KLASIFIKASI LUKA
Disusun untuk memenuhi tugas
OLEH :
Dian Azmi Gusman 2111311026
Kholiza Asriana Sinaga 2111312005
Tri Annisa 2111312068
Zaky El - Karim 2111311050
Zuria Arifa 2111313026
KELAS 2A
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya ,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
selesai tepat waktu.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada dosen pengampu selaku dosen
keterampilan dasar keperawatan yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah
ini. Kami juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa,saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih ada banyak kekurangan baik
dari segi materi maupun kalimatnya. Oleh karena itu, kami mohon saran dan kritik dari
teman-teman maupun dosen. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat dan menambah pengetahuan.
Kelompok 12
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I........................................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
BAB III.....................................................................................................................9
1. Kesimpulan ..................................................................................................9
2. Saran .............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan olehmanusia dalam
mempertahankan keseimbangan fisiologi maupun psikologis. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi kebutuhan dasar manusia antara lain penyakit yaitu keadaan sakit maka
beberapa fungsi organ tubuh memer luka pemenuhan kebutuhan lebih besar dari
biasanya.Luka merupakan keadaan sakit pada kulit manusia yang di sebabkan oleh
beberapa faktor seperti penyakit, turunan dan kecelakaan. Luka banyak macamdan
jenisnya yang semestinya diketahui oleh masyarakat agar dapat merawatnyadengan benar,
baik di rumah sakit maupun peawatan dirumah.Perawatannya sering kali mengabaikan
ketentuan yang seharusnyadilakukan pada saat perawatannya luknya. Oleh karena itu,
kami membahas perawatan luka tersebut.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Klasifikasi Luka
2.1 Berdasarkan penyebabnya, luka dibagi menjadi :
a. Erosi, Abrasi, dan Excoria
Merupakan kerusakan epitel permukaan akibat trauma gesek pada epidermis. Abrasi
luas dapat mengakibatkan kehilangan cairan tubuh. Luka harus segera dicuci, benda asing
dalam luka harus dibersihkan dengan seksama untuk meminimalkan risiko infeksi dan
mencegah “tattooing” (luka kedalamannya sampai stratum papilare dermis).
Erosi: Luka sampai stratum corneum
Abrasi: Luka sampai stratum spinosum
Excoriasi: Luka sampai stratum basale
b. Kontusio
Biasanya disebabkan oleh trauma tumpul atau ledakan. Dapat mengakibatkan
kerusakan jaringan yang luas. Pada awalnya, lapisan kulit di atasnya bisa jadi intak, tapi pada
akhirnya dapat
menjadi non-viable. Hematoma berukuran besar yang terletak di bawah kulit atau atau di
dalam otot
dapat menetap. Kontusio luas dapat mengakibatkan infeksi dan compartment syndromes.
c. Lasyndrome
Laserasi terjadi jika kekuatan trauma melebihi kekuatan regang jaringan, misalnya
robekan kulit kepala akibat trauma tumpul pada kepala.
Laserasi diklasifikasikan berdasarkan mekanisme terjadinya, yaitu :
1) Insisi
Luka sayatan, disebabkan oleh benda tajam. Kerusakan jaringan sangat minimal.
Contoh : luka tusuk, luka pembedahan, terkena pecahan kaca. Ditutup dengan bantuan
jahitan, klip, staples, adhesive strips (plester) atau lem. Luka pembedahan dapat terbuka
kembali secara spontan (dehisensi) atau dibuka kembali karena terbentuk timbunan cairan,
darah (hematoma)
atau infeksi.
2
2) Tension laceration
Disebabkan oleh trauma tumpul, biasanya karena tangential force yang kekuatannya
melebihi daya regang jaringan. Akibatnya adalah terjadinya robekan kulit dengan tepi tidak
teratur disertai kontusio jaringan di sekitarnya. Contoh : benturan dengan aspal pada
kecepatan tinggi, laserasi kulit karena pukulan tongkat dengan kekuatan tinggi.
3) Crush laceration atau compression laceration
Laserasi kulit terjadi karena kulit tertekan di antara objek dan tulang di bawahnya.
Laserasi tipe ini biasanya berbentuk stellate dengan kerusakan sedang dari jaringan di
sekitarnya. Kejadian infeksi lebih tinggi serta hasil kosmetik kurang baik. Contoh : laserasi
kulit di atas alis seorang anak karena terjatuh dari meja.
c.Luka terkontaminasi
Tampak tanda inflamasi non-purulen; luka terbuka < 4 jam; luka terbuka Kronis; luka
terbuka dan luas (indikasi untuk skin grafting); prosedur aseptic dan antiseptic tidak
dijalankan dengan baik; risiko infeksi 20%.
3
a.Luka akut
Disebabkan oleh trauma atau pembedahan. Waktu penyembuhan relatif cepat, dengan
penyembuhan secara primer.
b.Luka kronis
Luka kronis didefinisikan sebagai luka yang belum sembuh setelah 3 bulan. Sering
disebabkan oleh luka bakar luas, gangguan sirkulasi, tekanan yang berlangsung lama
(pressure ulcers/ ulkus dekubitus), ulkus diabetik dan keganasan. Waktu penyembuhan
cenderung lebih lama, risiko terinfeksi lebih besar.
