Anda di halaman 1dari 25

REFERAT

KEHAMILAN DENGAN
HIV

Pembimbing : dr. Husna Amelz, Sp.OG.

Dokter muda : Yasmin Kamila Manan


KEPANITERAAN KLINIK OBSTETRI DAN
GINEKOLOGI
RUMAH SAKIT ISLAM PONDOK KOPI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2020
Definisi

AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome merupakan


kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh
oleh virus yang disebut Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Epidemiologi
Etiologi

Human Immunodeficiency Virus


(HIV). HIV-1 dan HIV-2.
Patofisiologi
Virus HIV menempel pada
permukaan sel inang.
enzim reverse transcriptase

RNA HIV memasuki sel inang,


terbentuklah DNApro virus.

DNA provirus memasuki inti sel dan


akan berikatan dgn DNAsel

Sel inang m= RNA HIV dan protein


HIV

RNAvirus baru dan protein pindah ke


permukaan sel yang baru dan
masih imatur

terbentuklah virus HIVbaru.


(Virus matang oleh enzim protease
HIV)
TAHAPANINFEKSI

GejalaAIDS, ditandai dengan malaise,


Infeksi
demam, limfadenopati, faringitis, Orang bisa menularkan
ruam kulit, mialgia/arthralgia, dan tetapi hasil tes negatif
gejala lainnya 3-6 bulan dalam masa jendela ini

Masa laten
Masa laten bisa
berkisar antara 4
bulan sampai lebih
dari 10 tahun infeksi HIV tanpa gejala

AI DS
Penularan
PENULARANHIV PADAKEHAMILAN

• Faktor virus : makin tinggi titer virus , makin infeksius.


• Faktor Host (ibu hamil) : sistem kekebalan tubuh, nutrisi, anemia.
• Faktor Obstetrik : lama dan cara persalinan.
• Faktor bayi : Menyusui.
Intrauterine

Kriteria: tes kadar HIV bayi positif dalam 48 jam setelah


kelahiran diikuti tes kadar HIV positif sesudahnya.

Viral load yang tinggi menyebabkan peningkatan risiko


transmisi ini. Plasenta
rusak

HIV dapat
Janin tertular
menembus
HIV
plasenta
Intrapartum

Kriteria
Tes kadar HIV bayi negatif dalam 48 jam setelah kelahiran, 1 minggu kemudian
positif, tapi bayi tidak menyusui.

Kontak darah ibu


Ulkus genitalia Acute
dengan mukosa Episiotomi
aktif chorioamnionitis
janin

Persalinan lama KPD > 4jam


Postpartum

– Konsentrasi HIV 1 per 104 sel


– Kadar tertinggi:
– mulai minggu pertama, kolostrum sampai 3 bulan
– Masih dapat dideteksi sampai
– 9 bulan
Patologi pada
– Risiko penularan tertinggi ASI
mamae
– 6 bulan pertama

Ibu memberikan
Ulkus pada mukosa
makanan campuran
bayi
pada bayi
Kriteria Diagnosis

Stadium 1
Asimtomatik
Tidak ada penurunan berat badan
Tidak ada gejala atau hanya Limfadenopati Generalisata Persisten

Stadium 2
Sakit ringan
Penurunan berat badan 5-10%
ISPA berulang, misalnya sinusitis atau otitis
Herpes zoster dalam 5 tahun terakhir
Luka disekitar bibir (keilitis angularis)
Ulkus mulut berulang
Ruam kulit yang gatal (seboroik atau prurigo-PPE (Pruritic papular eruption))
Dermatitis seboroik
Infeksi jamur kuku
Kriteria Diagnosis

Stadium 3
Sakit sedang
Penurunan berat badan > 10%
Diare, demam yang tidak diketahui penyebabnya, lebih dari 1 bulan
Kandidosis oral atau vaginal
Oral hairy leukoplakia
TB Paru dalam 1 tahun terakhir
Infeksi bakterial yang berat (pneumoni, piomiositis, dll)
TB limfadenopati Gingivitis/ Periodontitis ulseratif nekrotikan akut
Anemia (HB < 8 g%), netropenia (< 5000/ml), trombositopeni kronis (<50.000/ml)
Kriteria Diagnosis
Stadium 4
Sindroma wasting HIV
Pneumonia pnemosistis, pnemoni bacterial yang berat berulang
Herpes simpleks ulseratif lebih dari satu bulan
Kandidosis esophageal
TB Extraparu
Sarcoma Kaposi Retinitis CMV (Cytomegalovirus)
Abses otak Toksoplasmosis
Encefalopati HIV Meningitis Kriptokokus
Infeksi mikobakteria non-TB meluas
Lekoensefalopati multifocal progresif (PML)
Peniciliosis, kriptosporidosis kronis, isosporiasis kronis, mikosis meluas, histoplasmosis
ekstra paru, cocidiodomikosis)
Limfoma serebral atau B-cell, non-Hodgkin (gangguan fungsi neurologis dan tidak sebab lain
seringkali membaik dengan terapi ARV)
Kanker serviks invasive
Leismaniasis atipik meluas Gejala neuropati atau kardiomiopati terkait HIV
Pemeriksaan Penunjang

ELISA

Western bolt

IFA

PCR Test

CD4
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan

Sd-NVP 200 mg
2 x 300mg AZT 300mg
3TC 150mg
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan

• Seksio sesarea direkomendasikan pada Odha dengan HIV RNA minggu ke-36 >
1000 kopi / mL. Seksio sesarea direncanakan pada usia kehamilan 38 minggu,
untuk mengurangi kemungkinan ruptur membran.

• Pada Odha hamil dengan HIV RNA minggu ke-36 < 1000 kopi / mL, kemungkinan
transmisi 1 – 2% dengan persalinan pervaginam. Seksio sesarea dilakukan atas
indikasi obstetrik.
ALGORITMA PENATALAKSANAAN HIV/AIDS PADA IBU HAMIL & MENYUSUI

Wanita Hamil + Menyusui + HIV

TDF + 3TC (atau FTC) +EFV

HIV Exposed Infants

MAKANAN
MENYUSUI
PENGGANTI
NVP harian
NVP selama 4-6
selama 6
minggu atau 2
minggu
kali sehari AZT
Konseling perempuan dengan
HIV
Pemberian ASI

Ibu dengan HIV + diperbolehkan memberikan ASI hanya pada


satu bulan pertama setelah kelahiran. Namun harus
dipastikan jika Ibu sudah mengonsumsi ARV dengan benar,
melakukan pemeriksaan CD4 rutin, dan memiliki gizi yang
baik. Tidak di sarankan memberikan kombinasi ASI+PASI.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai