Anda di halaman 1dari 4

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

BILAS LAMBUNG

DOSEN PENGAMPU:

JOJOR SILABAN, SST, M.Kes

KELOMPOK 5:

1. ESTER PASARIBU
2. IRAWATI PANDIANGAN
3. ROSPITA MARGARETHA
4. YOSUA SIRINGO RINGO

POLTEKES KEMENKES MEDAN


PRODI DIII KEPERAWATAN DAIRI

2022
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

BILAS LAMBUNG

Pengertian Bilas lambung ( gastric lavage) adalah membersihkan lambung


dengan cara memasukan dan mengeluarkan air ke/dari lambung dengan
menggunakan NGT (Naso Gastric Tube).
Menurut Smelltzer dan Bare Bilas lambung ( gastric lavage) adalah aspirasi
isi lambung dan pencucian lambung dengan menggunakan selang
lambung.
Tujuan a) untuk pembuangan urgen substansi dalam upaya menurunkan
absorpsi sistemik
b) Untuk mengosongkan lambung sebelum prosedur endoskopik
c) Untuk mendiagnosis hemoragi lambung dan menghentikan
hemoragi.
Indikasi a) Pasien keracunan makanan atau obat dan overdosis obat
b) Persiapan tindakan pemeriksaan lambung
c) Persiapan operasi lambung
d) Gagal dengan terapi emesis
e) Terjadi perdarahan lama (hematemesis Melena) pada
saluran pencernaan atas

Kontra Indikasi Kontraindikasi dilakukannya bilas lambung yaitu:


a)   keracunan oral lebih dari 1 jam
b) pasien keracunan bahan toksik yang tajam dan terasa
membakar (resiko perforasi esophageal) serta keracunan
bahan korosif (misalnya: hidrokarbon, pestisida hidrokarbon
aromatic, halogen)
c) pasien yang menelan benda asing yang tajam
d) pasien tanpa gangguan reflex atau pasien dengan pingsan
(tidak sadar) membutuhkan intubasi sebelum bilas lambung
untuk mencegah inspirasi

Alat dan Bahan Alat yang digunakan untuk dalam prosedur bilas jantung:
a) selang nasogastrik/ diameter besar atau selang Ewald diameter
besar
b) spuit pengirigasi besar dengan adapter

c) saluran plastic besar dengan adapter

d) pelumas larut air

e) air biasa atau antidote yang tepat


f) wadah untuk aspirat
g) gag mulut, selang nasotrakea atau endotrakea dengan cuv

h) wadah untuk spesimen

Prosedur A. Prosedur bilas lambung pada kasus keracunan


tindakan 1. Bisa dilakukan pada klien yang tidak sadar / stupor atau
jika induksi muntah dengan sirup ipekak tidak berhasil
2. Bila klien setengah sadar dan masih ada refleks muntah,
maka posisikan klien miring pada satu sisi untuk
memudahkan irigasi dan mencegah aspirasi
3. Bila klien tidak sadar dan refleks muntah tidak ada, maka
klien harus dilakukan intubasi trachea sebelum dilakukan
bilas lambung
4. Gunakan pipa nasogastrik berdiameter besar (>28Fr) untuk
memudahkan aliran irigasi cairan
5. Gunakan larutan garam fisiologis untuk pembilasan, suhu
cairan yang digunakan sebaiknya sesuai suhu tubuh
6. Lakukan irigasi dan aspirasi cairan garam faal sebanyak
+/- 200 ml beberapa kali sampai terpakai 2-4 liter
7. Lakukan pencatatan setelah tindakan yang meliputi
jumlah, karakteristik bau cairan yang dilakukan irigasi
serta reaksi klien

B. Prosedur Bilas lambung ( gastric lavage) pada kasus


perdarahan lambung

1. Sebelumnya pasang NGT berukuran besar, jenis yang biasanya


digunakan adalah selang Ewald. Selang dengan diameter kecil tidak
cukup efektif untuk mengeluarkan bekuan darah dan dapat
menyebabkan kesalahan penegakan diagnosa karena bila ada bekuan
darah yang menyumbat selang, akan sulit mendeteksi masih
terjadinya perdarahan.
2. Lakukan irigasi dengan menggunakan cairan garam faal dengan cara
memasukkan sejumlah cairan secara bertahap dan kemudian
mengeluarkannya dengan cara mengalirkan atau diaspirasi
menggunakan tekanan rendah.
3. Alirkan cairan yang dikeluarkan ke dalam kantong (collection bag )
yang diletakkan dengan posisi lebih rendah dari tubuh klien atau
tempat tidur klien.
4. Cairan irigasi yang digunakan bisa berjumlah +/- 500-700 ml
5. Pastikan bahwa aliran cairan lancar, begitu juga dengan system
drainasenya.
6. Waspada terhadap potensial terjadinya sumbatan bekuan darah pada
selang atau perubahan posisi selang.
7. Gunakan cairan dengan suhu ruangan, karena akan lebih efektif
dalam tindakan gastric lavage. Penelitian yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa penggunaan cairan dengan suhu rendah (dingin)
akan menggeser kurva disosiasi hemoglobin kearah kiri dan dapat
berakibat langsung seperti : penurunan aliran oksigen ke organ-organ
vital serta memperpanjang waktu perdarahan dan protrombin time

Anda mungkin juga menyukai