2.3 Prinsip-prinsip Perawatan Luka
Ada dua prinsip utama dalam perawatan luka.
4
tidak sedap. Tidak beda dengan campuran calsium alginate dan karbon yang juga
berfungsi menyerap cairan dan mengontrol bau tidak sedap.
4. Aquacel
terbuat dari selulosa berdaya serap sangat tinggi; atau pembalut mengandungcampuran zinc
dan metronidazole yang dapat membantu pelepasan jaringan mati,menjaga kelembaban,
mengurangi bau, dan mudah dibuka. Tetapi pembalut jenis initidak boleh digunakan pada
saat radiasi.
Tanpa pembalut-pembalut modern itu, kasa steril dan obat luka yang diberikan dokter
sudahcukup. Yang penting bersihkan luka, keringkan (termasuk kalau berdarah, bersihkan
duludarahnya), obati, kemudian tutup dengan kasa steril dan perekat.
Prinsip perawatan luka yang lain adalah tidak boleh membuat sebuah luka menjadi luka
baru(berdarah) lagi, karena itu berarti harus memulai perawatan dari awal lagi. Juga, harus
bisamengontrol bau tidak sedap, mengatasi cairan yang berlebih, mengontrol
perdarahan,mencegah infeksi, mengurangi nyeri , dan merawat kulit di sekitar luka.
Yang penting diperhatikan dalam merawat luka adalah selalu menjaga kebersihan. Selalume
ncuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah merawat luka, selalu menjaga
kebersihanluka, menjaga agar pembalut/penutup luka selalu bersih dan kering. Hindari
tindakanmenggaruk luka atau kulit di sekitar luka.
Segeralah berkonsultasi ke dokter jika ada tanda-tanda infeksi, yaitu kulit di sekitar
lukaberwarna merah, bengkak, suhu tubuh meningkat, nyeri, mengeluarkan bau tidak sedap
(yangberbeda dari biasanya), mengeluarkan cairan berwarna kekuningan atau kehijauan,
ataumengalami perdarahan yang sulit dihentikan.
a. Persiapan
1. Mencuci tangan
2. Menyiapkan alat-alat dalam baki/trolley
Alat steril dalam bak instrument ukuran sedang tertutup:
1. Pinset anatomis (2 buah)
2. Oinset chururgis (2 buah)
3. Handscoon steril
4. Kom steril (2 buah)
5. Kassa dan kapas secukupnya
5
6. Gunting jaringan/gunting up hecting (jika diperlukan)
Alat lain:
1. Gunting verband/plester
2. Plester
3. Nierbekken (bengkok)
4. Lidi kapas
5. Was bensin
6. Alas/perlak
7. Selimut mandi
8. Kapas alcohol dalam tempatnya
9. Betadine dalam tempatnya
10. Larutan dalam botolnya (NaCl 0,9%)
11. Lembar catatan klien
3. Setelah lengkap bawa peralatan ke dekat klien
b. Melakukan perawawatan luka
1. Mencuci tangan
2. Lakukan inform consent lisan padq klien/keluarga dan instruksikan klien
3. Menjaga privacy dan kenyamanan klien dan mengatur kenyamanan klien
4. Atur posisi yang nyaman bagi klien dan tutupi bagian tubuh selain bagian
luka
5. Siapkan plester untuk fiksasi
6. Pasang alas/perlak
7. Dekatkan nierbekken
8. Paket steril dibuka dengan benar
9. Kenakan sarung tangan sekali pakai
10. Membuka balutan lama
11. Kaji luka:
Jenis, tipe luka, luas/kedalaman luka, grade luka, warna dasar luka, fase
proses penyembuhan, tanda-tanda infeksi perhatikan kondisinya, letak
drain, kondisi jahitan, bila perlu palpasi luka dengan tangan nondominant
untuk mengkaji ada tidaknya puss
12. Membersihkan luka:
1. Larutan NaCl/normal salin (NS) dituang ke kom kecil ke 1
2. Ambil pinset, tangan kanan memegang pinset chirurgis dan tangan kiri
memegang pinset anatomis ke 2
3. Membuat kassa lembab secukupnya untuk membersihkan luka (dengan
cara memasukkan kapas/kassa ke dalam kom berisi NaCl 0,9% dan
memerasnya dengan menggunakan pinset)
4. Lalu mengambil kapas basah dengan pinset anatomis dan dipindahkan
ke pinset chirurgis
5. Luka dibersihkan menggunakan kassa lembab dengan kassa terpisah
untuk sekali usapan. Gunakan Teknik dari area kurang terkontaminasi
ke area terkontaminasi.
13. Menutup luka
6
1. Bila sudah bersih, luka dikeringkan dengan kassa steril kering yang
diambil dengan pinset anatomis, kemudian dipindahkan ke pinset
cirurgis di tangan kanan.
