sumbu X menggambarkan
frekuensi yang diukur dalam
satuan Hertz (Hz).
Persiapan Pemeriksaan Audiometri
◦ Sebelum menjalani pemeriksaan audiometri, pasien harus melakukan pemeriksaan terlebih
dahulu oleh dokter THT untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada pasien sehingga hasil
pemeriksaan audiometri dapat membantu menegakan kelainan dengan lebih tepat.
◦ Pasien menjalani pemeriksaan ini dalam ruangan kedap suara, kemudian diberikan
beberapa pemeriksaan audiometri, hasil test yang terekam dalam grafik audiogram akan
dianalisa dokter, dari hasil analisa akan dapat ditentukan adanya
Tu j u a n P e m e r i k s a a n A u d i o m e t r i
◦Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan jenis ketulian
apakah :
Tuli Konduktif
Tuli Saraf (Sensorineural)
Tuli campuran
Derajat ketulian
Indikasi Pemeriksaan Audiometri
Adanya penurunan pendengaran
Telinga berbunyi dengung (tinitus)
Rasa penuh di telinga
Riwayat terpajan bising
Riwayat trauma
Riwayat pemakaian obat ototoksik
Riwayat gangguan pendengaran pada keluarga
Gangguan keseimbangan
TEKNIK AUDIOMETRI
◦ Audiometri nada murni dapat menghasilkan bunyi nada-nada murni dari frekuensi bunyi yang
berbeda-beda, yaitu 250, 500, 1000, 2000, 4000 dan 8000 Hz dan
◦ 2 sumber yaitu :
Sumber pertama : earphone yang ditempelkan pada telinga
Sumber kedua : suatu osilator atau vibrator hantaran tulang yang ditempelkan pada mastoid
(atau dahi) melalui satu headband.
◦ Vibrator menyebabkan osilasi tulang tengkorak dan menggetarkan cairan dalam koklear
◦ Bunyi yang dihasilkan disalurkan melalui ear phone
simbol-simbol dan istilah yang akan muncul dalam audiogram
ini.
◦ Hertz : Standar pengukuran untuk frekuensi suara. Pada audigram
biasanya berkisar antara 250 Hz - 8000Hz
◦ Desibel (dB HL) : Standar pengukuran untuk amplitudo atau
kekerasan(intensitas) suara. Pada audiogram biasanya berkisar antara 0-110 dB HL
◦ warna merah dan biru : jika yang diperiksa adalah telinga kiri maka titik dan
garisnya berwarna biru, sebaliknya jika telinga kanan yang diperiksa maka titik
dan garis berwarna merah.
◦ o dan x : Kedua simbol untuk pemeriksaan hantaran udara(air
conduction/AC), o untuk telinga kanan, dan x untuk telinga kiri.
◦ < and > : Kedua simbol untuk pemeriksaan hantaran tulang (bone
conduction/BC), < untuk telinga kanan dan > untuk telinga kiri
◦ AC : Air conduction, suara yang dihantarkan melalui udara
◦ BC : Bone conduction, suara yang dihantarkan melalui tulang, pemeriksaan
dengan bagian headset khusus yang dipasang di belakang daun telinga.
INTEPRETASI
◦ Dapat dilihat pendengarannya normal atau tuli, jenis ketulian, derajat ketulian dapat dihitung
baik dari ambang dengar hantaran udara (AC) atau hantaran tulang (BC).
◦ 0 - 25 dB : normal
◦ >25 – 40 dB : tuli ringan
◦ >40 – 55 dB : tuli sedang
◦ >55 – 70 dB : tuli sedang berat
◦ >70 – 90 dB : tuli berat
◦ > 90 dB : tuli sangat berat
TULI KONDUKTIF