1/3
Ditetapkan Oleh
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Ketua STIKES Karya Husada Semarang
OPERASIONAL
Persiapan pasien
2/3
Prosedur kerja
Prosedur bilas lambung pada kasus keracunan
3. Bisa dilakukan pada klien yang tidak sadar / stupor
atau jika induksi muntah dengan sirup pekak tidak
berhasil.
4. Bila klien setengah sadar dan masih ada refleks
muntah, maka posisikan klien miring pada satu sisi
untuk memudahkan irigasi dan mencegah aspirasi.
5. Bila klien tidak sadar dan refleks muntah tidak ada,
maka klien harus dilakukan intubasi trachea sebelum
PROSEDUR dilakukan bilas lambung.
6. Gunakan pipa nasogastrik berdiameter besar (>28Fr)
untuk memudahkan aliran irigasi cairan.
7. Gunakan larutan garam fisiologis atau air mineral
kemasan untuk pembilasan, suhu cairan yang
digunakan sebaiknya sesuai suhu tubuh.
8. Lakukan irigasi beberapa kali sampai muntahan pasien
jernih dan tak berbau racun lagi.
9. Perawat merapikan pasien.
10. Hand Hygiene 6 langkah
11. Lakukan pencatatan setelah tindakan yang meliputi
jumlah, karakteristik, Bau cairan yang dilakukan
irigasi serta reaksi klien.
3/3
7. Pastikan bahwa aliran cairan lancar, begitu juga dengan
system drainasenya.
8. Waspada terhadap potensial terjadinya sumbatan bekuan
darah pada selang atau perubahan posisi selang.
9. Gunakan cairan dengan suhu ruangan, karena akan lebih
efektif dalam tindakan gastric lavage. Penelitian yang telah
dilakukan menunjukkan bahwa penggunaan cairan dengan
PROSEDUR suhu rendah (dingin) akan menggeser kurva disosiasi
hemoglobin kearah kiri dan dapat berakibat langsung
seperti : penurunan aliran oksigen ke organ-organ vital
serta memperpanjang waktu perdarahan dan protrombin
time.
10. Perawat melaksanakan kebersihan tangan.
11. Lakukan pencatatan kegiatan.