2. Beri topical therapy bila diperlukan/sesuai indikasi
3. Kompres dengan kassa lembab (bila kondisi luka basah) atau langsung
ditutup dengan kassa kering (kurang lebih 2 lapis)
4. Kemudian pasang bantalan kassa yang lebih tebal
5. Luka diberi plester secukupnya atau dibalut dengan pembalut dengan
balutan yang tidak terlalu ketat
14. Alat-alat dibereskan
15. Lepaskan sarung tangan dan buang ke tong sampah
16. Bantu klien untuk berada dalam posisi yang nyaman
17. Buang seluruh perlengkapan dan cuci tangan
c. Dokumentasi
1. Hasil observasi luka
2. Balutan dan atau drainase
3. Waktu melakukan penggantian balutan
4. Respon klien
Tujuan:
1. Membersihkan luka terinfeksi dan nekrotik
2. Mengabsorbsi semua eksudat dan debris luka
3. Membantu menarik kelompok kelembapan ke dalam balutan
Persiapan alat:
1. Bak balutan steril:
2. Perlak dan pengalas
3. Bengkok
4. Larutan NaCl 0,9%
5. Gunting plester dan sarung tangan bersih
6. Kayu putih dan 2 buah kapas lidi
Prosedur :
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Dekatkan peralatan di meja yang mudah dijangkau perawat
3. Tutup ruangan sekitar tempat tidur dan pasang sampiran
4. Bantu klien pada posisi nyaman.
5. Cuci tangan
6. Pasang perlak pengalas di bawah area luka
7
7. Pakai sarung tangan bersih, lepaskan plester dengan was bensin menggunakan
lidi kapas, ikatan, atau balutan. Lepaskan plester dengan melepaskan ujung
dan menariknya dengan perlahan sejajar kulit dan mengarah pada bakutan.
Jika masih terdapat bekas plester di kulit bersihkan dengan kayu putih
8. Angkat balutan ktor perlahan-lahan dengan menggunakan pinset atau sarung
tangan. Pertahankan permukaan kotor jauh dari penglihatan klien
9. Bila balutan lengket pada luka lepaskan dengan menggunakan normal salin
10. Observasi karakter dari jumlah drainase pada balutan
11. Buang balutan kotor pada sampah, hindari kontaminasi permukaan luar
kantung, lepaskan sarung tangan dan simpan pinset dalam bengkok yang berisi
larutan disinfektan
12. Buka bak steril, tuangkan larutan normal salin steril ke dalam mangkok kecil.
Tambahkan kassa ke dalam normal salin
13. Kenakan sarung tangan steril
14. Inspeksi keadaan luka, perhatikan kondisinya, letak drain, integritas jahitan
atau penutup kulit dan karakter drainase (palpasi luka bila perlu dengan
begaina tanagan yang nondominant yang tidak akan menyentuh bahan steril)
15. Bersihkan luka dengan kapas atau kassa lembab yang telah dibasahi normal
salin. Pegang kassa atau kapas yang telah dibasahi dengan pinset. Gunakan
kassa atau kapas terpisah untuk setiap usapan membersihkan. Bersihkan dari
area yang kurang terkontaminasi
16. Pasang kassa yang lembab tepat pada permukaan kulit luka yang luka. Bila
luka dalam, maka dengan perlahan buat kemasan dengan menekuk tepi kassa
dengan pinset. Secara perlahan masukkan kassa ke dalam luka sehingga
permukaan luka kontak dengan kassa lembab
17. Luka ditutup dengan kassa kering. Usahakan serat kassa jangan melekat pada
luka. Pasang kassa lapisan kedua sebagai lapisan penerap dan tambahkan
lapisan ketiga
18. Luka difiksasi dengan plester atau dibalut dengan rapi
19. Lepaskan sarung tangan dan buang ke tempat yang telah disediakan, dan
simpan pinset yang telah digunakan pada bengkok perendam
20. Bereskan semua peralatan dan bantu pasien merapikan pakaian, dan atur
Kembali posisi yang nyaman
21. Cuci tangan setelah prosesur dilakukan
22. Dokumentasikan hasil, observasi luka, balutan drainase, termasuk respon klien
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Luka merupakan keadaan sakit pada kulit manusia yang di sebabkan oleh beberapa faktor
seperti penyakit, turunan dan kecelakaan. Luka banyak macam dan jenisnya yang semestinya
diketahui oleh masyarakat agar dapat merawatnyadengan benar, baik di rumah sakit maupun
peawatan dirumah.Perawatannya sering kali mengabaikan ketentuan yang seharusnya
dilakukan pada saat perawatannya lukanya.
3.2 Saran
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat terutama bagi pembaca makalah ini dan
pembaca hendaknya dapat menerapkan pengetahuan yang telah ditulis dalam makalah ini.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://skillslab.fk.uns.ac.id
Gea, D’Iwan Stars’z. 2017. Prosedur Perawatan Luka Sederhana. Diakses dari
https://id.scribd.com
Sheraazura. 2019. Prinsip Perawatan Luka. Diakses dari https://id.scribd.com
10