INFEKSI/SEPSIS
X
Perawatan C
Jl. Sholeh Iskandar Jl. Salabenda Kayumanis, RT.01/RW.04, Kayu Manis, Kec. Tanah Sereal, Kota Bogor, Jawa Barat 16169
Kata Pengantar
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi
tugas kelompok untuk mata pelajaran Komunikasi Keperawatan, dengan judul “INFEKSI/SEPSIS
”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak
yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya
pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala
bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami
berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dan Pendidikan.
DAFTAR ISI
Table of Contents
KATA PENGANTAR.........................................................................................2
DAFTAR ISI .....................................................................................................3
BAB I................................................................................................................4
PENDAHULUAN..............................................................................................4
A.LATAR BELAKANG .....................................................................................4
B.RUMUSAN MASALAH..................................................................................4
C.TUJUANMASALAH......................................................................................4
PEMBAHASAN................................................................................................5
A.PENGERTIAN INFEKSI/SAPSIS...................................................................5
B.DEFINISI.......................................................................................................6
C. KLASIFIKASI SEPSIS..................................................................................6
PENUTUP.........................................................................................................8
A.KESIMPULAN ..............................................................................................8
B.SARAN..........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sepsis merupakan respon terhadap setiap kelas mikroorganisme. Dari hasil kultur
darah ditemukan bakteri dan jamur 20-40% kasus dari sepsis. Bakteri gram negatif
dan gram positif merupakan 70% dari penyebab infeksi sepsis berat dan sisanya
jamur atau gabungan beberapa mikroorganisme. Pada pasien yang kultur
darahnya negatif, penyebab infeksi tersebut biasanya diperiksa dengan
menggunakan kultur lainnya atau pemeriksaan mikroskopis (Munford, 2008).
Infeksi pada neonatus lebih sering di temukan pada BBLR. Infeksi lebih sering
ditemukan pada bayi yang lahir di rumah sakit dibandingkan dengan bayi yang
lahir di luar rumah sakit. Dalam hal ini tidak termasuk bayi yang lahir di luar
rumah sakit dengan cara septik.
Sepsis terjadi ketika bahan kimia yang dilepaskan di dalam aliran darah untuk
melawan infeksi memicu peradangan di seluruh tubuh. Dapat menyebabkan
berbagai perubahan yang merusak beberapa sistem organ, menyebabkan
kegagalan organ, terkadang bahkan mengakibatkan kematian.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang diatas, permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian
ini sebagai berikut :
C. Tujuan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sepsis
Pada saat terjadi infeksi, sistem kekebalan tubuh akan aktif untuk melawan infeksi
tersebut. Sepsis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh melawan infeksi secara
berlebihan dan tidak terkendali sehingga berdampak buruk bagi tubuh
penderitanya.
Efek yang sangat berbahaya dari sepsis adalah terjadinya kerusakan organ dan
dalam fase lanjut akan melibatkan lebih dari satu organ. Sepsis neonatorum
adalah infeksi berarat yang diderita neonatus dengan gejala sistemik dan terdapat
bakteri dalam darah. Perjalanan penyakit sepsis neonatorum dapat belangsung
cepat sehingga seringkali tidak terpantau, tanpa pengobatan yang memadai bayi
dapat meninggal dalam 24 sampai 48 jam. (perawatan bayi beresiko tinggi,
penerbit buku kedokteran, Jakarta : EGC)
Penyebab sepsis adalah infeksi bakteri, virus, atau jamur yang memicu sistem
imun beraksi tak terkendali untuk melawan infeksi. Kondisi ini menyebabkan
peradangan menyebar hingga ke pembuluh darah dan mengakibatkan
penyempitan dan kebocoran. Menurut National Institute of General Medical
Science, sepsis bisa terjadi akibat infeksi yang berlangsung di dalam paru-paru,
ginjal, atau saluran pencernaan. Semua penyakit infeksi berpeluang menjadi
penyebab sepsis. Namun,
penyakit infeksi dan kondisi tertentu yang paling sering memicu penyebaran
infeksi ke aliran darah adalah:
1.Pneumonia dan infeksi paru-paru lainnya
Manifestasi Klinis
Perjalanan sepsis akibat bakteri diawali oleh proses infeksi yang ditandai dengan
bakteremia selanjutnya berkembang menjadi systemic inflammatory response
syndrome (SIRS) dilanjutkan sepsis, sepsis berat, syok sepsis dan berakhir pada
multiple organ dysfuction syndrome (MODS). Sepsis dimulai dengan tanda klinis
respons inflamasi sistemik (yaitu demam, takikardia, takipnea, leukositosis) dan
berkembang menjadi hipotensi pada kondisi vasodilatasi perifer ( renjatan septik
hiperdinamik atau “hangat” dengan muka kemerahan dan hangat yang
menyeluruh serta peningkatan curah jantung) atau vasokontriksi perifer ( renjatan
septik hipodinamika atau “dingin” dengan aggota gerak yang biru atau
putihdingin). Pada pasien dengan manifestasi klinis ini dan gambaran
pemeriksaan fisik yang konsisten dengan infeksi, diagnosis mudah ditegakkan dan
terapi dapat dimulai secara dini.
Pada bayi dan orang tua, manifestasi awalnya kemungkinan adalah kurangnya
beberapa gambaran yang lebih menonjol, yaitu pasien ini mungkin lebih sering
ditemukan dengan manifestasi hipotermia dibandingkan dengan hipertemia,
leukopenia dibandingkan leukositosis, dan pasien tidak dapat ditentukan skala
takikardia yang dialaminya (seperti pada pasien tua yang mendapatkan beta
blocker atau antagonis kalsium) atau pasien ini kemungkinan menderita
takikardia yang berkaitan dengan penyebab yang lain ( seperti pada bayi yang
gelisah). Pada pasien yang usia yang ekstrim, setiap keluhan sistemik yang non-
spesifik dapat mengarahkan adanya sepsis, dan memberikan pertimbangan
sekurang-kurangnya pemeriksaan skrining awal untuk infeksi, seperti foto thoraks
dan urinalisis.
Pasien yang semula tidak memenuhi kriteria sepsis mungkin berlanjut menjadi
gambaran sepsis yang terlihat jelas sepenuhnya selama perjalanan tinggal di unit
gawat darurat, dengan pemulaan hanya ditemukan perubahan samar - samar
pada pemeriksaan. Perubahan status mental seringkali merupkan tanda klinis
pertama disfungsi organ, karena perubahan status mental dapat dinilai tanpa
pemeriksaan laboratorium, tetapi mudah terlewatkan pada pasien tua, sangat
muda, dan pasien dengan kemungkinan penyebab perubahan tingkat
kesadaran,seperti intoksikasi. Penurunan produksi urin (≤0,5ml/kgBB/jam)
merupakan tanda klinis yang lain yang mungkin terlihat sebelum hasil
pemeriksaan laboratorium didapatkan dan seharusnya digunakan sebagai
tambahan pertimbangan klinis.
1.Sepsis non spesifik : demam, menggigil, dan gejala konstitutif seperti
lelah,malaise gelisah atau kebingungan.
2.Hipotensi, oliguria atau anuria, takipneu atau hipepne, hipotermia tanpa sebab
jelas, perdarahan
3.Tempat infeksi paling sering: Paru, traktus digestifus, traktus urinarius, kulit,
jaringan lunak dan saraf pusat.
8.Sakit perut
9.Ketidaksadaran
10. Kelemahan ekstrem
B. Definisi
Sepsis merupakan respon tubuh terhadap infeksi yang menyebar melalui darah
dan jaringan lain. Sepsis terjadi pada kurang dari 1% bayi baru lahir tetapi merupakan
penyebab daro 30% kematian pada bayi baru lahir. Infeksi bakteri 5 kali lebih sering
terjadi pada bayi baru lahir yang berat badannya kurang dari 2,75 kg dan 2 kali lebih
sering menyerang bayi laki-laki.
Pada lebih dari 50% kasus, sepsis mulai timbul dalam waktu 6 jam setelah bayi
lahir, tetapi kebanyakan muncul dalamw aktu 72 jam setelah lahir.
Sepsis yang baru timbul dalam waktu 4 hari atau lebih kemungkinan disebabkan oleh
infeksi nasokomial (infeksi yang didapat di rumah sakit).
Sepsis adalah sindrome yang di karakteristikan oleh tanda-tanda klinis dan gejala-
gejala infeksi yang parah, yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik.
(Marilynn E. Doenges, 1999).
Sepsis adalah bakteri umum pada aliran darah. (Donna L. Wong, 2003).
Sepsis neonatorum atau septikemia neonatal didefinisi sebagai infeksi bakteri pada
aliran darah bayi selama empat minggu pertama kehidupan. (Bobak, 2004).
Sepsis adalah infeksi bakteri generalisata yang biasanya terjadi pada bulan pertama
kehidupan. (Mary E. Muscari, 2005).
Neonatus sangat rentan karena respon imun yang belum sempurna. Angka
mortalitas telah berkurang tapi insidennya tidak. Faktor resiko antara lain, prematuritas,
prosedur invasif, penggunaan steroid untuk masalah paru kronis, dan pajanan
nosokomial terhadap patogen. Antibodi dalam kolostrum sangant efeektif melawan
bakteri gram negatif, oleh sebab itu, menyusui ASI memberi manfaat perlindungan
terhadap infeksi.
