Anda di halaman 1dari 2

Sop Tifoid fiver

Pengertian Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut pada


usus halus yang disebakan oleh salmonella
typhi. Demam tifoid banyak ditemukan di
masyarakat perkotaan maupun di pedesaaan .
penyakit ini erat kaitanya dengan kualitas
higiene pribadi dan sanitasi lingkungan yang
kurang baik.
Tujuan Prosedur ini dibuat dimaksudkan agar petugas
kesehatan di klinik polres dapat melakukan
penanganan penderita demam tifoid dengan
tepat
Kebijakan Langkah lanangkah penangan demam tifoid
wajib sesuai dengan langkah langkah SOP
Referensi Perawatan dasar DEPKES RI thn 2014
Alat Alat, tempat tidur, stetoskop, arloji, tensimeter,
termometer
Prosedur A. Anamnese
1. Demam turun naik terutama sore dan
malam hari dengan pola intermiten
dan kenaikan susu step ladder .
2. Demam tinggin dapat terjadi terus
menerus hingga minggu ke dua
3. Sakit kepala (pusing pusing yang sering
di rasakan di daerah frontal
4. Gangguan gastrointerstinal berupa
konstipasi dan meteorismus atau diare,
mual muntah, nyeri abdomen dan BAB
berdarah
5. Gejala penyerta lain seperti nyeri otot
dan pegal pegal, batuk anoreksia,
insomnia
6. Pada demam tifoid berat dapat di
jumpai penurunan kesadaran atau
kejang
B. Lakukan pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum biasanya tampak
sakit sedang atau sakit berat .
2. Kesadaran : penurunan kesadaran
3. Demam suhu > 37,5 C
4. Dapat ditemukan beradikardia
relatif , penurunan prekunsi nadi
sebanyak 8 denyut/ menit setelah
kenaikan susu 1 C
5. Ikterus
6. Pemeriksaan mulut : typhoid
tongue, termor lidah, halitosis
7. Pemeriksaan abdomen : nyeri
( terutama regio epigastrik),
hepatospenomegali
C. Lakukan pemerisaan laboatorium
D. Jika hasil darah positif anjurkan rawat
inap

Penatalaksanaan
A .Terapi suportif dapat dilakukan dengan:
1. istirahat tira baring dan mengatur tahapan
mobilisasi
2. diet tinggi kalori dan tinggi protein
3. komsumsi obat obatan secara rutin dan
tuntas
B . Terapi simtomatik .
jika hasil Leb positif rawat inap
c. terapi definitif dengan pemeberian antibiotik
( kloramfenikol atau amosisilin

Hal hal yang perlu diperhatikan A. Keadaan umum pasien ,


B. hasil leb
1. Tes widal : interpentasi hasil positif bila
titer aglutinin 0 minimal 1/320 atau
terdapat kenaikan titer hingga 4 kali
lipat pada pemeriksaan ulang denagn
interval 5-7 hari
2. Tubex nilai normal 0-2 nilai tertinggi
+6
Unit terkaid 1. Poli klinik rawat jalan
2. Poli KIA
3. Ruang rawat inap
4. IGD
Dokumen terkait 1. Blangko registrasi
2. Blangko observasi
3. Blangko penggunaan obat
4. Blangko laboratorium
5. Blangko rujukan

Anda mungkin juga menyukai