Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN ASMA

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :1/3
Puskesmas dr. Farida Sony Indarti
Kebonagung 19810616 201001 2 025

1. Pengertian : Asma bronkial adalah gangguan inflamasikronik saluran napas


yang melibatkan banyak sel inflamasi dan mediator.
Inflamasikronik menyebabkan peningkatan hiperesopnsif jalan
napas terhadap bermacam-macam stimulus dan penyempitan
jalan napas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa
mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batuk-batuk
terutama pada malam dan atau dini hari. Derajat penyempitan
bervariasi yang dapat membaik secara sopntan dengan
pengobatan.
1. Hasil Anamnesis
Keluhan Pasien datang karena:
a. Sesak napas yang episodik.
b. Batuk-batuk berdahak yang sering memburuk pada
malamdan pagi hari menjelang subuh. Batuk biasanya
terjadi kronik.
c. Mengi.
2. Faktor Risiko
a. Faktor Pejamu, ada riwayat atopi pada penderita atau
keluarganya, hipersensitif saluran napas, jenis kelamin,
ras atau etnik.
b. Faktor Lingkungan
- Bahan-bahan di dalam ruangan: tungau, debu
rumah, binatang, kecoa.
- Bahan-bahan di luar ruangan: tepung sari bunga,
jamur.
- Makanan-makanan tertentu: bahan pengawet,
penyedap dan pewarna makanan.
- Obat-obatan tertentu.
- Iritan: parfum, bau-bauan merangsang.
- Ekspresi emosi yang berlebihan.
- Asap rokok.
- Polusi udara dari luar dan dalam ruangan.

1
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
UPT Puskesmas Kebonagung
Kabupaten Pacitan
- Infeksi saluran napas.
- Exercise-inducedasthma (asma kambuh ketika
melakukan aktivitas fisik tertentu).
- Perubahan cuaca.
3. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana
Pemeriksaan Fisik
Tanda Patognomonis
a. Sesak napas.
b. Mengi pada auskultasi.
c. Pada serangan berat digunakan otot bantu napas
(retraksi supraklavikula, interkostal, dan epigastrium).
4. Faktor Predisopsisi
Riwayat bronchitis atau pneumoni yang berulang
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Arus Puncak Ekspirasi (APE) menggunakan Peak
Flowmeter
b. Pemeriksaan darah (eosinofil dalam darah)
2. Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah – langkah petugas medis
dan paramedis di PU, untuk melakukan penanganan pada
pelanggan dengan diagnosis asma bronkiale
3. Kebijakan : Keputusan Kepala Puskesmas Kebonagung Nomor 440/SK-
0023.128/408.36.11/2016 tentang Pelayanan Klinis.
4. Referensi : KEPMENKES RI NO. HK 02.02/MENKES/514/2015 Tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama.
5. Prosedur : 1. Petugas melakukan komunikasi dasar dokter dan pasien
2. Petugas melakukan anamnesa
3. Petugas membuat catatan tertulis hasil wawancara pada
rekam medis
4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
5. Petugas mencatat hasil pemeriksaan fisik pada rekam medis
6. Petugas merangkum hasil wawancara dan pemeriksaan fisik
7. Petugas melakukan nebulisasi
8. Petugas menyiapkan kertas resep:
a. Salbutamol 3x1 tablet/hr
b. Dexamethason 3x0,5 mg/hr
c. Ambroxol 3x1 tablet/hr
9. Petugas menyiapkan formulir rujukan internal ke Unit Klinik

2
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
UPT Puskesmas Kebonagung
Kabupaten Pacitan
Gizi untuk Terapi Diet
10. Petugas memberi kesempatan kepada pasien untuk
mengungkapkan apa yang belum jelas
11. Petugas mencatat pada Buku Register Harian
6. Diagram Alir :

7. Dokumen : 1. Rekam Medis


Terkait 2. Rujukan Internal
3. Buku Register Harian
4. Resep
5. Formulir Rujukan BPJS
6. Formulir Rujukan Jamkesda
7. Formulir Rujukan Umum
8. Distribusi : 1. Poli Umum
2. Poli KIA dan KB

9. Rekam Historis Perubahan

Tanggal Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan

3
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
UPT Puskesmas Kebonagung
Kabupaten Pacitan

Anda mungkin juga menyukai