Anda di halaman 1dari 6

DEMAM THYPOID

No. Dokumen : 04/SOP/UKP/11


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 1 Maret 2022
Halaman : 1/5
Puskesmas dr. Farida Sony Indarti
Kebonagung 19810616 201001 2 025

1. Definisi : Demam Tifoid adalah suatu infeksi akut yang disebabkan


oleh kuman salmonella typhii yang banyak ditemukan di
masyarakat perkotaan maupun di pedesaan. Penyakit ini
berakaitannya dengan kualitas hygiene pribadi dan sanitasi
lingkungan yang kurang baik.
Anamnese:
1.Keluhan demam naik turun terutama sore dan malam hari
dengan pola intermiten ,demam dapat terus menerus
sampai minggu ke dua
2. sakit kepala pusing-pusing yang sering dirasakan pada
area frontal
3.Gangguan gastrointestinal berupa konstipasi,meteorismus
atau bisa juga diare,mual,muntah,nyeri abdomen dan BAB
berdarah
4.Gejala penyerta lain seperti nyeri otot,pegal-pegal
,batuk,anorexia dan insomnia
5.Pada Demam Thypoid berat dapat dijumpai penurunan
kesadaran atau kejang
Pemeriksaan Fisik:
 Keadaan umum tampak sakit sedang hingga berat
 Kesadaran mulai composmentis hingga bisa jatuh
dalam keadaan delirium atau koma pada kasus berat
 Suhu badan 37.5◦C
 Bradicardi
 Icterus
 Lidah kotor (tongue Thypoid)

1
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Puskesmas Kebonagung
Kabupaten Pacitan
 pada pemeriksaan abdomen terdapat nyeri
epigastric,hepatos penomegali
 Delirium pada kasus berat
Pemeriksaan penunjang:
 Darah perifer lengkap dapat menunjukkan leucopenia
/leucositosis trombositopenia
 Tes Widal :dapat dilakukan setelah demam
berlangsung 7 hari
Interprestasi hasil positif bila titer aglutinin O 1/320
atau terdapat kenaiakan titer hingga 4 kali lipat pada
pemeriksaan ulang dengan interval 5-7 hari
2. Tujuan : Sebagai acuan penerapan langkah-langkah agar petugas
kesehatan di Puskesmas Kebonagung dapat melakukan
penanganan penderita Demam Tifoid dengan baik dan
benar.
3. Kebijakan : SK Kepala Puskesmas Kebonagung Nomor 21 / SK PKM
WR / IX / 2015 tentang Standar Pelayanan Rawat Inap.
4. Referensi : KEMENKES RI NO HK.01.07/MENKES/1186/2022 Tentang
Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama.
5. Prosedur : PENATALAKSANAAN
a. Petugas mencuci tangan sebelum dan sesudah
memeriksa pasien
b. Petugas menggunakan APD sesuai kebutuhan
c. Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan
anamnese pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang
d. Terapi suportif dapat dilakukan dengan:
1. Istirahat tirah baring dan mengatur tahapan
mobilisasi.
2. Diet tinggi kalori dan tinggi protein.
3. Konsumsi obat-obatan secara rutin dan tuntas.
4. Kontrol dan monitor tanda vital (tekanan darah,

2
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Puskesmas Kebonagung
Kabupaten Pacitan
nadi, suhu, kesadaran), kemudian dicatat
dengan baik di rekam medic pasien.
a. Terapi simptomatik untuk menurunkan demam (antip
iretik) dan mengurangi keluhan gastrointestinal.
b. Terapi definitive dengan pemberian antibiotik.
Antibiotik ini pertama untuk demam tifoid adalah
kloramfenikol, ampisilin atau amoksisilin (aman
untukpenderita yang sedang hamil), atau
trimetroprim-sulfametoxazole (kotrimoksazol).
c. Bila pemberian salah satu antibiotic ini pertama
dinilai tidak efektif, dapat diganti dengan antibiotik
lain atau dipilih antibiotic lini kedua yaitu Ceftriaxone,
Cefotaxime (diberikan untuk dewasa dan anak),
Kuinolon (tidak dianjurkan untu anak <18 tahun
karena dinilai mengganggu pertumbuhan tulang).

Tabel 17. Antibiotik dan dosis penggunannya

3
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Puskesmas Kebonagung
Kabupaten Pacitan
d. Jika terjadi komplikasi segera di lakukan rujukan ke
Rumah sakit

Petugas menegakkan diagnosa


6. Diagram Alir
berdasarkananamnese pemeriksaan fisikdan
pemeriksaan penunjang

Terapisuportifdapatdilakukandengan:
Istirahattirah baring danmengaturtahapanmobilisasi.
Diet tinggikaloridantinggi protein.
Konsumsiobat-obatansecararutindantuntas.
Kontroldan monitor tanda vital (tekanandarah, nadi,
suhu, kesadaran), kemudiandicatatdenganbaik di
rekammedikpasien.

Terapisimptomatikuntukmenurunkandemam
(antipiretik) danmengurangikeluhan gastrointestinal

Terapidefinitifdenganpemberianantibiotik.Antibiotikliniper
tamauntukdemamtifoidadalahkloramfenikol,
: ampisilinatauamoksisilin (amanuntukpenderita yang
sedanghamil), atautrimetroprim-sulfametoxazole
(kotrimoksazol).

Bilapemberiansalahsatuantibiotiklinipertamadinilaitidak
efektif, dapatdigantidenganantibiotik lain
ataudipilihantibiotiklinikeduayaitu Ceftriaxone,
Cefotaxime (diberikanuntukdewasadananak), Kuinolon
(tidakdianjurkanuntukanak<18
tahunkarenadinilaimengganggupertumbuhantulang

Jika terjadi komplikasi segera di lakukan rujukan


ke Rumah sakit

7. Dokumen : Rekam Medis Rawat Inap

4
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Puskesmas Kebonagung
Kabupaten Pacitan
Terkait
8. Distribusi :  Poli Umum
 UGD
 Rawat Inap

9. Rekam Historis Perubahan

No Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan

5
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Puskesmas Kebonagung
Kabupaten Pacitan
DEMAM THYPOID
No. Dokumen : 04/SOP/UKP/11
DAFTAR No. Revisi : 00
TILIK Tanggal Terbit : 1 Maret 2022
Halaman : 1/1
Puskesmas dr. Farida Sony Indarti
Kebonagung 19810616 201001 2 025

No Tidak
Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1. Apakah Petugas mencuci tangan sebelum dan
sesudah memeriksa pasien ?
2. Apakah Petugas menggunakan APD sesuai
kebutuhan ?
3. Apakah Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan
anamnese pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang ?
4. Apakah Petugas memberikan terapi suportif pada Pasien
?
5. Apakah Petugas memberikan terapi simptomatik pada
Pasien ?
6. Apakah Petugas memberikan terapi definitive dengan
pemberian antibiotic pada Pasien ?
Jumlah

CR : …………………………%.

Kebonagung,……………………..

Pelaksana / Auditor

(……………………..)

6
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Puskesmas Kebonagung
Kabupaten Pacitan

Anda mungkin juga menyukai