Anda di halaman 1dari 6

LO 1.

2 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUMBANG ANAK


Factor genetic
Merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses
tumbuhkembang anak. Melalui instruksi genetic yang terkandung
didalam sel telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas
dan kuantitas pertumbuhan. Potensi genetic yang bermutu
hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif
sehingga dapat diperoleh hasil akhir yang optimal. Penyakit
keturunan yang disebabkan oleh kelainan kromosom seperti
Sindro Down, Sindrom Turner, dan lain-lain.
Factor hormonal
Kelenjar pituitary anterior megeluarkan hormone pertumbuhan
atau growth hormone yang merangsang pertumbuhan epifise dari
pusat tulang panjang, tanpa GH anak akan tumbuh dengan
lambat dan kematangan seksualnya terhambat. Pada keadaan
hipopituitarismeterjadi gejala- gejala anak bertubuh pendek, alat
genital kecil, umur tulang melambat, dan hipoglikemia beat. Hal
sebaliknya terjadi pada hiperfungsi pituitary, kelainan yang timbul
adalah akromegali (bila terjadi setelah pubertas) yang
diakibatkan oleh hipersekresi GH dan pertumbuhan linier serta
gigantisme bila terjadi sebelum pubertas. Hormone lain yang juga
mempengaruhi pertumbuhan adalah hormone tiroid.
Faktor gizi
Otak merupakan organ rawan gizi pada bayi, tumbuhnya pesat
pada kehamilan trimester ketiga dan masih pesat pada usia 6
bulan, pada usia setelahnya pertumbuha otak berkurang. Bila
pada masa ini terjadi kekurangan gixi, maka akan menghambat
tumbuh krmbang optimal otak sehingga mengakibatkan anak
menjadi kurang cerdas. Gizi yang dibutuhkan anak antara lain:
*Karbohidrat, dalam bentuk gula sederhana dan gula kompleks,
dibutuhkan sebagai sumber energi untuk membentuk sel-sel otak
baru.
*Protein, baik hewani maupun nabati, terdiri daru 25 jenis asam
amino yang berperan penting bagi terbentuknya
neutrotransmitter, yaitu senyawa pengantar pesan dari sel otak
satu ke sel otak yang lain.
*Lemak, terutama dalam bentuk asam lemak, sebagai bahan
baku pembentuk sel-sel otak baru. Sebanyak 60% dari otak
terbentuk dari lemak. Jenis asam lemak yang paling utama adalah
asam lemak tidak jenuh rantai panjang, contohnya omega-3, EPA,
dan DHA. Asam lemak omega-3 ini paling banyak ditemukan
dalam ikan laut, seperti ikan kod.
*Vitamin dan mineral, sangat dibutuhkan untuk membantu fungsi
kerja otak, menunjang kerja sistem imun dan sistem saraf pusat.
Vitamin A meningkatkan daya tahan tubuh.
Vitamin D menjaga kesehatan tulang dan gigi.
DHA 224 mg/5 ml membantu perkembangan sel-sel otak.

