Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KASUS

“HORDEOLUM”
Pemimbing : dr. Zaldi, Sp. M

Oleh :
Maria Marlinez Zendrato (22010067)
Sisca Feronika N. Pandiangan (22010068)
Miskhel M. Purba (22010070)
Rizky Putri Hartati (22010079)
Andre Daniel Napitupulu (22010060)

SMF ILMU MATA


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. PIRNGADI MEDAN
2022
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Hordeolum

Hordeolum merupakan peradangan


supuratif kelenjar kelopak mata.
Hordeolum yang biasanya merupakan
infeksi staphylococcus pada kelenjar
sebasea kelopak.
Dikenal bentuk hordeolum internum dan
eksternum.
Etiologi HORDEOLUM
Disebabkan oleh Staphylococcus yang menginfeksi folikel bulu mata.
Hordeolum eksternal disebabkan oleh penyumbatan kelenjar sebasea
(Zeis) atau kelenjar keringat (Moll). Penyumbatan terjadi pada garis bulu
mata dan muncul sebagai area bengkak merah yang menyakitkan yang
berkembang menjadi pustula. Hordeolum internal disebabkan oleh
penyumbatan kelenjar Meibom, dan bentuk pustula pada permukaan
bagian dalam kelopak mata. Hordeola dapat muncul di kelopak mata atas
dan bawah.
Tanda dan Gejala HORDEOLUM
Tanda awal :
Benjolan kecil dengan titik berwarna kekuningan

Gejala-gejala lain :
1. Benjolan pada kelopak mata atas ataupun bawah
2. Bengkak yang terlokalisir pada kelopak mata nyeri yang
terlokalisir
3. Kemerahan
4. Nyeri tekan
5. Krusta pada tepi kelopak mata.
Gejala gejala pada bola mata:
1. Sensasi terbakar pada permukaan mata
2. Kelopak mata yang lebih rendah daripada kelopak mata di
sebelahnya
3. Gatal
4. Serta penurunan tajam penglihatan.
5. Pasien juga dapat mengeluhkan munculnya kotoran dari
matanya
6. Mata kemerahan
7. Lebih sensisitif terhadap cahaya
8. Mata berair
9. Perasaan tidak nyaman pada saat berkedip, serta suatu sensasi
benda asing pada mata.
Klasifikasi HORDEOLUM
Klasifikasi hordeolum :
• Hordeolum eksternum
Hordeolum eksternum merupakan peradangan supurarif kelenjar
kelopak mata yaitu pada kelenjar zeis dan moll. Hordeolum eksternum
akan menunjukkan penonjolan terutama ke daerah kulit kelopak, dana
nanah dapat keluar dari pangkal rambut.
• Hordeolum internum
Hordeolum internum adalah infeksi kelenjar kelopak mata yaitu
kelenjar meibom. Pada hordeolum internum memberikan penonjolan
terutama kedaerah konjungtiva tarsal
Patofisiologi HORDEOLUM

Bakteri
-Bakteri Staphylococcus Aureus Mengenai kelenjar minyak pada mata
StaphylococcusAureus
- Hygiene buruk
masuk ke mata

Terjadi Terdapat pus dalam infeksi Respon inflamasi : kalor, dolor,


penyumbatan lumen kelopak mata
rubor, tumor ,fungsiolesa

Pembengka
kan /nodul HORDEOLUM
Pemeriksaan

1. Anamnesa : adanya pembengkakan yang disertai nyeri akut.

2. Pemeriksaan Fisik :
 Inspeksi : massa kelopak mata merah dan bengkak.
 Palpasi : Lesi sering lembut untuk disentuh. Ketajaman visual, tekanan
intraokular, dan gerakan ekstraokular semuanya dalam batas normal.

3. Pemeriksaan Penunjang :
Pemeriksaan penunjang tidak diperlukan namun jika hordeulum sampai
mengiritasi kornea, maka dilakukan pemeriksaan fluoresensi untuk memastikan
tidak terjadi abrasi kornea
Penatalaksanaan

1. Untuk mempercepat peradangan dapat diberikan kompres hangat 3x sehari selama


10 menit.
2. Pengangkatan bulu mata dapat memberikan jalan untuk drainase nanah. Diberikan
antibiotik lokal bila ada kemungkinan untuk rekuren atau terjadi pembesaran
kelenjar preurikel.
3. Antibiotik sistemik yang diberikan eritromisin 250 mg atau dikloksasilim 125-250
mg 4x sehari. Bila terdapat infeksi stafilokokus dibagikan tubuh lain.
4. Pada nanah atau kantung nanah yg tidak dapat keluar dilakukan insisi.
5. Pada hordeolum interdum dan eksternum kadang kadang perlu dilakukan insisi
pada daerah abses dengan fluktuasi terbesar.
Prognosis
Prognosis menjadi baik jika tidak terjadi
komplikasi dari hordeolum seperti infeksi pada bola
mata. Jika pasien melakukan manipulasi pada
hordeolum seperti tindakan memencet atau menusuk
hordeolum dengan jarum tidak steril, maka infeksi
dapat menyebar menuju area yang lebih luas dan
menyebabkan terapi penyembuhan menjadi lebih sulit.
Jika hordeolum muncul berulangulang harus
dipikirkan diagnosis lainnya seperti keganasan dan di-
follow up dengan melakukan pemeriksaan
histopatologis.
Edukasi
• Pasien diinstruksikan untuk
membersihkan kelopak matanya
dengan air bersih yang hangat dan
pembersih hipoalergenik secara berkala
• Pasien juga diperingatkan agar tidak
menggosok matanya
BAB II
STATUS ORANG SAKIT
Data Pasien

Nama Lengkap : Juniar Mutiara


RM: 00.76.99.75
Tanggal Lahir :09-08-1982 Status : Sudah menikah
Umur : 36 tahun No. Telepon :
Jenis Kelamin: Perempuan Jenis Suku :
Pekerjaan : Agama : Protestan
Pendidikan : S1
Anamnesa

Keluhan Mata kiri bintitan sejak 1


Utama minggu yang lalu

Deskripsi Seorang pasien berusia 30 tahun datang ke


poli mata RSUD Dr. Pirngadi Medan
dengan keluhan Mata kiri bintitan sejak 1
minggu yang lalu.
Pemeriksaan Fisik

Status Mata
A.V.O.D = 1/60 A.V.O.S = 1/60
T.O.D = 20 mmHg T.O.D = 19 mmHg
Pemeriksaan O.D O.S
Palp. Sup Edema (-) Edema (-)
Palp. Inf Edema (-) Hordeolum (+)
Conj. Tars. Sup Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Conj. Tars. Inf Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Conj. Bulbi Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Cornea Clear Clear
COA Sedang Sedang
Pupil Bulat, RC (+), D 2-3 mm Bulat, RC (+), D 2-3 mm
Iris Cokelat Cokelat
Lensa Jernih Jernih
Corpus Vitreum - -
Fundus Occuli - -
Diagnosa
HORDEOLUM INTERNUM O.S
Penatalaksanaan
1. C. Xitrol eo 2 applic O.S
2. Kompres hangat 4 x 10 menit
TERIMAKASIH
BAB IV
KESIMPULA
N
Kesimpulan
ALTERNATIVE RESOURCES

Anda mungkin juga menyukai