Hordeolum
eksterna PEMBIMBING:
dr. Retna Gemala, Sp.M
KINANTI HAPSARI
20190420112
Identitas pasien
– Nama : Ny. S
– Usia : 59 tahun
– Alamat : Jl. Kutisari, Surabaya
– Pekerjaan : Guru SD
– Agama : Islam
– Status : Menikah
– Tanggal Pemeriksaan : Rabu, 26 Juni 2019
ANAMNESIS
– KELUHAN UTAMA : Bengkak pada kelopak atas mata kanan sejak 5 hari yang lalu.
– RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :
Pasien datang ke Poli Mata RSU Haji dengan keluhan bengkak pada kelopak atas
mata kanan sejak 5 hari yang lalu. Bengkak pada kelopak atas mata kanan tersebut
disertai nyeri seluruh kelopak mata dan lama-kelamaan membesar dan terlokalisir.
Bengkak sangat nyeri sehingga sulit untuk membuka mata kanan. sehingga pasien
memutuskan untuk datang ke Poli Mata RSU Haji Surabaya. Namun, pasien menyangkal
adanya keluhan lain seperti pandangan kabur, mata merah, nyeri pada mata dan kepala,
maupun keluhan lainnya.
– RIWAYAT PENYAKIT DAHULU :
Pasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya.
Riwayat pemakaian kacamata (-)
Riwayat DM : 10 tahun, terkontrol
Riwayat Hipertensi : 10 tahun, terkontrol
Riwayat alergi : Disangkal
OD KETERANGAN OS
Hordeolum (+), Hiperemi(+), Edema (-)
Palpebra
edema(+), nyeri tekan(+) Hiperemi (-)
Hiperemi (-) Konjungtiva Hiperemi (-)
Jernih (+) Kornea Jernih (+)
Dalam , jernih BMD Dalam, jernih
Warna coklat, radier, Warna coklat, radier, bentuk
Iris
bentuk normal normal
RCL & RCTL (+), RCL & RCTL (+),
Pupil
Bulat (Ø= 3 mm) bulat (Ø= 3 mm)
Jernih (+) Lensa Jernih (+)
– Segmen Posterior: Tidak dievaluasi
– Pemeriksaan Lainnya: -
DAFTAR MASALAH
(Moore, Keith
L., Agur, A.
M. R., dan
Dalley, A. F.,
2011)
Glandula Zeis dan Moll
Glandula sebacea (glandula Zeis) bermuara langsung kedalam folikel bulu mata. Sedangkan
glandula ciliaris (glandula Moll) merupakan modifikasi kelenjar keringat, yang bermuara
secara terpisah di antara bulu mata yang berdekatan
(Lang, G, 2010)
Hordeolum
– DEFINISI : Hordeolum adalah infeksi pada kelenjar kelopak mata. Infeksi pada kelenjar meibom
disebut hordeolum internal. Hordeolum eksternal adalah infeksi pada kelenjar Zeis atau Moll. Gejala
utama adalah nyeri, kemerahan, dan pembengkakan. Hordeolum internal dapat mengarah ke kulit atau
ke permukaan konjungtiva. Hordeolum eksternal selalu mengarah ke kulit.
– Etiologi
Penyebab hordeolum paling sering adalah Staphylococcus aureus, yang mendapat akses ke
kelenjar Meibomian (hordeolum interna) atau folikel bulu mata / kelenjar Zeis (hordeolum
eksterna), sehingga menyebabkan inflamasi akut yang nyeri dan purulen pada palpebra.
– Faktor Resiko
o Kebersihan mata yang kurang baik
o Hordeolum sebelumnya
o Penggunaan lensa kontak
o Aplikasi make-up
o Adanya blepharitis
o Ocular Rosacea
-hordeolum juga sering ditemukan pada orang-orang dengan
o Diabetes Melitus
o Blepharitis kronis
o Dermatitis sebboroic
o Serum lipid yang tinggi (menimbulkan blockade kelenjar sebacea).
Patofisiologi Streptococcus aureus
Hordeolum Hordeolum
eksterna interna
Fase klinis Fase Inisial
hordeolum
Fase Abses
Fase Purulen
Fase
Penyembuh
-an
– Presentasi Klinis
Hordeolum tampak sebagai massa nodular yang nyeri, lunak, dan berwarna kemerahan pada eyelid
margin. Hordeolum bisa ruptur, sehingga mengakibatkan drainase purulen. Secara umum, hordeolum
bersifat self-limited, dan dapat sembuh spontan selama 1 – 2 minggu.
