Anda di halaman 1dari 16

Defiisi Bronkitis:

Bronkitis adalah suatu infeksi saluran Etiologi:


pernafasan yang meyebabkan 1. Bronkitis disebab
inflamasi yang mengenai trakea, Rhinovirus, RSV
bronkus utama. Dan biasanya akan parainfluenza ade
membaik tapa terapi dalam 2 minggu. dan paramyxovir
(Raharjo 2. Polusi lingkungan
3. Rokok

BRONKITIS
PATOFISIOLOGI
Infeksi virus respiratory sinsitial, adema virus parainfluinsa, rhinovirus, alergen,emosi/stress, obat-o
rokok

Saluran napas dalam

Gangguan pembersihan diparu-paru

Radang bronkial

Radang/ inflamasi pada brokuse Hi

Akumulasi Mukus Meningkat produksi mukus


Timbul reaksi balik Edema/ pembengkakan pada mukosa/ sekret

Pengeluaran energi berlebihan Ketidakefektifan bersihan jalan nafas

Kelelahan

Anoreksia Pen

Tanda dan gejala:


Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
1. Batuk yang parah pada pagi hari Penatalaksanaan umu
2. Sering megalami infeksi pada saluran nafas bertujuan untuk mem
3. Gejala lebih dari 2-3 tubuh pederita, menc
4. Demam tinggi penyakit, menghinda
5. Sesak nafas jika salura tersumbat mengenali sifat penya
6. Produksi dahak bertambah banyak dan bewarna kuning Disamping itu tujuan
atau hijau. untuk menjaga agar b
berfungsi.

Menurut Depkes RI, survei di 5 rumah sakit


provinsi di Indonesia pada tahun 2014
menunjukkan bahwa pengguna tembakau di
Indonesia diperkirakan telah menyebabkan 70%
kematian akibat penyakit paru. Lebih dari setengah Program br
juta penduduk indonesia menderita penyakit
saluran pernafasan akibat penggunaan tembakau. 1. Pen
2. Perl
Komplikasi: 3. Pen
1. Gagal jantung kanan 4. Surv
2. Gagal pernafasan 5. Upa
mas
bron
bud
6. Pem
Pengkajian Diagnosa Keperawatan Tujuan/ K

 Data subjektif Tujuan: B


 Telah berapa lama klien
Komplikasi a. Bersihan jalan nafas Kriteria ha
1. Hipertensi
Mengalamiparu akibat fase kontruksi hipersia
kesulitan tidakparu kronis
efektif yang akhirnya menyebabkan kor pulmona
berhubungan
2. Penurunan kualitas hidup pada pengidap penyakit ini yang parah
bernafas. dengan peningkatan produksi
 Apakah klien merokok sputum dan bronkospasme.
 Kapan batuk produktif
Pertama sekali diperhatikan

b. Gangguan pertukaran gas Tujuan: Gan


dengan perubahan suplai oksigen Kriteria has
 Data Objektif
 Perubahan kedalaman
Percepatan pernafasan c. Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan
 Penggunaan otot-otot tubuh berhubungan dengan dispnea Tu
bantu pernafasan. dan anoreksia Kriteria ha

 Bunyi nafas, seperti;weezing,


ronki, krekels
Penatalaksanaan enfisema bertujuan dengan menghilangkan gejala dan mencegah perburukan kondisi penya
Tanda dandan
Tandan Gejala E Enfisema
Gejala
1. Mendorong individu untuk berhenti merokok.
2. Mengatur posisi dan pola pernafasan untuk mengurangi jumlah udara yang terperangkap.
1. Pada awal gejalanya serupa dengan bronchitis
3. Memberikan pengajaran mengenai teknik relexsasi dan cara menghemat energy.
2. Napas terengah-engah disertai suara seperti peluit
4. Terapi latihan yang dirancang dengan baik dapat memperbaiki gejala.
3. Dada berbentuk seperti tong,otot leher tampak menonjol. Penderita sampai membungkuk
4. Bibir tampak kebiruan
5. Berat badan menurun akibat nafsu makan mengurang
6. Batuk menahan
Penyempitan saluran nafas ini di sebabkan elastisitas paru paru yang berkurang penyebabnya yaitu Defisien
AAT merupakan protein yang menetralkan enzim proteolitik yang sering dikeluarkan pada peradangan mer
Enfisema disebabkan :

Emfisema adalah gangguan


1. Kebiasaan merokok pengembangan paru-paru yang di tandai oleh pelebaran ruang udara dalam paru
(WHO). Sesuaiudara
2. Polusi dengan defisini, bila ditemukan kelainan berupa pelebaran ruang udara (Alveolus) tanpa des
sebenarnya tidak termasuk enfisema melainkan overinflation.
3. Infeksi
4. Fakto genetic
5. Factor social ekonomi
6. Pengaruh usia
Asuhan Keperawatan Bronkitis

Pengertian Bronkitis

Bronkitis adalah suatu peradangan yang terjadi pada bronkus.bronkitis dapat bersifat akut maupun
kronis.Bronkitis akut adalah peradangan bronki dan kadang kadang mengenai trakea yang timbul
secara mendadak . Hal ini dapat disebabkan oleh perluasan infeksi saluran nafas seperti : common
cold atau dapat juga disebabkan oleh agen fisik atau kimia seperti : asap,debu,dank abut yang
menguap . Sedangkan Bronkitis kronis adalah gangguan klinis yang di tandai dengan pembentukan
mucus yang berlebihan pada bronkus dan bermanifestasi sebagai kronik dan pembentukan sputum
selama sedikitnya 3 bulan dalam setahun , sekurang kurangnya akan menekankan pada kasus
bronchitis kronik , karena penyakit ini merupakan lanjutan dari bronchitis akut.

Etiologi

Terdapat 3 faktor utama yang mempengaruhi timbulnya bronkitis, yaitu : infeksi dan polisi . selain itu
terdapat pula hubungannya dengan faktor keturunan dan status sosial

a.Rokok

Menurut buku Report Of the WHO Expert Comite on Smoking Control , rokok adalah penyebab
utama timbulnya bronchitis. Terdapat hubungan yang erat antara merokok dan penurunan
VEP(Volume Ekspirasi Paksa )1 detik.Secara patologis rokok berhubungan dengan hyperplasia
kelenjar mucus bronkus dan metaplasia skuamus epitel saluran pernapasan juga dapat
menyebabkan bronkotirksi akut.

b.Infeksi

Eksasebasi bronkitis di sangka paling sering di awali dengan infeksi virus yang kemudian
menyebabkan infeksi sekunder bakteri.Bakteri yang paling banyak diisolasi paling banyak adalah
hemophilus influenza dan streptococcus pneumonie.

c.Polusi

Polusi tidak begitu besar pengaruhnya sebagai factor penyebab, tetapi bila di tambah merokok
resiko akan lebih tinggi.Zat-zat kimia dapat juga menyebabkan bronkitis adalah zat-zat pereduksi
O2,zat-zat pengoksidasi seperti N2O,hidrokarbon,aldehid,ozon.

d.keturunan

Belum diketahui secara jelas apakah faktor keturunan berperan atau tidak, kecuali pada penderita
defesiensi alfa-1- antitrypsin yang merupakan suatu problem, dimana kelainan ini di turunkan secara
autosom resesif.Kerja enzim ini menetralisir enzim proteolitik yang sering di keluarkan pada
peradangan dan merusak jaringan, termasuk jaringan paru.

e.Faktor Sosial Ekonomi

Kematian pada bronkitis ternyata lebih banyak pada golongan sosial ekonomi rendah , mungkin
disebabkan faktor lingkungan dan ekonomi yang lebih buruk.
Patofisiologi Bronkitis

Asap tembakau, polusi udara

Gangguan pembersihan paru

Peradangan bronkus dan


bronkiolus

Obstruksi jalan nafas akibat


peradangan

Hipoventilasi alveoli Dinding bronkiolus melemah

Dan alveoli pecah

Saluran-saluran nafas kecil

Kolaps sewaktu ekspirasi

Obstruksi jalan nafas

Akibat peradangan
Tanda Dan Gejala

a.Hipertrofi kelenjar mukosa bronkus

b.Peningkatan jumlah sel goblet dengan infiltrasi sel-sel radang

c.Edema mucus

d.Batuk produktif,Kronis pada bulan-bulan musim dingin merupakan tanda dini bronkitis kronik

Test Diagnostik

Tes diagnostic yang di lakukan pada klien bronkitis kronik adalah meliputi rontgen thoraks, analisa
sputum, tes fungsi paru dan pemeriksaan kadar gas darah arteri.

Komplikasi

Komplikasi bronchitis dapat berupa terjadinya korpul-monale,gagal jantung kanan dan gagal
pernafasan

Penatalaksanaan

Penatalaksaan umum pada bronkitis kronik bertujuan untuk memperbaiki kondisi tubuh penderita,
mencegah perburukan penyakit, menghindari faktor resiko dan mengenali sifat penyakit secara lebih
baik.Disamping itu tujuan pengobatan adalah untuk menjaga agar bronkiolus terbuka dan
berfungsi.sehingga memudahkan pembuangan sekresi bronkial ,mencegah sekresi dan
kecacatan.perubahan pola sputum(sifat warna,jumlah dan ketebalan) dan pola bentuk merupakan
pola bentuk yang perlu di perhatikan.infeksi bakteri kambuh di obati dengan terapi antiobatika
berdasarkan hasil pemeriksaan kultur dan sensitivitas.

Tapi bronkodilator berguna untuk menghilangkan bronkospasme dan mengurangi obstruksi


jalan nafas sehingga oksigen lebih banyak didistribusikan keseluruh bagian paru dan ventilasi
alveolar di perbaiki.Drainase postular dan perkusi dada setelah pengobatan basanya sangat
membantu teruma jika terdapat bronkiektasis.

Pemberian cairan peroral maupun parenteral jika terjadi bronkospasme berat merupakan
tindakan yang sangat penting.pemberian tetapi cairan sangat membantu dalam mengencerkan
seksresi sehingga mudah di keluarkan dengan membatukkan . Pemberian kortikosteroid di berikan
jika tidak ada tanda-tanda yang menunjukan keberhasilan terhadap pengobat konservatif. Klien
harus berhenti merokok, karena rokok dapat menyebabkan bronkokontriksi melumpuhkan silia yang
berperan dalam membuang partikel yang mengiritasi serta menginaktifkan surfaktan yang berfungsi
untuk mengembangkan paru.Perokok juga lebih rentan terhadap infeksi bronkial.

Anda mungkin juga menyukai