Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)

PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS (PPOK)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


PAK/KOMKEP/ 00 1/ 5
RSUD PRAMBANAN

Disahkan oleh :
Direktur RSUD
Tanggal Terbit
02 – 03 – 2020
(drg. Isa Dharmawidjaja, M.Kes)
NIP 19650723 199102 1 002

1. Definisi Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Penyakit Paru


Obstruksi Kronis (PPOK)
PPOK (Penyakit Paru Obstruksi Kronis) adalah memberikan
asuhan keperawatan pada pasien dengan gejala klasifikasi luas
dari gangguan, yang mencakup bronkitis kronis, bronketasis,
emfisema, dan asma. (Brunner&Suddart,2001)
2. Anamnesis 1. Identitas pasien,
Keperawatan 2. Keluhan utama, meliputi :
a. Batuk bertambah berat
b. Produksi sputum bertambah
c. Sputum berubah warna
d. Sesak nafas bertambah berat
e. Bertambahnya keterbatasan aktifitas
f. Terdapat gagal nafas akut pada gagal nafas kronis
g. Penurunan kesadaran
h. Insomnia
3. Riwayat penyakit
Asma kronis, Bronkitis kronis, TB Paru
4. Riwayat diet : intake gula, garam, lemak, cafein, cairan, alcohol
5. Riwayat pengobatan : Obat-obatan pereda sesak
nafas,antibiotik, pengobatan TB, alergi terhadap obat tertentu
6. Pola eliminasi urine: oliguria, nokturia
7. Merokok: perokok, cara/jumah batang perhari, jangka waktu
8. Postur, kegelisahan, kecemasan
9. Faktor presdiposisi dan presipitasi: Polusi udara, penyakit
infeksi saluran pernafasan, terpapar bahan-bahan kimia
melalui udara.
10. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium
b. Radiologi
c. EKG
d. AGD
3. Diagnosa 1. Bersihan Jalan Nafas tidak Efektif (D.0001)
Keperawatan 2. Gangguan Pertukaran Gas (D.0003)
3. Pola Nafas Tidak Efektif (D.0005)
4. Intoleransi Aktifitas (D.0056)
Dalam kegiatan pendokumentasian diagnosa keperawatan
dengan P+E+S (melihat referensi SDKI)
4. Kreteria Luaran 1. Bersihan Jalan Nafas tidak Efektif (D.0001)
Pola Nafas (L.01004)
Ekspektasi Menurun
1) Dispnea
2) Penggunaan Otot Bantu Nafas
3) Pemanjangan Fase Ekspirasi
4) Pernafasan Cuping Hidung
2. Gangguan Pertukaran Gas (D.0003)
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)

PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS (PPOK)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


PAK/KOMKEP/ 00 2/ 5
RSUD PRAMBANAN

Disahkanoleh :
Direktur RSUD
Tanggal Terbit
02 – 03 – 2020
(drg. Isa Dharmawidjaja, M.Kes)
NIP 19650723 199102 1 002

Pertukaran Gas (L.01003)


Ekspektasi menurun
1) Dispnea
2) Bunyi nafas tambahan
3) Pusing
4) Gelisah
5) Nafas cuping hidung
3. Pola Nafas Tidak Efektif (D.0005)
Pola Nafas (L.01004)
Ekspektasi Menurun
1) Dispnea
2) Penggunaan Otot Bantu Nafas
3) Pemanjangan Fase Ekspirasi
4) Pernafasan Cuping Hidung
Ekspektasi Membaik
1) Frekuensi Nafas
2) Kedalaman Nafas
4. Intoleransi Aktifitas (D.0056)
Toleransi Aktifitas (L.05047)
Ekspektasi Menurun
1) Keluhan lelah menurun
2) Dispnea saat aktifitas menurun
3) Dispnea setelah aktifitas menurun
5. Intervensi 1. Pola Nafas (L.01004)
Keperawatan a. Manajemen jalan nafas (I.01011)
Observasi
1) Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas )
2) Monitor bunyi nafas tambahan (missal Gurgling, mengi,
eheezing, ronkhi kering)
3) Monitor Sputum (jumlah, warna dan aroma)
Terapeutik
1) Pertahankan kepatenan jalan nafas dengan head-till
dan chin-lift
2) Posisikan semi-fowler atau fowler
3) Berikan minum hangat
4) Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
5) Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
6) Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan
endotrakeal
7) Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsep McGill
8) Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
1) Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak
kontraindikasi
2) Ajarkan tehnik batuk efektif
Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu.
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)

PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS (PPOK)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


PAK/KOMKEP/ 00 3/ 5
RSUD PRAMBANAN

Disahkanoleh :
Direktur RSUD
Tanggal Terbit
02 – 03 – 2020
(drg. Isa Dharmawidjaja, M.Kes)
NIP 19650723 199102 1 002

2. Pertukaran Gas (L.01003)


a. Pemantauan respirasi (I.01014)
Observasi
1) Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya nafas
2) Monitor pola nafas ( seperti bradipnea,
takipnea,hiperventilasi, kussmaul, cheyne-stokes, biok,
ataksik)
3) Monitor kemampuan batuk efektif
4) Monitor adanya produksi sputum
5) Monitor adanya sumbatan jalan nafas
6) Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
7) Auskultasi bunyi nafas
8) Monitor saturasi oksigen
9) Monitor nilai AGD
10)Monitor hasil x-ray thorax
Edukasi
1) Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan respirasi
2) Informasikan hasil pemantauan respirasi, jika perlu
Terapeutik
1) Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi
pasien
2) Dokumentasikan hasil pemantauan
3. Pola Nafas (L.01004)
a. Manajemen jalan nafas (I.01011)
Observasi
1) Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas
)
2) Monitor bunyi nafas tambahan (missal Gurgling,
mengi, eheezing, ronkhi kering)
3) Monitor Sputum (jumlah, warna dan aroma)
Terapeutik
1) Pertahankan kepatenan jalan nafas dengan head-till
dan chin-lift
2) Posisikan semi-fowler atau fowler
3) Berikan minum hangat
4) Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
5) Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
6) Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan
endotrakea
7) Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsep
McGill
8) Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
1) Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak
kontraindikasi
2) Ajarkan tehnik batuk efektif
Kolaborasi
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)

PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS (PPOK)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


PAK/KOMKEP/ 00 4/ 5
RSUD PRAMBANAN

Disahkanoleh :
Direktur RSUD
Tanggal Terbit
02 – 03 – 2020
(drg. Isa Dharmawidjaja, M.Kes)
NIP 19650723 199102 1 002

1) Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran,


mukolitik, jika perlu.
4. Toleransi Aktifitas (L.05047)
a. Manajemen energy (I.05178)
Observasi
1) Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan
kelelahan
2) Monitor kelelahan fisik dan emosional
3) Monitor pola dan jam tidur
4) Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama
melakukan aktifitas
Terapeutik
1) Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis
cahaya, suara, kunjungan)
2) Lakukan latihan rentang gerak pasif dan atau aktif
3) Berikan aktifitas distraksi yang menyenangkan
4) Fasilitasi duduk di samping tempat tidur, jika tidak dapat
berpindah atau berjalan
Edukasi
1) Anjurkan tirah baring
2) Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
3) Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala
kelelahan tidak berkurang
4) Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
Kolaborasi
1) Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan
asupan makanan
9) Informasi dan 1. Rutin minum obat dan patuh pada pengobatan yang
Edukasi direncanakan
2. Melakukan aktivitas sesuai toleransi
3. Instirahat cukup
4. Hindari debu dan asap
10) Evaluasi Mengevaluasi respon subjektif dan objektif dibandingkan dengan
target luaran.
11) Penelaah kritis Komite Keperawatan
12) Kepustakaan PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia :
Definisi dan Indikator Diagnostik Edisi 1. Jakarta: DPP
PPNI.
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi
dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi
dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP
PPNI.
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)

PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS (PPOK)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


PAK/KOMKEP/ 00 5/ 5
RSUD PRAMBANAN

Disahkanoleh :
Direktur RSUD
Tanggal Terbit
02 – 03 – 2020
(drg. Isa Dharmawidjaja, M.Kes)
NIP 19650723 199102 1 002

Anda mungkin juga menyukai