– Diagnosis
– Riwayat
o Pasien biasanya mengeluh adanya nyeri bengkak pada satu palpebra yang terlokalisis
o Pada beberapa kasus, keluhannya berawal dari edema dan kemerahan pada seluruh kelopak, kemudian
menjadi terlokalisir.
o Riwayat adanya keluhan yang sama juga sering ditemukan.
– Pemeriksaan Fisik
o Pada pemeriksaan, terlihat nodul eritematous dekat garis margin palpebra, nodul bisa unilateral,
bilateral, single maupun multiple.
o Inflamasi yang berhubungan dengan hordeolum bisa disebabkan karena adanya penyebaran ke
jaringan sekitar dan menyebabkan cellulitis preseptal.
– Prevensi
o Menurut The University of Chicago Pediatrics Clerkship, 2013, ada beberapa prevensi
yang dapat dilakukan untuk hordeolum:
o Hindari menggosok mata
o Cuci tangan sebelum memegang mata
o Cuci tangan sebelum memakai lensa kontak
o Pastikan lensa kontak bersih
o Lindungi mata dari polusi dan debu
o Ganti make-up secara rutin (mascara) karena bakteri dapat tumbuh disana
o Jika terjadi rekurens, cuci palpebra secara rutin dengan air hangat dan sampo bayi.
– Prognosis
– Walaupun hordeolum tidak berbahaya dan komplikasinya sangat jarang, tetapi hordeolum sangat
mudah kambuh. Hordeolum biasanya sembuh sendiri atau pecah dalam beberapa hari sampai minggu.
Dengan pengobatan yang baik hordeolum cenderung sembuh dengan cepat dan tanpa komplikasi.
Prognosis baik apabila hordeolum tidak ditekan atau ditusuk karena infeksi dapat menyebar ke
jaringan sekitar.
PEMBAHASAN
– IDENTITAS PASIEN
Berdasarkan hasil anamnesis di dapatkan identitas pasien adalah seorang wanita
berusia 59 tahun.
– ANAMNESIS
o Pasien datang ke Poli Mata RSU Haji dengan keluhan bengkak pada kelopak mata
kanan sejak 5 hari yang lalu. Bengkak pada kelopak mata kanan tersebut disertai
nyeri seluruh kelopak mata dan lama-kelamaan membesar dan terlokalisasi.
o Dari anamnesis singkat tersebut di dapatkan diagnosis banding berupa: hordeolum,
kalazion, blepharitis, selulitis preseptal, maupun tumor palpebra.
o Pasien menyatakan memberikan minyak zaitun dan bawang putih pada bengkaknya.
Bengkak sangat nyeri sehingga sulit untuk membuka mata kanan, sehingga pasien
memutuskan untuk datang ke Poli Mata RSU Haji Surabaya. Pasien belum pernah
merasakan keluhan yang sama, tetapi anak perempuan pasien sering mengalami
keluhan serupa dengan pasien.
o Dari hasil pemeriksaan fisik dengan melakukan pemeriksaan visus, di dapatkan baik
VOD maupun VOS pasien tidak mencapai 1,0. Hal ini menunjukkan bahwa
kemungkinan pasien mengalami kelainan refraksi, yang baru dapat diperiksa lebih
lanjut setelah keluhan utama pasien diobati. Sedangkan pada pemeriksaan segmen
anterior, di dapatkan palpebra OD hiperemi (+), edema (+), dan lunak pada perabaan
(+), serta nyeri tekan (+).
– PEMERIKSAAN
– TAJAM PENGLIHATAN VOD : 0.3
VOS : 0.9F
– KESIMPULAN
– Kesimpulan dari gejala klinis pasien dan pemeriksaan menunjukkan bahwa:
– Pasien mengeluh bengkak pada kelopak mata sebelah kanan sejak 5 hari yang lalu. Bengkak pada kelopak mata
kanan tersebut disertai nyeri seluruh kelopak mata dan lama-kelamaan membesar dan terlokalisasi. Bengkak
sangat nyeri sehingga sulit untuk membuka mata kanan. Pada mata kanan terdapat edema pada palpebra yang
disertai dengan hiperemi, lunak pada palpasi, serta ada nyeri tekan.
– Dari hasil pemeriksaan fisik dengan melakukan pemeriksaan visus, di dapatkan baik VOD maupun VOS pasien
tidak mencapai 1,0. Hal ini menunjukkan bahwa pasien kemungkinan mengalami kelainan refraksi, yang baru
dapat diperiksa lebih lanjut setelah keluhan utama pasien diobati. Sedangkan pada pemeriksaan segmen
anterior, di dapatkan palpebra OD hiperemi (+), edema (+), dan lunak pada perabaan (+), serta nyeri tekan (+).
– Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan, di simpulkan bahwa pasien terkena hordeolum interna pada kelopak
mata kanan.
planning