Kecerdasan, keterampilan, dan perkembangan mental balita tidak


lepas dari pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak. Agar
otak anak berkembang optimal, harus memenuhi aneka zat gizi
yang diperlukan. Apalagi, ilmu pengetahuan mengajarkan bahwa
otak terus tumbuh hingga anak berusia dua tahun. Artinya, pada
masa emas itulah, balita harus mengonsumsi makanan bergizi
lengkap dan seimbang, terutama untuk perkembangan otaknya.
Aneka zat gizi yang berperan penting bagi perkembangan otak,
diantaranya adalah kelompok asam lemak tak jenuh, kalori dan
protein, zat besi, kelompok vitamin B, dan seng (Zn).
1. Asam lemak tak jenuh
Asam lemak tak jenuh sangat dominan dalam susunan sel-sel
saraf di otak anak. Bahkan diketahui bahwa 60% otak manusia
terdiri dari aneka jenis lemak itu. Yang termasuk asam lemak tak
jenuh itu adalah:
*DHA (asam dokosaheksaenoat) atau omega-3. Berperan besar
dalam perkembangan sel saraf, otak, dan penglihatan.
Kekurangan omega-3 dapat mengganggu perkembangan sistem
saraf. Akibatnya, terjadi gangguan pada sistem daya tahan tubuh,
daya ingat, mental, dan penglihatan.
*AA (asam arakidonat) atau omega-6. Asam lemak ini berfungsi
membantu pembentukan senyawa yang bersifat seperti hormon,
yaitu sebagai pengantar perintah dari satu sel saraf ke sel saraf
lainnya dalam tubuh, termasuk ke otak.
Kedua asam lemak ini terdapat dalam ASI. Setelah mendapat
asupan makanan, asam lemak ini bisa diperoleh dari ikan tenggiri
atau tuna, bayam, minyak kedelai, dan minyak bunga matahari.
(Moersintowati, 2008)
2. Kalori dan protein
Kekurangan kalori dan protein dapat menyebabkan otak anak
tidak tumbuh optimal dan akan mengakibatkan gangguan motorik
dan kecerdasan. Kalori dibutuhkan dalam proses metabolisme
otak, sementara protein berperan dalam pembentukan sel-sel
saraf baru, termasuk otak. Sumber-sumber kedua zat gizi ini
adalah daging sapi, ayam, ikan, telur, susu dan produk olahannya,
minyak ikan, tempe, tahu, dan kedelai.
3. Zat besi
Zat besi berperan besar dalam pembentukan sel-sel baru,
termasuk otak, di mana mengangkut dan mendistribusikan O2
paru-paru ke seluruh tubuh. Serta berperan dalam pembentukan
eritrosit di dalam sumsum tulang belakang. Sistem imun yang
berfungsi dengan baik adalah tanda cukupnya zat besi dalam
tubuh. Sumber-sumbernya adalah hati, daging merah, ikan, telur,
serealia, dan sayuran berwarna hijau tua.
4. Kelompok vitamin B

Berbagai jenis vitamin B sangat besar peranannya dalam


perkembangan otak anak, yaitu B1, B3, B6, dan B12.
Vitamin B1 melindungi sel-sel saraf dalam jaringan sel pusat, B3
menjaga keseimbangan kerja sel-sel saraf, B6 berperan dalam
proses pembentukan eritrosit, serta membantu tubuh dalam
proses penyerapan karbohidrat, protein, dan lemak; B12 berperan
dalam membentuk senyawa kimia yang mendukung
pertumbuhan dan fungsi sel saraf dan pertumbuhan tulang
belakang, serta mencegah kerusakan saraf dan meningkatkan
daya ingat. Bersama zat besi, vitamin B12 jga membantu
pembentukan eritrosit. Sumber vitamin B adalah serealia, kacangkacangan, biji-bijian, ikan, ayam, daging tanpa lemak, produk
olahan susu, dan sayuran berwarna hijau.
5. Seng (Zn)
Seng berfungsi membantu otak dalam mengantar informasi
genetik dalam sel. Selain itu, seng juga bertugas membantu
proses pembentukan sel-sel tubuh, termasuk otak. Kekurangan
seng dapat berpengaruh terhadap perkembangan kecedasan
anak dan gangguan fungsi otak. Seng banyak terdapat dalam
daging, hati, ayam, seafood, susu, biji-bijian, dan kacangkacangan.
(Hurlock, 2007)
Jenis Nutrisi
Air
Protein

