi serius dapat berujung amputasi hingga kematian,
sebagai komplikasi dari penyakit yang menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan aliran
darah, seperti diabetes. Gangren yang disebabkan oleh diabetes disebut sebagai luka diabetes.
Kondisi ini umumnya terjadi di tungkai, jari kaki, atau jari tangan, tetapi juga bisa terjadi pada
otot serta organ dalam tubuh. Luka diabetes pada kaki disebut juga ulkus kaki diabetes.
Penyebab lamanya luka diabetes sembuh karena kadar gula darah di dalam tubuh yang terlalu
tinggi sehingga merusak saraf, menurunkan sistem kekebalan tubuh, dan menyebabkan sirkulasi
darah memburuk. Kemudian hal tersebut berujung pada terhambatnya proses perbaikan jaringan
tubuh yang mengalami kerusakan
Dehisensi luka adalah terbukanya kembali luka operasi pada daerah berongga maupun pada
daerah kompak. Dehisensi dapat berupa terlepasnya sebagian atau keseluruhan jahitan pada kulit
beserta lapisan jaringan lain. Pada daerah berongga seringkali tampak jahitan kulit masih utuh
namun jahitan pada lapisan lebih dalam (lemak atau muskulatur) terlepas. Dehisensi luka adalah
terpisahnya lapisan-lapisan fascia pada luka operasi, hal ini merupakan komplikasi tersering dari
infeksi pembedahan yang dalam.
Proses Penyembuhan Luka Cedera yang terjadi pada jaringan apapun di seluruh tubuh utamanya
yang berkaitan dengan diskontinuitas fisik jaringan tersebut, disebut sebagai luka. Luka yang ada
kemudian akan mengalami respon fisiologi s untuk kembali pada kondisi sehat yang disebut
dengan proses penyembuhan luka. Penyembuhan luka merupakan sebuah fenomena alami dan
secara spontan akan terjadi apabila terdapat luka pada jaringan dalam tubuh kita.
Penyebab Dehisensi luka operasi abdomen dapat diakibatkan oleh faktor teknis, karakteristik
pasien dan factor lokalis. Faktor teknis meliputi kegagalan teknik penutupan luka. Karakteristik
pasien dan factor lokalis yang mempengaruhi dehisensi luka adalah mal nutrisi, kadar albumin
yang rendah, masalah pernapasan dan infeksi luka. Selain faktor-faktor tersebut, terdapat banyak
faktor yang mempengaruhi terjadinya dehisensi luka. Faktor- faktortersebutadalah anemia,
jaundice, uremia, diabetes, hipoalbuminemia, chronic obstructive pulmonary disease (COPD),
malignansi,
Luka bakar derajat 1: Jenis luka ringan ini hanya memengaruhi lapisan luar kulit
(epidermis). Ini dapat menyebabkan kemerahan dan rasa sakit.
Luka bakar derajat 2: Jenis luka ini memengaruhi epidermis dan lapisan kedua kulit
(dermis). Kondisi ini dapat menyebabkan kulit bengkak dan merah, dan putih. Lepuh
dapat berkembang, dan rasa sakit bisa parah. Luka bakar tingkat dua yang dalam dapat
menyebabkan jaringan parut.
Luka bakar derajat 3: Jenis luka ini mencapai lapisan lemak di bawah kulit. Area yang
terbakar mungkin berwarna hitam, coklat atau putih. Kulit mungkin terlihat kasar. Luka
bakar tingkat tiga dapat merusak saraf dan menyebabkan mati rasa.
1. Gangren kering
Pada tipe ini, kulit akan kering dan mengerut. Warna kulit juga berubah menjadi coklat, ungu,
hingga hitam. Gejala gangren ini terjadi secara perlahan dan jarang menimbulkan infeksi.
2. Gangren basah
Pada tipe ini, kulit bengkak, melepuh, dan terlihat basah akibat nanah. Jenis ini terjadi karena
infeksi dan dapat menyebar cepat ke jaringan sekitarnya.Jenis ini umumnya terjadi karena
penderita tidak menyadari luka pada kakinya. Gangren ini harus cepat ditangani karena dapat
menyebabkan kematian.
3. Gangren gas
Gangrene gas umumnya menyerang otot. Pada tahap awal, kulit penderita terlihat normal.
Namun seiring waktu, kulit menjadi pucat lalu berubah menjadi ungu kemerahan. Setelah itu,
kulit akan bergelembung karena gas yang terbentuk. Apabila ditekan, akan terdengar bunyi khas
karena adanya udara di dalam jaringan. Gas ini berasal dari racun bakteri yang menginfeksi.
Oleh karena itu, gangren ini bersifat mengancam jiwa.
1. Gangren Fournier
Gangren ini merupakan salah satu komplikasi serius dari diabetes yang jarang terjadi, menyerang
daerah genital atau kelamin, dan kebanyakan penderitanya adalah pria. Kondisi ini terjadi karena
infeksi kemaluan atau saluran kemih, diitandai dengan gejala demam, bengkak dan nyeri pada
kemaluan, serta bau tidak sedap.
2. Gangren Meleney
merupakan kondisi jarang yang menyerang luka bekas operasi. Kondisi ini adalah jenis yang
tergolong langka dan termasuk komplikasi operasi. Gangrene Meleney ditandai dengan demam,
rasa nyeri bekas operasi yang tak kunjung hilang selama 1–2 minggu pascaoperasi. Pada pasien
diabetes, angka kematian dengan gangren ini mencapai 90%.
1. Insisional superfisial. Infeksi ini terjadi hanya di area kulit tempat sayatan dibuat.
2. Insisional yang dalam. Infeksi ini terjadi di bawah area sayatan di otot dan jaringan di
sekitar otot.
3. Infeksi organ atau ruang. Jenis infeksi ini bisa terjadi di area tubuh mana pun selain kulit,
otot, dan jaringan di sekitarnya yang terlibat dalam operasi. Hal ini termasuk organ tubuh
atau ruang antar organ.
Untuk luka bakar yang sifatnya ringan, perawatannya bisa dilakukan dengan:
1. Dinginkan luka. Berikan air mengalir untuk mendinginkan luka, bukan air dingin.
Oleskan kompres dingin dan basah sampai rasa sakitnya berkurang.
2. Lepaskan cincin atau benda ketat lain dari area yang terbakar sebelum area yang
terbakar mengalami pembengkakan.
3. Jangan sampai lecet. Lepuhan berisi cairan mungkin melindungi kulit dari infeksi,
jika lepuhan ini pecah, bersihkan dengan air dan oleskan salep antibiotik. Namun,
hentikan penggunaan jika muncul ruam.
4. Berikan losion yang mengandung pelembap. Ini membantu mencegah pengeringan
dan memberikan rasa dingin.
5. Perban luka dengan kassa steril, bukan kapas halus. Bungkus dengan longgar untuk
menghindari tekanan pada kulit yang terbakar. Perban mencegah udara keluar dari
daerah tersebut, sekaligus mengurangi rasa sakit dan melindungi kulit yang melepuh.
Sementara itu, perawatan luka bakar yang sifatnya serius, yaitu:
1. Lindungi orang yang cedera dari bahaya yang lebih serius. Untuk luka bakar karena
sengatan listrik, pastikan sumber listrik padam sebelum kamu mendekati orang yang
terbakar.
2. Pastikan bahwa korban luka bakar masih bernapas. Jika diperlukan, berikan napas
buatan.
3. Lepaskan semua perhiasan, ikat pinggang, dan barang lain terutama di area yang
terbakar dan leher karena daerah yang terbakar akan mengalami pembengkakan
dengan cepat.
4. Tutupi area luka bakar dengan perban dingin atau kain bersih.
5. Jangan merendam luka bakar besar dalam air, karena dapat menyebabkan hilangnya
panas tubuh yang serius.
6. Tinggikan area yang terbakar, angkat hingga posisinya lebih tinggi dari jantung jika
memungkinkan.
7. Perhatikan tanda syok, seperti pingsan, kulit memucat, dan bernapas dengan
terengah-engah.
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perawatan luka adalah prosedur penting yang perlu dilakukan ketika mengalami luka
atau cedera pada kulit. Kulit adalah bagian tubuh terluas dan terluar yang membentuk
sekitar 16 persen dari berat badan. Oleh karena itu, luka pada kulit, terutama luka
terbuka, perlu mendapatkan perawatan yang intensif. Ini karena luka terbuka dapat
dengan mudah terinfeksi oleh virus dan bakteri penyebab penyakit.
