Anda di halaman 1dari 3

PPOK (PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK)

Ditetapkan Oleh Direktur


No. Dokumen : No. Revisi :
PANDUAN PRAKTIK
KLINIS INTERNA
Tanggal Terbit Halaman :

1. PENGERTIAN Adalah hambatan aliran udara yang persisten, progresif dan berhubungan
(DEFINISI) dengan peningkatan respons inflamasi kronis di paru terhadap partikel dan
gas berbahaya
2. ANAMNESIS 1. Sesak napas
2. Kadang-kadang disertai mengi
3. Batuk kering atau dengan dahak yang produktif
4. Rasa berat di dada

3. PEMERIKSAAN 1. Inspeksi
FISIK a. Sianosis sentral pada membran mukosa
b. Abnormalitas dinding dada yang menunjukkan hiperinflasi
paru termasuk iga yang tampak horizontal, barrel chest
(diameter antero-posterior dan transversal sebanding) dan
abdomen yang menonjol keluar
c. Hemidiafragma mendatar
d. Laju respirasi istirahat meningkat lebih dari 20 kali/menit dan
pola napas lebih dangkal
e. Pursed - lips breathing (mulut setengah terkatup mencucu),
laju ekspirasi lebih lambat
f. Penggunaan otot bantu napas
g. Bila telah terjadi gagal jantung kanan terlihat denyut vena
jugularis di leher dan edema tungkai
2. Palpasi dan Perkusi
a. Sering tidak ditemukan kelainan
b. Irama jantung di apeks mungkin sulit ditemukan karena
hiperinflasi paru
c. Hiperinflasi menyebabkan hati letak rendah dan mudah di
palpasi
3. Auskultasi
a. Sering mengalami penurunan suara napas
b. Mengi yang hanya terdengar setelah ekspirasi paksa
c. Ronki basah kasar saat inspirasi
d. Bunyi jantung terdengar lebih keras di area xiphoideus
4. PEMERIKSAN 1. Uji jalan 6 menit yang dimodifikasi
PENUNJANG 2. Spirometri
3. Peak flow meter (arus puncak respirasi)
4. Pulse oxymetry
5. Analisis gas darah
6. Foto toraks
7. Pemeriksaan darah rutin (Hb, Ht, leukosit, trombosit)
5. KRITERIA 1. Anamnesa
DIAGNOSIS 2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan penunjang
6. DIAGNOSIS KERJA PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik)
7. DIAGNOSIS 1. Asma
BANDING 2. Gagal jantung kongestif
3. Bronkiektasis
4. TB paru
5. Sindrom obstruksi pasca TB (SOPT)
8. NON 1. Keseimbangan nutrisi antara protein lemak dan karbohidrat
FARMAKOLOGIS 2. Rehabilitasi
a. Latihan bernapas dengan pursed lip breathing
b. Latihan ekspektorasi
c. Latihan otot pernapasan dan ekstremitas
3. Terapi oksigen jangka panjang

FARMAKOLOGIS 1. Bronkodilator dikombinasikan dengan antikolinergik


2. Kortikosteroid
3. Ekspektoran
4. Mukolitik bila sputum mukoid
5. Antibiotik
6. Diuretik apabila telah terjadi kor pulmonal
9. LAMA PERAWATAN Lama perawatan tergantung ada atau tidaknya komplikasi

10. EDUKASI 1. Edukasi ditujukan untuk mencegah penyakit bertambah berat


(HOSPITAL HEALTH dengan cara menggunakan obat-obatan yang tersedia dengan
PROMOTION) tepat, menyesuaikan keterbatasan aktivitas serta mencegah
eksaserbasi.
2. Pengurangan pajanan faktor risiko
3. Berhenti merokok
11. PROGNOSIS Ad Vitam : bonam
Ad Sanationam : bonam
Ad Fungsionam : bonam
12. PENELAAH KRITIS KSM Penyakit Dalam
13. INDIKATOR Perbaikan klinis dan laboratorium

14. KEPUSTAKAAN Perhimpunan dokter paru Indonesia. Penyakit paru obstruktif kronik.
Diagnosis dan penatalaksanaan

Anda mungkin juga menyukai