Karbohidrat
Lemak

Fungsi
Pelarut untuk pertukaran seluler
Transportasi nutrien dan produk buangan tubuh
Mengatur suhu tubuh
Menyediakan asam amino untuk pertumbuhan
dan perbaikan jaringan
Menjaga keseimbangan osmotik
Membentuk hemoglobin, nukleoprotein,
glikoprotein, lipoprotein, enzim, dan antibodi
Sebagai sumber energi
Membentuk glikogen dan lemak
Membantu pembentukan asam amino
Sebagai sumber cadangan energi
Melindungi pembuluh darah, saraf, dan organorgan tubuh
Melindungi tubuh dari perubahan suhu luar
Membantu penyerapan vitamin A, D, E, dan K
Memperlambat proses pengosongan lambung

Jenis Vitamin

Fungsi

Vitamin A

Penglihatan
Perkembangan dan pemeliharaan jaringan epitel
Diferensiasi sel-sel epitel

Sumber
Air, makanan
Susu, telur, daging,
kacang-kacangan,
padi-padian
Susu, padi-padian,
buah, sirup, tepung,
sayuran
Susu, mentega, telur,
daging, ikan, minyak
sayur

Sumber
Susu, telur, buah,
sayur, cod & halibut
liver oil

Vitamin B
Thiamine
Riboflavin

Niasin
Asam
Pantothenat
Piridoksin
Asam Folat
Kobalamin

Vitamin C

Vitamin D

Vitamin E
Vitamin K

Jenis Mineral
Kalsium

Klorida
Khromium
Kobalt
Tembaga

Sebagai koenzim dalam metabolisme


karbohidrat
Konduksi membran dan saraf
Sebagai komponen dalam koenzim FAD dan
FMN
Berperan sebagai kofaktor enzim, seperti NAD
dehidrogenase
Merupakan komponen dari hampir semua zatzat pembawa elektron dalam sel hidup
Berperan dalam berbagai proses metabolisme
Sebagai bagian dari koenzim A dan protein
pembawa asil
Sebagai koenzim piridoksal fosfat dan
piridiksamine fosfat
Koenzim dalam mitokondria dan sitosol dalam
metabolisme asam amino, purin, dan nukleat
Kofaktor enzim sintesis DNA dan RNA
Sebagai antioksidan yang mempengaruhi redoks
potensial tubuh
Integritas epitel melalui kesehatan kolagen
Mekanisme imunitas
Mempercepat absorbsi besi
Sintesis hormon norepinefrin dan reseptor
neurotransmitter asetilkolin
Homeostasis kalsium dalam plasma
Mengatur sintesis protein yang mengatur
transpor Ca
Pembentukan garam Ca di jaringan yang
membutuhkan
Sebagai antioksidan alam paling kuat
Berperan dalam metabolisme selenium
Sintesis protrombin, faktor VII, IX, dan X
Sebagai kofaktor enzim yang mempercepat
reaksi karboksilase pada hati
Fungsi
Membentuk struktur tulang dan gigi
Membantu proses kontraksi otot dan kerja
jantung
Membantu koagulasi darah
Membantu keseimbangan asam basa
Membentuk HCl lambung
Pengaturan glikemia dan metabolisme insulin
Merupakan komponen pembentuk molekul
vitamin B12 dan eritropoietin
Penting untuk produksi sel darah merah,
transferin, dan hemoglobin
Membantu penyerapan besi

Padi-padian, ragi,
jeroan
Susu, telur, daging,
kacang-kacangan
Ikan tuna dan halibut,
daging, sereal gandum
Kuning telur, susu,
kacang-kacangan
Daging, ikan, tepung
kedelai, ragi
Sayuran hijau, kacangkacangan, telur, ikan
Telur, susu
Kacang-kacangan,
sayuran hijau, buahbuahan

Minyak ikan laut,


kuning telur

Minyak biji-bijian,
buah, sayur, lemak
Sayuran hijau, sereal,
susu, telur

Sumber
Susu, sayur hijau,
salmon, kerang
Garam, daging, susu,
telur
Ragi
Tersebar luas
Hati, tiram, daging,
ikan, butir padi,
kacang

Fluorin
Iodium
Besi
Magnesium
Mangan
Molibdenum
Fosfor
Kalium
Selenium
Sulfur
Natrium
Seng