Meskipun perawatan ini mungkin tampak sepele, ini memiliki tujuan penting bagi
kesehatan tubuh. Sebab, kulit menjadi salah satu organ penting tubuh manusia. Kulit
mengatur suhu tubuh, indra, dan menghasilkan vitamin. Karena merupakan organ
terluar, kulit akan rentan cedera.
B. Saran
Mengukur tekanan darah bukanlah perkara mudah. Pasalnya, banyak hal yang harus
diperhatikan. Diantaranya makanan dan minuman yang tidak boleh dikonsumsi sebelum
mengukur tekanan darah. "Hindari minum kopi, alkohol, kafein, rokok 15—30 menit
sebelum diukur tekanan darahnya.
Selain asupan yang dikonsumsi, perhatikan juga pakaian yang dikenakan. Di mana pasien
disarankan tidak mengenakan pakaian yang ketat melainkan nyaman. Sebelum
melakukan pemeriksaan, sebaiknya pasien beristirahat terlebih dahulu minimal selama 5
menit.
Sebelum pemeriksaan tekanan darah , Tunggul juga menyarankan agar pasien sebaiknya
beristirahat lebih dulu selama lima menit dan tidak melakukan kegiatan fisik.
Daftar Pustaka
https://pdfcoffee.com/download/perawatan-luka-3-pdf-free.html
https://id.scribd.com/document/503135379/LP-PERAWATAN-LUKA
https://www.googleadservices.com/pagead/aclk?
sa=L&ai=DChcSEwjZrMTsssKAAxXCmmYCHW35C58YABABGgJzbQ&ae=2&d
sh=1&agsac=J4iWpo0sOSA&cit=CkUKCQjwoK2mBhCNARI0ADuDi_Ia5cDcmM
rCY8NFxHd-d3o54UsaA99psKFfPeyJnsX3c9Yxqw-
VvGSuPcym7D3_RRoCqFLw_wcB&ohost=www.google.com&cid=CAESaeD2htepf
uJCnJIyN4pNpAPmh2BqbK2C_j8LzOPvLeM8UoJLrIKdQGICo-
YQcuiHq69oDl5Nx-NUup5a4ETKHWqT-8UOHTNqTNSbyPvYagKJIg5E3-
5eke7JxxyiSEviSNOXfJRZ8Plbkw&sig=AOD64_2xWEJlL-nj-
q_61aHEBlDRI4yl9w&q&adurl&ved=2ahUKEwj927zsssKAAxX0e2wGHX4DDsc
Q0Qx6BAgJEAE&ms=CoACsnGHW-
q80ufyM3o68FPEfU0ILfOldyY1MZZwbl01k1TyNL0nwDTW-
suyDxSEVfUum5kCGL7n5nIYqflITl0cSTfgXjjsG0d6HFNjHEmX8rMS7knBlbu-
tzsqasXEzZCCymkv22qd2KY3wtt5iEVqccIN7QHWIS-
tW7tPpefY24mCFnVWNTEc1ZZkfHSBYGAoGswMcDQ5fDtNV9t3DntzX50q74rz
W0uf9McWpBjhmFnjOWbC8wwH5Znlx879NEek5Io7PZKj_zH3-
wuISejEirh2URBIbRWtzcCXwipLCFZToIThN5n80i0APEjoZXmPf_4VblWwsfem
Xee5RRas3wqAAj-OeG8RDUGV3AQ6wB3LccZQphou5a3YGQ7nl-2-
lTJf81bMEwlNtHP0nbe0xeKZoVKl_l5vhlaQYGy0b3PHMTDT41XieGgFKstz9Dt
mb7-xCmrJqv1RTdw5W0gVJha1u4C4JUg-Y3SqwzgzmVMt5-ViSfuIemOImpL-
dMnTcG6r6yBMNfwkHGUDopkTWaWyrYQAIukJtRglsfEitoB75-
VfnMDrkMwtFcjY49IrobU5KLwO10tWWk8740KCjqKYNZyGzWr6EvX-
4a17oHuCzwjCYr3isBXjnnDLaGgli9lSKjnuZXoGHDCnIV9pEYbWZujzk8eNxyD
Y1yNGPDgKPO4SEJdFJ572yHIZZm7DA88k0Qw&dct=1
https://www.halodoc.com/artikel/begini-perawatan-yang-tepat-ketika-alami-luka-
bakar
12