Klasifikasi Sepsis
Berdasarkan waktu terjadinya, sepsis neonatorum dapat diklasifikasikan menjadi
dua bentuk yaitu sepsis neonatorum awitan dini (early-onset neonatal sepsis) dan
sepsis neonatorum awitan lambat (late-onset neonatal sepsis). (Anderson-Berry,
2014). Sepsis neonatorum awitan dini (SNAD) merupakan infeksi perinatal yang
terjadi segera dalam periode pascanatal (kurang dari 72 jam) dan biasanya
diperoleh pada saat proses kelahiran atau in utero. Infeksi terjadi secara vertikal
karena penyakit ibu atau infeksi yang diderita ibu selama persalinan atau
kelahiran bayi. Incidence rate sepsis neonatorum awitan dini adalah 3.5 kasus per
1.000 kelahiran hidup dan 15-50% pasien tersebut meninggal (Depkes RI, 2018).
Sepsis neonatorum awitan lambat (SNAL) terjadi disebabkan kuman yang berasal
dari lingkungan di sekitar bayi setelah 72 jam kelahiran. Proses infeksi semacam
ini disebut juga infeksi dengan transmisi horizontal dan termasuk didalamnya
infeksi karena kuman nasokomial (Aminullah, 2010).
Tanda dan Gejala Sepsis Tanda dan gejala umum dari sepsis adalah:
1.Demam atau hypothermia
2.Berkeringat
3.Sakit kepala
4.Nyeri otot
Pada pasien sepsis kemungkinan ditemukan:
1.Perubahan sirkulasi
4.Tachypnea
5.Hiperpyesia atau temperature <36ͦc
6.Hypotensi
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
asalamualaikum wr wb...
kami disini akan menampilkan drama komunikasi pada penyakit terminal sepsis
suatu hari ada seorang pasien bernama nisa yang ditemani dengan orang tuanya.
Lalu seorang perawat bernama servi yang berjaga pada shif Siang ini, bertugas
memeriksa kondisi pasien.
Dokter : selamat pagi kaka nisa dan bu khaila
Dokter : baiklah perkenalkan nama saya dokter bella yang akan memeriksa kaka
nisa hari ini, sebelumnya ada keluhan apa ...?
Orang tua pasien :anak saya demam sudah cukup lama dok, suka sulit bernafas
juga, kulit juga memerah dok, dia juga mengalami pusing dan panas dingin, serta
denyut jantung yang cepat
Dokter : “ohh baiklah kaka apakah ada kesulitan untuktidur?, sebelumnya apakah
pernah mengkonsumsi obat-obatan?"
Pasien: “Saya gak bisa tidur nyenyak dok, karena rasanya kepala saya pusing
banget dok, saya juga kadang gemetar dok, saya juga muntah darah, juga jarang
buar air kecil dok. saya belum minum obat dari luar dok.”
Doktert: “Baiklah kalau begitu perawat servi akan membantu kaka melakukan
pemeriksaan ttv
Perawat: “baik sudah selesai ka, kaka harus banyak istirahat dulu ya, setelah ini
dokter akan memeriksa kaka."
Perawat: "Jadi hasil dari pemeriksaan tadi dikatakan bahwa Anak ibu yang
bernama nisa memiliki penyakit sepsis."
Pasien: "Apa?! gak mungkin suster, saya ga mungkin punya penyakit sepsis sus,
pemeriksaannya pasti salah"
Keluarga pasien: "Iya suster... Selama ini anak saya sehat-sehat aja kok, mungkin
ada yang salah, gamungkin anak saya kena sepsis sus!"
Perawat: "Ibu dan kaka mohon tenang, saya mengerti ini sulit untuk diterima tapi
hasil pemeriksaan ini tidak salah dan sudah benar."
Keluarga pasien: "lalu apa penyebabnya sus?, kenapa anak saya bisa
Pasien: "Iya suster, saya selama ini merasa sehat sehat saja, juga suka cukup
minum air putih."
Pasien: tapi sus saya gamau, ga mungkin saya terkena penyakit ini. andai saya
tidak terkena infeksi paru paru karna suka menghirup udara kotor pasti, saya tidak
akan memiliki penyakit sepsis."
Perawat: "Ibu dan kaka tenang ya... Memang penyakit bisa datang tak terduga,
dan bisa datang kapanpun kita hanya bisa berdoa kepada Tuhan untuk meminta
kesembuhan pasien. Kaka..juga masi bisa beraktifitas seperti biasa, cuma harus
beraktifitas secukupnya dan jangan lupa juga istirahat secukupnya."
Pasien: "baik sus saya tidak bisa berbuat apa" lagi, tidak ada gunanya juga saya
bersedih, saya sudah mengikhlaskan dan terima jika memang saya terkena sepsis,
saya hanya bisa berdoa kepada Allah untuk meminta kesembuhan, dan juga
berobat"
Perawat : "iya kaka semoga lekas sembuh untuk penebusan obat bisa di ambil
setelah menyelesaikan administrasi."
suster :sama"
Sekian drama yang kami tampilkan mohon maaf apabila ada kesalahan kata,
maupun hal lainnya jika ada yg mau bertanya atau memberi masukan saya
persilahkan
B. Fase anger(marah)
D. Fase depresion(depresi)