Membentuk struktur gigi dan tulang


Merupakan komponen pembentuk hormon T3
dan T4
Membentuk struktur hemoglobin, enzim
oksidatif, sitokrom C, dan katalase
Membentuk struktur tulang dan gigi
Iritabilitas otot dan saraf
Kation intraseluler
Berperan dalam aktivasi enzim
Metabolisme karbohidrat
Komponen enzim santin oksidase
Mobilisasi feritin dalam hati
Membantu pembentukan tulang dan gigi
Struktur nukleus dan sitoplasma sel
Berperan dalam kontraksi otot
Hantaran impuls saraf
Keseimbangan cairan dalam tubuh
Kofaktor glutation peroksidase
Unsur pokok protein seluler
Berperan dalam pembentukan melanin
Berperan dalam menjaga tekanan osmotik
Menjaga keseimbangan asam basa
Unsur pokok enzim

Air, makanan laut


Garam, makanan laut
Hati, daging, kuning
telur, sayuran hijau
Biji-bijian, kacang,
daging, susu
Sayuran hijau, bijibijian
Sayuran
Susu, kuning telur,
kacang-kacangan
Tersebar luas
Sayuran, daging
Makanan berprotein
Garam, susu, telur
Daging, susu, kacang

Factor lingkungan
Lingkungan prenatal yang termasuk factor lingkungan
prenatal adalah gizi ibu saat hamil, adanya toksin atau zat
kimia, radiasi, stress, anoksia embrio, imunitas, infeksi dan
lain-lain.
Lingkungan post natal
Factor biologis Yang termasuk didalamnya adalah rass (suku
bangsa), jenis kelamin, umur, gizi, perawatan kesehatan,
kepekaan terhadap penyakit, penyakit kronis, fungsi
metabolisme, hormone.
Factor fisikYang termasuk didalamnya adalah cuaca (musim,
keadaan geografis), keadaan rumah, sanitasi, radiasi.
Factor psikososialYang termasuk didalamnya adalah stimulasi,
ganjaran/hukuman yang wajar, motivasi belajar, keluarga sebaya,
sekolah, stress, cinta dan kasih saying, kualitas interaksi anak dan
orang tua.
Factor keluarga dan adat istiadatYang termasuk didalamnya
adalah pekerjaan/pendapatan keluarga, pendidikan ayah dan ibu,
jumlah saudara, jenis kelamin dalam keluarga, stabilitas rumah
tangga, kepribadian ayang dan ibu, adapt istiadat, norma, agama,
dan lain-lain.

Kebutuhan Dasar Anak

Kebutuhan fisik-biomedis (ASUH)Meliputi pangan/gizi, perawatan


kesehatan dasar, pemukiman yang layak, higienene perorangan,
sandang, kesegaran jasmani, rekreasi dan lain-lain.
Kebutuhan emosi/kasih saying (ASIH)Pada tahun-tahun pertama
kehidupan, hubungan yang erat, mesra dan selaras antara
ibu/pengganti ibu dengan anak merupakan syarat mutlak untuk
menjamin tumbuh kembang anak yang selaras baik fisik, mental
maupun psikososial.kasih sayang orang tuanya akan menciptakan
ikatan yang erat (Bounding) dan kerpercayaan (Basic trust).
Kebutuhan akan stimulasi mental (ASAH)Stimulasi mental
merupakan cikal bakal dalam proses belajar (Pendiddikan dan
pelatihan) pada anak. Stimulasi mental ini mengembangkan
peerkembangan mental psikososial : kecerdasan, ketrampilan,
kemandirian, kemandirian kreativitas, agama, kepribadian, moraletika, produktivitas dan sebagainya.
DAPUS

Hurlock B.E, 2006. PerkembanganAnak.Jilid1.Penerbit


Erlangga. Jakarta.
Suryanah, Dra, 1996. Keperawatan Anak Untuk Siswa SPK.
EGC. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai