Anda di halaman 1dari 4

ASMA BRONKIAL

ICD-10 : J45
Tingkat Kemampuan : 4A
No.
Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tanggal
Terbit :
Halaman :
dr. Andri Hartanto, M.Sc.
PUSKESMAS
SRUWOHREJO NIP.197912272010011008

Asma adalah suatu kelainan berupa inflamasi


(peradangan) kronik saluran napas yang menyebabkan
hiperaktifitas bronkus terhadap berbagai rangsangan
Pengertian yang ditandai dengan gejala episodik berulang berupa
mengi, batuk, sesak napas dan rasa berat di dada
terutama pada malam dana tau dini hari yang umumnya
bersifat reversibel baik dengan atau tanpa obat.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk Asma
Tujuan
Bronchial
Kebijakan
1. Republik Indonesia, Menteri Kesehatan. 2008.
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1023/Menkes/SK/XI/2008 Tentang Pedoman
Pengendalian Asma. Kementerian Kesehatan RI.
Jakarta.
2. Republik Indonesia, Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
2009. Pedoman Pengendalian Penyakit Asma.
Departemen Kesehatan RI. Jakarta.
3. Indonesia, Perhimpunan Dokter Paru. 2003. Asma ;
Referensi
Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana Di Indonesia.
PDPI. Jakarta.
4. Republik Indonesia, Kementerian Kesehatan dan
Indonesia, Ikatan Dokter. 2014. Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer. Edisi Revisi. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. Jakarta.
5. Indonesia, Konsil Kedokteran. 2012. Standar
Kompetensi Dokter Indonesia. Konsil Kedokteran
Indonesia. Jakarta.
1. Petugas melakukan pemanggilan nama dan alamat
pasien berdasarkan nomor urut
2. Petugas melakukan identifikasi pasien dan mengecek
kesesuaian identitas pasien dengan rekam medis
3. Petugas melakukan kajian awal dengan fokus pada
Prosedur /
keluhan utama.
Langkah-Langkah
a. Subject
1) Keluhan pasien
a) Keluhan utama
 Sesak napas
b) Keluhan tambahan
 Batuk
 Rasa berat di dada
2) Riwayat penyakit pasien
a) Riwayat penyakit sekarang
b) Riwayat penyakit dahulu
c) Riwayat penyakit keluarga
3) Faktor pencetus
a) Alergen di dalam ruangan
 Mite domestik
 Alergen binatang
 Alergen kecoa
 Jamur (fungi, molds, yeasts)
b) Alergen di luar ruangan
 Tepung sari bunga
 Jamur (fungi, molds, yeasts)
c) Bahan di lingkungan kerja
 Asap rokok
1. Perokok aktif
2. Perokok pasif
 Polusi udara
1. Polusi udara di luar ruangan
2. Polusi udara di dalam ruangan
d) Faktor cuaca
 Cuaca dingin terutama malam hari
e) Faktor emosional dan letih fisik
f) Faktor makanan
b. Objective
1) Pemeriksaan fisik
a) Inspeksi
 Pasien terlihat gelisah
 Napas cuping hidung
 Napas cepat
 Retraksi sela iga
 Retraksi epigastrium
 Retraksi suprasternal
 Sianosis
b) Palpasi
 Biasanya tidak ada kelainan
 Pada asma berat dapat di temukan
pulsus paradoksus
c) Perkusi
 Biasanya tidak ada kelainan
d) Auskultasi
 Ekspirasi memanjang
 Wheezing
 Suara lender
2) Pemeriksaan Foto toraks – pertimbangan
rujukan
3) Pemeriksaan faal paru Spirometri –
pertimbangan rujukan
c. Asessment
1) Diagnose Asma Bronchial stabil
2) Diagnosa Asma Bronchial dalam seangan
d. Plan
1) Tatalaksana :
a) Serangan asma (Status asmaticus)
 Serangan asma ringan dan sedang
Tindakan :
Inhalasi agonis beta-2 kerja singkat
tunggal (nebulasi setiap 20 menit
dalam 1 jam) atau agonis beta-2 injeksi
(adrenalin 1:1000 0,3 ml/subkutan)
Penilaian ulang setelah 1 jam
a. Respon baik
 Pasien dipulangkan
 Terapi rawat jalan
1. Salbutamol oral 2x1
2. Deksametason oral 2x1
b. Respon tidak sempurna – buruk
Tindakan : Rujuk IGD/Rumah
Sakit
b) Serangan asma berat
 Sesak saat istirahat
 Berbicara kata perkata
 dalam satu napas
Tindakan : Rujuk IGD/Rumah Sakit
4. Petugas melakukan edukasi
5. Pemeriksaan laboratorium dan rujukan dilakukan
petugas bilamana diperlukan dengan memberikan
informasi terlebih dahulu dan mendapatkan izin
pasien.
6. Seluruh data hasil pemeriksaan ditulis dalam lembar
rekam medis, disertai paraf dan nama jelas.

Bagan Alir

1. Ruang Pendaftaran
nit Terkait 2. Ruang Rekam Medis
3. Ruang Pengobatan Umum
4. Ruang Tindakan / IGD

Rekaman histori perubahan

No Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai